Inibaru.id – Masih ingat nggak kalau minyak goreng Minyakita dijual Rp14 ribu per liter sebagai solusi atas melonjaknya harga minyak goreng secara tiba-tiba akibat kelangkaan minyak sekitar lebih dari setahun yang lalu? Sayangnya, harga Minyakita tersebut nggak bisa terus dipertahankan. Kini, harga Minyakita naik cukup signifikan yaitu jadi Rp15.700 per liter.
Keputusan untuk menaikkan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat.
Selain memastikan harga terbaru dari Minyakita, ada hal lain yang tercantum dalam aturan ini, yaitu minyak goreng rakyat yang pada masa lalu diolah dan didistribusikan dalam bentuk curah atau kemasan, kini dipastikan hanya akan diolah dan didistribusikan sebagai Minyakita, Millens.
Lantas, apa sih alasan HET Minyakita naik? Terkait dengan hal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan keputusan untuk menaikannya didasarkan oleh berbagai pertimbangan.
“Jadi HET kan ditetapkan lewat berbagai pertimbangan seperti berkembangnya harga bahan baku serta keberterimaan masyarakat. Hasil dari kajian inilah yang bikin kami menetapkan HET Minyakita yang baru,” ungkapnya sebagaimana dinukil dari Kompas, Sabtu (17/8/2024).
Disebutkan pula bahwa Kemendag punya target distribusi Minyakita per bulan, Millens. Yaitu sebanyak 250 ribu ton bisa sampai ke masyarakat yang membutuhkan.
Kemasan Minyakita juga nantinya bakal lebih bervariasi dari 500 ml, 1 liter, 2 liter, sampai 5 liter. Alasannya, agar masyarakat jadi punya pilihan untuk membeli minyak jenis apa yang paling dibutuhkan.
“Masyarakat bisa memilih minyak goreng kemasan ini karena kualitas, keamanan, dan kehalalannya terjaga jika dibandingkan dengan minyak goreng curah,” lanjut Zulkifli.
Yang pasti, Kemendag yang ada di bawah kepemimpinan Zulkifli pernah mengungkap Minyakita diperuntukkan bagi masyarakat yang benar-benar memerlukan. Dia pun menyarankan masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke atas untuk nggak ikut membeli minyak ini karena ada sejumlah jenama minyak goreng lain yang bisa mereka gunakan.
“Masyarakat yang biasa membeli minyak goreng kemasan premium, kalau boleh jangan mengonsumsi Minyakita karena kita prioritaskan untuk rakyat yang betul-betul memerlukan,” terang Staf Khusus Menteri Perdagangan Syailendra.
Di balik begitu banyak kenaikan harga, ternyata harga Minyakita naik juga. Kalau menurutmu, keputusan pemerintah menaikkan harga minyak goreng ini bijak atau nggak, nih, Millens? (Arie Widodo/E10)