Inibaru.id - Gunung Merapi kembali keluarkan awan panas atau yang lebih dikenal dengan wedhus gembel pada Rabu (26/6/2019) pukul 06.05 WIB. Meskipun begitu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kebencanaan Geologi (BPPTKG) tetap mempertahankan status gunung ini di level waspada.
Awan panas guguran Gunung Merapi berlangsung selama 136 detik dengan amplitudo 60 mm.
“Jarak luncur awan panas mencapai 1.350 meter ke arah hulu Kali Gendol,” tulis akun Twitter resmi milik BPPTKG @BPPTKG.
Selain awan panas yang keluar pagi ini, BPPTKG juga mencatat terjadi guguran sebanyak delapan kali dengan amplitudo 3 hingga 35 mm dan durasi 33,8 hingga 98 detik yang berlangsung sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini pada gunung yang terletak di antara Jawa Tengah dan DI Yogyakarta itu.
Pemantauan BPPTKG juga menunjukkan gunung masih bisa dilihat jelas dengan asap kawah berwarna putih berintensitas tipis. Tinggi asap kawah sekitar 50 meter. Sementara itu, dari kamera pemantau CCTV, terlihat empat kali guguran lava mencapai jarak luncur 450 hingga 1.000 meter, semuanya mengarah ke hulu Kali Gendol.
Hanik Humaida, Kepala BPPTKG menyarankan siapa saja untuk menjauh radius 3 km dari Puncak Merapi.
“Kalau di luar radius 3 km dari puncak masyarakat masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa,” saran Hanik.
Selain itu, meskipun di Indonesia secara umum sudah musim kemarau, Hanik juga menyarankan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan bahaya lahar, apalagi jika di bagian puncak Merapi mengalami hujan.
Kamu bisa mengecek perkembangan Gunung Merapi lewat media sosial BBPPKG lewat akun Twitter @bpptkg dan akun Facebook: Infobbptkg. Kamu juga bisa mengecek aktivitas Merapi lewat radio komunikasi degan frekuensi 165.075 Mhz.
Kalau Millens mau main di sekitar Merapi, pastikan untuk mematuhi aturan dari pemerintah dan masyarakat sekitar, ya! (IB09/E04)