BerandaHits
Senin, 13 Feb 2023 09:25

Gunung Bawah Laut di Pacitan, Berbahayakah?

Penulis:

Gunung Bawah Laut di Pacitan, Berbahayakah?Administrator
Gunung Bawah Laut di Pacitan, Berbahayakah?

Ilustrasi: Gunung bawah laut ditemukan di Pacitan. (Dailymail/University of Tasmania and Australia Woods Hole Oceanographic Institution)

Temuan gunung bawah laut di Pacitan, Jawa Timur, membuat sejumlah pihak khawatir dengan potensi bencana gempa dan tsunami di wilayah selatan Jawa. Nah, berikut adalah pendapat para ahli terkait dengan temuan tersebut.

Inibaru.id – Pesisir selatan Jawa dikenal sebagai salah satu area yang berpotensi terkena gempa dan tsunami. Nah, temuan gunung bawah laut di Pacitan, Jawa Timur, belakangan ini menambah kekhawatiran banyak orang akan potensi bencana di wilayah tersebut.

Menurut keterangan pihak yang menemukan gunung bawah laut tersebut yaitu Badan Informasi Geospasial (BIG), gunung tersebut memiliki ketinggian 2.300 meter jika dihitung dari dasar laut. BIG juga mengaku sudah melaporkan hal ini ke Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.

Kabar ini juga sampai ke telinga para ahli di seantero negeri. Salah satunya adalah pakar geologi dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) Profesor Amin Widodo. Terkait dengan apakah gunung tersebut berbahaya atau tidak, Prof Amin ternyata nggak bisa berspekulasi.

“Kalau pengin tahu (berbahaya atau tidak), ya ke sana langsung untuk melakukan penelitian,” saran Profesor Amin sebagaimana dilansir dari Detik, Minggu (12/2/2023).

Meski begitu, dia juga nggak memungkiri jika keberadaan gunung api tersebut semakin meningkatkan risiko tsunami besar di wilayah Pacitan dan sekitarnya.

“Bahayanya ya kalau ada gempa terus gunung bawah laut longsor. Longsor itu bisa menyebabkan tsunami,” lanjutnya.

Pacitan punya potensi wisata besar, tapi juga memiliki potensi bencana tinggi. (Tripcanvas/Gilangpepe)
Pacitan punya potensi wisata besar, tapi juga memiliki potensi bencana tinggi. (Tripcanvas/Gilangpepe)

Omong-omong, tsunami yang disebabkan oleh longsor di dasar laut sangat mengerikan karena biasanya nggak menimbulkan tanda-tanda terlebih dahulu. Sebagai contoh, saat gempa dan tsunami menerjang Palu dan Donggala pada 28 September 2018, terjadi tsunami dengan ketinggian 6 sampai 11 meter yang disebabkan oleh longsornya sedimen dalam laut sekitar 200-300 meter. Sedimen tersebut longsor setelah terkena guncangan gempa dengan kekuatan 7,4 M.

Hal inilah yang membuat tsunami di Palu muncul nggak sampai 10 menit usai gempa muncul. Waktu yang sangat sedikit tersebut membuat banyak orang yang masih disibukkan dengan dampak gempa dan likuifasi tanah tidak sempat menyelamatkan diri.

Lantas, bagaimana bisa sih kok tiba-tiba ada temuan gunung di dasar laut perairan Pacitan? Profesor Amin pun menyebut gunung tersebut muncul bukan disebabkan oleh efek seringnya gempa muncul di Samudera Hindia. Dugaan paling kuat, gunung ini muncul sebagai dampak dari tumbukan lempeng Indo-Australia. Meski begitu, harus ada penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan menyebut aktivitas gunung tersebut masih diteliti. Sejauh ini, baru diketahui bahwa diameter gunung tersebut adalah 10 kilometer dengan kedalaman 3-4 kilometer di bawah permukaan air laut.

“Kami masih meneliti apakah gunung ini aktif atau tidak,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko, Sabtu (11/2).

Temuan ini cukup menghebohkan masyarakat dan para ahli. Semoga saja hasil penelitian membuktikan bahwa gunung tersebut tidak menambah potensi bencana di pesisir selatan Jawa. (Arie Widodo/E10)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved