Inibaru.id – Warga di pantura Jawa Tengah khususnya Demak, Kudus, dan Jepara masih tersandung permasalahan elpiji. Di beberapa tempat, meski tersedia namun lokasinya cukup jauh dari warga.
"Ini cukup menyulitkan karena harus sedikit jauh, pengecer terdekat sering kehabisan stok karena ada pengurangan jatah," ungkap Saryani, warga Wedung, Demak.
Sebenarnya, stok gas elpiji bersubsidi (gas melon) di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah masih dikatakan aman, Millens. Sayangnya, warga dibatasi tiga tabung per bulan. Itu pun harus melampirkan kartu tanda penduduk (KTP).
Menanggapi hal ini, Pengelola agen gas elpiji di Jepara Dyah Tri mengaku hingga saat ini kesulitan meminta konsumen untuk melakukan pendataan KTP. Sebagian warga menolak lantaran khawatir pendataan tersebut disalahgunakan untuk kepentingan pemilu dan pinjaman online.
"Maklum mau pemilu, jadi sangat sensitif," imbuh perempuan 45 tahun itu.

Penyertaan KTP ini memang menjadi syarat buat membeli elpiji. Direktur Perusda Aneka Wirausaha (Anwusa) Kabupaten Demak Patno Zuwanto mengatakan pembelian elpiji 3 kilogram di Kabupaten Demak memang dilakukan pembatasan dengan menggunakan KTP.
Baca Juga:
Tips Menghemat Gas Elpiji di DapurMengenai pembatasan 3-4 tabung per bulan beserta KTP tadi, mengacu pada Keputusan Dirjen Migas Nomor 99.K/MG.05/DJM/2023 tentang Penahapan Wilayah dan Waktu Pelaksanaan Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran.
"Warga membeli elpiji bersubsidi harus memakai KTP kemudian didata, kalau sudah terdata bisa langsung membeli," ujarnya.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Jepara Nur Janah mengatakan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) hanya boleh membeli satu tabung gas elpiji tabung melon dalam sepekan.
Kalau kamu cukup nggak satu tabung elpiji untuk satu minggu, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)
Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Pembelian LPG Subsidi Dibatasi 4 Tabung per Bulan.