Inibaru.id - Semenjak 17 Agustus 2019, Bank Indonesia telah menggagas sebuah metode pembayaran berbasis digital yang bernama Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Itu lo kode berupa titik-titik (barcode) yang sering kita jumpai di berbagai gerai merchant. Tinggal scan kode tersebut dengan smartphone yang terhubung dengan uang digital dan melakukan apa yang diminta seperti memasukkan PIN, pembayaran selesai.
Nah, dalam "Road to Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI)" pada Kamis (18/3/2021) yang diadakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan program nasional ini sangat baik.
O ya, acara tersebut diadakan dalam dua rangkaian Millens, yang pertama “SRIKANDI QRIS” yakni (Semarak Edukasi Keuangan Digital Quick Response Code Indonesian Standard) dan “BISMA” (BI Bersinergi Majukan Daerah). Tema besarnya adalah “Sinergi Majukan Daerah melalui Ekonomi Digital”.
Meski sudah dua tahun dikampanyekan, Bank Indonesia terus melakukan edukasi kepada masyarakat luas agar mau beralih ke Qris. Metode ini memang lebih aman, andal, higienis, dan efisien dibanding transaksi tunai. Selain itu dapat diaplikasikan di berbagai lembaga. Di tengah kondisi pandemi, metode ini juga sangat cocok dipilih mengingat uang tunai dapat menyebarkan virus. Betul nggak?
Sejumlah tokoh hadir sebagai pembicara dalam acara virtual ini seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gibran Rakabuming Raka, Jusuf Kalla, Gus Baha, Kombes Pol M Rudi Syafirudin (Dirlantas Polda Jateng), Nycta Gina, Pak Bhabin, Mbah Minto dan Ucup Klaten serta Mardijono Nugroho (Direktur Teknik dan Infrastruktur PT Taman Wisata Candi). Banyak ya?
Sebagai informasi, Qris telah digunakan oleh Pemerintah Solo untuk memberdayakan pedagang pasar. Jadi, kalau kamu mau belanja di pasar-pasar tradisional Solo, nggak perlu lagi bawa uang tunai. Praktis kan? Penggunaan Qris juga bisa kamu temukan di rumah-rumah ibadah. Berdonasi bisa dilakukan secara non-tunai. Pembayaran perpanjangan SIM dan STNK juga bisa melalui Qris yang sudah banyak digunakan kepolisian.
Deputi Kepala Perwakilan Grup SP, PUR dan MI, Andry Prasmuko dalam jumpa pers di lantai 2 gedung Bank Jateng mengemukakan kelebihan Qris bagi UMKM. Semua data transaksi bisa tercatat, sehingga omzet dan persentase pendapatan harian bisa diketahui.
Pengguna Qris Meningkat 208 Persen
Andry juga memaparkan bahwa penggunaan Qris di Jawa Tengah mengalami pertumbuhan mencapai 208 persen dibanding tahun sebelumnya. Besarnya potensi ini perlu didukung dengan pemahaman masyarakat akan penggunaan Qris dalam kehidupan sehari-hari pelaku UMKM maupun masyarakat biasa.
Putri, pemilik Batik Warna Alam Siputri mengungkapkan, Qris bisa memudahkan akses pembayaran meskipun punya aplikasi yang berbeda terutama saat pameran.
“Saya sudah 2 tahun pakai Qris. Dan saat pameran begitu menolong banget. Konsumen juga langsung antusias kalau mau beli,” terang Putri.
Hm, jadi jangan ragu pakai Qris ya, Millens. (Audrian F/E05)