Inibaru.id - Namanya juga orang berpengaruh, apa saja yang dilakukan atau dipakai pasti menjadi perbincangan. Seperti Elon Musk yang memantik rasa ingin tahu publik dengan aplikasi Clubhouse yang sempat dia gunakan. CEO Tesla dan SpaceX itu melakukan sesi perbincangan melalui jejaring media sosial tersebut. Dia kemudian mengunggahnya di kanal YouTube Tesla Owners Online.
Pada video yang diunggah pada 2 Februari 2021 tersebut, Musk tampak tengah berdiskusi dengan beberapa pengguna melalui Clubhouse. Lantas, apa sih Clubhouse ini?
Clubhouse merupakan aplikasi jejaring sosial yang berbasis audio dan dirilis di AS pada Maret 2020 kemarin. Aplikasi ini dikembangkan oleh perusahaan software bernama Alpha Exploration Co di Amerika Serikat.
Didirikan oleh Paul Davison dan Rohan Seth pada 2020, valuasinya sudah mencapai sekitar 100 juta dolar AS meskipun hanya memiliki 1.500 pengguna pada Mei tahun tersebut.
Berkembang Pesat
Perkembangan Clubhouse juga sangat pesat, Millens. Bayangkan, pada Desember 2020, pengguna Clubhouse sudah mencapai 600 ribu dan meningkat menjadi 2 juta per 1 Februari 2021. Cepat banget kan?
Perkembangan aplikasi ini nggak lepas dari keunggulannya. Clubhouse baru sebatas para selebritas dan pengusaha. Orang biasa nggak bisa tiba-tiba nongol. Kamu butuh diundang mereka kalau mau gabung.
Dengan aplikasi Clubhouse, pengguna bisa melakukan streaming audio, panggilan telepon, serta membuat acara dengan topik khusus yang dikemas dalam bentuk siniar. Platform ini dapat menampung 5 ribu pengguna dalam satu ruang obrolan. Namun penggunanya nggak bisa merekam atau menyimpan rekapan percakapan jika moderator telah menutup sesi diskusi.
Layaknya sesi siaran streaming lainnya, pengguna Clubhouse juga bisa mendengarkan siaran dari kalangan selebritas atau influencer. Kemudian yang membedakan dengan para pendahulunya, pengguna Clubhouse hanya dapat menyimak suara dari sejumlah partisipan yang ada di dalamnya.
Selain itu, Clubhouse juga bisa diartikan sebagai platform untuk mengadakan diskusi virtual dengan topik tertentu yang nantinya dapat disimak secara langsung oleh pengguna lainnya. Namun, aplikasi ini bisa dikatakan belum bisa dimonetisasi.
Setiap mendengarkan sesi obrolan, pengguna akan menjumpai banyak partisipan yang muncul dan bisa langsung ditambahkan sebagai teman. Semakin banyak topik dan orang yang diikuti, semakin sering pula muncul sebuah rekomendasi acara yang sesuai dengan preferensi yang kamu sukai.
Secara desain, dashboard ruang obrolan di aplikasi Clubhouse juga terbilang sederhana. Hanya ada foto profil serta nama pengguna di bawahnya. Clubhouse juga tidak menyediakan tools editing, efek suara, filter transisi, serta lintasan iklan yang termuat di dalamnya.
Populer di Tiongkok
Clubhouse memang membuka ruang diskusi dengan selebritas dan pengusaha sehingga menambah ide dan inspirasi. Nggak heran jika aplikasi ini sangat populer termasuk di Tiongkok. Bahkan, undangan untuk menjadi pengguna banyak diperjualbelikan di e-commerce, salah satunya di situs alibaba.
Dengan membeli undangan tersebut, kamu bisa mendapat hak untuk mengundang dua orang lain. Namum sebelumnya kamu harus memiliki nomor telepon orang yang akan diundang, untuk dikirimi pesan berisi tautan ke link Clubhouse.
Gimana Millens, kamu tertarik menggunakan aplikasi yang dipopulerkan oleh Elon Musk ini? Etapi beli iPhone dulu ya. Aplikasi ini nggak "ramah" sama android. (Kom/IB27/E05)