Inibaru.id – Selama ini kita mengira Jakarta sebagai kota dengan standar hidup tertinggi di Indonesia. Tapi, menurut data yang diungkap Goodstats, bukan Ibu Kota dengan UMR Rp5,3 juta itu yang punya predikat tersebut, melainkan Ibu Kota Provinsi Bali, Denpasar.
Dalam data pengeluran per kapita yang dihitung per tahun dan diungkap pada Minggu (27/4/2025) tersebut, rata-rata warga Jakarta menghabiskan uang Rp19,95 juta per kapita per tahun, lebih rendah dari rata-rata warga Denpasar yang mengeluarkan uang Rp20,76 juta per kapita per tahun untuk biaya hidup. Padahal, UMR Denpasar pada 2025 jauh lebih rendah dari Jakarta, yaitu hanya Rp 3,298 juta per bulan.
Memang, jika angka pengeluaran per tahun tersebut kita bagi menjadi 12 bulan, hasilnya hanya Rp1,73 juta per bulan. Terkesan sedikit, bukan? Tapi, angka itu adalah angka per kapita alias per orang, ya?
Jika ada satu keluarga dengan satu orang anak saja, dan sumber penghasilannya hanya seorang, maka pengeluaran keluarga dengan tiga anggota tersebut bisa mencapai Rp5,19 juta per bulan. Jauh lebih rendah dari UMR Denpasar yang sudah kita bahas sebelumnya.
Yang jauh lebih mengejutkan, di peringkat kedua setelah Denpasar adalah Yogyakarta. Di Kota Pelajar yang selalu dijejali wisatawan di musim liburan ini, rata-rata warganya mengeluarkan uang Rp20,6 juta per kapita per tahun. Jika ditilik dengan UMR Kota Yogyakarta, sangatlah kontras karena hanya Rp2,655 juta per bulan, jauh lebih rendah dari Denpasar, dan bahkan hanya sebagian dari UMR Jakarta yang dalam data standar hidup tertinggi di Indonesia ini justru berada di peringkat ke tiga.
Setelah tiga kota tersebut, berturut-turut adalah Batam dan Surabaya dengan angka pengeluaran per kapita per tahun Rp19,67 juta, Bandung (Rp18.8 juta), Bontang dan Makassar (Rp18,39 juta), Banda Aceh (Rp18,1 juta) dan Malang (Rp17.79 juta).
Yang cukup mengejutkan tiga ibu kota provinsi terbesar di Pulau Jawa, yaitu Bandung, Semarang, dan Surabaya malah nggak masuk dalam 10 besar daftar tersebut, ya?
O ya, asal kamu tahu saja, pengeluaran tahunan tersebut mencakup kebutuhan hidup dan konsumsi barang atau jasa. Datanya juga sudah disesuaikan dengan daya beli, ya, Millens.
Cukup mengejutkan ya data yang dikeluarkan oleh Godstats ini. Kalau menurutmu sendiri, apa sih penyebab pengeluaran orang Denpasar dan Yogyakarta malah lebih banyak dari kota-kota lainnya? Apakah mungkin terkait dengan wisata yang populer di sana? (Arie Widodo/E05)
