BerandaHits
Selasa, 17 Jun 2025 12:07

Dari Persia ke Iran, Perjalanan Panjang Nama yang Sarat Cerita

Penulis:

Dari Persia ke Iran, Perjalanan Panjang Nama yang Sarat CeritaArie Widodo
Dari Persia ke Iran, Perjalanan Panjang Nama yang Sarat Cerita

Sebelum dikenal sebagai Iran, nama negara ini adalah Persia. (Ispionline/Shutterstock)

Ternyata, ada alasan yang bikin Iran memilih untuk memakai nama tersebut setelah sebelumnya dikenal dengan Persia. Berikut adalah penjelasannya.

Inibaru.id - Perang jarak jauh yang dilakukan Israel dan Iran belakangan ini jadi perbincangan banyak pihak. Maklum, cukup banyak yang terkejut dengan banyaknya rudal dari Iran yang mampu menembus iron dome Israel dan menyebabkan kerusakan pada sejumlah kota.

Eits, kita nggak akan membahas lebih detail tentang perang ini, ya, tapi kenapa Iran terlihat sekuat itu. Hal tersebut erat kaitannya dengan sejarah Iran yang memang luar biasa, khususnya ketika masih disebut Persia.

Untuk yang belum tahu, Iran adalah sebutan modern untuk Persia. Sebelum dikenal luas dengan namanya yang sekarang, negeri di Timur Tengah ini memang lebih familiar dengan sebutan Persia.

Dalam pelbagai forum internasional, salah satu negara dengan peradaban tertua itu bahkan masih sering disebut begitu hingga awal abad ke-20.

Mengapa namanya berubah jadi Iran? Hal ini nggak lepas dari kebijakan pada 1935. Sebuah keputusan penting diambil oleh Shah Reza Pahlavi, pemimpin Iran saat itu. Ia meminta agar negara yang dikenal karena kilang minyaknya ini disebut dengan nama Iran dalam seluruh urusan internasional.

Mengapa Ganti Nama?

Nama Iran mulai dipakai secara resmi pada 1935. (Majid Saeedi/Getty Images)
Nama Iran mulai dipakai secara resmi pada 1935. (Majid Saeedi/Getty Images)

Nama “Iran” sebenarnya bukan hal baru bagi penduduknya. Kata ini sudah digunakan secara internal selama berabad-abad dan berasal dari kata “Aryānām”, yang berarti “Tanah Bangsa Arya”.

Arya di sini bukan merujuk pada ras dalam konteks Barat abad ke-20, tapi kepada suku-suku Indo-Iran yang bermigrasi ribuan tahun lalu dan menetap di kawasan yang kini menjadi Iran modern.

Shah Reza Pahlavi punya alasan kuat untuk perubahan ini. Dia ingin menegaskan identitas nasional Iran yang lebih autentik dan melepaskan diri dari citra romantis Persia yang selama ini didominasi sudut pandang Barat.

“Nama Persia terlalu terkait dengan masa lalu dan eksotisme orientalis. Iran ingin dikenal sebagai negara modern yang punya jati diri sendiri,” ungkap Dr Mahnaz Afkhami, sejarawan Iran sebagaimana dikutip Kompas (25/4/2024).

Perubahan ini nggak serta-merta diterima semua pihak. Banyak orang di luar Iran kebingungan dan tetap menggunakan nama Persia, terutama karena istilah itu kadung melekat kuat dalam budaya populer seperti pada kisah One Thousand and One Nights, arsitektur, sampai kucing Persia.

Untungnya, pada 1959, Mohammad Reza Pahlavi, anak dari Reza Shah, sempat melunak. Ia menyatakan bahwa nama “Persia” dan “Iran” bisa digunakan secara bergantian. Namun, tetap saja, nama resmi negara itu adalah Iran.

Beda cerita setelah Revolusi Islam terjadi pada 1979. Kejadian ini memperkuat narasi nasionalisme dan identitas keislaman. Nama Iran pun jadi lebih sering disebut daripada Persia.

Meski kini lebih sering disebut dengan Iran, orang juga ngerti kalau kita menyebutnya Persia. Ehm, apa sekarang sudah saatnya kita menyebut kucing persia menjadi kucing iran ya? Ha-ha. (Arie Widodo/E10)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved