Inibaru.id - Pernah nggak sih kamu ribet mikirin hashtag panjang-panjang tiap kali mau posting di Instagram? Ada yang sampai riset tren dulu, ada juga yang copas template biar kontennya lebih “nendang.” Tapi ternyata, menurut Adam Mosseri, bos Instagram sendiri, hashtag itu bukan lagi kunci utama buat bikin postinganmu meledak lo.
“Hashtag itu boleh dipakai, tapi jangan berharap bisa otomatis nambah reach atau likes,” kata Mosseri. Menurutnya, tagar lebih tepat dilihat sebagai alat bantu untuk mengorganisasi konten, bukan senjata utama untuk viral.
Meski nggak lagi dianggap senjata utama buat bikin konten viral, hashtag tetap punya tempat di Instagram. Fungsinya lebih realistis, bukan sekadar mimpi instan buat panen reach.
Hashtag yang kamu bikin masih bisa bantu audiens memahami isi konten. Misalnya, ketika kamu posting soal traveling, hashtag bakal jadi semacam penanda kalau unggahanmu memang terkait dunia jalan-jalan. Selain itu, postinganmu juga bisa nongol di halaman hashtag, meski jangan terlalu berharap jangkauan langsung melejit.
Yang perlu diingat, hashtag bukan jalan pintas. Kalau kontennya kurang menarik, ditambahin hashtag segudang pun hasilnya nggak banyak berubah.
Nah, satu hal yang masih cukup berguna adalah fungsi hashtag sebagai “label” buat series konten. Katakanlah kamu bikin challenge, orang bisa dengan mudah menemukan dan mengikuti semua postingan dalam tema itu hanya dengan klik hashtag-nya. Jadi, meski bukan andalan utama, hashtag tetap bisa jadi alat bantu yang tepat kalau dipakai secara cerdas.
Jadi, apa dong yang lebih penting? Mosseri menekankan kalau kualitas konten tetap nomor satu. Cerita yang kuat, visual yang engaging, dan interaksi nyata dengan audiens jauh lebih berharga dibanding sekadar numpuk hashtag. Intinya, kalau kontenmu menarik, orang bakal betah, komen, bahkan share, tanpa peduli seberapa banyak tagar yang kamu sisipkan.
Nah, daripada pusing mikirin 30 hashtag, lebih baik fokus ke kreativitas dan kedekatan sama audiens. Karena di dunia Instagram sekarang, storytelling yang bikin orang merasa relate justru jadi magnet terbesar buat engagement.
Gimana, kamu sudah nggak terlalu bergantung pada hashtag kan, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)
