Inibaru.id - Masyarakat Jepang sudah sejak lama berjibaku dengan bencana alam terutama gempa bumi. Penduduk di sana dilatih untuk sigap menghadapi bencana agar bisa meminimalisasi jumlah korban dan kerusakan.
Maka dari itu, nggak heran jika di Negeri Sakura banyak kita jumpai bangunan tahan gempa sehingga jika terjadi gempa bumi yang kuat, nggak mudah roboh. Itu adalah salah satu langkah mitigasi Jepang menghadapi bencana alam yang menjadi syarat ketat dari pemerintah di sana.
Meski sama-sama berpotensi sering terjadi gempa, kesadaran untuk melakukan langkah pencegahan belum terasa betul di Indonesia. Sehingga, saat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan bahwa gempa megathrust besar di Indonesia hanya tinggal menunggu waktu, sebagian besar masyarakat panik.
Alih-alih merespons kabar ini dengan kekhawatiran yang berlebihan, sebaiknya kita tetap tenang sembari mempersiapkan langkah mitigasi sederhana namun penting untuk kita lakukan. Apa saja itu?
1. Unduh Aplikasi Peringatan Gempa
Jepang memiliki sistem deteksi dini gempa bernama Early Warning System (EWS) yang ada di setiap ponsel warganya. Sistem tersebut mampu memberikan peringatan jika ada guncangan yang datang dalam waktu 18 detik. Waktu itu dianggap cukup bagi warga untuk bersiap atau menyelamatkan diri.
Meski belum secanggih punya Jepang, sebaiknya kita meng-install aplikasi InfoBMKG dan InaRISK serta menyalakan notifikasi agar selalu terdepan memperoleh info seputar bencana alam. FYI, InaRISK merupakan aplikasi yang berisikan informasi tingkat bahaya suatu wilayah dan dilengkapi rekomendasi aksi untuk melakukan antisipasi secara partisipatif.
2. Latihan Evakuasi Mandiri
Kita perlu tahu bagaimana cara melakukan evakuasi mandiri jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Latihan evakuasi mandiri biasanya dilaksanakan oleh organisasi/instansi/lembaga contohnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Jadi, jangan ragu untuk mengikuti latihan evakuasi mandiri yang diadakan di sekitarmu, ya!
3. Menyiapkan Tas Siaga
Melansir laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tas siaga bencana (TSB) adalah tas yang dipersiapkan anggota keluarga untuk berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu bencana atau kondisi darurat lainnya.
Beberapa barang yang harus dimasukkan ke dalam tas siaga bencana antara lain surat-surat penting, sandang untuk tiga hari, makanan tahan lama, air minum, kotak P3K, ponsel, peluit, alat bantu penerangan, uang, dan kebutuhan personal lainnya.
4. Mengetahui Langkah Menyelamatkan Diri
Ada banyak langkah penyelamatan diri yang perlu kita tahu di antaranya adalah sebagai berikut.
- Hindari kepanikan dan bersikaplah yang tenang;
- Segera keluar dari bangunan;
- Gunakan tangga darurat;
- Jangan menggunakan lift;
- Berlindung dari reruntuhan;
- Hindari daerah rawan longsor;
- Berhenti mengemudi;
- Jauhi pantai untuk menghindar dari tsunami, dan seterusnya.
Gempa Megathrust seperti yang disampaikan BMKG memang nggak ada yang tahu waktu terjadinya. Tapi nggak ada salahnya kita mengedukasi dan mempersiapkan diri kan, Millens? (Siti Khatijah/E07)