Inibaru.id – Sebagai orang yang jarang memegang ponsel karena kesibukannya sebagai seorang petani, Azizah hanya sesekali mengecek grup WhatsApp orang tua murid dari kelas anaknya.
Nah, suatu hari, ada yang sedikit membingungkan pada grup WhatsApp tersebut. Bukannya melihat percakapan teks antar-orang tua atau dengan wali kelas, dia melihat tanda chat audio serta permintaan untuk bergabung dengan chat audio tersebut.
Saat bertanya ke orang tua lain yang juga masuk di dalam grup tersebut secara pribadi, dia justru diwanti-wanti untuk nggak bergabung dengan chat audio tersebut.
“Katanya berbahaya. Kalau sampai gabung chat audio, bakal ada data di dalam ponsel kita diambil hacker gitu. Kalau punya m-banking misalnya, katanya bakal terkuras saldo rekeningnya,” ungkap perempuan yang tinggal di Kabupaten Semarang tersebut pada Sabtu (7/6/2025).
Dia mengaku nggak yakin dengan kebenaran dari isu yang dibagikan rekan sesama orang tua murid lainnya. Tapi, demi keamanan, dia pun nggak akan pernah bergabung dengan chat audio tersebut.
“Masih bingung sih, soalnya kan kalau namanya saja adalah chat audio, harusnya kan cuma percakapan ya. Masa iya bisa sampai menyedot data pribadi di ponsel?” katanya.

Nah, pertanyaan Azizah dijawab oleh pakar keamanan siber dari Vaksinkom, Alfons Tanujaya. Dia memastikan kalau chat audio di grup WhatsApp itu sebenarnya adalah fitur terbaru WhatsApp bernama Voicechat.
Sebagaimana yang diperkirakan Azizah sebelumnya, Alfons juga membenarkan kalau Voicechat bisa dipakai pengguna WhatsApp untuk memulai percakapan dengan suara. Menariknya, anggota grup WA sebenarnya bisa bergabung atau keluar dalam Voicechat tersebut kapan saja.
Terkait dengan isu ada hacker yang bisa mengambil data pribadi ponsel lewat fitur tersebut, Alfons juga menyebut hal tersebut nggak benar. Layaknya percakapan teks, Voicechat juga memakai sistem enkripsi end-to-end untuk obrolannya. Jadi nggak bisa diretas, deh.
“Besar kemungkinan Voicechat muncul di grup WA karena pengguna WA tanpa sengaja klik tombol fitur tersebut. Masalahnya admin grup juga nggak bisa mematikannya. Maka, banyak orang mengira itu ulah hacker,” ungkap Alfons.
Alih-alih mengkhawatirkan Voicechat, Alfons menyebut pengguna WhatsApp harus lebih waspada kalau di dalam grup tiba-tiba ada yang mengirim tautan yang mencurigakan. Bisa jadi, tautan tersebut berisi virus, APK, atau hal-hal lain yang jika diklik, bisa menyedot data pribadi pada ponsel.
Yap, waspada memang boleh, kok. Tapi, nggak usah khawatir berlebihan jika ada Voicechat di grup WhatsApp, ya, Millens? Bukan ulah hacker, kok. Yang penting tetap waspada! (Arie Widodo/E10)