Inibaru.id – Kasus pembuangan bayi kembali dilakukan. Kali ini sesosok orok laki-laki dibuang di depan garasi mobil seorang warga di Padukuhan Randusongo, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Selasa (12/12/2017) malam.
Ditulis Tribunews.com (13/12/2017), Jumaniarti (56), seorang warga yang rumahnya dekat dengan lokasi penemuan bayi mungil mengatakan dirinya sempat mendengar suara mobil berhenti sebentar sebelum seorang warga mengabarkan penemuan bayi.
"Saya lagi di dalam rumah, sekitar pukul 22.30 WIB terdengar suara mobil berhenti sebentar sebelum berjalan lagi,” tuturnya.
Dia menambahkan, nggak lama berselang tetangganya yang bernama Andung memanggil-manggil warga bahwa dia menemukan bayi di depan garasi mobil milik warga bernama Dian.
Baca juga:
“Hadiah” Tagar #KalauAkuJadiHakim untuk ”Si Bisu” Setnov
Kala "Papa" Tampak (Pura-pura) Tertidur di Persidangan
Andung yang kali pertama menemukan bayi melapor ke Ketua RT dan pamong desa.
"Selanjutnya lapor Polisi. Kebetulan pamong-pamong lagi ada rapat, jadi ramai," ujar Jumaniarti.
Setelah itu orok mungil itu dibawa masuk ke rumah Dian.
"Kami bawa masuk karena sangat dingin di luar. Bayinya bagus, lucu, enggak menangis. Saya sentuh pipinya mau ngetes hidup atau enggak, penasaran, soalnya diam saja," kata Jumaniarti.
Jumaniarti mengungkapkan malam itu juga puluhan warga berdatangan melihat bayi yang baru ditemukan.
"Lucu banget, saya kira awalnya perempuan, ternyata laki-laki. Kok tega ya buang bayinya. Umurnya sekira 3-4 hari," ujarnya.
Menurutnya, beberapa orang mengajukan diri untuk mengadopsi bayi tersebut.
Perlu kamu tahu, bayi temuan itu dirawat Sri Sukamti, bidan di Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Sleman. Seperti dilansir Tribunnews.com (14/12/2017), perempuan itu berharap diizinkan merawat si bayi. Dia mengaku sangat menyayangi orok temuan itu.
Baca juga:
Penerbit Buku SD yang Cantumkan Yerusalem Ibu Kota Israel Siap Meralat
Ketika Warga Ciptomulyo Menghentikan KA Gajayana
"Karena ini laki-laki dan ditemukan dekat musala, bagaimana kalau kita kasih nama Muhammad. Agar kelak kalau besar, bisa menjadi anak yang baik, bisa mengikuti Rasulullah Saw, terus ditambah Akbar, karena bayi ini selamat karena karunia Allah Yang Mahabesar," tandas Sri Sukamti. (EBC/SA)