Inibaru.id – Tanggul Kanal Banjir Timur Semarang jebol pada Selasa (30/4/2019). Tanggul yang jebol itu membuat sebagian wilayah di tiga kecamatan yang di ibu kota Jawa Tengah ini tergenang air. Apa penyebab jebolnya tanggul ini?
Laman Antaranews, Selasa (30/4) menulis, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Agus Harmunanto menyebut tiga kecamatan yang terdampak limpasan air dari Kanal Banjir Timur adalah Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Genuk, dan Kecamatan Semarang Timur. Penyebab jebolnya tanggul diduga karena peningkatan volume air sungai mengingat curah hujan di Semarang dan sekitarnya masih cukup tinggi.
Namun, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana Ruhban Ruzziatno menyebut jebolnya tanggul ini juga terkait dengan proyek yang dilakukan dengan teledor. Ruhban menyebut pelaksanaan proyek revitalisasi sungai dan proyek jembatan Kaligawe nggak dilakukan sesuai dengan prosedur. Sebagai contoh, pengembangan proyek Jembatan Kaligawe belum berkoordinasi dengan BBWS, khususnya saat proses pengerjaan tiang pancang.
“Pelaksana proyek jembatan tidak melakukan koordinasi saat akan membuka akses demi membawa beban kontruksi,” terang Ruhban.
Ruhban mengaku pihaknya sudah beberapa kali memperingatkan para pekerja di lapangan. Apalagi hal ini bukanlah pertama kali terjadi. Sayang, kondisi ini tetap saja terulang. Dia pun kembali menegaskan untuk meminta koordinasi mengingat jika sampai tanggul Kanal Banjir Timur Semarang jebol lagi, dampaknya bisa sampai mengganggu arus lalu lintas di jalur Pantura Jawa Tengah.
Salah satu wilayah yang mengalami dampak paling buruk dari jebolnya tanggul ini adalah Sawah Besar, Kecamatan Kaligawe. Wilayah ini persis berada di depan bagian tanggul yang jebol. Jalan-jalan yang terbuat dari aspal dan paving sampai hancur akibat tergenang air selutut orang dewasa.
Bagi sobat Millens yang hendak melalui jalan Pantura, sebaiknya menghindari titik-titik tersebut terlebih dahulu, ya. (IB09/E04)