BerandaHits
Jumat, 20 Jun 2025 15:11

Banjir Hoaks, Media Tetap Harus Jadi Garda Depan Meski Banyak Tekanan

Banjir Hoaks, Media Tetap Harus Jadi Garda Depan Meski Banyak Tekanan

Ketua DPRD Jateng Sumanto menegaskan pentingnya peran media sebagai benteng utama dalam menangkal hoaks. (DPRD Jateng)

Meski tengah menghadapi tantangan berat, media dituntut untuk tetap menjadi benteng pertahanan menghadapi hoaks.


Inibaru.id - Saat ini, media sedang menghadapi ujian berat. Pendapatan iklan menurun, adaptasi teknologi makin cepat, dan media sosial menjamur dengan segala macam informasi. Tapi, di tengah tekanan itu, muncul seruan yang nggak kalah penting: tetap berdiri sebagai penjaga kebenaran!

Ketua DPRD Jateng Sumanto kembali menegaskan pentingnya peran media sebagai benteng utama dalam menangkal hoaks. Menurutnya, peran itu nggak boleh surut, meski industri media sedang dihadapkan pada tantangan berat.

“Berbagai dinamika sosial politik, perkembangan teknologi, dan perubahan perilaku audiens saat ini juga memaksa media untuk terus beradaptasi,” ujarnya usai menjadi keynote speaker dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Bisnis Media di Era Efisiensi yang digelar di Solo, belum lama ini.

Sumanto melihat, banyak media kini harus bekerja lebih cepat, efisien, dan tetap menjaga kualitas di tengah keterbatasan sumber daya. Apalagi, kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah juga berdampak pada pendapatan media, khususnya dari iklan instansi.

Meski begitu, dia percaya peluang tetap ada. Media, katanya, bisa memanfaatkan momentum ini untuk mencari model bisnis baru, mengoptimalkan sumber daya yang ada, serta membangun kolaborasi lintas platform.

Di tengah keterbatasan, media diharapkan kreatif. (DPRD Jateng)
Di tengah keterbatasan, media diharapkan kreatif. (DPRD Jateng)

“Di tengah kondisi ini, saya mendorong media tetap menjadi garda terdepan untuk menangkal banyaknya berita bohong atau hoaks yang marak di medsos. Meski media saat ini menghadapi tantangan besar dengan maraknya medsos dan Artificial Intelligence (AI),” ujarnya lagi.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menyoroti perlunya jurnalis dan pengelola media untuk adaptif dan inovatif. Menurutnya, media yang mulai kreatif justru mampu menemukan solusi, bahkan meningkatkan pendapatan.

“Zaman sekarang, pelaku bisnis apa pun harus bisa mencari peluang. Sekarang ini dengan banyaknya media sosial bisa menjadi sumber pendapatan. Tidak bisa lagi hanya mengandalkan iklan melalui instansi milik pemerintah,” tegasnya.

Dalam FGD tersebut, hadir pula tiga narasumber dari berbagai platform media. Mereka berbagi kiat bertahan di tengah gempuran perubahan. Head of Media Strategist Solopos Media Group, Danang Nur Ihsan misalnya, mengungkapkan strategi bisnis media yang kini dijalankan adalah kombinasi antara advertorial, banner, dan programatik.

“Dengan tidak meninggalkan media sosial melalui platform TikTok, Twitter, Instagram, bisnis media juga tetap ada yang fokus pada cetak dan website,” jelasnya.

Senada, Pemred Jawa Pos Radar Solo Kabun Triyanto dan Production Manager Metta Media Farhan Arif juga menyoroti pentingnya memahami tren visual dan diversifikasi konten. Farhan bahkan menyebut siaran radio yang divisualkan berhasil menarik minat baru dari audiens muda.

Kalau menurutmu apakah media sudah cukup baik dalam memerangi hoaks, Millens? (Siti Zumrokhatun/E01)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved