Inibaru.id – PB Djarum memang dikenal nggak main-main soal mendukung dunia bulu tangkis Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kepastian memberikan bonus kepada juara All England 2022 Bagas Maulana. Foto bagas juga bakal dipasang di ‘Hall of Fame’ lobi GOR Djarum Kudus, lo.
Bersama dengan pasangannya di nomor ganda putra, Muhammad Shohibul Fikri, Bagas bikin kejutan di ajang bulu tangkis tertua di dunia tersebut.
“Prestasi juara di All England itu sudah bisa menjadi ‘Hall of Fame’ dan ada bonus juga. Bagi PB Djarum, pencapaian tersebut merupakan kado spesial,” ungkap Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin, Senin (21/3/2022).
Yoppy juga menyebut bonus ini diberikan agar Bagas lebih bersemangat dan konsisten meraih prestasi di masa depan.
“Harus konsisten dan jangan cepat puas,” tegas Yoppy.
Profil Bagas Maulana yang Kini Jadi Kebanggaan Cilacap
Bagas Maulana lahir di Dusun Panyeretan, Desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan, Cilacap, Jawa Tengah, pada 20 Juli 1998. Kedua orang tuanya, Ponirah dan Rasijo lantas mengajak Bagas kecil merantau ke Jakarta. Meski begitu, Bagas kerap mudik ke Cilacap.
Sosok Bagas di mata para tetangga juga dikenal baik. “Bagas itu anaknya pendiam, intinya nggak neko-neko lah. Kalau pulang juga mau bergaul sama anak-anak. Itu kalau pulang kan suka main badminton ke GOR juga,” ujar Ketua RT 3 RW 11 Desa Sidamukti Parlan.
Kemenangan Bagas di All England ternyata mendapatkan apresiasi warga Cilacap. Nuryati, tetangga keluarga Bagas di Desa Sidamukti bahkan mengaku sampai menitikkan air mata.
“Bangga banget lah, senang, bungah pisan, sampai keluar air mata tadi malem nonton. Intinya membanggakan Desa Sidamukti, membanggakan Cilacap,” ujar Nuryati.
Nggak Diunggulkan, Tapi Menumbangkan Para Raksasa
Wajar jika kemenangan Bagas dan Fikri jadi perbincangan. Awalnya mereka sama sekali nggak diunggulkan. Apalagi, mereka berada di peringkat 28 dunia dan baru kali pertama merasakan ketatnya All England.
Bagas/Fikri mulai mendapatkan perhatian setelah berturut-turut mengandaskan pasangan Malaysia dan Jepang di fase gugur. Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dikalahkan dengan skor 24-22, 13-21, 21-17 di babak 16 besar, sementara Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dihajar 16-12, 21-16, 22-20 di babak perempat final.
Andalan Indonesia lainnya, pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon juga dikalahkan dengan rubber set pada babak semi final dengan skor 22-20, 13-21, 21-16. Mereka pun mewujudkan All Indonesia Final di laga puncak melawan seniornya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada Minggu (20/3).
Pertarungan sengit di antara kedua pasangan dengan perbedaan umur yang cukup jauh ini tersaji di babak final. Penonton pun tegang melihat aksi mereka. Namun, pada akhirnya Bagas/Fikri menuntaskan misi mereka menumbangkan para raksasa dan menorehkan sejarah sebagai pemenang All England.
Nggak hanya orang Cilacap yang bangga dengan Bagas Maulana, ya Millens, seluruh Indonesia juga! Duh, jadi penasaran bonus apa yang menanti para pemenang ini. (Pik,Tri,Tem/IB09/E05)