inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Tujuh Terapi Hati Ini Bisa Tenangkan Penyintas Pelecehan Seksual
Kamis, 11 Apr 2019 17:16
Penulis:
Mayang Istnaini
Mayang Istnaini
Bagikan:
Ilustrasi penyintas pelecehan seksual. (Getty Images/iStockphoto)

Ilustrasi penyintas pelecehan seksual. (Getty Images/iStockphoto)

Pelecehan seksual semakin marak terjadi di masyarakat. Bagi penyintas, hal ini nggak bisa dianggap remeh karena dapat berujung pada trauma berkepanjangan.

Inibaru.id – Trauma yang dialami penyintas pelecehan seksual nggak boleh dianggap remeh, Millens. Nggak hanya berdampak pada fisik, penyintas pelecehan seksual juga dapat mengalami trauma berkepanjangan. Untuk memulihkan kondisi penyintas, ada tujuh terapi hati yang dapat dilakukan.

Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Menyalahkan diri sendiri membuat penyintas nggak bisa lepas dari traumanya. (Unsplash)

Ingatkan penyintas agar nggak terus menyalahkan diri sendiri. Menyalahkan diri sendiri atas pelecehan yang dia alami dapat memperburuk kepercayaan diri penyintas di kemudian hari.

Pilih Orang yang Tepat untuk Curhat

Curhatlah pada orang yang tepat. (Shutterstock)

Pernah mengalami pelecehan seksual seringkali dianggap sebagai aib yang nggak boleh diketahui orang lain. Meski begitu, menceritakan pelecehan yang dialami dapat menimbulkan perasaan nyaman dan diperhatikan bagi penyintas. Curhatlah pada orang yang dapat menenangkan suasana hati, bukan kepada mereka yang malah memperburuk keadaan, ya.

Melapor pada Pihak Berwajib

Pelecehan seksual dapat ditindak secara hukum. (Abpadvocates)

Pelecehan seksual merupakan salah satu pelanggaran yang dapat ditindak secara hukum. Melaporkan pelaku pada pihak berwajib dapat memberi efek jera dan rasa bertanggung jawab kepada mereka seperti yang ditulis dalam laman Liputan6 (27/1/2018).

Menciptakan Suasana yang Nyaman

Ciptakan suasana yang nyaman bagi penyintas. (Shutterstock)

Setelah melapor pada pihak berwajib, kondisi psikis penyintas perlu dijaga agar tetap merasa nyaman. Bila kondisi nyaman, dia akan menjalani proses pemulihan dengan lebih cepat.

Jangan Terus Membicarakan Pelecehan Tersebut

Berhenti untuk terus membicarakan pelecehan yang sudah terjadi. (Donnamarieberger)

Bertanya dan membahas pelecehan seksual yang baru dialami penyintas akan membuatnya kembali mengingat detail kejadian. Hal tersebut dapat mengganggu proses pemulihan yang tengah dia jalani. So, lebih baik tahan diri untuk kepo, ya!

Memberikan Edukasi pada Keluarga Penyintas

Lingkungan yang nyaman dan positif akan mendukung penyintas untuk pulih. (Shutterstock)

Keluarga penyintas juga perlu diberi edukasi tentang bagaimana menyikapi penyintas dan membantunya selama masa pemulihan. Yap, lingkungan yang nyaman dan positif juga dapat mempercepat proses pemulihan, Millens.

Konsultasi dengan Psikolog

Ilustrasi konsultasi dengan psikolog. (Shutterstock)

Mendatangi psikolog merupakan pilihan yang tepat, terutama jika nggak ada teman atau keluarga yang dianggap mampu menenangkan psikis penyintas. Psikolog tentu memiliki pengetahuan yang lebih untuk menangani penyintas agar nggak terjadi trauma. Para penyintas juga perlu melakukan trauma healing dengan psikolog.

Kalau kamu atau orang terdekatmu mengalami pelecehan seksual, jangan pernah anggap remeh, ya! Coba lakukan terapi hati di atas dan tetap berpikir positif. (IB10/E04)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved