Inibaru.id - Ternyata orang nggak begitu saja curhat di media sosial. Ada beberapa sebab mengapa orang melakukannya. Bisa dibilang, media sosial merupakan bentuk pelarian untuk mencurahkan segala masalah. Menurut Dr Firman Kurniawan S., Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital, Universitas Indonesia, media sosial ini adalah medium untuk mencurahkan apa yang mereka rasakan.
Dr Firman juga menjelaskan jika media sosial dijadikan medium untuk bersosialisasi dan mencurahkan apa yang mereka rasakan termasuk mengenai masalah. Nah, ketika seseorang memilih untuk menceritakan masalah mereka, tentunya ada motif dan tujuan tertentu ya.
Salah satunya adalah untuk mendapatkan feedback dari orang lain.
“Motif yang paling menonjol adalah memperoleh feedback,” terang Dr. Firman Kurniawan.
Nggak cuma itu, Firman juga mengatakan bahwa ada 3 penyebab mengapa seseorang berbagi masalah mereka di sosial media seperti:
Menunjukkan Eksistensi Diri
Ada orang yang pengin menunjukkan keberadaan dirinya dengan berbagai masalah di media sosial. Mereka menunjukkan jika mereka ada dan sedang nggak baik-baik saja. Mereka juga memperlihatkan jika diperhatikan orang lain.
“Saya ingin diperhatikan orang, entah mendapat tanggapan yang positif atau negatif tapi orang memperdulikan saya,” katanya.
Mendapatkan Saran
Ketika berbagi masalah di media sosial, mereka berharap untuk mendapatkan saran, pendapat, atau bahkan komentar. Ini mungkin membantu mereka untuk memutuskan hal yang kemudian akan dia pilih.
“Problem saya ini sebenarnya gimana sih di mata orang lain?” tuturnya.
Memang ya, terkadang menentukan keputusan yang akan diambil bukan perkara mudah.
Pengin Mendapat Validasi
Terkadang, orang pengin tahu apakah yang dialami ini sebesar dan seburuk apa. Nah, dari komentar-komentar yang masuk, mungkin dia bakal mengetahuinya. Bisa jadi, dia akan merasa lebih baik jika ada orang yang mengalami kejadian yang lebih buruk.
Nah, dari ketiga penyebab tersebut, seseorang yang memutuskan untuk berbagi masalah mereka di media sosial merasa bahwa dirinya memiliki posisi di tengah masyarakat.
“Cuman problem-nya adalah, jika masalah itu tidak terlalu penting atau masalah itu bisa diselesaikan sendiri, itu bisa menjadi aneh buat orang lain,” tutur Firman.
Mungkin masih banyak orang yang belum menyadari mengapa masalah pribadi malah dilempar ke sosial media dan membuat orang yang awalnya nggak tahu menjadi tahu.
“Meski demikian, sebetulnya orang yang berbagi masalah di sosial media adalah orang yang resah dan ingin merasa bahwa dirinya tidak sendirian,” tutupnya.
Kalau kamu termasuk tipe yang suka curhat di media sosial juga nggak, Millens? (Kom/IB21/E07)