Inibaru.id - Jembatan Merah Kalikuto yang tampak mencolok nggak cuman jadi pajangan siapa pun yang melintas di ruas jalur tol Batang-Semarang. Berlokasi di perbatasan Kabupaten Kendal-Kabupaten Batang, Jawa Tengah, warga sekitar memanfaatkan jembatan ikonik itu untuk memutar roda ekonomi.
Nggak jauh dari jembatan merah tersebut memang ada exit tol. Nggak sedikit pengendara yang menyempatkan diri sejenak berhenti di sekitar jembatan ini, entah untuk sekadar duduk-duduk atau selfie, rehat dan mengeluk badan, hingga mengisi perut di warung sekitar.
Sadar akan potensi wisata di jembatan yang berdiri di atas Kali Kuto ini, warga Desa Sambungsari, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, pun menyulap lahan kosong di pinggir jembatan menjadi lokasi wisata kekinian. Mereka menciptakan Bukit Tegal Santun dan Angkringan Kentang.
Dua spot wisata ini berdekatan, tapi berada di lokasi yang berbeda. Kalau kebetulan melintas pada siang atau sore hari, mampirlah dulu ke Bukit Tegal Santun. Tempatnya agak tinggi karena berlokasi di atas bukit, nggak jauh dari permakaman umum.
Dari ketinggian Bukit Tegal Santun, kamu bisa melihat lengkung Jembatan Kalikuto yang tampak mencolok di antara asrinya alam sekitar yang hijau. Oya, di tempat tersebut kamu bisa mendirikan tenda bersama keluarga atau kerabat, sambil menikmati kopi hingga pagi hari.
Namun, kalau kamu datang pada malam hari, lebih baik mampir ke Angkringan Kentang. Laiknya kebanyakan angkringan (kucingan, kata orang Semarang), kamu bisa menikmati berbagai penganan murah yang bisa kamu camil sembari menikmati suasana perdesaan di tempat tersebut.
Jarak antara Bukit Tegal Santun dengan Angkringan Kentang hanya sekitar 10 menit berjalan kaki. Lokasinya yang dekat dengan sawah, bukit, dan sungai, dijamin akan membuat hatimu lebih tenteram setelah penat yang kamu rasakan sepanjang perjalanan.
Nggak sulit menemukan kedua tempat ini. Penandanya, kalau kamu melihat jembatan melengkung berwarna merah, di dekat situlah kedua lokawisata berdiri. Maka, sempatkanlah mampir. Rehatlah sejenak, baru jalan lagi! Hati-hati di jalan, Millens! (Triawanda Tirta Aditya/E03)