Inibaru.id - Pilkada Serentak 2020 telah usai. Tahun ini, di tengah badai kritik dari pelbagai kalangan, pilkada yang digelar di tengah pandemi Covid-19 tetap digelar dengan menerapkan sejumlah protokol kesehatan, nggak terkecuali Kota Semarang.
Menggelar pilwakot dengan calon tunggal, yakni pasangan calon (paslon) Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu, protokol kesehatan yang ketat tampak menjadi prioritas bagi panitia pemilihan umum. Dalam hitung cepat, Hendi-Ita mengantongi 91,5 persen suara.
Salah satu protokol kesehatan itu diterapkan di TPS 009 Kecamatan Gajahmungkur, Semarang. Para peserta pilwakot yang hendak masuk ke dalam area pencoblosan wajib memakai masker, membawa alat tulis sendiri, mengenakan sarung tangan, menjaga jarak, dan dilarang membawa anak kecil.
Selain itu, para pemilih yang sudah mencoblos dilarang mencelupkan jarinya ke dalam tinta. Sebagai gantinya, petugas KPPS-lah yang akan menuangkan tinta di jari para pemilih. Apakah ini bisa mencegah pilkada jadi klaster baru? Hm, entahlah! (Triawanda Tirta Aditya/E03)

