Inibaru.id - Selama pandemi Covid-19, acara offline benar-benar dibatasi. Nggak mau ambil risiko, orang-orang pun memindahkan acara luring mereka menjadi daring, termasuk Nongkrong Tobat, sebuah kajian Islam yang rutin digelar Yayasan Santrendelik Semarang saban Kamis petang.
Butuh pertimbangan matang saat tawaran dari MPR-RI untuk menggelar sebuah seminar nasional diiyakan. Hasilnya, Seminar Nasional "Santri-Go-Preneur" pun digelar, menghadirkan Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, Pendiri Santrendelik Ikhwan Syaefulloh, Ketua Yayasan Santrendelik Hendi Wijanarko, dan Dosen UIN Walisongo Semarang Prof Fakhrudin Aziz.
Bertempat di UTC Convention Hotel Semarang, perhelatan yang dihadiri ratusan peserta itu digelar dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Pengaturan kursi yang diberi jarak, kewajiban mengenakan masker dan hand sanitizer, dan pengecekan suhu menjadi syarat wajib bagi semuanya.
Hm, sepertinya, pihak panitia tampak berusaha keras meminimalisasi kemungkinan penularan virus tersebut. Harusnya, semua acara offline memang digelar dengan cara seperti ini ya, Millens! (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat memaparkan materi melalui Zoom Meeting kepada peserta Seminar Nasional "Santri-Go-Preneur" di Semarang, Kamis (19/11/2020). Seminar ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Peserta memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan selama seminar dilangsungkan. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Makan siang yang disediakan panitia dibuat sedemikian rupa sehingga mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)