Inibaru.id – Belakangan ini, masyarakat Indonesia digegerkan dengan virus Covid-19 varian Delta yang telah menjangkiti puluhan orang di Kabupaten Kudus. Varian ini kabarnya berasal dari India dan menyebar dengan jauh lebih cepat dari varian Covid-19 lainnya.
Melihat fakta ini, Jubir Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Adyanto pun angkat bicara. Dia memperingatkan betapa bahayanya penyebaran virus Covid-19 varian Delta ini antar-manusia. Yang bikin lebih mengkhawatirkan, virus ini bisa mengelabui sistem kekebalan tubuh manusia.
Baca Juga:
Internet 'Tenaga Surya' Desa Kadirejo; Unlimited, Stabil, dan Bebas Gangguan Pemadaman Listrik“Mutasi ini bisa mengelabui sistem imun kita, Diam-diam menempel pada sel tubuh kita, maka tidak bergejala di awal,” ujar Tonang di situs resmi UNS.
Soal penularan, Covid-19 varian Delta ini masih sama, yakni lewat mata, mulut, serta hidung. Masalahnya, virus ini baru menimbulkan gejala kesehatan saat sudah mencapai paru-paru dengan dampak yang nggak main-main. Kondisi kesehatan pasien yang terpapar virus ini bisa memburuk dengan sangat cepat.
Yang bikin khawatir adalah, varian Covid-19 ini membuat tingkat keefektifan vaksin yang selama ini telah diproduksi jadi nggak benar-benar maksimal. Meski begitu, Tonang meminta masyarakat untuk nggak khawatir dengan berlebihan.
Mengapa Virus Bisa Bermutasi?
Sejauh ini, virus Covid-19 varian Delta baru terbukti ditemukan di 28 pasien di Kabupaten Kudus dari total 34 sampel yang diperiksa. Tonang pun membantah kalau sudah ada pasien Covid-19 di Surakarta yang terbukti positif terpapar varian ini karena memang belum ada laporannya.
Meski begitu, Tonang juga menjelaskan tentang alasan mengapa virus bisa bermutasi sehingga muncul beragam varian Covid-19 layaknya di Inggris, India, hingga Brasil. Menurutnya, virus bermutasi demi memastikan keberlangsungan hidupnya.
Virus memang hidup dengan menempel pada sel inang. Kalau masuk ke tubuh manusia, maka tubuh kitalah yang jadi inang. Nah, saat menempel inilah, virus juga menyalurkan materi genetik ke tubuh manusia. Mereka juga harus beradaptasi dengan inangnya. Caranya adalah dengan bermutasi sehingga nggak mudah terdeteksi sistem imun tubuh.
Karena alasan inilah, virus bisa jadi semakin kuat atau berkembang dengan lebih cepat. Hal ini juga berlaku pada Covid-19. Meski begitu, sebagian mutasi masih bisa ditangani oleh kemampun sistem imun tubuh manusia.
Tapi, mengingat virus Covid-19 varian Delta memang jauh lebih mudah menular, sebaiknya memang kita lebih waspada, ya Millens. Ingat, kasus positif dan zona merah sudah meningkat tajam. Sebaiknya di rumah aja dulu dan jaga protokol kesehatan, ya? (Kom/IB09/E05)
