Inibaru.id – Ketinggian menjadi tempat yang menyenangkan untuk menyaksikan pemandangan, setidaknya bagi sebagian orang. Nah, di Yogyakarta, panorama cantik dari ketinggian bisa didapatkan di Embung Batara Sriten. Yap, meski embung ini merupakan danau buatan, sebagian wisatawan tertarik untuk berkunjung ke sana, lo.
Melewati jalanan Pegunungan Baturagung Utara yang curam, kamu harus bersabar sepanjang 5,5 kilometer. Seperti kawasan Pegunungan Gunungkidul, kawasan ini dipenuhi bebatuan karst.
Menilik namanya, kamu mungkin mengira embun ini ada kaitannya dengan nama dewa. Padahal, “Batara” merupakan singkatan dari “Pegunungan Utara”, sementara Sriten merupakan nama dukuhnya. Kreatif ya? Ha-ha.
Setiba di sana, gazebo-gazebo kecil lengkap dengan warung-warung makanan bakal menyambutmu. Perut yang keroncongan bisa diisi di sana sembari menikmati semilir angin. Usai makan, kamu bisa menyaksikan ratusan berudu berenang di Embung Batara Sriten. Supaya bisa dapat foto yang keren di embung ini, datanglah saat senja ya, Millens.
Nggak jauh dari embung, terdapat lokasi yang kerap menjadi titik para atlet melakukan latihan paralayang. Mereka meluncur dari ketinggian 859 mdpl. Selain itu, ada pula makam sesepuh setempat yakni Syeh Wali Jati. Konon, Syeh Wali Jati masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Keraton Yogyakarta, lo. Hm, bisa sekalian ziarah nih.
O ya, untuk masuk ke embung yang berada di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul ini, kamu perlu membayar tiket seharga Rp 3.000 saja. Harga yang murah meriah untuk menikmati pemandangan yang indah.
Embung Batara Sriten dibuka setiap hari sejak pagi, lo. Kalau pengin menyaksikan matahari terbit, tempat ini menerima pengunjung sejak pukul 04.30 WIB. Wah, menyenangkan kan?
Ah, jadi pengin ke Embung Batara Sriten. Sobat Millens ada yang mau ikutan? (IB15/E03)