Inibaru.id - Setiap hotel, selalu memberikan pelayanan yang terbaik dengan mengusung konsep yang unik. Tapi, hotel seperti apa yang bisa mendapatkan label paling bagus? Sebuah pertanyaan sulit, namun kita bisa saja menemukan jawabannya dengan melihat daftar 50 hotel terbaik di dunia dari The World's 50 Best.
Menariknya, ada dua hotel dari Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut, yaitu Nihi Sumba di Nusa Tenggara Timur dan Desa Potato Head di Bali. Kamu penasaran sebagus apa hotel-hotel ini?
1. Hotel Nihi, Sumba
Penginapan yang terletak di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, ini menduduki jajaran Top 10 Hotel Terbaik di Dunia, tepatnya di urutan ke-10. Nihi Sumba memiliki konsep hotel butik dan hanya memiliki 27 kamar yang disewakan secara eksklusif. Daya tarik yang ditawarkan ialah keindahan lautan Sumba.
Dijelaskan laman resmi Nihi Sumba, biaya sewa termurah adalah US$1.389 atau setarai Rp20,9 juta. Sedangkan biaya sewa termahalnya yakni US$9.983 atau senilai Rp150,7 juta per malam.
Selain 27 kamar, hotel ini menawarkan sebanyak 38 amenitas. Beberapa di antaranya seperti mini bar, restoran, pancuran luar ruangan, olahraga pacuan kuda, spa/pusat kecantikan, hingga pusat kebugaran.
Setiap kamar dilengkapi dengan plunge pool. Bedanya, bagi beberapa kamar dengan harga sewa yang lebih murah kolam yang disediakan berupa shared pool, sedangkan kamar yang lebih mahal memiliki kolam privat.
Nihi sangat dekat dengan Taman Nasional Komodo dan hanya membutuhkan satu jam penerbangan dari Bali. Desain Hotel Nihi terinspirasi dari bangunan tradisional Sumba, Uma Bokulu atau Uma Mbatangu, yang beratap runcing dan dibuat dari jerami.
2. Desa Potato Head Hotel, Bali
Desa Potato Head Bali berada di urutan ke-21 dalam daftar 50 Hotel Terbaik di Dunia 2024. Hotel ini memiliki 225 kamar yang menawarkan konsep mewah nan modern. Penginapan ini terletak di Kecamatan Kuta, Badung, Bali.
Ketika kali pertama datang, tamu akan disambut dengan pemandangan layaknya sebuah desa yang terhampar dan sebuah bangunan bambu pemberkatan air khas Bali, "The Womb". Fasadnya dilapisi dengan lebih dari 1,5 juta batu bata candi Bali yang dipres dengan tangan dan mengalir mulus ke kolam yang dihiasi ubin Batu Sakabumi buatan tangan.
Desa Potato Head merupakan hotel pertama di Asia yang netral karbon, dengan menerapkan etos tanpa limbah yang tecermin dari segala hal, mulai dari desain hingga kuliner yang disajikan.
Hal unik lain dari hotel ini adalah hampir seluruh fasilitas yang digunakan merupakan hasil dari daur ulang dan sampah makanan. Tempat sampah, baki, sandal kamar hingga keranjang dibuat dari barang-barang limbah seperti cangkang tiram, anyaman daun palem, dan lainnya.
Para tamu pun akan disediakan botol air yang dapat gunakan kembali untuk diisi ulang. Fasilitas yang ditawarkan untuk pengunjung meliputi pusat kebugaran, beach club pool, perpustakaan, spa dan pusat kecantikan, serta lainnya.
Jika tertarik menginap, siapkan kocek mulai dari Rp7 juta per malam untuk kamar Resident Studio atau Rp17,6 juta per malam untuk merasakan sensasi Katamama Suite yang dilengkapi jacuzzi dan pemandangan pantai.
Wah, dua hotel tersebut memang pantas dapat predikat hotel terbaik ya, Millens? Selain mewah dan megah, hotel-hotel tersebut juga aware dengan kelestarian lingkungan. (Siti Khatijah/E07)