Inibaru.id - Banyumas tak hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memesona, tapi juga menyimpan cerita-cerita legendaris yang membuat setiap sudutnya terasa lebih hidup. Salah satunya adalah cerita legenda tentang Curug Cipendok, sebuah air terjun yang terletak di lereng Gunung Slamet, sekitar 23 kilometer dari pusat kota Purwokerto.
Dengan ketinggian mencapai 93 meter, Curug Cipendok bukan hanya sebuah objek wisata alam yang menakjubkan, tetapi juga merupakan tempat yang sarat dengan kisah mistis.
Konon, Curug Cipendok memiliki hubungan erat dengan sebuah legenda yang melibatkan Raden Ranusentika, seorang wedana di Ajibarang, Banyumas, setelah Perang Diponegoro berakhir. Pada masa itu, Belanda memerintahkan Raden Ranusentika untuk membuka hutan di lereng Gunung Slamet untuk perkebunan. Namun, keanehan terjadi tatkala setiap kali pohon-pohon selesai ditebang, keesokan harinya selalu tumbuh kembali seperti semula.
Karena hal ini terjadi berbulan-bulan, dan Raden Ranusentika pun bertapa untuk mencari petunjuk. Tapi, hal ini nggak memberikan hasil positif.
Lelah bertapa, suatu hari Raden Ranusentika memutuskan untuk memancing di dekat air terjun yang belum dikenal banyak orang. Tiba-tiba kail pancingnya tertarik kuat, dan ketika dia berhasil mengangkatnya dari dalam air, yang muncul adalah cincin warangka keris atau pendok, bukannya ikan.
Dari benda inilah, ia lalu menyadari bahwa makhluk halus penghuni hutan tersebut yang menggagalkan usaha penebangan pohon sebelumnya. Curug tempat temuan pendok itulah yang kini kita kenal sebagai Curug Cipendok.
Sejak kali pertama dibuka sebagai objek wisata pada 1987, Curug Cipendok telah menjadi tujuan favorit bagi para pecinta alam dan petualang. Akses menuju air terjun ini cukup mudah, dengan jalan beraspal yang sudah bagus meski rutenya berliku dan menanjak khas daerah pegunungan. Sesampainya di area parkir, kamu masih perlu berjalan sekitar 500 meter menuju lokasi air terjun.
Selama perjalanan, kamu akan dimanjakan dengan suasana alam yang sejuk dan rindang. Berbagai fasilitas seperti warung, gazebo, dan area bermain anak tersedia untuk membuat perjalanan semakin nyaman. Meski jalan menuju air terjun cukup menantang, sensasi keindahan alam sepanjang perjalanan pasti akan membuat setiap langkah terasa ringan.
Sesampainya di Curug Cipendok, kamu akan disambut dengan suara gemuruh air yang jatuh deras dari ketinggian 93 meter. Bagi yang ingin menikmati keindahan air terjun tanpa harus turun ke aliran air yang deras, tersedia semacam panggung atau balkon khusus untuk berswafoto. Dari sini, kita bisa merasakan semilir angin dan gerimis air terjun yang menyegarkan.
Bagi yang berniat untuk berenang atau bermain air, disarankan untuk berhati-hati karena arus yang cukup kuat dan batu-batu yang licin di sekitar air terjun. Selain menikmati keindahan alam, kamu juga bisa mencicipi mendoan dan susu sapi murni yang dijual di warung-warung sekitar. Susu sapi ini langsung didatangkan dari Rearing Unit Manggala BBPTU Sapi Perah Baturaden yang terletak tak jauh dari pintu masuk.
Jika kamu berencana untuk berlibur lebih lama, kawasan sekitar Curug Cipendok juga menawarkan fasilitas glamping (glamorous camping) yang nyaman, serta area perkemahan yang bersih dan dekat dengan sungai. Jadi, selain bisa menikmati keindahan alam dan petualangan, kamu juga bisa merasakan sensasi bermalam di tengah alam dengan fasilitas yang memadai.
“Area glampingnya deket parkiran. Ada juga lokasi camping dekat loket masuk curug,” cerita salah satu pengulas di Google bernama Khaerul Ikhwan.
Hm, menarik banget ya Curug Cipendok di Banyumas ini. Tertarik untuk berkunjung ke sana suatu hari nanti, Gez? (Arie Widodo/E07)
