Inibaru.id – Saya merasa heran ketika kali pertama melihat bioskop drive-in yang hadir di Kota Semarang. Sebab, layar penampil film, selain menyiarkan gambar visual, juga mengeluarkan suara yang cukup keras. Maksudnya, tanpa di mobil pun, dan harus bayar dengan tarif yang ditentukan, bisa nonton juga dong?
Ditambah, waktu itu banyak pengunjung Pantai Marina yang ikut nonton. Praktis, waktu itu juga saya malah menggagap lebih mirip layar tancap. Namun, keheranan saya ditampik langsung oleh Owner dari Topeng EO sebagai penyelenggara bioskop “Cine Drive”, Paulus Budi Santoso.
“Oh, itu sengaja kami naikkan suaranya. Untuk menarik perhatian saja,” jelasnya pada Sabtu (15/8/2020).
Paulus kemudian menerangkan prosedur menonton bioskop drive-in ini. Jadi, Cine Drive akan diselenggarakan di Kota Semarang selama sebulan, yakni 14-31 Agustus. Mungkin menonton bioskop dari mobil ini berbeda dengan konser drive-in yang juga sempat dilaksanakan di Kota Semarang pada beberapa waktu yang lalu.
Kalau konser drive-in, yang namanya konser tentu nggak bisa melenyapkan suara secara langsung. Namun, kalau bioskop, bisa. Jadi, para pengunjung akan mendengar suara dari saluran transmisi yang sudah disediakan oleh panitia. Sehingga di luar, hanya layar dengan gambar bergerak saja.
“Kalau selain hari ini, suaranya cuma murni di dalam mobil,” tutur Paulus.
Kalau kamu mau merasakan nonton bioskop drive-in, langsung saja datang ke Marina Convention Center. Sebab, tiket masuk nggak dilayani secara online. Jadi, sangat disarankan datang lebih awal agar nggak kehabisan tiket.
Untuk waktunya, pada hari biasa, jam tayangnya di pukul 18.30 WIB dan 20.30 WIB. Sementara, pada akhir pekan, jam tayang dimulai pada pukul 16.00, 19.00 dan 21.000 WIB.
“Semula memang pada hari biasa ada jam (tayang) sore juga. Tapi, karena hari kerja, mungkin belum pada pulang, akhirnya dimulai malam,” ujarnya.
Tarif yang ditentukan untuk bioskop drive-ini ini pada hari biasa sebesar Rp 100 ribu, kemudian untuk akhir pekan adalah Rp 150 ribu. Harga ini berlaku untuk 1 mobil, bukan dihitung bedasarkan banyaknya jumlah orang yang ada di dalam mobil.
“Itu nanti sudah dapat snack juga,” tambah Paulus.
Selama berlangsung, Cine Drive akan memutar sebanyak 70-an film. Memang, nggak semua film baru ya, tapi pengalaman nonton di dalam mobil tampaknya lebih menarik.
Bioskop drive-in ini digelar di lapangan parkir. Kalau harga tiket konser drive-in ditentukan oleh letak posisi mobil, untuk bioskop ini nggak demikian. Jadi, semua harganya sama, hanya peletakan mobil akan diatur oleh panitia bedasarkan ukuran besar-kecil mobil.
Senja perlahan angslup. Layar penayang film terus menggulirkan adegan per adegan yang ditonton oleh dua mobil. Aktivitas mereka nggak bisa dilihat, sebab kaca mobilnya ditutup. Mungkin mesin mobil sengaja dinyalakan agar ac menyala dan jadi seperti bioskop betulan.
Anggapan saya tentang bioskop drive-in bak layar tancap tadi meski sudah diluruskan oleh Paulus sebetulnya nggak langsung luntur. Sebab, tetap saja ini seperti layar tancap, Millens. Yeah, bedanya, mereka bawa mobil. Itu saja! Ha-ha. (Audrian F/E03)