Prepegan yang dilakukan pada dua hari sebelum Lebaran
biasanya disebut sebagai prepegan kecil. Sementara itu, prepegan yang dilakukan
persis sehari sebelum Lebaran disebut sebagai prepegan besar. Khusus untuk yang
prepegan besar, pasarnya bisa benar-benar ramai dari matahari terbit sampai
sore hari, lo!

Salah seorang pakar budaya Jawa bernama Ilham Prasetyo
menyebut prepegan bisa jadi berasal dari kata Bahasa Jawa ‘prepeg’ yang
bermakna ‘mendesak’. Ya, bisa dikatakan, pada dua hari itulah, warga membeli
berbagai barang yang dianggap sebagai kebutuhan mendesak untuk merayakan hari
raya.

“Kalau sejarah literasinya memang nggak ada. Tapi kamuy akin
kalau asalnya dari kata ‘prepeg’ dan diberi imbuhan ‘-an’ yang bisa dimaknai
melakukan aktivitas bersiap untuk hal yang mendesak, dalam hal ini perayaan
Idulfitri,” ungkap Ilham sebagaimana dinukil dari Dialogmasa, Senin
(8/4/2024).

Memangnya, barang apa saja sih yang dibeli? Kalau soal ini,
salah seorang warga Purwokerto yang bekerja sebagai penjual minuman berbahan
durian bernama Widi punya ceritanya sendiri.

“Sebenarnya kalau baju baru saya sekarang lebih suka beli di
online shop, ya. Tapi terkadang ada kebutuhan Lebaran lain seperti janur
untuk dibikin ketupat, bumbu untuk bikin opor, atau kue-kue kering Lebaran yang
rasanya masih belum lengkap, bisa dibeli pas prepegan,” ungkapnya pada Jumat
(21/3/2025).

Soal harga barang, Widi mengaku nggak ada perbedaan berarti
jika dibandingkan dengan saat dia berbelanja pada hari biasa. Yang bikin dia
sedikit merasa capek barangkali adalah banyaknya orang yang datang ke pasar.

“Jadi desak-desakan dan terasa panas. Kadang untuk beli satu
barang saja harus antre beberapa orang. Tapi tetap saja sih rasanya seru kalau
bisa ikut prepegan di pasar. Suasana mau Lebaran yang meriah jadi terasa
banget,” lanjut Widi.

Yap, bisa jadi, banyak orang tetap melanjutkan tradisi
prepegan karena pengin merasakan kemeriahan di pasar jelang Lebaran seperti
yang Widi rasakan. Kalau kamu sendiri, apakah juga melakukan tradisi ini, Millens?
(Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Sudah jadi rahasia umum kalau di
Indonesia, pasar tradisional jadi lebih ramai jelang Lebaran. Banyak orang yang
membeli kebutuhan Lebaran seperti baju baru, peralatan ibadah, hingga bahan
makanan yang nantinya akan disajikan pada Hari Raya Idulfitri. Nah, di sejumlah
daerah seperti Purwokerto, Jawa Tengah, tradisi meramaikan pasar jelang Lebaran
ini dikenal dengan istilah ‘Prepegan’.

Jika di daerah-daerah lain warga melakukan prepegan seminggu
atau dua minggu sebelum Lebaran, biasanya warga Purwokerto melakukannya persis
dua hari dan sehari sebelum Idulfitri. Alasannya, tentu saja karena tradisi ini
sudah dilakukan secara turun-temurun.

Pada H-2 atau H-1 Lebaran, pasar-pasar tradisional bakal dijejali warga yang membeli banyak barang. Tradisi ini dikenal dengan tradisi prepegan.

Tradisi Prepegan Bikin Pasar Tradisional Semakin Meriah Sebelum Lebaran

“Sudah jadi kebiasaan di sini, kalau lantai ya memakai ubin
keramik. Kalau zaman dahulu ya tegel. Soalnya tampilannya bagus untuk rumah.
Meski pada akhirnya nanti sebagian ubin juga akan ditutupi dengan babut,” ucap
Rokimun pada Jumat (7/3/2025).

Nah, karena ubin keramik yang sudah dia pesan dari toko
bangunan terdekat telah sampai. Rokimun pun membantu para tukang di rumahnya
dengan cara merendam ubin-ubin tersebut di ember berukuran lebar sebelum
ubin-ubin tersebut dipasang. Apa ya alasan dari proses ini?

Usut punya usut, hal ini disebabkan oleh bagian dasar ubin
yang punya banyak pori. Artinya, pada pori-pori itu juga banyak udaranya. Nah,
agar bisa melekat di dasaran lantai, ubin harus direkatkan dengan semen. Kalau
yang direkatkan dengan semen itu adalah ubin kering dengan banyak udara pada
bagian dasarnya, maka ubin bakal lebih mudah retak, lepas, atau bahkan rusak di
kemudian hari.

“Biasanya saya rendam sampai gelembung-gelembung udaranya
hilang. Setelah diangkat dari air, para tukang bisa segera memasangnya,” lanjut
Rokimun.

Tapi, ternyata nggak semua ubin keramik yang akan dipasang
Rokimun dan tukang bangunan lainnya di rumah tersebut direndam di dalam air,
lo. Beberapa dibiarkan saja karena akan dipotong untuk dijadikan potongan ubin
yang nantinya ditempatkan mepet dengan tembok.

“Dipotong dulu. Kalau sudah pas ukurannya, baru direndam dan
ditempel ke lantai yang mepet dengan tembok. Jadi bisa pas dan awet. Kalau
dipotong setelah direndam, bisa-bisa ujung hasil pemotongan jadi bergerigi atau
malah pecah,” terangnya.

Hm, ternyata itu ya, Millens alasan mengapa ubin
keramik direndam dulu sebelum dipasang di lantai. Kamu pernah melihat proses
perendaman ini secara langsung, nggak, nih? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Di bulan puasa ini, Rokimun masih
disibukkan dengan renovasi rumah bagian belakang. Dia memang nggak ikut bekerja
untuk mengurus renovasi karena sudah ada beberapa tukang. Tapi, dia juga nggak
hanya bisa mengawasi atau berpangku tangan. Agar proses renovasi bisa segera
selesai sebelum Lebaran, dia pun ikut membantu mengurus pemasangan ubin keramik
untuk lantainya.

Warga Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang ini memang
unik. Mereka nggak memakai lantai kayu yang lebih hangat dan memilih untuk
tetap memakai ubin keramik. Padahal, suhu udara sehari-hari di sana cukup
dingin untuk wilayah Indonesia. Untuk menyiasatinya, mereka pun akan membeli
karpet meteran panjang yang mereka sebut dengan ‘babut’.

Sebelum di pasang di lantai, tukang bangunan merendam ubin di dalam air dulu. Kepikiran nggak apa alasannya?

Buat Apa Ubin Direndam Sebelum Dipasang di Lantai?

Barang-barang ini memang diberikan ke penumpang. Sebutannya
adalah amenity kit. Yang menerima nggak hanya penumpang dari kelas
bisnis, melainkan juga kelas ekonomi. Biasanya sih, amenity kit
diberikan untuk penumpang perjalanan udara yang cukup lama, seperti lebih dari
7 jam.

Nah, berikut adalah barang-barang yang bisa kamu bawa pulang
dari pesawat tersebut, Millens. Simak baik-baik, ya!

1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Kantung muntah

Ada alasan mengapa kamu bisa menemukan kantung muntah dari
bahan kertas dari maskapai tertentu pada akhirnya berakhir sebagai bungkus
gorengan di pinggir jalan. Yap, kantung muntah ini boleh dibawa pulang
penumpang sebagai souvenir. Tapi, ingat ya, yang dibawa yang masih kondisinya
bersih. Kalau sudah dipakai, dibuang saja.

2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Pouch bag untuk amenity kit

Pouch bag yang dipakai untuk menyimpan sejumlah barang amenity
kit ternyata boleh lo kamu bawa pulang. Ukurannya kecil dan memang
diperuntukkan bagi penumpang. Jadi, aman-aman saja untuk kamu bawa usai turun
dari pesawat.

3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Kaus kaki

Salah satu barang yang biasanya disimpan di pouch bag amenity
kit adalah kaus kaki. Barang ini boleh kamu bawa pulang meski nggak kamu
gunakan selama penerbangan. Pasalnya, kaus kaki ini memang diperuntukkan bagi
mereka yang pengin menghangatkan kaki di tengah suhu udara di dalam kabin
pesawat yang biasanya cukup dingin.

Terkadang, suara bising di dalam pesawat sangat mengganggu.
Ada juga suara penumpang lain yang bikin waktu tidurmu selama penerbangan jadi
nggak nyaman. Makanya, sejumlah maspakai menyediakan earplug di pouch bag amenity
kit. Barang ini juga bisa kamu bawa pulang meski nggak kamu pakai.

5.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Hand sanitizer

Hand sanitizer dari pesawat yang bisa membuatmu bisa menjaga
kebersihan tangan saat nggak mudah mencari air mengalir juga bisa kamu bawa
pulang. Pasalnya, andai kamu nggak memakainya pun, bakal dibuang kok.

Di sisi lain, barang-barang seperti selimut, bantal, pelampung, hingga headphone dan
kartu keselamatan pesawat jangan sampai kamu bawa pulang ya. Barang-barang itu
bakal digunakan penumpang berikutnya, Millens. (Arie
Widodo/E05)

Inibaru.id – Belakangan ini semakin banyak orang yang
menggunakan pesawat untuk bepergian ke mana-mana. Selain bisa menghemat waktu
perjalanan, pesawat juga bisa menjangkau banyak kota lain di luar pulau atau
negara. Makanya, banyak yang membutuhkannya.

Kalau kamu adalah salah satu orang yang kerap menggunakan
transportasi udara ini, sudah tahu belum kalau ternyata ada beberapa barang
yang bisa kamu bawa pulang dari pesawat? Sama halnya dengan hotel, kamu nggak akan dianggap
mencuri kok kalau memang mengambilnya.

Kamu nggak akan dituduh jadi pencuri jika membawa pulang barang-barang dari pesawat ini. Simak yuk daftarnya.

Daftar Barang yang Bisa Kamu Bawa Pulang dari Pesawat

Mengingat kerugian akibat mobil dibobol maling biasanya
nggak sedikit, lantas, apakah nggak ada cara yang bisa kita lakukan untuk
mencegahnya?

Terkait dengan pertanyaan ini, Wakil Bidang Pendidikan dan
Pelatihan Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (Kamselindo) Erreza
Hardian punya beberapa tips demi mencegah mobil dibobol maling di rest area.
Apa saja ya yang perlu kita lakukan?

1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Bergantian keluar mobil

Kalau kamu kebetulan berkendara dengan beberapa orang,
sebaiknya tinggalin deh salah satu orang tetap di dalam mobil selama orang lain
beribadah, makan, atau ke toilet. Biasanya sih, pencuri nggak akan berani
membobol mobil yang masih ada orangnya. Tapi, tentu saja dengan catatan ya,
pintu di mana nggak ada orang menjaga sebaiknya tetap dipasang.

Setelah ada yang selesai dengan urusannya, baru deh yang
sebelumnya menjaga mobil bisa keluar mobil. Mobil pun dipastikan akan tetap
aman karena selalu dijaga selama berada di rest area.

“Idealnya memang bergantian menjaga mobil. Jadi
barang-barang di mobil aman,” ucap Erreza pada Jumat (27/12/2024).

2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Barang berharga dibawa keluar mobil

Kalau nggak ada orang yang bisa diminta untuk tetap berada
di mobil, pastikan untuk membawa benda berharga keluar. Sebagai contoh, laptop,
ponsel, dompet, atau perhiasan, dimasukkan ke dalam satu tas yang bisa kamu
bawa saat perlu beribadah, makan, atau ke toilet.

3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Simpan barang berharga di bagasi tersembunyi

Sejumlah mobil kini dilengkapi dengan bagasi tersembunyi.
Nah, kamu pun bisa menempatkan barang berharga di sana saja agar nggak mudah
diketahui pencuri, deh.

4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Gunakan kaca film gelap dari luar, tapi terang
dari dalam

Dengan menggunakan kaca film yang bikin kita kesulitan
melihat kondisi dalam mobil, namun nggak mengganggu pandangan orang yang ada di
dalam mobil, maka pencuri biasanya akan berpikir dua kali untuk membobol mobil
tersebut. Takutnya ada orang di dalamnya.

Itulah cara mencegah mobil dibobol maling selama berhenti di
rest area, Millens. Semoga saja bermanfaat, ya? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Di musim mudik Lebaran seperti sekarang
ini, rest area di jalan tol jadi lebih ramai dari biasanya. Banyak orang
yang mengisi BBM, beribadah, mencari toilet, atau bahkan mencari makanan di
sana. Masalahnya, di rest area ini pula, banyak mobil dibobol maling!

Kita memang sudah berusaha sebaik mungkin mengamankan mobil
seperti dengan mengunci pintu, menutup rapat kaca jendela, hingga memasang
alarm. Tapi, banyak pencuri yang dengan lihai mengakali semua hal tersebut dan
mengambil sejumlah barang berharga di mobil saat kita tinggalkan.

Nggak pengin kan barang di mobil dibobol maling saat mobil diparkir di rest area jalan tol? Simak deh cara mencegah mobil dibobol berikut ini.

Tips Mencegah Mobil Dibobol Maling di Rest Area

Isi dari rantang tersebut biasanya adalah makanan khas
Lebaran seperti ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, dan lain sebagainya.
Alasan mengapa diberikan mepet dengan Hari Raya Idulfitri tentu saja karena
daya tahan makanan tersebut juga nggak lama.

Meski begitu, sebenarnya ada tiga jenis makanan yang dulu
‘wajib’ diberikan kepada sanak saudara yang lebih tua, yaitu daging ayam
kampung, daging ikan laut, dan juga telur asin. Kuliner khas Pantura banget,
deh.

“Kalau sekarang sepertinya lebih bervariasi ya jenis makanan
yang dikirim. Kalau dulu ya telur asin, ikan laut, sama daging ayam kampung
itu. Ada juga yang sekarang hanya mengirim kue kering Lebaran. Intinya sih yang
penting mempertahankan tradisi ini sembari menjalin tali silaturahmi,” ucap
salah seorang warga asli Tegal bernama Durotun Nasriyah, Sabtu (22/3/2025).

O ya, yang lebih menarik dari tradisi ini adalah pihak yang
diminta mengantarkan makanan adalah anak-anak, bukannya orang dewasa. Jadi
contohlah, anak dari satu keluarga yang sudah bisa naik sepeda motor diminta
mengirimkan makanan ke keluarga pakdhenya yang ada di seberang desa. Kalau
anaknya masih kecil dan kebetulan rumah tujuan pengantaran dekat, ya yang
diminta mengantarnya adalah anak kecil tersebut dengan berjalan kaki.

Belum ada naskah sejarah yang mengungkap sejak kapan tradisi
Lebaran kiriman di Tegal ini bermula. Yang pasti, tradisi ini masih
dipertahankan hingga sekarang. Kalau di tempat tinggalmu sendiri, apakah juga
ada tradisi serupa, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Di Indonesia, ada banyak banget tradisi Lebaran
yang unik dan sulit ditemukan di negara-negara lainnya. Nah, khusus untuk
wilayah Tegal, Jawa Tengah, ada sebuah tradisi Idulfitri yang terus eksis
hingga masa sekarang. Tradisi tersebut adalah kiriman, Millens.

Dari namanya saja, kiriman bermaknya mengirim atau
mengantarkan suatu barang ke orang lain ya. Maklum, baik itu dalam Bahasa
Indonesia atau pun dalam Bahasa Jawa, kiriman bermakna sama. Tapi, khusus untuk
kiriman yang jadi tradisi Lebaran di Tegal ini, punya makna yang lebih spesial.

Jadi begini, dalam tradisi ini, warga Tegal mengirim makanan
dengan wadah berupa rantang yang berisi nasi dan lauk pauk kepada saudaranya
yang berusia lebih tua. Biasanya sih, tradisi ini dilakukan sehari jelang
Lebaran, Millens.

Jelang Lebaran, banyak warga Tegal, Jawa Tengah yang melakukan tradisi kiriman. Seperti apa ya tradisi ini?

Kiriman, Tradisi Lebaran yang Masih Setia Dilakukan Warga Tegal

Lisa juga
mengungkapkan, selama pandemi Covid-19 belum usai, dia akan terus mengimbau
pekerjannya untuk disiplin protokol kesehatan. Hal ini dianggap mampu
mengantisipasi hal-hal buruk yang sulit untuk di prediksi.

Senada dengan
Lisa, karyawannya bernama Agus juga masih mewaspadai virus corona, sehingga ida
masih merasa perlu menerapkan protokol kesehatan saat bekerja. (Triawanda Tirta
Aditya)

Ilustrasi: para pekerja UKM Anindya Batik menggunakan masker saat bekerja. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Inibaru.id&nbsp;–
Pandemi Covid-19 di Kota Semarang memang sudah nggak seganas dulu. Kini kasus
terkonfirmasi positif Covid-19 terus menurun. Namun, UKM Anindya Batik tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.&nbsp;

Pengelola UKM yang berlokasi di Jalan Kedungmudu Raya, Kecamatan Tembalang itu mewajibkan
seluruh pekerjannya untuk taat protokol kesehatan: memakai masker, mencuci
tangan, dan mejaga jarak saat bekerja.

“Ya, walaupun
sekarang corona sudah agak kondusif suasanannya, saya tetap mewajibkan
seluuruh karyawan untuk patuh protokol kesehatan,” ujar pemilik UKM Anindya
Batik, Lisa Farida, Selasa (26/10/2021).

Penurunan kasus Covid-19 di Kota Semarang terus terjadi. Namun, hal ini nggak membuat UKM Anindya Batik untuk melupakan protokol kesehatan.

Covid-19 di Semarang Sudah Reda, UKM Anindya Batik: Tetap Prokes!

“Setiap program kerja yang seharusnya dieksekusi semester ini hampir
semua ditunda pelaksanaannya sampai semester depan. Itu pun dengan asumsi bahwa
pandeminya akan mereda,” jelas pria yang akrab disapa Obik tersebut melalui
aplikasi pesan singkat, Senin (13/04/2020).

Meski begitu, Obik mengaku kalau masih ada dua program kerja yang bisa dilaksanakan dengan mengubah konsepnya. Program kerja ini kini dikonsep untuk
dilakukan secara daring.

“Ada Kelas Desain dari Divisi Komunikasi, ada Learn to
Maestro: ST30 untuk Divisi Budaya dan Seni, dan kami masih mempertimbangkan
kegiatan lain yang bisa dijalankan secara online,”
tambahnya.

Selain itu, UKM Pesos juga melaksanakan program terkait
persoalan Covid-19 bagi pihak yang terdampak langsung dan tidak langsung. Untuk
kegiatan bagi yang tidak terdampak langsung, Pesos memiliki program 1+1 yang
dikampanyekan melalui media sosial. Program ini mengajak masyarakat memberikan
makanan kepada ojek daring (ojol) sama seperti yang dipesan pembelinya.

Sedangkan program bagi yang terdampak langsung, Tim Aksi Pesos
mengumpulkan donasi uang yang diserahkan ke Human Initiative Jateng. Donasi ini akan digunakan untuk membeli Alat Perlindungan Diri (APD), hand sanitizer, dan masker yang sangat dibutuhkan tim medis untuk menangani Covid-19.

Ada banyak sekali dampak yang dirasakan organisasi mahasiswa (ormawa) ini akibat pandemi corona. Sebagai contoh, mereka harus melakukan perubahan jadwal, konsep, kerjasama ulang dengan pihak
luar, dan menunggu ormawa diperbolehkan berkegiatan lagi.

”Persoalan kami di semester besok itu mengubah jadwal
program kerja. Yang belum bisa dipastikan juga adalah kapan kami
boleh berkegiatan lagi,” tambahnya lagi.

Hal yang sama juga dialami oleh Forum Kajian Akuntansi (Fokus)
Universitas Negeri Semarang. Ormawa yang bergerak di bidang peningkatan prestasi
mahasiswa ini mengalami kesulitan setelah Covid-19 mewabah di Indonesia. 

Pengurus Fokus Maratul Arifah, pengurus Fokus mengaku hanya program internal yang bisa terlaksana secara daring.
Program tersebut berupa kegiatan bedah soal melalui grup WhatsApp yang diikuti oleh internal
organisasi.

“Cuma program kerja internal sih yang jalan. kayak bedah soal gitu,”
jelasnya melalui aplikasi pesan singkat, Minggu (12/04).

Gadis yang akrab disapa Ifah tersebut mengaku jika
program kerja utama yaitu Kajian Komprehensif susah terlaksana. Padahal, mereka yang menjadi sasaran progam ini adalah mahasiswa akuntansi secara umum.

“Peserta program eksternal biasanya mahasiswa akuntansi
umum, tapi sekarang belum pernah coba buat jalanin program kerja itu,” jelasnya
lagi.

Memang nggak gampang menjadi mahasiswa “kura-kura.” Apalagi di tengah pandemi seperti ini. Harus bisa pintar mengatur supaya
program dapat terlaksana.

Yuk kita berdoa bersama supaya pandemic Covid-19 cepat
selesai Millens! (Julia Dewi
Krismayani/E07)

Inibaru.id – Pernah mendengar istilah “kupu-kupu” alias kuliah
pulang-kuliah pulang? Istilah ini dipakai untuk menggambarkan mahasiswa yang
selama kuliah nggak ikut kegiatan kampus apapun. Lawan dari istilah tersebut adalah “kura-kura”
alias kuliah rapat – kuliah rapat yang dipandang lebih bergengsi. Mahasiswa "kura-kura" biasanya aktif di organisasi atau kegiatan lainnya.

Salah satu organisasi yang diminati mahasiswa "kura-kura" adalah Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Peduli Sosial Universitas Diponegoro (Undip). UKM yang sering disebut Pesos tersebut
bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.

Sayangnya, kegiatan sosial Pesos kini terhambat akibat dampak dari virus corona. Hal ini diakui oleh Ketua Pesos Abyan Hanif. Dia menuturkan bahwa program kerja yang sudah dirancang rencananya baru bisa dieksekusi pada semester ganjil nanti.

Organisasi kemahasiswaan atau ormawa menjadi wadah mahasiswa yang aktif berorganisasi. Hanya, pandemi corona membuat aktivitas ini terganggu. Seperti apa cara ormawa menyiasati dampak dari pandemi ini?

Meski Terhalang Pandemi, Ormawa Tetap Berbagi Ilmu dan Rezeki

Inibaru.id &ndash; Whatsapp Inc. akhirnya memastikan bahwa Whatsapp Business&nbsp;(WB) sudah bisa dipakai di Indonesia. Aplikasi ini sebelumnya sudah diperkenalkan dalam versi beta pada September 2017 lalu. Sesuai namanya, layanan ini didirikan untuk para pebisnis, baik di sektor UKM maupun perusahaan besar.
Selain Indonesia, ada empat negara lain yang juga mendapat kesempatan pertama untuk mencicipi aplikasi yang dikhususkan untuk para pelaku bisnis ini. Keempatnya antara lain Italia, Meksiko, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
Keberadaan WB&nbsp;tentu akan semakin mempermudah komunikasi antara pebisnis dengan konsumennya. Yang menarik, dalam penggunaannya, kita bisa menggunakan nomer telepon rumah atau kantor, Millens. Yang penting, nomor yang digunakan berbeda dengan&nbsp;Whatsapp Messenger&nbsp;atau yang akrab dikenal sebagai WA.
Nggak cuma itu, keunggulan WB&nbsp;adalah, kita bisa menggunakan dua aplikasi tersebut dalam satu ponsel yang sama.
Baca juga: <a href="/hits/perang-palsu-fans-agnez-mo-dan-anggun" target="_blank">Perang Palsu Fan Agnez Mo dan Anggun &nbsp;</a> <a href="/hits/anak-kecanduan-gawai-laporkan-saja-kesini" target="_blank">Anak Kecanduan Gawai? Laporkan Saja ke Sini!</a>
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (19/1/2018), WB&nbsp;juga dilengkapi sejumlah fitur menarik seperti badge khusus yang memungkinkan pebisnis menginformasikan jam operasional, situs, kategori usaha, lokasi, serta deskripsi perusahaan. Para pebisnis yang menggunakan WB juga bisa mengakses statistik interaksi mereka dengan para konsumennya.
Nggak jauh berbeda dengan konsep Line@, aplikasi ini juga menyediakan fitur balasan otomatis. Dalam hal ini, pebisnis nggak perlu repot-repot membalas chat secara manual ke konsumennya.
Sedikit berbeda dengan versi beta, dalam peresmian ini WB meluncurkan fitur baru bernama "Labels". Fitur tersebut&nbsp;berfungsi membantu pengguna mengategorikan pesan masuk, sehingga komunikasi dengan konsumen bisa terorganisir dengan baik.
<img src="/nuploads/41/whatsapp-business-screenshots%20%281%29.png" alt="(Via AndroidPolice/techwezz.com)" width="473" height="210" />
Meski banyak fitur baru, nggak ada perbedaan signifikan antara&nbsp;WB dengan WA. Perbedaan hanya terdapat pada&nbsp;logonya. Kalau&nbsp;WA berlogo telepon, WB bersimbol huruf &ldquo;B&rdquo; dengan mempertahankan warna hijau sebagai identitas utama.&nbsp;
Baca juga: <a href="/hits/aturan-monetasi-semakin-diperketat-youtube" target="_blank">Youtuber, Aturan Monetasi Kini Kian Ketat!</a> <a href="/hits/perangi-polio-bill-gates-lunasi-utang-nigeria-ke-jepang" target="_blank">Bill Gates Lunasi Utang Nigeria</a>
Nah, buat kamu yang pengin memulai usaha atau sudah punya bisnis sendiri, penting nih untuk memiliki aplikasi yang satu ini. Sudah bisa diunduh di Google Play Store&nbsp;kok. Selamat mencoba dan semoga sukses, Millens! (ANG/GIL)

Setelah diuji coba pada sejumlah pelaku UMK Tanah Air beberapa waktu lalu, Whatsapp Business kini resmi hadir untuk Indonesia dan mulai bisa diunduh. Apa bedanya dengan Whatsapp Messenger yang kita punya?

Whatsapp Business Sudah Bisa Dipakai di Indonesia. Mau Coba?

inibaru.id - Nggak hanya moncer akan keberadaan suku Samin di wilayahnya, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, juga terkenal akan kerajinan seni ukir kayu jati. Nggak mengherankan sih Blora punya&nbsp;hutan luas. Namun, tahukah Sobat Millens&nbsp;bahwa Kabupaten Blora juga kampung Keramik?
Berada di Desa Balong, Kecamatan Jepon, pengrajin di desa ini sudah mengembangkan kerajinan keramik dalam beberapa tahun terakhir. Produk kerajinan keramik ini sebenarnya merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada, yaitu genteng pres dan batu bata. Yup, Desa Balong sebelumnya memang sudah dikenal sebagai sentra produksi genteng pres dan batu bata.
Berbagai macam keramik sudah dihasilkan dari para perajin keramik di Desa Balong. Banyak ragamnya: vas bunga, patung atau boneka, asbak, kendi, ikan-ikanan, mangkuk, poci atau tempat menjarang teh, dan hiasan-hiasan dinding. Harga yang di patok pun sangat variarif. Mula dari lima ribu hingga ratusan ribu per unit. Harganya bergantung atas jenis, tingkat kerumitan pengerjaan dan besar kecilnya produk.
Baca juga: <a href="/pasar-kreatif/olahan-coklat-andalan-warga-padang-pariaman" target="_blank">Ke Pariaman, Jangan Lupa Cokelat Adam</a> <a href="/pasar-kreatif/untung-besar-dari-teh-yogurt" target="_blank">Teh Yogurt Itu Menguntungkan Banget</a>
Memanfaatkan sinar matahari untuk mengeringkan produk-produknya sebelum dibakar, proses produksi pengrajin keramik di Desa Balo relatif masih sangat sederhana. Adapun untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku, mereka nggak mengalami kesulitan. Kabupaten Blora memiliki potensi tanah lempung yang besar dengan kualitas sangat baik. Hampir di setiap kecamatan di kabupaten berkapur ini memiliki potensi tanah lempung untuk pembuatan batu bata, genteng atau keramik.
Dilansir dari Antaranews.com (27/9/2017), untuk mengembangkan produk yang dihasilkannya, para pengrajin setempat melakukan studi banding ke sentra produsen keramik di daerah lain. Selain itu mereka juga mengikuti pelatihan-pelatihan. Untuk menunjang kegiatan produksi dan pemasaran, kini juga sudah dibangun Griya Keramik Blora serta Koperasi Serba Usaha "Bawono Aji". Berada di jalan raya pinggir desa, Griya Keramik Blora menjadi ruang pamer produk keramik dari daerah ini.
Baca juga: <a href="/pasar-kreatif/pempek-krispi-beromzet-puluhan-juta" target="_blank">Pempek Krispi Beromzet Puluhan Juta </a> <a href="/pasar-kreatif/dari-gulma-dia-memulai-usaha" target="_blank">Dari Gulma Dia Memulai Usaha</a>
Dengan kemunculan kampung keramik di Kabupaten Blora, khazanah seni kerajinan keramik Nusantara kini bertambah. Sekarang kalau kamu ingin mencari keramik, nggak ada salahnya melirik hasil karya pengrajin dari Balong itu. Produknya nggak kalah ciamik dari daerah penghasil keramik lain seperti Melikan di Kabupaten Klaten, Klampok di Kabupaten Banjarnegara, Kasongan di Yogyakarta atau Banyu Mulek di Nusa Tenggara Barat. (ALE/SA)

Nggak cuma moncer dengan kerajian ukir jati, Blora juga punya kerajinan keramik. Ada kampung keramik di wilayahnya.