Suasana Warung yang Sederhana dan Bikin Betah

Begitu masuk ke area warung, suasananya langsung terasa Jogja banget: sederhana, hangat, dan jauh dari bising jalan raya. Tempatnya memang kecil, tapi justru itu yang menambah kesan rumahan. Pembeli duduk dengan sabar menunggu pesanan sambil menghirup aroma bumbu yang ditumis di atas tungku arang yang bikin kamu bernostalgia.

Penilaian para pengunjung yang datang pun rata-rata positif. Banyak yang memuji keramahan Pak Uun dan pelayanannya yang gesit, meski harus memasak hingga empat wajan sekaligus ketika sedang ramai-ramainya.

Salah satu keunikan Bakmi Pak Uun ada pada proses memasaknya yang tetap mempertahankan cara tradisional. Wajan panas diletakkan di atas tungku arang, lalu minyak dituang untuk menumis bumbu yang harum. Setelah itu baru ditambahkan daging ayam, air, sayuran, dan mie. Untuk nasi goreng, tahapannya hampir sama. Bedanya, setelah bumbu matang, nasi langsung digoreng hingga warnanya merata.

Teknik memasak ini menghasilkan aroma smokey yang lembut, khas masakan Jawa tempo dulu. Kuah bakmi godok-nya cenderung creamy, gurih, dan penuh rasa. Banyak pelanggan menyebut bakmi di sini terasa semakin nikmat karena menggunakan telur bebek. Pantas saja rasanya begitu kaya dan bikin susah lupa.

"Kuahnya creamy, kematangan mi pas, porsinya juga bikin kenyang," ungkap salah seorang pembuat konten kuliner terkemuka di Instagram @dyodoran.

Menu yang paling populer di sini tentu saja bakmi godok. Versi gorengnya juga tidak kalah sedap, cocok buat kamu yang kurang suka makanan berkuah. Ada juga nasi goreng dengan cita rasa klasik ala kampung. Harga per porsinya mulai sekitar Rp17.000 saja, murah untuk ukuran cita rasa yang bikin pelanggan balik lagi berkali-kali.

Beberapa pengunjung punya rekomendasi personal. Ada yang selalu pesan bakmi godok telur bebek, ada pula yang menyarankan minuman jahe serai sebagai pendamping biar tubuh hangat di malam hari. Kalau mau lebih nendang, teh hangat atau kopi juga cocok menemani makanmu.

Bakmi Palbapang Pak Uun bukan sekadar tempat kuliner karena menawarkan pengalaman dari suasana kampung yang tenang sampai aroma arang yang menguar dari dapur kecilnya. Jadi kalau kamu sedang di Bantul atau lagi kangen cita rasa bakmi Jawa yang otentik, warung ini wajib banget kamu sambangi. 

Ingat, datang lebih awal, ya, Gez, biar nggak kehabisan! (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kalau kamu penyuka bakmi Jawa, nama Bakmi Palbapang Pak Uun rasanya wajib masuk daftar kunjungan. Warung kecil yang tersembunyi di tengah permukiman Bantul ini sudah jadi legenda sejak tahun 2000. Meski lokasinya nyempil di Karasan, Palbapang, banyak orang rela “blusukan” demi seporsi bakmi godok gurih yang konon bikin ketagihan.

Warung Bakmi Pak Uun buka setiap hari mulai pukul 17.00 sampai 22.00 WIB. Tapi jangan tertipu jam tutupnya ya karena sering kali dalam tiga jam saja setelah buka, seluruh menu sudah ludes. Banyak food hunter yang sudah mengingatkan: kalau mau dapat jatah, datanglah sebelum malam benar-benar larut.

Meski buka sejak pukul 17.00 sampai 22.00 WIB, terkadang Bakmi Palbapang Pak Uun sudah kehabisan makanan saking banyaknya pembeli yang datang.

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

Salah satu penyebab utama risiko ini datang dari kualitas charger itu sendiri. Banyak charger murah atau palsu yang beredar, dan sayangnya, masih sering kita temui di rumah-rumah.

Charger semacam ini biasanya tidak punya sistem perlindungan arus, panas, atau pemutus otomatis. Jadi saat tetap terhubung ke listrik, ia akan terus bekerja dan menghasilkan panas. Kalau komponennya kurang bagus, panas yang menumpuk bisa memicu kerusakan, bahkan kebakaran.

Selain kualitas, faktor lingkungan juga berpengaruh. Charger yang dibiarkan menancap dan berada di area tertutup, misalnya dekat tumpukan barang atau di belakang furnitur, lebih mudah terperangkap panas. Apalagi kalau ruangan cenderung panas atau lembap, risiko kerusakan pada charger pun semakin tinggi.

Walau jarang terjadi, fluktuasi listrik dan sambaran petir bisa mempengaruhi perangkat yang sedang terhubung ke soket. Charger yang tidak punya pelindung arus bisa rusak seketika saat ada lonjakan tegangan. Dalam kasus ekstrem, korsleting bisa terjadi dan menimbulkan percikan api. Memang bukan sesuatu yang terjadi setiap hari, tapi cukup banyak orang yang baru sadar setelah perangkat mereka gosong duluan.

Peluang Muncul Ledakan Kecil, Tapi Tetap Ada

Tenang, bukan berarti setiap charger yang kamu biarkan menancap bakal “meledak”. Kalau kamu memakai charger asli dari jenama terpercaya, risiko masalah ini jauh lebih kecil. Produk resmi biasanya sudah melewati uji keselamatan dan punya fitur pencegahan panas berlebih. Tapi tetap saja, risiko kecil bukan berarti nol, apalagi kalau chargermu sudah menua, sering jatuh, atau pernah terasa panas berlebihan.

Untuk charger palsu, ceritanya beda. Risiko korsleting atau kebakaran naik berkali-kali lipat karena komponennya nggak dirancang tahan lama. Jadi lebih baik hindari, ya.

Biar nggak waswas, kamu bisa melakukan beberapa langkah sederhana:

Jadi, meski kelihatannya sepele, kebiasaan membiarkan charger tetap menancap tetap punya risiko. Baiknya segera lepas dari stopkontak deh kalau memang sudah nggak dipakai. Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kita semua pasti pernah melakukan ini: selesai ngecas, ponsel dicabut, tapi kepala chargernya tetap anteng nempel di stopkontak. Kelihatannya sih nggak masalah. Toh nggak lagi dipakai, kan? Tapi ternyata kebiasaan kecil ini bisa menimbulkan risiko yang jarang kita sadari.

Meski jarang terjadi, ada kemungkinan kepala charger yang dibiarkan terus menancap bisa bermasalah. Tapi, jangan keburu membayangkan munculnya ledakan dramatis seperti di film, ya. Masalahnya biasanya jauh lebih sederhana, tapi tetap berbahaya kalau dibiarkan.

Banyak dari kita yang membiarkan kepala charger terus menancap di stop kontak meski sudah nggak lagi dipakai. Apakah hal ini berbahaya jika dibiarkan?

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

Peresmian dilakukan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Drs Agus Andrianto SH MH bersama jajaran pejabat kementerian, pimpinan Undip, dan perwakilan pemerintah daerah.


Dalam sambutannya, Menteri Agus menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas akses layanan keimigrasian. Dia mengatakan, keberadaan titik layanan di kampus menjadikan pelayanan semakin cepat, responsif, dan dekat dengan masyarakat.

"Saya berharap layanan ini bisa menjadi model bagi daerah lain," sebutnya.

Layanan yang dibuka meliputi penerbitan dan penggantian paspor WNI, BAP paspor hilang atau rusak, pelayanan izin tinggal WNA, serta konsultasi dan informasi keimigrasian.


Usai peresmian yang dilakukan dengan memukul gong, Menteri Agus meninjau ruang pelayanan yang telah dilengkapi ruang tunggu kondusif, sistem antrean terintegrasi, serta petugas yang telah dipersiapkan secara khusus.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Imigrasi Jateng Haryono Agus Setiawan menyampaikan, layanan ini merupakan langkah strategis untuk mendekatkan pelayanan keimigrasian kepada masyarakat.


"Kehadiran layanan ini juga mempermudah mahasiswa asing Undip untuk mengurus izin tinggal, jadi akan mendukung kenyamanan mereka menjalani aktivitas akademik," jelasnya.

Setali tiga uang, Rektor Undip Prof Dr Suharmono SE MSi juga menyambut baik kerja sama tersebut dan menyatakan bahwa Undip siap menyediakan segala fasilitas yang diperlukan agar pelayanan imigrasi dapat berjalan optimal dan mudah diakses.

Campus Immigration Point di Undip diharapkan menjadi percontohan nasional dan mendorong kampus lain menghadirkan layanan publik serupa, terutama di lingkungan perguruan tinggi dengan aktivitas internasional yang tinggi.

Keberadaan layanan ini di kampus menegaskan bahwa Undip memiliki "aktivitas internasional" yang cukup baik. Kampus lain gimana, nih? (Murjangkung/E10)&nbsp;

Inibaru.id - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Semarang meresmikan Campus Immigration Point di Universitas Diponegoro (Undip) pada Senin (1/12/2025) kemarin. Layanan ini menjadi yang pertama di Indonesia, yang memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus.

Dengan hadirnya fasilitas tersebut, mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, di lingkungan Undip bisa mengurus paspor hingga izin tinggal tanpa harus datang ke kantor imigrasi. Hal tersebut juga berlaku untuk masyarakat umum yang bukan merupakan bagian dari Undip.

Layanan Campus Immigration Undip ini menjadi yang pertama di Indonesia dan memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus, sekaligus menegaskan 'aktivitas internasional' yang cukup baik di salah satu kampus terbaik di Kota Semarang ini.

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

Tas rajut buatan tangan dari perempuan kreatif asal Kota Semarang yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut telah menempuh perjalanan jauh: menembus pasar dunia, menguatkan pejuang kanker, dan membuka ruang pemberdayaan bagi warga binaan Lapas Perempuan Semarang.

"Merajut itu awalnya hanya hobi. Karena anak-anak sudah besar, saya mengisi waktu luang dengan merajut. Saya ibu rumah tangga, ikut suami dinas di daerah terpencil, sehingga memilih fokus mengurus anak-anak," ujar Indah saat ditemui Inibaru.id akhir November lalu.

Indah mengaku belajar merajut secara autodidak sejak 2011. Gurunya adalah internet dan Youtube. Awal-awal berkreasi, dia hanya membuat taplak meja dan dompet kecil. Namun, seiring waktu, keterampilannya meningkat hingga bisa membuat tas rajut sendiri.

Sedikit demi sedikit, dunia rajut yang awalnya hanya pengisi waktu luang justru menjadi peluang. Indah merasa bangkit dan berdaya. Sembari melakoni keseharian sebagai ibu rumah tangga, dia mulai bisa melihat betapa besar peluang bisnis yang tersimpan dalam setiap karyanya.

Pada 2017, ketika sebagian besar pelaku UMKM masih berkutat di pasar lokal, Indah justru sudah merasakan aroma pasar global. Melalui PT Mas di Solo, dia dipercaya mengerjakan produk home decor untuk dikirim ke negara-negara di Eropa.

Sistemnya maklun; perusahaan menyediakan bahan, lalu Indah menangani produksi dan merekrut tenaga kerja yang dia latih sendiri.

Tas rajut buatan Indah merambah hingga Dubai setelah karya-karyanya dua kali lolos kurasi mengikuti pameran BRI UMKM EXPO(RT). Dalam sesi business matching, dia bertemu buyer luar negeri yang kemudian memesan 1.000 tas makram untuk pasar Dubai.

"Semula diminta selesai satu bulan, saya nggak sanggup. Akhirnya dinego jadi lima bulan, per bulan 200 pieces. Saya ngajari orang-orang, mereka ikut mengerjakan," ungkap Indah.&nbsp;

Di antara banyak teknik, tapestri menjadi yang paling dia kuasai karena memungkinkan eksplorasi pola dan gambar. Dari sinilah lahir tas rajut bermotif batik berbahan dasar kulit yang harganya menyentuh angka Rp900 ribu per item.

Namun, di antara deretan pencapaian tersebut, ada satu bab yang paling mengesankan di pikiran Indah, yakni perjalanannya keliling Indonesia mengedukasi cara mengolah plastik menjadi tas rajut, kemudian mendonasikan hasil kegiatannya untuk menguatkan anak-anak penyandang kanker.

"Tahun 2019 itu kan lagi ramainya kampanye pengurangan plastik. Buat saya, plastik itu memang sulit dihilangkan total. Jadi, bagaimana cara mengurangi, bagi saya salah satunya ya diubah jadi tas rajut, karena bisa dipakai selama bertahun-tahun," kata Indah.

Plastik-plastik itu dipotong selebar kurang lebih dua sentimeter, lalu dirajut seperti biasa. Prosesnya memang lebih sulit dibanding merajut benang biasa, tetapi hasilnya kuat dan tahan lama. Namun, karya ini bukanlah produk komersial utama. Dia lebih sering membawanya untuk kampanye reduksi sampah sekali pakai.

Profit memang nggak selalu menjadi tujuan utamanya berkarya. Bahkan, pada pameran ini pun, dia dan temannya sudah sepakat untuk menyumbangkan dana yang terkumpul ke Yayasan Kanker Anak Indonesia sebagai dukungan moral bagi anak-anak yang tengah berjuang melawan penyakit ganas itu.

"Tidak semua hal harus berupa profit. Saya senang kalau apa yang saya kerjakan bisa bermanfaat buat orang lain," lontarnya.

Memberdayakan Warga Binaan Lapas Perempuan

Jiwa sosial Indah terus tumbuh, termasuk dalam berbagi ilmu. Ibu tiga anak itu mengaku akan dengan senang hati membagikannya, termasuk saat mengajari warga binaan di Lapas Perempuan Semarang merajut tanpa meminta bayaran sepeser pun.

"Di Lapas Perempuan itu saya nggak dibayar sama sekali. Murni untuk berbagi ilmu. Kalau ada yang benar-benar tertarik, saya kasih alatnya, saya kasih benangnya. Biar nanti kalau mereka keluar (bebas), bisa melanjutkan yang dia bisa," paparnya.

Warga binaan yang telah diajari Indah juga diberdayakan untuk membantu produksi. Bahan dan desain berasal darinya, lalu mereka mengerjakan sesuai kemampuan dan waktu. Setiap pekerjaan mereka tetap dibayar sebagai tambahan penghasilan dari dalam penjara.&nbsp;

Bagi Indah, menguatkan penyandang kanker dan berbagi ilmu dengan warga binaan adalah dua wajah dari misi yang sama, yakni untuk memanusiakan manusia lewat keterampilan. Merajut baginya bukan lagi sekadar aktivitas tangan, melainkan cara menyalurkan empati.

Saat ini Indah hanya dibantu satu karyawan tetap yang menjaga tokonya di kawasan Sambiroto. Proses produksi sehari-harinya masih dikerjakan sendiri, tetapi jika pesanan membludak, barulah dia melibatkan orang lain.

"Saya nggak menyangka bisa sejauh ini. Saat pandemi Covid-19, saya sempat kena saraf terjepit. Suami menyarankan untuk berhenti dan menjual seluruh benang. Namun, meski sudah didiskon, benang-benang itu nggak laku. Artinya, saya disuruh untuk terus merajut," tukas Indah, lalu tertawa ringan.&nbsp;

Nggak hanya menghasilkan profit, keterampilan merajut Indah juga telah menjalin asa untuk para penyandang kanker dan warga binaan di lapas. Panjang umur ya, Bu Indah! (Sundara/E10)

Inibaru.id - Di bawah tenda pameran UMKM di halaman Balai Kota Semarang, Indah Prihatiningsih, pemilik Ekkyta Collection duduk dengan tenang, tapi jemarinya lincah menari di atas gulungan benang, menuntaskan seutas tali tas yang belum selesai.

Sesekali, perempuan 60 tahun itu juga terlihat mengangkat wajah, menyapa pengunjung yang mampir, sebelum kembali pada ritme rajutannya.

Belajar merajut secara autodidak pada 2011, pemilik Ekkyta Collection, Indah Prihatiningsih, konsisten menyisihkan sebagian keuntungannya untuk anak-anak penyandang kanker; sekaligus mengajari warga lapas perempuan Semarang untuk belajar membuat tas rajut berkelas yang membuat Indah menjelajah pasar global.

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

Sebaliknya, kebun sawit adalah kawasan monokultur. Satu jenis tanaman mendominasi, lantai tanah sering terbuka, dan lapisan ekosistemnya sangat sederhana. Studi yang dikutip The Jakarta Post menegaskan, perkebunan sawit hanya mampu mendukung sebagian kecil spesies hutan. Riset lain yang dipublikasikan ScienceDaily menunjukkan hal serupa. Kebun sawit bukan habitat setara hutan tropis dan sebagian besar spesies nggak mampu beradaptasi di dalamnya.

Hasilnya sudah terlihat di banyak desa sekitar hutan. Semakin sedikit pepohonan asli, semakin sering satwa liar turun ke permukiman mencari makan. Mereka nggak “menyerang”, mereka hanya kehilangan ruang hidup.

Stok Karbon: Hutan Menyimpan, Sawit Membuang

Banyak klaim menyebut sawit “lebih efisien menyerap karbon,” namun para ilmuwan mengingatkan bahwa klaim itu menyesatkan. Menurut Profesor William Laurance yang dikutip Eco-Business, meski sawit tumbuh cepat, total karbon yang disimpan selama daur hidupnya jauh lebih rendah dibanding hutan primer.

Ketika hutan ditebang, karbon yang terkunci selama ratusan tahun terlepas ke atmosfer. Mongabay mencatat, konversi hutan ke sawit terutama di lahan gambut melepaskan emisi dalam jumlah masif. Sawit nggak mampu mengimbangi kehilangan itu, bahkan bisa menjadi sumber emisi baru ketika tanaman tua ditebang dan tanah kehilangan karbon.

Hutan tropis adalah bank karbon raksasa. Sawit hanyalah buku tabungan kecil.

Fungsi ekologis hutan juga nggak berhenti pada keanekaragaman hayati dan karbon. Hutan menjaga kesuburan tanah melalui siklus organik mulai daun gugur membentuk humus, mikroorganisme mengolah nutrisi, dan akar pohon menahan air. Tanah yang sehat membuat debit air stabil, sungai terjaga, dan wilayah terlindungi dari erosi.

Begitu hutan digantikan sawit, siklus itu terputus. Lahan menjadi lebih kering, tanah cepat padat, dan kebutuhan pupuk serta pestisida meningkat. Debit air menurun, longsor dan banjir menjadi lebih sering terjadi, dan suhu kawasan meningkat karena hilangnya kanopi yang meneduhkan.

Di banyak tempat, mata air mati bukan karena kemarau panjang, tetapi karena hilangnya pepohonan hutan.

Beberapa penelitian, seperti yang dirilis University of York, menemukan bahwa menyisakan sekitar 10 persen hutan asli dalam lanskap perkebunan dapat membantu menjaga sebagian kecil karbon dan biodiversitas. Namun angka itu tetap terlalu kecil untuk menggantikan kehilangan ekosistem hutan yang jauh lebih luas. Fragmentasi tetap terjadi, dan fungsi ekologis hutan tetap menurun drastis.

Hutan adalah satu kesatuan. Memisahkannya menjadi potongan-potongan kecil nggak akan membuat ekosistem bekerja seperti sediakala.

Hutan memberikan manfaat yang nggak bisa dihitung hanya dengan angka ekonomi. Ia menjaga air, menopang tanah, menstabilkan iklim, menyediakan habitat satwa, hingga menjadi benteng terakhir keanekaragaman hayati. Sementara perkebunan baik sawit, kopi, maupun karet memberi manfaat ekonomi jangka pendek yang penting bagi masyarakat, tetapi nggak dapat menggantikan kehidupan yang diberikan hutan.

Ketika hutan hilang, yang hilang bukan hanya pepohonan. Kita kehilangan penyangga kehidupan.

Karena itulah, setiap wacana mengganti hutan dengan kebun monokultur harus dilihat sebagai lebih dari sekadar keputusan tata guna lahan. Itu keputusan tentang masa depan, apakah kita ingin lingkungan yang stabil, atau ladang luas yang perlahan mengering. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Di sejumlah daerah, barisan sawit yang rapi dan menghijau sering dianggap sebagai “pengganti” hutan. Dari kejauhan, pemandangannya tampak meyakinkan bahwa pohon-pohon tumbuh tinggi, daun lebat di kanan–kiri jalan, dan hamparan hijau sejauh mata memandang. Namun, poster edukasi lingkungan yang banyak beredar akhir-akhir ini sebenarnya memberi petunjuk penting hutan bukan sekadar deretan pohon. Ia adalah sistem kehidupan yang jauh lebih kompleks, sesuatu yang nggak dapat ditiru oleh kebun monokultur apa pun, termasuk sawit.

Hutan alami menyimpan biodiversitas yang luar biasa. Di dalamnya ada pepohonan raksasa, semak belukar, lumut, jamur, hingga organisme mikro yang hidup berdampingan dalam jaringan ekologis berlapis yaitu kanopi, bawah tajuk, hingga lantai hutan. Satwa liar seperti burung, primata, mamalia kecil, reptil, serangga penyerbuk menjadikannya rumah.

Hutan nggak bisa digantikan oleh kebun sawit atau tanaman monokultur lainnya. Di balik hamparan hijau yang tampak serupa, hutan menyimpan fungsi ekologis yang jauh lebih kompleks mulai dari biodiversitas, penyimpanan karbon, hingga penjaga tanah dan air yang nggak mampu ditiru perkebunan.

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

Sayangnya, hingga sekarang belum ada kepastian
karakter seperti apa yang bakal diperankan oleh Lisa. Yang pasti, The White Lotus&nbsp;3 bakal syuting di negara asal Lisa, yaitu Thailand. Sebelumnya, serial tersebut mengambil lokasi syuting di Hawaii (Sesi 1) dan Sisilia (Sesi 2).

Nah, di Thailand, serial ini bakal mengambil spot syuting yang direncanakan akan dimulai bulan ini di beberapa lokasi, di antaranya Bangkok, Phuket, dan Koh Samui. Seperti sesi-sesi sebelumnya, kemungkinan sesi ketiga ini juga bakal mengeksplorasi keindahan alam di negara itu.

Sedikit informasi, sejak tayang perdana pada 11 Juli 2021,&nbsp;The White Lotus telah&nbsp;menjadi salah satu serial rilisan HBO yang banyak mendapatkan penggemar di seluruh dunia. Serial ini bercerita seputar kehidupan sehari-hari para karyawan dan tamu di dalam sebuah resor bernama White Lotus.

Pada musim pertama, serial ini mengambil latar tempat di resor White Lotus di Maui, Hawaii. Sementara, musim keduanya bertempat di Pulau Sicilia, Italia. Kedua sesi serial tersebut terbilang sukses karena berhasil menampilkan kisah keseharian yang dibalut dengan komedi gelap yang menarik.

Maka, bukan hal yang mengejutkan ketika pihak White Lotus pada akhirnya meminang Lisa untuk jadi salah satu pemeran dalam serial tersebut. Saat ini, penyanyi 26 tahun itu adalah salah satu idol paling berpengaruh di Korsel dengan pengikut terbanyak di Instagram.

Meski belum berpengalaman di dunia peran,&nbsp;Lisa pernah beberapa kali tampil sebagai bintang tamu di acara&nbsp;Charm TV,&nbsp;Real Man 300,&nbsp;Youth With You 2, dan&nbsp;Youth With You 3. Inilah yang membuat pihak managemen nggak segan menyertakan Lisa dalam proyek yang pernah meraih 14 Emmy Awards dan dua&nbsp;Golden Globes ini.

Serial The White Lotus 3 diperkirakan bakal tayang pada 2025 mendatang. Hm, jadi penasaran nggak sih bakal kayak gimana akting
Lisa Blackpink ini?&nbsp;(Arie Widodo/E03)

Inibaru.id – Lisa Blackpink dikabarkan akan segera
menjalani debut aktingnya. Bukan bermain untuk drakor, penyangi kelahiran Thailand tersebut bakal menjalani peran dalam serial televisi bergenre komedi The White Lotus sesi ketiga.

Dalam serial The White Lotus 3,&nbsp;Lisa akan memakai nama aslinya yaitu Lalisa Manobal dan bakal beradu peran&nbsp;dengan sejumlah bintang ternama seperti Leslie Bibb, Carrie Coon, Jason Isaacs, Michelle Monaghan, dan Patrick
Schwarzenegger.

Debut akting Lisa Blackpink bakal bisa kamu lihat di serial The White Lotus Season 3. Sayangnya, sampai sekarang belum ada informasi jelas terkait karakter apa yang bakal dia perankan.

Menarik Ditunggu, Debut Akting Lisa Blackpink di 'The White Lotus 3'

Banyak orang Indonesia yang kaget saat tahu kalau Rupiah juga
masih bisa dipakai di Arab Saudi. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini, salah satunya karena orang Indonesia termasuk yang paling banyak menjadi jemaah haji di sana.

Untuk alasan kemudahan, para pedagang di Arab pun kemudian menerima pembelian barang dengan mata uang negeri kita. Selain itu, untuk alasan yang sama, nggak sedikit pedagang di Arab yang
bisa berbahasa Indonesia.

Memang, nggak semua wilayah di Thailand mau menerima Rupiah sebagai alat
pembayaran. Namun, kalau kamu ke tempat wisata yang umum dikunjungi orang Indonesia, mata uang kita bisa dipakai, kok. Jadi, kamu nggak perlu menukar uangmu menjadi Baht kalau cuma mau liburan di sana.

Selain Belanda, mungkin Timor Leste adalah negara dengan sejarah paling
erat dengan Indonesia. Meski sudah resmi bercerai dengan Indonesia dua dekade lalu, banyak orang Timor Leste yang masih fasih berbahasa Indonesia, termasuk menjadikan&nbsp;Rupiah sebagai alat jual-beli.

Yap, di negara yang dipimpin Francisco Guterres itu, Rupiah memang dipakai mereka, bersanding dengan Dolar AS juga merupakan mata uang resmi di sana.

Kalau kamu ke Kuala Lumpur atau kota-kota besar lainnya di Malaysia,
tentu Rupiah nggak akan berlaku. Namun, kalau kamu berada di wilayah yang berbatasan dengan Indonesia, misalnya di Pulau Sebatik, mata uang kita bisa dipakai.

Alih-alih berbelanja ke kota, warga di perbatasan memang kerap memilih membeli barang di toko-toko yang ada di Malaysia. Nah, sebagai alat transaksinya, mereka tetap menggunakan Rupiah.

Papua Nugini berlokasi di sebelah timur Provinsi Papua, Indonesia.&nbsp;Di negara tersebut, kasusnya mungkin agak mirip dengan Malaysia. Kamu bisa bertransaksi menggunakan Rupiah di negara yang beribukota di Port Moresby ini.

Kamu bahkan bisa bertransaksi menggunakan Rupiah di mana saja di Papua Nugini karena sudah mendapatkan lampu hijau dari bank sentral di kedua negara. Ini berarti, kamu juga bisa bertransaksi menggunakan Kina, mata uang Papua Nugini, di Indonesia, khususnya di Papua.

Wah, wah, Rupiah ternyata nggak selemah yang kita kira, ya Millens!&nbsp;(Boo/IB09/E03)

Inibaru.id – Rupiah selama ini cukup diremehkan dunia lantaran mata uang itu cukup inferior dibanding mata uang lain, misalnya dengan Dolar AS atau Paun Inggris. Namun, bukan berarti nggak ada negara lain yang mau memakai mata uang yang resmi kita pakai sejak 2 November 1949 tersebut.

Selain mata uang resmi mereka, sejumlah negara di Indonesia memang menggunakan Rupiah sebagai alat pembayaran sehari-hari. Di mana saja, ya?

Rupiah, mata uang negeri ini, rupanya nggak hanya berlaku di Indonesia. Di beberapa negara, kamu bisa kok berbelanja dengan uang yang mulai dipakai pada 2 November 1949 itu.

Nggak Hanya Indonesia, 5 Negara Ini Menggunakan Rupiah Juga, lo!

Prasert kali pertama menikah saat usianya masih sangat muda, yakni 17 tahun. Istri
pertamanya saat itu usianya 1 atau 2 tahun lebih muda. Dari pernikahan pertama
ini, Prasert mendapatkan tiga anak.

“Setelah
itu saya menjalin hubungan dengan sejumlah perempuan. Kebanyakan usianya kurang
dari 20 tahun. Saya nggak suka dengan perempuan berusia lebih tua karena sering
bertengkar,” ceritanya.

Kariernya
yang semakin sukses sebagai pengusaha konstruksi membuatnya sering bepergian ke
banyak kota. Sejak saat itulah, setiap kali mendapatkan proyek di sebuah kota,
dia akan menikah dengan perempuan yang tinggal di kota tersebut. Hal ini
membuatnya memiliki istri di berbagai wilayah, kota, atau provinsi di Thailand.

“Saya
mencintai mereka semua. Begitu juga sebaliknya, mereka mencintai saya,”
ungkapnya.

Prasert
memastikan bahwa istri-istrinya mendapatkan perlakukan yang adil. Setiap kali
akan menikah, dia akan meminta restu dari istri-istri sebelumnya. Saat akan
menikahi seseorang, dia juga secara jujur mengaku sudah punya banyak istri
sebelumnya.

“Kalau
mereka nggak punya rumah, akan saya bangunkan. Semuanya bahagia,” pungkasnya.

Sayangnya, belum jelas bagaimana Prasert membagi waktunya dengan adil bersama dengan
istri-istrinya, ya Millens. Kira-kira
bakal pusing nggak, ya? (Lin/IB09/E05)

Inibaru.id – Di Indonesia, poligami masih menjadi hal yang
kontroversial meski ada sejumlah laki-laki yang melakukannya. Tapi, sebuah kasus di
Thailand ini mungkin bisa bikin semua orang geleng-geleng kepala. Bagaimana nggak, laki-laki dari Thailand ini memiliki 120 istri dan 28 anak! Bagaimana
ceritanya?

Sang laki-laki sudah berusia paruh baya, tepatnya 58 tahun dan bernama Tambon Prasert. Dia
cukup dikenal di Provinsi Nakhon Nayok, Thailand karena berprofesi sebagai
pengusaha, politikus, sekaligus Kepala Distrik Phromnee.

Sebelumnya,
Prasert nggak mengungkap pernikahannya dengan ratusan perempuan. Hal ini
disebabkan oleh poligami yang masih dianggap sebagai hal yang ilegal di Negeri
Gajah Putih. Tapi,&nbsp; kepada media Daily
News, dia secara jujur menyebut istrinya berjumlah 120. Menariknya, setiap
kali akan menikah lagi, Prasert selalu jujur dan meminta izin dari istri-istri
sebelumnya.

Setiap kali berkunjung ke sebuah kota, laki-laki ini mempersunting seorang perempuan untuk menjadi istrinya. Kini, istrinya berjumlah 120 orang. Pusing nggak ya membagi waktunya?

Punya 120 Istri, Laki-laki Ini Menikah di Setiap Kota yang Dikunjunginya

Inibaru.id &ndash; Tim Nasional (Timnas) Senior sepak bola Indonesia dipastikan tergabung dengan rival-rival dari ASEAN Football Federation (AFF) di grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar zona Asia. Selain Malaysia, Vietnam, dan Thailand, Timnas juga harus meladeni perlawanan dari salah satu tim kuat dari Timur Tengah, Uni Emirat Arab (UAE).
Laman Antaranews, Kamis (18/7/2019) menulis, pengundian grup untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dilakukan di Malaysia pada Kamis (18/7). FIFA menyebut babak kualifikasi putaran kedua ini akan diikuti 40 negara yang terbagi dalam delapan grup. Babak kualifikasi akan berlangsung pada 5 September 2019 hingga 9 Juni 2020 dengan sistem kompetisi penuh. Hal ini berarti, Timnas akan menjalankan laga kandang dan tandang melawan semua lawan di grup G.
Hanya juara grup dan empat peringkat kedua terbaik yang dipastikan melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dan lolos ke putaran final Piala Asia 2023.
Dari seluruh tim yang ada di grup G, Indonesia berada di peringkat paling bawah di FIFA. Per 14 Juni 2019, Indonesia berada di peringkat 160 dunia dengan 1005 poin, persis di bawah Malaysia yang ada di peringkat 159 dengan 1009 poin.
Peringkat kedua negara ini jauh di bawah Vietnam dan Thailand yang memang mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Thailand ada di peringkat 116 dengan 1165 poin dan Vietnam bahkan sudah menembus 100 besar dunia, tepatnya di peringkat 96 dengan 1232 poin. Sementara itu, unggulan terkuat di grup G, Uni Emirat Arab berada di peringkat 67 dengan 1360 poin.
Kalau menurut Millens, apakah Timnas masih memiliki peluang untuk melaju ke babak kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar berikutnya? (IB09/E04)

Babak kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 Zona Asia putaran kedua mempertemukan Indonesia dengan Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab. Bagaimana peluang Timnas?

Kualifikasi Piala Dunia 2022: Indonesia Melawan Rival-Rival AFF

Inibaru.id &ndash; Tim Nasional (Timnas) Indonesia gagal lolos kualifikasi Piala Asia U-23. Di pertandingan hidup mati melawan Vietnam, Timnas kalah dengan skor tipis 0-1. Kekalahan ini menambah penderitaan Timnas yang sebelumnya dibantai Thailand 0-4.
Timnas sebenarnya masih memiliki satu pertandingan lagi melawan Brunei Darussalam. Namun, meskipun nantinya menang, hasil itu berpengaruh bagi kans kelolosan Timnas.
Medcom.id, Senin (25/3/2019) menulis, pelatih Timnas U-23 Indra Sjafri nggak mau menyalahkan siapapun atas kegagalan timnya. Bahkan, Indra menyebut persepakbolaan Indonesia tetap akan berkembang di masa depan.
&ldquo;Dengan kekalahan ini, sepak bola Indonesia tetap berkembang. Pasti akan ada target-target lain yang harus dicapai di masa depan. Sepak bola Indonesia tidak akan mati dengan kekalahan ini,&rdquo; ucap Indra.
Indra juga nggak lupa mengucapkan selamat kepada Vietnam karena memiliki peluang besar untuk lolos Kualifikasi Piala Asia U-23.
&ldquo;Tentu saja kami ucapkan selamat untuk Vietnam. Saya pikir Vietnam pasti akan lolos karena Thailand kan sudah otomatis lolos sebagai tuan rumah,&rdquo; ucapnya.
Lini Serang Timnas Tumpul
Pada pertandingan melawan Vietnam, Minggu (24/3/2019), Timnas memang nggak dalam performa terbaiknya dan terus tertekan hingga akhir babak kedua. Sayang, di menit akhir laga, gawang Timnas justru kebobolan.
Hal ini membuat Timnas sama sekali belum mencetak satu gol pun di babak Kualifikasi Piala Asia U-23 karena sebelumnya juga dihajar Thailand empat gol tanpa balas.
Di pertandingan terakhir nanti, Timnas juga nggak bisa dibela sang bomber Marinus Wanewar karena dihukum kartu merah saat melawan Vietnam. Padahal, Timnas juga nggak bisa dibela penyerang lainnya, Ezra Walian yang dilarang tampil membela Indonesia oleh FIFA sebelum babak kualifikasi ini diadakan.
Kalau menurut Millens apa saja sih yang mesti dievaluasi dari penampilan Timnas di babak kualifikasi Piala Asia U-23 ini? (IB09/E04)

Timnas U-23 kalah tipis 0-1 dari Vietnam. Dengan hasil ini, Indonesia dipastikan nggak lolos kualifikasi Piala Asia U-23.

Komentar Indra Sjafri atas Kegagalan Timnas di Kualifikasi Piala Asia U-23

Inibaru.id &ndash;&nbsp;Kemenangan Tim Nasional (Timnas) U-22 Indonesia atas Thailand di babak final Piala AFF U-22 yang diadakan di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, pada Selasa (26/2/2019) dianggap sebagai salah satu kejutan yang menyenangkan.&nbsp;Nggak&nbsp;dibebani target sama sekali dan bahkan dianggap sebagai ajang uji coba, timnas justru mampu apik sepanjang turnamen hingga menjadi juara.
Kompas.com, Selasa (26/2) menulis, ada lima fakta menarik tentang kemenangan Timnas di ajang Piala AFF U-22. Berikut adalah fakta-fakta tersebut.
<ol>
<li style="font-weight: 400;">Baru pertama kali mengikuti ajang ini</li>
</ol>
Piala AFF U-22 sebenarnya baru pertama kali diikuti Timnas. Turnamen ini pertama kali digelar pada 2005 lalu dengan nama Piala AFF U-23. Saat itu, Timnas nggak ikut ambil bagian. Sebenarnya, pada 2011 turnamen ini akan kembali digelar namun kemudian dibatalkan karena alasan teknis. Barulah pada tahun ini Timnas benar-benar terjun. Tanpa target apa pun, tanpa diduga Timnas justru mampu juara.
<ol start="2">
<li style="font-weight: 400;">Ada empat pemain yang nggak pernah dirotasi sepanjang turnamen</li>
</ol>
Dari total 23 pemain yang dibawa, empat pemain timnas U-22 selalu bermain sepanjang turnamen Piala AFF U-22. Mereka adalah Osvaldo Haay, Asnawi Mangkualam Bahar, Gian Zola Nasruloh, dan Muhammad Luthfi Kamal. Padahal, pelatih Indra Sjafri termasuk getol melakukan rotasi. Satu-satunya pemain yang nggak pernah mencicipi atmosfer pertandingan di turnamen ini adalah penjaga gawang Muhammad Riyandi.
<ol start="3">
<li style="font-weight: 400;">Enam pemain mencetak delapan gol</li>
</ol>
Hingga babak semifinal, Indonesia mencetak enam gol dalam empat pertandingan. Striker Marinus Wanewar menjadi pencetak gol terbanyak turnamen dengan tiga gol. Sisanya dibagi oleh Witan Sulaiman, Muhammad Luthi Kamal, dan bek Rachmat Irianto. Di babak final, Sani Rizki dan Osvaldo Haay menambah pundi-pundi gol timnas menjadi total delapan buah.
<ol start="4">
<li style="font-weight: 400;">Tak terkalahkan sepanjang turnamen</li>
</ol>
Timnas nggak pernah mencicipi satu pun kekalahan di turnamen ini. Di fase grup, Timnas meraih satu kemenangan dan dua kali imbang. Sementara itu, di babak semi final dan final, timnas bisa langsung memenangkan pertandingan tanpa membutuhkan babak perpanjangan waktu atau babak adu penalti.
<ol start="5">
<li style="font-weight: 400;">Hanya kebobolan empat gol sepanjang turnamen</li>
</ol>
Di fase grup, gawang Indonesia dibobol Myanmar saat bermain seri 1-1 dan Malaysia di pertandingan yang berakhir dengan skor 2-2. Setelahnya, Timnas mampu mengalahkan tuan rumah Kamboja dengan skor 2-0, menghabisi Vietnam dengan skor 1-0 di babak semi final, dan baru kebobolan lagi satu gol saat bermain di babak final.
Fakta-fakta ini membuktikan bahwa Timnas U-22 memang tampil impresif di ajang Piala AFF U-22 2019 ini, ya&nbsp;Millens?&nbsp;(IB09/E05)

Meski bisa dianggap sebagai kejutan, sebenarnya penampilan Timnas U-22 di ajang Piala AFF U-22 2019 cukup impresif. Fakta-fakta ini menjadi buktinya.

Lima Fakta Menarik Kemenangan Timnas di Piala AFF U-22

Inibaru.id &ndash;&nbsp;Nggak&nbsp;diberi target apapun, Tim Nasional (Timnas) U-22 menjadi juara Piala AFF U-22 yang diadakan di Kamboja. Tampil lepas dan spartan, Timnas mengandaskan perlawanan raja sepak bola ASEAN Thailand dengan skor 2-1 di partai final yang diadakan di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, pada Selasa (26/2/2019) malam.
Kompas.com, Selasa (26/2) menulis, Thailand adalah juara bertahan di turnamen ini. Meskipun begitu, Timnas asuhan Indra Sjafri nggak gentar dan mampu tampil memukau. Bermain tanpa gol di babak pertama, pertandingan semakin seru di babak kedua, apalagi setelah Thailand membuka skor pada menit ke-57. Kapten Thailand Saringkan Promsupa menyundul bola hasil tendangan bebas yang nggak mampu dijangkau oleh kiper Awan Setho.
Mental pemain Timnas ternyata&nbsp;nggak&nbsp;kacangan meski tertinggal. Mereka justru tampil semakin garang demi menyamakan kedudukan. Nggak perlu menunggu lama, dua menit kemudian Sani Rizki mencetak gol setelah tendangannya berbelok akibat membentur bek Thailand Marco Ballini. Bahkan, pada menit ke-63, Osvaldo Haay membalikkan keadaan. Sundulannya ke tiang jauh saat menyambut tendangan bebas tak mampu dijangkau kiper Thailand.
Kemenangan Timnas U-22 ini seperti menjadi oase di tengah kering prestasi Timnas dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, kabar ini juga menjadi penyejuk di tengah kekacauan yang sedang menimpa PSSI. Sebagaimana yang diketahui, PSSI sedang mendapatkan sorotan negatif akibat kasus pengaturan skor yang disebut-sebut terjadi di liga atau bahkan di tim nasional.
Hasil ini juga menjadi prestasi tersendiri bagi pelatih Indra Sjafri. Setelah membawa Timnas U-19 meraih gelar juara pada Piala AFF U-19 pada 2013 silam, Indra kembali membawa Timnas junior meraih prestasi, sesuatu yang nggak&nbsp; mampu diberikan Timnas senior dalam beberapa puluh tahun terakhir.
Semoga saja para pemain Timnas U-22 ini bisa terus berkembang sehingga mampu memberikan masa depan yang cerah bagi sepak bola Indonesia, ya&nbsp;Millens.&nbsp;(IB09/E05)

Sempat tertinggal, Timnas U-22 tampil garang dan mampu mengalahkan Thailand dengan skor 2-1 sehingga dinobatkan sebagai juara Piala AFF U-22.

Salut! Indonesia Juara Piala AFF U-22 2019

Inibaru.id -&nbsp;Indonesia berhasil menekuk lutut Thailand lewat adu penalti pada final Piala AFF U-16, Sabtu (11/8/2018) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo dengan skor 4-3 (1-1). Dengan keunggulan itu, Indonesia berhak angkat piala AFF U-16 tahun ini. Kemenangan tersebut sekaligus mengakhiri puasa gelar sejak timnas U-19 memenangi kompetisi yang sama pada 2013 silam.
Di babak pertama, Indonesia sudah menampilkan permainan ofensif. Serangan demi serangan dibangun untuk membobol gawang Thailand. Namun, Bagus dkk belum bisa memasukkan bola ke gawang lawan.
Angin segar kemudian berembus setelah sontekan Fajar Faturochman menjeblos gawang yang dijaga Anuchid Taweesri pada menit ke-33. Pemain yang baru masuk itu memanfaatkan umpan panjang dari Andre Oktaviansyah untuk mencetak poin untuk Indonesia. Hingga babak pertama berakhir, Indonesia masih memimpin
Pada babak kedua, Thailand bangkit dengan melakukan tekanan ke pemain Indonesia. Thailand kemudian menyamakan kedudukan dengan gol yang dicetak Apidet Janngam pada menit ke-72. Setelah kebobolan, anak asuh Fakhri Husaini semakin menjadi-jadi. Mereka menciptakan tekanan-tekanan ke pemain lawan. Sayang, hingga pertandingan berakhir, mereka masih belum bisa menambah poin.
Adu penalti pun nggak bisa terelakkan. Saat adu penalti, pemain Thailand mendapatkan giliran pertama, sedangkan Indonesia hanya membuntut setelahnya.
Sepakan pertama dan kedua lancar dimasukkan pemain Thailand ke gawang yang dijaga Ernando Ari. Namun, pada sepakan ketiga Ernando bisa mementahkan tendangan lawan. Aksi penyelamatan yang ditunjukkan Ernando kembali terulang pada sepakan kelima. Penyelamatan itu sekaligus mengantarkan Indonesia ke naik ke podium juara Piala AFF U-16 2018. Kiper kelahiran Semarang itu pun menjadi bintang pada pertandingan kali ini.
Yey, selamat timnas U-16! Selamat datang para generasi juara. (IB05/E04)

Timnas U-16 Indonesia akhirnya menggondol gelar juara Piala AFF U-16. Piala ini sekaligus mengakhiri puasa juara sejak timnas U-19 memenangkan ajang serupa pada 2013 lalu.

Timnas U-16 Indonesia Akhiri Puasa Juara di Piala AFF

Inibaru.id - Setelah mengalahkan Malaysia di babak semifinal pada Kamis (9/8/2018) lalu, Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Thailand di babak final Piala AFF U-16. Pertandingan final akan diadakan pada Sabtu (11/8) malam di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur.
Jelang pertandingan final, Pelatih Timnas Indonesia U-16 Fakhri Husaini meminta pemain untuk tetap menjaga semangat juangnya di lapangan sebagaimana saat melawan Malaysia. Dia juga meminta anak asuhnya memenangi ajang ini sebagai kado ulang tahun kemerdekaan Indonesia.
&ldquo;Saya harap anak-anak bisa bertempur layaknya pahlawan. Hal ini sangat penting untuk dilakukan di pertandingan final. Kami tanamkan nilai nasionalisme pada mereka karena mereka mewakili nama negara,&rdquo; ungkap Fakhri.
Sementara itu, pelatih Timnas U-16 Thailand Thongrai Rungreangleas nggak mau sesumbar menghadapi laga final. Dukungan penuh suporter tuan rumah dianggap sudah cukup untuk membuat timnya kesulitan. Dia juga menganggap penampilan Indonesia sepanjang turnamen ini luar biasa.
&ldquo;Kami harus bermain cerdas. Indonesia tim yang bagus dan mendapatkan dukungan penuh dari puluhan ribu penonton. Saya akan meminta anak-anak lebih memperhatikan taktik dan mempertahankan filosofi permainan kami,&rdquo; kata Thongrai.
Untuk mencapai babak final, kedua tim sama-sama unggul tipis dari lawannya. Indonesia menekuk Malaysia dengan gol semata wayang Bagus Kahfi dari titik putih di menit ke-72. Di sisi lain, Thailand memastikan tiket ke final setelah Kittiphong Khetpara memasukkan bola ke gawang Myanmar pada menit ke-60.
Di ajang Piala AFF U-16, Indonesia dan Thailand sudah lima kali bertemu. Thailand memenangi tiga laga dan sisanya dimenangi Indnesia. Untuk itu, Indonesia harus berhati-hati karena Thailand tidak terkalahkan sepanjang turnamen ini dan timnas hanya memiliki jeda istirahat satu hari setelah berlaga di babak semifinal.
&ldquo;Kalau waktu istirahat tidak masalah. Thailand juga hanya istirahat satu hari,&rdquo; ucap Fakhri.
Indonesia diprediksi akan memakai formasi menyerang andalannya 4-3-3. Sementara itu, Thailand akan memakai formasi 4-4-2 yang membuat penampilan mereka solid sepanjang turnamen.
Semoga Timnas U-16 bisa memberikan kado gelar juara untuk kemerdekaan Indonesia, ya Millens. (IB09/E04)

Dari lima kali total pertemuan di ajang Piala AFF U-16, Indonesia hanya menang dua kali dari Thailand. Bisakah Timnas U-16 membabat habis Thailand pada final Piala AFF U-16 tahun ini?

Timnas U-16 Indonesia Targetkan Juara untuk Kado Kemerdekaan

Inibaru.id &ndash; Coca Cola mengeluarkan edisi produk hibrida Coca Cola dan kopi yang diberi nama Coke Plus Coffee. Produk hibrida tersebut diluncurkan pada akhir tahun lalu di Jepang dan Amerika. Produk ini juga sudah menyasar ke pasar Asia yakni Thailand.
Kompas.com, Minggu (27/5/2018), menulis coke-hibrida versi Thailand ini dipasarkan mulai 1 Juni. Mereka meracik produk ini dari biji robusta. Hal itu karena kopi jenis robusta dapat tumbuh subur di Thailand. Selain itu, produk tersebut digadang-gadang menjadi produk minuman sehat lantaran kandungan gulanya lebih rendah 50 persen dari Coca Cola Reguler, Millens.
Saat ini, Coke Plus Coffee menyasar para kerja yang membutuhkan semacam mood booster atau penyokong untuk menghilangkan rasa kantuk di pagi hari hingga saat lembur kerja datang. Namun, sejauh ini belum ada ulasan tentang produk Coke Plus Coffee versi Thailand tersebut.
<img src="/nuploads/60/grin%20id.jpg" alt="" width="707" height="530" />
<code>Kopi dan coca-cola menjadi satu. (Grid.id)</code>
Berbeda dengan Thailand, di Jepang, sebuah website bernama Shin-Shouhin melakukan ulasan atas produk baru tersebut dengan memberikan tanda &ldquo;jempol ke bawah&rdquo; serta komentar kurang enak untuk diminum lantaran perpaduan Coke Plus Coffee dirasa tidak pas.
Namun, penilaian ini nggak sama dengan yang dilakukan masyarakat Australia. Sebelum mencoba, para reviewer Australia itu menyebut rasa minuman itu seperti campuran kopi murahan yang meninggalkan rasa kurang enak. Setelah dicoba, para reviewer menceritakan produk Coke Plus Coffee ini memiliki rasa yang lebih baik daripada yang dibayangkan sebelumnya yakni menciptakan rasa enak dengan perpaduan coke dan kopi yang seimbang.
Hayo, siapa nih yang penasaran pengin mencoba? Sabar ya, tunggu sampai tersedia di Indonesia. He-he (IB11/E04)

Coke Plus Coffee, produk edisi terbatas hibrida dari Perusahaan Coca Cola dengan memadukan coke dan kopi. Tertarik mencoba? 