Inibaru.id - Kreativitas selalu diperlukan dalam bidang apa pun. Dalam bidang ekonomi, produk-produk kreatif punya kans untuk merebut pasar.
MBlitaran Indian Art, salah satu kelompok usaha ekonomi kreatif asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur, bisa dijadikan contoh. Mereka menciptakan produk kerajinan topeng dari bulu ayam dan mengenalkan hasil kreasi mereka pada Indonesia Quality Expo (IQE) ke-5 di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Kami membawa sejumlah produk seperti kerajinan tangan dan makanan olahan. Namun yang menjadi andalan kami adalah topeng bulu yang dibuat dari bahan dasar bulu ayam,” kata pembuat usaha topeng bulu asal Blitar, Isac di Makassar, seperti dilansir Antara (25/10/2017).
Baca juga: Desa di Bangkalan Ini Bakal Menjadi Kampung Iklim
Menurut Isac, produk tersebut menonjolkan ciri khas daerah asalnya. Keunikannya terletak pada gaya topeng bulu ala Suku Indian.
Menurutnya, topeng bulu ayam merupakan produksi dari salah satu “Kampung Bulu” di Blitar yang khusus membuat kerajinan tangan dari bahan bulu hewan.
“Awal pembuatan topeng ini terinspirasi dari banyaknya bulu ayam khas dari ‘Kampung Bulu’ yang tidak dimanfaatkan, padahal peluang pasarnya besar dan memiliki nilai jual yang tinggi,” ujarnya.
Dia mengatakan, pada 2005 pelaku usaha di Blitar mulai berinovasi membuat topeng Indian rasa Jawa itu kini memiliki nilai jual yang mencapai ratusan ribu rupiah per buah. Bahkan produk topeng Indian ini juga mulai dipasarkan di luar daerah hingga diekspor ke luar negeri.
“Produk topeng Indian Art khas dari Jawa ini telah kami pasarkan di luar Pulau Jawa, di antaranya Kalimantan, bahkan telah diekspor ke Hongkong dan Taiwan,” ujar Isac.
Selain menampilkan produk kerajinan tangan berupa topeng, pada ajang !QE ke-5 stan MBlitarian Art juga menampilkan produk kerajinan kendang, makanan seperti kerupuk tahu dan sambal.
Baca juga: Destinasi Wisata Selain Bali yang Potensial bagi Investor
Menurut dia, Blitar yang terkenal sebagai kawasan pengrajin dan perindustrian telah memberdayakan pelaku usaha produksi lokal itu agar mendapatkan keuntungan dan pendapatan yang baik.
MBlitaran Art juga telah mempoduksi barang berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) sejak 2008 dan kini kelompok usaha itu memiliki karyawan sekitar 15 orang yang bekerja pada usaha produksi dan penjualan.
Hmm, patut diikuti daerah-daerah lain untuk menciptakan semakin banyak pelaku usaha ekonomi kreatif. (EBC/SA)