Inibaru.id - Indonesia bakal jadi Negara dengan ekonomi terbesar ke-5 di dunia.Terdengar menarik bukan? Lantas, bagaimana caranya?
Pernyataan itu tentu bukan hanya isapan jempol belaka, lantaran yang mengatakan adalah Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani Indrawati. Dengan jumlah populasi penduduk mencapai 309 juta jiwa, perempuan yang akrab di sapa Bu Ani itu menambahkan, hal itu bisa dicapai pada 2045 mendatang, tentu saja dengan syarat dan ketentuan turut menyertainya.
Hal itu diungkapkan Menkeu di tengah para peserta Supermentor ke-20, Selasa (25/7). Dalam perhelatan tersebut, ia di dapuk sebagai salah seorang pembicara.
Sri Mulyani mengawali obrolannya dengan melemparkan sebuah pertanyaan di hadapan ribuan kaum muda yang memadati Jakarta Theater hari itu.
"Seperti apa, ya, kira-kira bayangan Soekarno terhadap Republik Indonesia di usianya yang ke-100 tahun nanti?" tanya dia sebagaimana dikutip dari Tempo.com.
Pertanyaan itu pun kemudian dibiarkannya menggantung sehingga suasana menjadi senyap. Ia malah menunjukkan tabel statistik yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2045 melalui salindia di belakangnya.
“Indonesia bakal menjadi Negara dengan ekonomi terbesar ke-5 di dunia dengan populasi penduduk mencapai 309 juta jiwa. Ini bisa tercapai kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terus di jaga di enam persen,” ungkap Sri Mulyani.
Dengan keadaan tersebut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, negeri ini akan berpendapatan setara dengan Spanyol dan Korea Selatan.
“Hingga 2045, kita akan menghadapi banyak tantangan mulai kecerdasan buatan, perubahan iklim, teknologi, pangan, energi, air bersih, hingga geopolitik,” lanjutnya.
Karena itu, menurutnya Indonesia harus sigap berinvestasi pada sumber daya manusianya. Mandat Negara untuk mengalokasikan anggaran pendidikan 20 persen juga harus di manfaatkan dengan baik.
“Investasi ini harusdi lakukan saat ini juga. Jika gagal, estafet antar generasi Indonesia untuk menuju cita-cita tidak bakal berhasil,” ujar Sri Mulyani
Untuk mewujudkan keadaan tersebut, Ia juga mengatakan bahwa banyak materi yang di butuhkan. Tentu dengan nominal yang tidak sedikit.
“Tidak ada impian yang tercapai gratis,” tegasnya.
Sri Mulyani menekankan satu hal sederhana kepada kaum muda yang ingin membantu negara, yakni dengan taat membayar pajak. Pembangunan di Indonesia akan sulit di penuhi jika penerimaan Negara sangat minim.
“Saat ini, dari 36 juta wajib pajak, baru 32,3 persen yang patuh memenuhi kewajiban. It's not about me. It's about the people. Bukan uang Sri Mulyani, tapi uang masyarakat," tandas dia. (OS/IB)