Inibaru.id – Kedatangan 35 sukarelawan Komunitas Inspirasi Jelajah Pulau (KIJP) disambut dengan ceria oleh anak-anak dari Kepulauan Seribu. Beberapa di antaranya bahkan dengan cekatan membantu para sukarelawan menurunkan barang dari kapal. Meskipun terlihat kelelahan karena baru saja menempuh perjalanan laut selama empatjam, para sukarelawan langsung bersemangat setelah melihat keceriaan anak-anak ini.
Anak-anak dari Kepulauan Seribu memang sudah akrab dengan para sukarelawan dari KIJP. Sejak 2014, ini adalah kunjungan ke-6 dari KIJP di Kepulauan yang sangat indah ini.
Baca juga: Ribuan Pelajar Kunjungi Situs Patiayam di Kudus
KIJP adalah gerakan yang dipayungi oleh gerakan Indonesia Mengajar. Konsepnya mirip dengan gerakan Kelas Inspirasi yang juga sudah banyak dilakukan di penjuru Indonesia. Bedanya, KIJP dilakukan khusus di pulau-pulau kecil. Selain itu, tidak hanya menginspirasi sekolah, KIJP juga bertekad untuk memberikan kontribusi pada masyarakat dan lingkungan.
Tema KIJP untuk kunjungan kali ini adalah #AnakSantunItuKeren. Untuk mewujudkannya, para sukarelawan dibagi menjadi 9 kelompok yang mengajar di 9 pulau terpisah selama 3 hari pada 22-24 Oktober 2017.
“Kalau saya kebetulah ada di Pulau Panggang, bersama 35 relawan. Di sini kami mengajar di SDN 1 dan SDN 3 Panggang” ujar Novita Sari, Kapten KIJP Batch #6 di Kepulauan Seribu sebagaimana dikutip dari Liputan6 (25/10/2017).
Kegiatan yang dilakukan di Pulau Panggang ini tidak hanya tentang mengajak anak-anak melakukan permainan tradisional yang bisa mengajarkan berbagai macam pengetahuan, nilai kerja sama, atau kreativitas mencari solusi, namun juga pelatihan memasak dan tarian zumba bagi para ibu. Selain itu, di hari berikutnya para sukarelawan juga bercerita tentang profesinya agar bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak-anak.
Meskipun terlihat sepele, menceritakan profesi bisa menjadi hal yang penting bagi anak-anak di pulau-pulau kecil. Sebagai contoh, Kepala Suku Dinas Kepulauan Seribu Ade Yulia Narun menyebutkan bahwa kebanyakan anak-di sana hanya tahu profesi nelayan sehingga cita-citanya hanya terbatas menjadi nelayan saja. Padahal, mereka juga bisa menjadi dokter, polisi, jurnalis, dan profesi lainnya yang bisa memberikan kontribusi besar bagi masyarakat.
Baca juga: Jumlah Publikasi Ilmiah Internasional Indonesia Naik Peringkat
Kepala Sekolah SDN Panggan, Asman, mengaku senang dengan kedatangan sukarelawan KIJP. Pihak sekolah mengaku sangat terbantu berkat pendidikan karakter oleh para relawan. Ia bahkan mengaku tidak akan keberatan untuk meliburkan anak didiknya sehari demi belajar pendidikan nonformal dari para relawan KIJP.
“Saya melihat anak-anak sangat semangat. Mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan semacam itu di sekolah, “tutur Asman. (AW/SA)