Inibaru.id – Festival Lima Gunung yang digelar sejak Jumat, 10 Agustus 2018, di Dusun Wonolelo, Desa Bandongan, Kabupaten Magelang, berlangsung meriah. Setelah dibuka dengan Tari Kubro Siswo, pelbagai pertunjukan pun disuguhkan. Salah satu penampilan yang cukup menarik perhatian adalah penampilan para penari dari Sanggar Centini, Ambarawa.
Alih-alih ditarikan para perempuan, Tari Gambyong yang mereka tampilkan justru diperagakan para lelaki. Sebanyak empat penari tampak memasuki panggung. Mereka mengenakan kebaya dengan dandanan yang cantik. Penuh gerakan luwes dan gemulai, mereka menari sesuai irama musik.
Tari Gambyong yang dibawakan oleh penari Laki-laki. (Putri Rachmawati/Inibaru.id)
Gambyong adalah salah satu tari asal Surakarta yang dikenal dengan kelembutan gerakannya. Lantaran kelembutannya ini, penari gambyong biasanya adalah para perempuan lengkap dengan keindahannya. Namun, kali ini berbeda. Di Festival Lima Gunung, gambyong yang telah dimodifikasi agar lebih "modern" itu justru ditarikan para lelaki.
Para penari laki-laki membawakan tari gambyong dengan luwes dan gemulai. (Inibaru.id/Putri Rachmawati)
Meski dibawakan oleh para laki-laki, tarian Gambyong ini nggak kehilangan ciri khasnya yang menampilkan keluwesan gerakan tangan, kaki, kepala, dan anggota badan lain, lo, Millens. Para laki-laki "cantik itu tetap mampu "menghipnotis" para penonton yang hadir.
Koordinator Sanggar Centini mengatakan, mereka memang sengaja menampilkan para lelaki sebagai penari gambyong. Selain untuk tampil beda dalam menghibur penonton, mereka juga penin menunjukkan bahwa sifat-sifat perempuan sejatinya juga ada dalam diri laki-laki.
Biasa Menari
Kendati baru kali itu mementaskan tari gambyong, menari bukanlah hal baru yang dilakukan para lelaki itu. Mereka memang penari. Hanya saja, biasanya mereka mementaskan karakter penari laki-laki yang gagah. Dengan cara ini, mereka memang pengin menunjukkan bahwa laki-laki juga bisa menarikan tarian perempuan.
Salah satu gerakan dalam tari Gambyong kontemporer yang menghibur para penonton. (Inibaru.id/Putri Rachmawati)
Benar saja, perpaduan tarian Gambyong tradisional yang indah dan dicampur dengan tarian pop modern membuat para penonton terhibur. Gerakan-gerakan spontan para penari itu pun mengundang gelak tawa penonton, menjadikan kemeriahan festival hari pertama sore itu kian menjadi-jadi.
Wah, para penari tersebut menunjukkan diri sebagai seniman sejati ya, Millens. Mereka dapat melakukan gerakan-gerakan yang berbeda dengan kepribadian mereka. Keren! (Putri Rachmawati/E03)