Semua serba kebetulan. Kebetulan hari libur telah selesai. Kebetulan dia menyukai perjalanan malam agar bisa tidur di kereta sampai tiba di Ibu Kota. Dan, kebetulan ada konser bertajuk Journey Experience Symphoni: Beyond Sound, Beyond
Experience, Beyond the Journey&nbsp;tersebut.

"Pas tiba di stasiun, aku kok seperti mendengar suara
pementasan orkestra. Pas ngintip di sisi timur, ternyata memang ada konser live.
Kebetulan masih ada 20 menitan sebelum jadwal kereta berangkat. Jadi, bisa
nonton sebentar. Bagus banget!” ceritanya pada Rabu (9/4) malam.

Sebagai "anker" alias anak kereta
yang menyukai berbagai hal berkaitan dengan si ular besi ini,
suara-suara di stasiun bisa sangat membuatnya girang, apalagi ada penampilan Yogyakarta
Royal Orchestra yang membuatnya merasakan pengalaman baru yang sangat menarik.

“Aku suka dengan suara sirine kereta, pengumuman dari petugas, atau
notifikasi-notifikasi khas stasiun kereta. Pas dengerin orkestra juga
sempat ada suara kereta datang. Cantik banget,” ucapnya sebelum mengaku sedikit
menyesal lantaran nggak datang jauh lebih awal malam itu agar bisa menonton konser lebih lama.

Nah, buat yang melewatkan kesempatan langka ini, kamu bisa menjumpai Yogyakarta Royal Orchestra dalam sebuah konser di Atrium Utama Plaza Ambarukmo Yogyakarta pada Senin (14/4) sore mulai pukul 16.00 hingga 20.00 WIB.&nbsp;

Konser yang digelar tanpa pungutan biaya ini adalah bagian dari rangkaian pementasan untuk persiapan konser besar mereka di Jakarta dalam waktu dekat. Jadi, itu hitung-hitung pemanasanlah. Ha-ha.

Gimana, tertarik untuk menonton Yogyakarta Royal Orchestra, Millens?
Simpan deh jadwalnya agar nggak sampai kelewatan.(Arie Widodo)

Inibaru.id – Libur lebaran yang baru diambil mulai&nbsp;H-1 Idulfitri alias 30 Maret 2025 membuat Rahayu Mutmainah bisa berlama-lama di
kampung halamannya yang ada di Cebongan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, dia nggak menyangka keputusan itu membawa nasib baik untuknya.

Kembali ke perantauan di Jakarta dengan berkereta pada Rabu (9/4/2025) malam, dia menjumpai pemandangan langka saat tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta, yakni bertepatan dengan penampilan dari Yogyakarta Royal Orchestra.

Perempuan yang akrab disapa Ayu itu mengaku baru kali ini menjumpai sebuah "konser" di stasiun. Dia juga sama sekali nggak tahu tentang
rencana pementasan Yogyakarta Royal Orchestra di pemberhentian kereta bernama resmi Stasiun
Yogyakarta yang diperkirakan telah melayani penumpang sejak 1887 tersebut. 

Banyak penumpang yang akan naik atau baru turun dari kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta terhibur dengan alunan musik istimewa yang disajikan Yogyakarta Royal Orchestra pada Rabu (9/4/2025) malam.

Alunan Musik Yogyakarta Royal Orchestra yang Menyatu dengan Suara Laju Kereta di Stasiun Tugu Jogja

Karena itulah, saat Babak Final V-League musim 2024-2025
digelar antara Red Sparks melawan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders pada akhir
Maret sampai awal April 2025 lalu, Ah-reum menontonnya, meski nggak secara langsung, hanya lewat televisi.

“Karena banyak tenaga kerja dari Indonesia, kami terbiasa melihat orang Indonesia di sini, khususnya di kota-kota
industri seperti tempat tinggalku, Suwon. Daejeon juga. Tapi, barangkali
Megawati-lah yang paling dikenal dari semua orang Indonesia yang ada di sini. Dia bermain luar biasa,"&nbsp;tulisnya.

Dalam laga pemungkas itu, Megawati dengan Red Sparks-nya pulang dengan tertunduk setelah dibekuk Pink
Spiders yang dibela ratu voli Korsel, Kim Yeon-koung. Namun, Red Sparks
kalah terhormat karena bermain habis-habisan dan memaksa seri final berlanjut
sampai laga kelima setelah sempat tertinggal 2-0.

Dalam lima laga tersebut, Megawati termasuk salah seorang pemain yang mendapatkan spotlight dari media lokal dan penggemar voli Korsel karena tampil begitu gemilang dan luar biasa. Ah-reum mengatakan, berdasarkan cerita dari sepupunya, perempuan berjilbab itu memang ramah banget terhadap penggemar.

"Kata sepupuku di&nbsp;Daejeon, dia sangat ramah. Banyak anak kecil yang terinspirasi untuk menjadi pevoli hebat seperti Megawati di sana," kata dia.

Ah-reum mengaku terkesan dengan atlet voli Indonesia kelahiran 20 September 1999 tersebut. Sebagai pemain asing kuota Asia, dia menuturkan, kemungkinan gajinya nggak sebesar pemain asing kuota non-Asia. Namun, menurutnya, kemampuan Megawati jauh melebihi para pemain asing kuota non-Asia kebanyakan.

Sayang sekali, cerita manis Megawati dan Red Sparks berakhir
tanpa catatan gelar juara. Namun, sebetulnya itu wajar karena Red Sparks bukan tim papan atas di Liga Voli Korea. Sebagai tim semenjana, meraih posisi ketiga dan kedua dalam dua tahun terakhir justru patut diapresiasi karena telah melebihi ekspektasi.

Akhirnya, pihak klub secara resmi menyebut Mega nggak memperpanjang
kontrak. Yang bersangkutan memutuskan pulang ke Indonesia untuk merawat ibunya yang sedang sakit. Pihak klub mengatakan, Mega bahagia di Red
Sparks dan sejatinya sangat ingin memperpanjang kontrak.

"Namun, kesehatan ibu Mega sedang
menurun dan dia ingin merawatnya. Maka, dia memutuskan untuk menyudahi kontrak di
V-League terlebih dulu,” ungkap mereka dalam keterangan tertulisnya, dinukil
dari Naver.

Menurut cerita Ah-reum, sepupunya dan juga rekan-rekan lain penggemar Red Sparks di Daejeon kecewa dengan hal ini, tapi bisa memahami situasi tersebut. Mereka pun berharap Mega bisa kembali beraksi di V-League pada masa depan.

Apa pun itu, cukup salut ya dengan kegemilangan Megawati di
Liga Voli Korea Selatan dalam dua tahun belakangan. Semoga semakin banyak
pevoli dan olahragawan Tanah Air lain yang mengikuti jejak luar biasa dari perempuan asal Jember tersebut. (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Meski nggak benar-benar mengikuti Liga
Voli Korea Selatan alias V-League, Ah-reum rupanya cukup familiar dengan sepak terjang pevoli Indonesia yang membela Daejeon Red
Sparks Jung Kwan Jang, Megawati Hangestri Pratiwi. Kebetulan, beberapa anggota keluarganya tinggal di Daejeon.

"Keluarga kami yang&nbsp;tinggal di Daejeon sering menceritakan kehebatannya saat
bertanding di lapangan," terang Ah-reum via pesan pribadi Instagram pada Rabu (9/4/2025) malam.

Setelah 2 tahun membela Red Sparks di Liga Voli Korea Selatan, Megawati Hangestri Pratiwi dikabarkan memilih untuk nggak memperpanjang kontraknya. Banyak fans voli Korea yang mengaku bakal merindukan kegemilangannya di lapangan.

Sudahi Kontrak di Red Sparks, Megawati akan Dirindukan Penggemar Voli di Korea

Menanggapi hal ini, Hasto yang mengaku telah melakukan pengecekan langsung di lapangan pun menyimpulkan bahwa penyebab utama bau kurang sedap tersebut berasal dari kencing dan kotoran kuda penarik andong.

"(Kencing dan kotoran kuda) masih terlihat berceceran di beberapa titik," simpulnya, belum lama ini.

Adiba Hasana, seorang warga Semarang yang pasca-lebaran lalu sempat berkunjung ke kawasan Malioboro tersebut mengakui, andong memang masih banyak di sana. Maka, wajar jika kotoran dan kencing kuda berceceran di mana-mana.

Namun, setahu dia, para pemilik andong juga telah menyediakan semacam kantong pada bagian belakang kuda sebagai penampung kotoran. Kebetulan dia sempat mengajak saudaranya untuk naik andong, meski pada akhirnya nggak jadi karena hujan mendadak turun.

Alih-alih kotoran kuda, perempuan yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan konsultan lingkungan itu menduga, penyebab utama bau pesing di kawasan Malioboro kemunginan justru karena ulah orang-orang kurang bertanggung jawab yang buang air kecil sembarangan.

"Saya kebetulan ngiyup&nbsp;(berteduh) nggak jauh dari halte. Nah, di situlah tercium bau pesing yang menyengat. Jaran (kuda)&nbsp;ndak mungkin pipis di situ, kan? Itu (bau) semakin kuat karena terguyur hujan," terang perempuan 29 tahun tersebut.

Merespons wacana pemberian popok untuk menampung kotoran kuda di kawasan wisata Malioboro, Paguyuban Kusir Andong mengatakan bahwa ide popok kuda sebetulnya sudah sempat dilontarkan sejak pemerintahan Heri Zudianto, Wali Kota Yogyakarta terdahulu.

"Waktu itu, idenya diterapkan dengan membuat kantong kotoran kuda di setiap andong, tapi belum tahu dengan (wali kota) yang sekarang ini mau gimana. Saya belum ketemu," terang ketua paguyuban Purwanto dikutip dari Kompas, Kamis (10/4/2025).

Namun begitu, dia melanjutkan, bau pesing yang&nbsp;tercium di Malioboro bukan hanya berasal dari kuda. Seperti penuturan Adiba, bau pesing juga tercium di beberapa titik di belakang halte yang besar kemungkinan berasal dari kencing manusia,&nbsp;bisa berasal dari warga setempat atau turis yang berkunjung ke tempat wisata tersebut.

"Paguyuban kami sudah ada aturan bahwa andong wajib membawa pewangi (cucian) dan air. Kalau kuda buang kotoran, langsung disiram pakai pewangi dan air itu,” jelasnya. "Kami nggak bermaksud lempar tanggung jawab, tapi silakan dicek sendiri."

Perkara bau pesing di kawasan Malioboro ini, memberikan popok untuk kuda mungkin bisa jadi solusi. Namun, alih-alih cuma menyalahkan kuda, manusia yang kencing sembarangan pun perlu ditindak. Jika perlu, kasih popok sekalian kalau mereka malas ke kamar kecil! Ha-ha. (Siti Khatijah/E07)&nbsp;

Inibaru.id - Wacana memberikan popok pada kuda yang beroperasi di kawasan wisata Malioboro yang dilontarkan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo ditanggapi beragam oleh berbagai pihak. Nggak hanya dari pihak-pihak terkait, respons juga datang dari masyarakat setempat, bahkan wisatawan.

Sedikit informasi, wacana pemberian popok mencuat seiring dengan orang-orang yang mengeluhkan bau pesing menyengat yang tercium di sejumlah titik di kawasan wisata kenamaan di Kota Yogyakarta tersebut.

Bau pesing di kawasan Malioboro Jogja disikapi Pemkot Yogyakarta dengan wacana memberikan popok untuk kuda penarik andong di sana. Apakah hanya kuda yang harus bertanggung jawab?

Kuda yang Jadi 'Kambing Hitam' atas Bau Pesing di Kawasan Malioboro Jogja

Antara Harapan Ilmiah dan Realitas Ekologis

Dari sisi ilmiah, proyek seperti ini menawarkan banyak potensi. Dia bisa membantu memperbaiki ekosistem yang rusak akibat kepunahan, memperluas pemahaman kita tentang evolusi, hingga menjadi alat konservasi masa depan. Tapi realitasnya nggak sesederhana itu.

Hewan yang hidup kembali lewat teknologi ini bukan salinan persis dari nenek moyangnya. Yap, mereka adalah hasil hibrida yang belum tentu memiliki peran ekologi yang sama. 

Mereka dilahirkan di dunia yang sudah sangat berbeda dari habitat asalnya. Akankah mereka mampu bertahan? Apakah keberadaan mereka justru mengganggu keseimbangan yang sudah ada?

Aspek etika paling mendalam menyentuh pada hakikat kehidupan itu sendiri. Apakah manusia berhak “memanggil kembali” makhluk yang telah punah, hanya karena kita bisa? Apakah makhluk hidup hasil rekayasa ini memiliki hak yang sama dengan hewan lainnya? Dan jika mereka menderita akibat kelainan genetik atau ketidakmampuan beradaptasi, siapa yang bertanggung jawab?

Selain itu, sumber daya yang digunakan untuk proyek ambisius ini sering kali sangat besar. Sebagian ahli berpendapat, akan lebih masuk akal secara moral untuk mengalokasikan dana dan tenaga ke program konservasi spesies yang kini terancam punah, daripada berusaha menghidupkan kembali yang sudah tiada.

Perkembangan bioteknologi yang pesat menuntut kerangka etika baru yang mampu mengikuti laju inovasi. Nggak cukup hanya bertanya “apakah ini mungkin dilakukan?” tetapi juga “apakah ini seharusnya dilakukan?” Keterlibatan lintas disiplin dari ilmuwan, bioetikus, hingga masyarakat luas diperlukan untuk merumuskan arah yang tepat.

Karena pada akhirnya, teknologi hanyalah alat. Bagaimana kita menggunakannya akan menentukan apakah ia menjadi berkah atau justru ancaman bagi kehidupan di Bumi. Bagaimana menurutmu, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Kemajuan ilmu pengetahuan telah membawa manusia ke titik di mana menghidupkan kembali spesies hewan yang telah punah bukan lagi hal yang mustahil. Lewat teknologi rekayasa genetika seperti CRISPR, ilmuwan kini mampu menyusun ulang DNA dari fosil ribuan tahun lalu, kemudian “menghidupkannya” lewat sel inang spesies modern. Contohnya adalah kelahiran anak dire wolf hasil rekayasa genetika yang baru-baru ini mengejutkan dunia.

Namun di balik kekaguman terhadap terobosan ini, muncul pertanyaan penting: apakah upaya menghidupkan kembali hewan punah benar-benar etis?

Menghidupkan kembali hewan punah lewat rekayasa genetika kini bukan sekadar fiksi ilmiah. Namun di balik kemajuan ini, muncul pertanyaan etis mendalam: apakah kita benar-benar berhak “menghidupkan” makhluk yang telah lama hilang dari Bumi?

Menghidupkan Kembali Hewan Punah: Mungkinkah Etis?

Dia menegaskan bahwa DPRD Jawa Tengah siap bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan pembangunan yang selaras dengan arah kebijakan nasional. Menurutnya, forum ini adalah ruang strategis untuk membangun kolaborasi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat demi pembangunan yang berkelanjutan.

“Prioritas pembangunan Jateng pada 2025-2029 fokus pada beberapa area kunci yang berkaitan. Sinkronisasi dengan RPJMD jadi landasan utama untuk memastikan keselarasan program dan kegiatan di tingkat daerah dengan kebijakan nasional,” imbuh Sumanto.&nbsp;

Infrastruktur dan Kesejahteraan Jadi Prioritas

Sumanto menyampaikan, strategi pembangunan yang terintegrasi sangat dibutuhkan, terutama dalam peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat sebagai dua pilar utama.

Dia menjelaskan pembangunan jalan serta sarana pendukung lainnya akan terus ditingkatkan untuk mempermudah mobilitas warga.

“Lalu pengembangan pariwisata berkelanjutan dan ekonomi syariah sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi, peningkatan dan pemerataan ekonomi berbasis potensi desa dan industri maju, hingga menumbuhkan daya saing daerah,” pungkas Sumanto.

Bambang Pacul: SDM Adalah Tantangan Utama

Wakil Ketua MPR RI, Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul, turut hadir dan menyampaikan pandangannya. Legislator asal Dapil 4 Jawa Tengah itu mengapresiasi terselenggaranya Forum Senayan Peduli Jateng.

Namun, dia mengingatkan bahwa pembangunan fisik saja nggak cukup. Menurutnya, tantangan terbesar Jawa Tengah justru terletak pada investasi sumber daya manusia (SDM).

“Forum ini saya kasih jempol. Jadi nanti mesti kita bicarakan. Pak Gub pengin infrastruktur semua halus, tapi lebih bagus kita membangun karakter bangsa. Karakter bangsa harus seperti apa, tantangan ke depan sebenarnya investasi SDM,“ ungkap Pacul.&nbsp;

Bambang Pacul percaya, Jawa Tengah memiliki potensi besar sebagai ruang untuk membentuk karakter bangsa yang kuat dan berdaya saing.

Semoga banyak kebijakan strategis pro-rakyat yang bermunculan dari Forum Senayan Peduli Jateng ini ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)&nbsp;

Inibaru.id -&nbsp; Forum Senayan Peduli Jateng resmi digelar untuk pertama kalinya di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (9/4/2025). Kegiatan yang juga dirangkaikan dengan Halal bi Halal itu dihadiri oleh para anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah.

Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sumanto, menyampaikan apresiasinya terhadap forum ini. Dia menilai, semangat persaudaraan yang dibangun menjadi pondasi penting dalam mendorong kemajuan daerah.

“Tanpa persatuan dan kesatuan, sulit bagi kita untuk mencapai tujuan pembangunan yang kita cita-citakan. Kita jadikan Halal Bi Halal ini sebagai ajang memperkuat tali silaturahmi, bertukar pikiran, dan mencari solusi untuk permasalahan yang Jawa Tengah hadapi,” ungkap Sumanto dalam sambutannya.

Forum Senayan Peduli Jateng resmi digelar perdana di Semarang, menjadi ajang silaturahmi sekaligus kolaborasi antara DPR RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendorong pembangunan daerah yang lebih sinergis dan berkelanjutan.

Forum Senayan Peduli Jateng Perdana Digelar, Ketua DPRD Sumanto: Sinergi Kunci Kemajuan Daerah

Inibaru.id - Berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah kaya akan pantai yang indah. Bahkan, sebagian besar wisata di Kebumen berupa pantai. Sayang, pantai-pantai yang indah itu masih kalah pamor dengan pantai ternama seperti Pantai Kute di Bali atau Pantai Parangtritis di Yogyakarta.
Nah, kalau kamu sedang berkunjung ke Kebumen, nggak ada salahnya mampir ke lima pantai berikut, Millens. Yuk, simak ulasannya.
Pantai Surumanis
<img src="/nuploads/41/pantaisurumanis3-630x380.jpg" alt="" width="813" height="489" />
<code>Pantai Surumanis di Kebumen, Jawa Tengah. (Instagram/@oes.jhun)</code>
Pantai Surumanis berada di kawasan Desa Pasir, Kecamatan Ayah. Soal keindahan pantai, nggak perlu ditanya lagi, deh! Pasir hitam kecokelatan berpadu dengan birunya laut pasti indah. Terlebih lagi, tebing batu di sisi pantai. Para pengunjung biasanya memanfaatkan tebing itu untuk berfoto dari atas. Untuk menikmati pantai ini, kamu hanya perlu membayar tiket sebesar Rp 5 ribu per orang. Terjangkau, kan?
Pantai Menganti 
<img src="/nuploads/41/DSC_2559.jpg" alt="" width="711" height="470" />
<code>Pantai Menganti. (Blog Heri Sugianto)</code>
Dikelilingi bukit, pantai yang berada di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah ini cocok dijuluki surga tersembunyi. Belum lagi saat sampai di pantai, kamu akan dimanjakan dengan hamparan pasir putih dengan pemandangan indah, Millens. Bahkan, beberapa orang menyebut Pantai Menganti bisa nggak kalah dengan pantai yang ada di Selandia Baru.
Ada banyak hal yang bisa kamu temui di pantai ini. Mulai dari tebing bidadari, menara mercusuar, jembatan merah, balon udara, dan tanjung karangbata ada di sana. Fasilitas wisatanya pun cukup lengkap dan terdapat home stay atau villa bila kamu pengin menginap. Untuk menikmati keindahan Pantai Menganti, kamu perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 10 ribu per orang. &nbsp;&nbsp;
Pantai Karang Agung
<img src="/nuploads/41/nb58uawrlo0prsgg7oqd.jpg" alt="" width="750" height="450" />
<code>Pantai Karang Agung.(Cermati)</code>
Kalau kamu pengin pergi ke pantai dengan pemandangan karang yang cantik, Pantai Karang Agung bisa jadi salah satu rekomendasinya. Kendati akses jalannya cukup menantang dan melelahkan, keindahan Pantai Karang Agung sayang untuk dilewatkan. Pantai yang berada di Desa Argopeni, Kecamatan Ayah ini juga cukup teduh karena banyak pepohonan di sekitarnya. Untuk masuk ke objek wisata ini, kamu hanya perlu membayar tiket sebesar Rp 5 ribu.
Pantai Wedi Putih
<img src="/nuploads/41/n0oaqie0o85jmesj3hv4.jpg" alt="" width="753" height="452" />
<code>Pantai Wedi Putih.(Wisatalengkap)</code>
Masih di desa yang sama dengan Pantai Karang Agung, kamu bisa menemukan pantai indah lainnya yakni Pantai Wedi Putih. Kamu hanya perlu menuruni jalan setapak di perbukitan sekitar Pantai Karang Agung untuk mencapai pantai ini.
Pantai Wedi Putih mempunyai daya tarik berupa pasir putih dan karang-karang besar yang cocok dijadikan latar berfoto. Kamu juga bisa berendam di antara bebatuan besar atau mandi di bawah air terjun yang ada di sana. Suasana pantai di sini juga tenang karena nggak begitu ramai. Tiket masuknya tergolong murah yakni Rp 5 ribu per orang.
Pantai Watu Bale
<img src="/nuploads/41/Pantai-Watu-Bale-Kebumen.jpg" alt="" width="764" height="509" />
<code>Pantai Watu Bale. (Instagram/@ondosupriyanto)</code>
Nggak cuma menyajikan pemandangan pantai yang indah, Pantai Watu Bale juga menawarkan spot instagenik yang asyik banget buat berfoto. Ada beberapa spot foto yang bisa kamu gunakan seperti rumah pohon, jembatan segi tiga, serta bukit Titanic. Kamu juga bisa menemukan replika menara Eiffel di pinggir pantai. Wah, cocok buat yang datang bersama pasangan, nih. Haha.&nbsp; Oh iya, destinasi ini berada di Desa Pasir, Kecamatan Ayah. Tiket masuknya cuma Rp 5 ribu per orang.
Tuh kan, banyak banget pantai indah di Kebumen. Yakin nggak mau berlibur ke sana? (IB07/E04)

Indonesia memang punya banyak pantai yang indah. Lima di antaranya ada di Kebumen, Jawa Tengah, Millens. Simak ulasan berikut.

Bukan di Luar Negeri, 5 Pantai Indah Ini Ada di Kebumen

Inibaru.id - Kota Tegal menjadi salah satu kota tersibuk di Jawa Tengah selama arus mudik dan balik Lebaran. Nggak hanya karena banyak makanan enak di sana, kota bahari tersebut juga memiliki sejumlah tempat wisata yang diburu pemudik yang kebetulan lewat pantai utara (pantura) Jateng. Salah satunya adalah Pantai Alam Indah (PAI).
Berada di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, PAI nggak kalah menariknya dengan lokawisata lain di Tegal. Selain lokasinya yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari jalur utama pantura, pantai itu cocok sebagai tujuan wisata keluarga. Kamu juga bisa romantis-romantisan bareng pasangan sembari menikmati sunrise-sunset&nbsp;di pantai tersebut.
<img src="https://sangnanang.files.wordpress.com/2018/01/img_20171227_093332_hdr.jpg?w=640&amp;h=480" alt="" width="777" height="583" />
<code>Pantai Alam Indah. (sangnanang.com)</code>
Mengutip tempatwisataindonesia.id (9/6/2017), PAI mempunyai hamparan pasir hitam yang landai dengan ombak yang relatif tenang. Jadi, membawa anak kecil ke tempat ini tentu nggak cukup aman, Millens. Eits, tapi tetap hati-hati ya, jangan terlalu jauh ke tengah laut.
Nggak hanya pantai, kamu juga bisa merasakan semilirnya angin laut di anjungan pantai yang menjorok ke laut. Anjungan ini cukup instagramabel, loh. Jadi, siapkan kameramu! Atau, kalau nggak suka berswafoto, kamu juga bisa memancing di sini., tapi bawa alat pancing sendiri ya!
<img src="http://wartabahari.com/wp-content/uploads/2017/05/gggg-1024x683.jpg" alt="" />
<code>Sunset di PAI. (wartabahari.com)</code>
Kurang puas hanya di pantai? Kamu bisa menyewa&nbsp;perahu dari para nelayan di sana lalu menyelam dangkal alias snorkeling nggak jauh dari bibir pantai.
PAI juga menyediakan Waterboom Poci yang letaknya nggak jauh dari bibir pantai. Ada juga Museum Dirgantara yang berada hanya sepelemparan batu dari bibir pantai. Museum ini terbilang unik karena memajang koleksinya di alam terbuka laiknya pameran.
<img src="https://chemistryofray.files.wordpress.com/2014/05/p5020800.jpg" alt="" />
<code>Pantai Alam Indah. (chemistryofray.wordpress.com)</code>
Untuk memasuki kawasan PAI kamu cukup membayar tiket masuk sebsa Rp 5.000 per orang. Gerbang objek wisata ini berada tepat di jalur pantura Jalan Yos Sudarso, Kota Tegal, tepatnya di sebelah timur pelabuhan Tegal. Nggak bakal sulit mencarinya! Selamat berlibur, Sobat Millens!&nbsp;(IB05/E03)

Menjadi salah satu tujuan wisata bagi mereka yang mudik ke Tegal, Pantai Alam Indah nggak hanya menawarkan pemandangan pantainya yang indah. Di sana kamu juga bisa menikmati wisata lainnya. Apa saja itu?

Serunya Berwisata ke Pantai Alam Indah Tegal

Inibaru.id - Mendengar Nusakambangan, pikiran kita mungkin akan segera tertuju pada penjara di pulau terasing laiknya Alcatraz di San Francisco, AS, atau Azkaban dalam film Harry Potter. Pulau di Jawa Tengah bagian selatan itu memang dikenal sebagai Pulau Penjara. Namun, di balik "keangkeran" itu, Nusakambangan rupanya memiliki keindahan tersendiri.
Berada di lepas pantai Cilacap, pulau yang mempunyai penjara untuk kasus pidana berat sekaligus tempat eksekusi hukumuan mati itu memang terkesan seram dan sangar.&nbsp;Namun, pulau kecil itu juga memiliki tempat wisata yang menarik dan keren, lo. Seperti ditulis&nbsp;hipwee.com,&nbsp;Nusakambangan memiliki sejumlah tempat yang menarik untuk kamu kunjungi di sisa liburanmu ini. Apa saja?
<ol>
<li>Pulau Permisan</li>
</ol>
<img src="https://bonoaksa.files.wordpress.com/2010/06/nuskam8.jpg" alt="" />
<code>Pantai Permisan. (bonoaksa.wordpress.com)</code>
Menyajikan pemandangan pantai yang menawan di sebelah selatan pulau Nusakambangan, Pantai Permisan termasuk lokawisata pantai yang instagramabel banget. Pantai ini tergolong sepi dan biasa dikunjungi keluarga penjenguk narapidana (napi).
Yang menarik dari pantai ini adalah warna pasirnya yang bergradasi. Ada pasir putih dan hitam. Di antara bebatuan karang, kamu akan melihat air laut berwarna biru yang bersih dengan ombak yang berdebur kencang.
Di sana, kamu juga bisa melihat Monumen Pisau Komando, yaitu pisau komando raksasa yang tertancap di batu karang. Wajar saja, karena pantai ini biasa dijadikan lokasi pembaretan Kopassus.
<ol start="2">
<li>Pantai Karang Pandan</li>
</ol>
<img src="/nuploads/1/umum/pantai%20karang%20pandan.jpg" alt="" width="1125" height="600" />
<code>Pantai Karang Pandan. (manggaul.blogspot.com)</code>
Berada di sebelah timur pulau, Pantai Karang Pandan memiliki pasir putih yang lembut. Sama seperti pantai Permisan yang jarang dijamah pengunjung, pantai ini juga menawarkan pemandangan yang indah menawan. Dari pantai tersebut kamu juga bisa melihat pulang karang di seberang, yakni Pulau Majethi.
Selain itu, Pantai Karang Pandan juga seringkali dijadikan tempat untuk melakukan larung sesaji. Untuk sampai ke pantai ini, kamu hanya perlu berjalan kaki selama 30 menit setelah menyeberang dari Teluk Penyu. Namun, jika enggan berjalan kaki, banyak warga lokal yang menawarkan jasa mengantar dengan harga tertentu.
<ol start="3">
<li>Benteng Karang Bolong</li>
</ol>
<img src="http://delapanmataangin.com/wp-content/uploads/2016/08/benteng-karang-bolong.jpg" alt="" />
<code>Benteng Karang Bolong. (Delapanmataangin.com)</code>
Memiliki luas sekitar 6.000 meter persegi, Benteng Karang Bolong dibangun pada 1716 oleh Portugis sebagai garis pertahanan. Namun, akhirnya benteng tersebut berhasil dikuasai Belanda. Lokasinya nggak jauh dari Pantai Karang Pandan, tapi agak tersembunyi di&nbsp;balik hutan.
Sayang, benteng berbentuk huruf U ini agak tampak kurang terawat&nbsp;dengan tembok-tembok yang banyak ditumbuhi tanaman liar beserta akarnya.
<ol start="4">
<li>Goa Ratu</li>
</ol>
<img src="/nuploads/36/goa%20ratu%20%281%29.jpg" alt="Goa Ratu (jalanwisata.id)" width="821" height="720" />
<code>Goa Ratu. (jalanwisata.id)</code>
Konon, gua ini merupakan induk dari beberapa gua yang berada di sekitar Nusakambangan. Di Goa Ratu, kamu dapat menikmati berbagai ornamen gua berupa stalaktit dan stalagmit yang cantik. Ada juga Batu Gondo Mayit, yang dipercaya akan mengeluarkan bau busuk seperti bangkai pada waktu-waktu tertentu.
Goa Ratu memiliki panjang sekitar empat kilometer. Di goa ini, kamu hanya&nbsp;bisa menelusuri hingga kedalaman sekitar 100 meter saja karena kadar okigen di dalam gua semakin sedikit di bawah kedalaman tersebut.&nbsp;
Bagaimana, tertarik untuk menjelajahi Pulau Nusakambangan? Yuk, mumpung liburan belum berakhir! (IB05/E03)

Mendapat julukan sebagai Alcatraz-nya Indonesia, Pulau Nusakambangan ternyata nggak seseram yang dibayangkan, lo. Di pulau milik Kementerian Hukum dan HAM itu, ada wisata tersembunyi yang sayang untuk dilewatkan. 

Lokawisata Ini akan Mengubah Persepsi Seram Nusakambangan

Inibaru.id &ndash; Kepulauan Karimunjawa di Jepara, Jawa Tengah, adalah surga bagi para pencinta suasana pantai dan laut. Nah, Pulau Geleang adalah salah satu primadonanya. Kendati terhitung pulau kecil,&nbsp;pulau berpasir putih itu&nbsp;menjadi salah satu lokawisata di Karimunjawa dengan pemandangan palingkeren. &nbsp;
Mengutip Piknikasik.com, Geleang hanya memiliki luas daratan sekitar 24 hektare. Meski demikian, pesona alamnya jauh melampaui ukurannya yang mini. Hampir tiap hari pulau tersebut ramai dikunjungi pengunjung.
Menawarkan panorama yang indah dan menawan dengan pantai pasir putihnya yang cantik dan bersih, siapa yang nggak tergoda untuk mengunjunginya? Air lautnya juga jernih dengan jajaran pohon kepala dan cemara yang rindang di sekeliling pulau.
<img src="https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2018/04/karimun-7-2-43939e943faf5eda823c6fb6716dcb90.jpg" alt="" />
Ayunan di Pulau&nbsp;Geleang yang biasa menjadi spot foto wisatawan. (idntimes.com)
Berkunjunglah saat air laut tengah surut, karena akan ada pantai landai yang seluas lapangan sepak bola di tempat itu.&nbsp;Kamu bisa berpuas-puas bermain di pantai putih di sana.
Di pulau yang berada di sebelah sisi barat Pulau Karimunjawa itu, banyak aktivitas liburan dan bersantai yang bisa kamu lakukan. Kamu bisa berjemur (tanning), bermain pasir pantai, berswafoto dengan latar pemandangan yang kece, atau berenang di tepian pantai yang cukup dangkal.
Selain itu, bagi kamu yang hobi memancing, ada spot memancing yang memungkinkanmu memperoleh&nbsp;ikan yang cukup besar. Kemudian, untuk kamu&nbsp;yang suka menyelam atau snorkeling, ada banyak spot terumbu karang di sekeliling pulau dengan biota lautnya yang masih alami.
<img src="http://2.bp.blogspot.com/-yqW-8ksb5XU/VRLD1i_xoZI/AAAAAAAAAAg/rEGVH76sPOc/s1600/IMG_1250-LR2.jpg" alt="" />
Pulau "mini" di Kepulauan Karimunjawa yang ramai dikunjungi wisatawan. (httpkarimun.blogspot.co.id)
Eits, tapi kamu perlu berhati-hati saat mengeksplorasi Geleang, karena masih banyak ikan pari di perairan dangkal pulau tersebut&nbsp;yang. Sebagai informasi, ikan pari memiliki sengatan beracun yang cukup berbahaya buatmu.
Santap Seafood
Puas berjalan-jalan di Geleang, paling engak menikmati santap siang, atau bisa berbuka kalau berkunjung pas Ramadan, dengan&nbsp;seafood yang dimasak&nbsp;barbeque atau ikan bakar sembari bersantai di bawah rindangnya pepohonan. Hm, terdengar seru, bukan?
<img src="https://irvanadamblog.files.wordpress.com/2016/03/82504-barbequekarimunjawa.jpg" alt="" />
Membakar ikan di Pulau Geleang. (irvanadamblog.wordpress.com)
Kalau sehari di Geleang nggak cukup memuaskanmu, kamu bisa kok membawa tenda dan berkemah di sana. Ada sumur yang menyediakan air tawar di pulau tersebut.&nbsp;Fasilitas toilet di tempat itu juga cukup memadai. Namun, ingat, jangan lupa menyewa kapal untuk perjalanan pulangmu nantinya.
Untuk menuju Geleang, kamu bisa menggunakan kapal wisata dari pelabuhan rakyat di Karimunjawa dengan waktu tempuh sekitar 1-1,5 jam. Namun, sebelum pergi, kamu harus mempertimbangkan kapan waktu yang tepat untuk berkunjung ke sana, karena Geleang hanya bisa dikunjungi ketika musim kemarau atau musim timur, yakni saat arah angin berasal dari timur.
Pada musim kemarau dan musim timur, curah angin dan ombak sedikit terhalang bukit atau gunung di Pulau Karimunjawa. Sementara, pada musim hujan atau musim barat (arah angin berasal dari barat), kapal harus melawan angin dan ombak laut. Ini akan menyulitkan kapal menuju Geleang sekaligus berbahaya bagi keselamatan penumpangnya.
<img src="http://piknikasik.com/wp-content/uploads/2017/10/pulau-geleang-karimunjawa.jpg" alt="" />
Pulau Geleang.&nbsp;(Piknikasik.com)
Well, jika kamu ingin mencari suasana pulau yang nggak terlalu luas sehingga bisa kamu jelajahi, Geleang bakal cocok untukmu. Jadi, mumpung masih musim kemarau, yuk bikin rencana perjalananmu! (IB05/E03)

Hampir semua pulau di Karimunjawa menyimpan eksotismenya masing-masing, nggak terkecuali Pulau Geleang. Kendati termasuk kecil, pulau yang berada di sisi barat Pulau Karimunjawa itu memiliki pesona yang bakal bikin kamu nggak akan melupakannya. Apakah itu?

Geleang, Pulau Kecil di Karimunjawa yang Penuh Pesona

Inibaru.id &ndash; Siapa yang tak kenal dengan Karimunjawa? Yap, gugusan kepulauan yang terkenal akan keindahan pantainya ini memang jadi &ldquo;surga&rdquo; bagi para pencinta pantai. Ada banyak sekali pantai cantik yang bisa kamu kunjungi di sana, salah satunya Pantai Batu Topeng.
Di sana, hamparan pasir putih siap menemani perjalan Sobat Millens menyusuri pantai. Ada juga deretan nyiur yang berbaris rapih di sepanjang bibir pantai. Yang menarik adalah barisan pohon kelapa tersebut tumbuh menjulur ke arah pantai sehingga kita bisa berteduh di bawahnya jika tak ingin tersengat sinar matahari.
Sama seperti pantai di Karimunjawa yang lain, arus gelombang Pantai Batu Topeng juga amat tenang. Karena itu, pantai ini amat cocok untuk menenangkan diri sambil menikmati panorama indah. Nah, kalau kamu ingin menikmati ketenangan di sana, cobalah datang saat pagi atau siang hari karena pada saat itu wisatawan belum ramai mengunjungi Pantai Batu Topeng.
<img src="http://3.bp.blogspot.com/-S_n3Ock4UEg/U2VmrwB54_I/AAAAAAAAAQc/xnxA5heNMxw/s1600/AKF_6711.jpg" alt="" />
Seorang pengunjung berpose di&nbsp;Pantai Batu Topeng. (yukpiknik.com)
Untuk mencapai ke sana, kamu hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari Karimunjawa. Pantai ini berada persis di sebelah utara Pantai Tanjung Gelam. Namun, kamu harus hati-hati,&nbsp;Millens, karena akses jalan ke Pantai Batu Topeng masih berupa tanah dan belum dibangun jalan. Jadi, akan sangat licin jika dilalui setelah hujan turun.
Spot favorit di Pantai Batu Topeng adalah sebuah gazebo yang berada di atas bebatuan. Bebatuan tersebut ada di antara air laut yang lokasinya nggak jauh dari bibir pantai. Jadi, kamu bisa menikmati sensasi bersantai di gazebo yang di kelilingi air laut pantai yang berwarna biru bergradasi hijau.
<img src="/nuploads/45/pantai-batu-topeng-karimunjawa.jpg" alt="" width="800" height="600" />
Gazebo Pantai Batu Topeng (travelingdonk.com)
Dari gazebo, beberapa terumbu karang juga bisa kamu lihat dengan mata telanjang. Selain itu, menunggu sunset atau matahari terbenam dari gazebo juga asik. Memang, matahari terbenam Pantai Batu Topeng jadi primadona para turis.
Asal&nbsp;Usul
Pantai yang berlokasi di Desa Alang-alang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, ini memang memiliki nama yang cukup unik. Nah, perlu kamu tahu nih, seperti ditulis&nbsp;Piknikasik.com, nama Pantai Batu Topeng diambil dari bentuk bebatuan yang ada di pantai itu yang meyerupai topeng. Inilah asal usul penamaan Pantai Batu Topeng.
<img src="http://gituaja.com/wp-content/uploads/2017/01/gituaja.com-5-Tempat-Surga-Baru-di-Pulau-Jawa-4.jpg" alt="" />
Pantai Batu Topeng yang tenang. (Gituaja.com)
Oya, kalau kamu mau ke sana, jangan lupa pesan es kelapa muda, Millens. Dijamin harimu akan tetap segar meski berjemur di bawah sinar matahari yang menyengat.
Selain minuman, beberapa makanan seperti gorengan, mie instan, dan ikan bakar juga bisa kamu beli di tempat tersebut. Murah, sederhana, tapi tetap nikmat. Penduduk lokal dari Karimunjawa yang menjualnya langsung di sana, loh. Yuk ah, berangkat kita ke Pantai Batu Topeng! (IB06/E06)

Rindu dengan suasana pantai? Cobalah berkunjung ke Pantai Batu Topeng. Pesona pantai di sana bakal bikin kamu nggak mau beranjak pergi. 

Kepincut Ketenangan Pantai Batu Topeng Karimunjawa

Inibaru.id - Keindahan Pulau Karimunjawa seolah nggak ada habisnya. Selain surga bawah laut dan pantai pasir putihnya yang memukau, pemandangan yang indah juga bisa Sobat Millens temukan dari bagian puncaknya. Ya, di pulau yang memiliki luas daratan sekitar 1.500 hektare itu, terdapat salah satu tempat di ketinggian yang jadi favorit wisatawan. Bukit Love namanya.
Dari atas bukit tersebut, tersaji panorama laut yang indah. Kamu juga bisa melihat jajaran pulau-pulau kecil di sekitar Karimunjawa yang berupa gundukan hijau dikelilingi lautan biru. Sungguh indah dan memanjakan mata.
Mengutip tribunnews.com (25/8/2017), selain menyuguhkan pemandangan yang cantik, Bukit Love juga memiliki beberapa spot untuk berfoto. Yang menarik, spot foto tersebut beraneka ragam sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
<img src="https://cdns.klimg.com/newshub.id/photonews/2017/05/10/129345/foto-nih-tempat-berfoto-paling-keren-di-bukit-love-karimunjawa-170510h-001.jpg" alt="" />
Spot foto berupa monumen bertuliskan "LOVE" di Bukit Love. (Merdeka.com)
Salah satu spot foto paling banyak diminati pengunjung di Bukit Love adalah&nbsp;rumah pohon berbentuk sangkar burung raksasa. Lalu, ada juga monumen berbentuk tulisan "LOVE" di sisi bukit sebelah barat dan monumen berbentuk tulisan "KARIMUNJAWA" yang berada di sisi lainnya.
Terakhir, bangunan seperti rumah panggung yang disediakan pengelola juga laris menjadi lokasi berswafoto.
Biasanya, bukit yang jadi ikon Pulau Karimunjawa itu ramai didatangi pengunjung menjelang senja tiba untuk memburu sunset. Yap, matahari tenggelam di sini memang keren banget lantaran lautan biru yang membentang tampak perlahan berubah jingga. Lebih dramatis lagi karena peristiwa itu dilihat dari ketinggian.
Setali tiga uang, Bukit Love juga menarik dikunjungi pagi hari untuk berburu sunrise. Pemandangan matahari terbi di sini juga nggak kalah memukau. Benar-benar indah dan sayang untuk dilewatkan!
<img src="https://1.bp.blogspot.com/-dvI8fjT8Ijw/WBHTAVe4pDI/AAAAAAAACwA/J7m5NpA9iXUR_hBLBSesFBBJtTpN9k7tQCLcB/s1600/14449855_10205911909437241_5451467340188462314_n.jpg" alt="" />
Monumen bertuliskan "KARIMUNJAWA" di Bukit Love. (feminoviyanti.com)
Fasilitas Memadai
Keindahan Bukit Love kian menawan dengan fasilitas yang&nbsp;bisa dibilang&nbsp;cukup memadai. Kamu dijamin bakal betah berwisata di sini. Mulai dari toilet umum, toko suvenir, hingga kafe yang menyediakan aneka makanan dan minuman, tersedia di sini.
Seperti ditulis Kompas.com (16/11/2017), ada satu kafe di Bukit Love yang menarik banget. Dengan desain yang menarik dan&nbsp;arsitektur kayu, kafe tersebut tampak keren karena langsung menghadap ke laut. Di kafe itu, kamu bisa menikmati pemandangan laut langsung sembari menikmati sajian yang disediakan kedai tersebut.
<img src="https://cdn-images-1.medium.com/max/1600/1*-uiRiJqF-kLMJCIUqcMFEg.jpeg" alt="" />
"Sangkar burung" di&nbsp;Bukit Love. (Medium.com/Vermona Lumban Gaol)
Oya, lantai dua kafe itu juga menarik loh, Millens. Pemilik kafe sengaja menyediakan spot berfoto dengan beberapa kursi di hamparan teras yang cukup luas.
Untuk masuk ke Bukit Love, kamu harus membayar tiket masuk sebesar Rp 10 ribu per orang.&nbsp;Jika kamu nggak membawa kendaraan sendiri, kamu bisa menyewa sepeda motor&nbsp;dan berkendara sekitar 5-10 menit dari pusat kota.&nbsp;Atau, kalau nggak pengin repot, pengelola Karimunjawa biasanya telah menyiapkan paket khusus ke Bukit Love yang lengkap dengan armada dan penginapan.
Ah, menyenangkan sekali. Nggak heran kalau kepulauan yang ditetapkan sebagai taman nasional sejak 2001 ini jadi primadona lokawisata di Indonesia. Jadi pengin cepat liburan ya, nih! (IB05/E03)

Selain laut dan pantainya yang indah, salah satu lokasi yang harus kamu kunjungi di Karimunjawa adalah Bukit Love. Menyuguhkan keindahan pemandangan laut, pemandangan kala sunrise atau sunset dari Bukit Love juga nggak kalah mempesona, lo. 

Mengagumi Karimunjawa dari Ketinggian Bukit Love

Inibaru.id &ndash; Merupakan salah satu destinasi wisata pantai di sebelah Timur Kota Batang dan memiliki hamparan pasir pantai yang halus berwarna kecokelatan cerah, Pantai Jodo nggak kalah keren dengan destinasi wisata pantai-pantai lainnya, lo.
Mengutip batangkab.go.id, pantai di Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah itu menawarkan pemandangan yang cukup indah. Berpasir kecokelatan cerah, terdapat banyak pohon cemara di pinggir pantai yang bikin adem dan betah berlama-lama.
Kamu juga bisa memuaskan hobi berswafoto di pantai yang memiliki nama lain Pantai Buntu itu. Salah satu spot favorit untuk berfoto adalah di ikon pantai dekat pintu gerbang utama berupa tugu yang bertuliskan Pantai Jodo.
Baca juga: <a href="/adventurial/hutan-payau-tritih-lebih-dari-sekadar-wisata-lingkungan" target="_blank">Hutan Payau Tritih, Lebih dari Sekadar Wisata Lingkungan</a> <a href="/adventurial/ada-spot-foto-ala-eropa-di-taman-bunga-celosia" target="_blank">Bunga Warna-warni dan Bangunan Ikonik Dunia di Taman Bunga Celosia</a>
Eits, perlu kamu tahu, ada yang unik dari Pantai Jodo, lo. Pasalnya, terdapat bukit batu yang bersebelahan dengan rel kereta api yang membentang persis di dekat bibir pantai. Selain bisa berfoto dengan latar belakang pantai yang indah dari atas bukit batu, hasil fotomu juga akan terlihat makin kece jika diambil saat kereta api melintas. Lain dari pantai lainnya, bukan?
Selain itu, Pantai Jodo juga memiliki beberapa fasilitas. Mulai dari bangku yang disediakan untuk bersantai di pinggir pantai, mammock (ayunan yang terbuat dari kain), gazebo, toilet bersih, musala, arena bermain anak, dan lain sebagainya. Kalau lapar? Nggak perlu khawatir, di sepanjang pinggiran pantai ada beberapa warung yang menjajakan menu-menu tradisional seperti pecel, megono soto tauto, rujak dan lain-lain. Aneka minuman seperti kopi, minuman soda hingga es kelapa muda juga tersedia. Wah, fasilitasnya cukup memadai nih.
Oya, cukup dengan merogoh kocek mulai dari Rp 15 ribu saja, kamu juga bisa menyewa kapal untuk berkeliling melihat pemandangan ke tengah laut. Bagi kamu yang pencinta olahraga, tersedia juga perahu dayung lengkap dengan pendamping untuk menemani bersantai menyurusuri pinggiran laut Pantai Jodo. Seru dan mengasyikkan,&nbsp; bukan?
Baca juga: <a href="/adventurial/lp-memadukan-karya-empat-perupa-muda-di-semarang-contemporary-art-gallery" target="_blank">Ketika Empat Perupa Muda Berpadu di Semarang Contemporary Art Gallery</a> <a href="/adventurial/menjajal-serunya-tubing-di-saluran-irigasi" target="_blank">Ayo Jajal Keseruan Tubing di Saluran Irigasi!</a>
Eh, tapi kenapa dinamakan Pantai Jodo? Ini lantaran mitos yang berkembang di masyarakat. Konon, kalau ada pengunjung yang berfoto bertiga denga laki-laki di tengah dan dua perempuan mengapit di sampingnya, maka di antara mereka kemungkinan ada yang berjodoh. Sedangkan jika berswafoto sendiri, setelah dari pantai kamu akan bertemu jodohmu dalam waktu dekat. Tapi kalau berfoto dengan temanmu sesama jenis, maka pertemananmu akan kekal. Wah, ada-ada saja ya.
Bagaimana, tertarik berkunjung? Biaya masuknya tergolong sangat murah, lo. Kamu cukup merogoh Rp 3 ribu per orang dan Rp 2 ribu per unit sepeda motor. Nah, untuk mengunjungi Pantai Jodo, jika kamu dari arah Batang, arahkan kendaraan menuju&nbsp; perbatasan kota Kendal. Nanti di kanan jalan terdapat pom bensin Plelen. Selanjutnya 10 meter ke arah timur terdapat gang yang mengarahkan kamu menuju wisata Pantai Jodo. Silakan ikuti saja jalannya. Terdapat banyak petunjuk yang akan mengarahkan kamu agar sampai ke tempat tujuan. Jika bingung, jangan sungkan untuk bertanya pada warga sekitar ya. (IB05/E02)

Selain Pantai Sigandu dan Ujung Negoro, Batang, Jawa Tengah, juga memiliki pantai lain yang sama indahnya. Namanya Pantai Jodo. Berada di dekat perbatasan Batang-Kendal, kamu bisa merasakan sensasi bersantai di pantai sembari menunggu kereta api melintas. 

Ketika Kereta Api Melintas di Dekat Pantai Jodo 

Inibaru.id &ndash; Bagi Sobat Millens yang menyukai air, melancong ke pantai tentu menjadi hal yang menyenangkan. Apalagi kalau itu plesiran bersama keluarga dan orang terdekat. Nah, bagi warga Cilacap dan sekitarnya Pantai Widarapayung menjadi salah satu pilihan. Pantai Widarapayung ini dipadati pengunjung saat akhir pekan dan liburan, dan mencapai puncak keramaian saat Lebaran.
Berada di Desa Widarapayung Wetan, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Pantai Widarapayung memiliki pantai landai yang indah dengan nyiur pohon kelapa sebagai pagar. Keberadaan pohon-pohon kelapa tersebut membuat pantai menjadi lebih sejuk. Terlebih banyak juga tanaman hijau pada bibir pantai. Tentu saja selain menambah keindahan pantai, pengunjung juga dapat berteduh sambil menikmati deburan ombak yang datang silih berganti.
Mengutip laman widara.id, di pantai yang berjarak sekitar 35 km dari Kota Cilacap ini, kamu bisa melakukan banyak hal. Memiliki pasir yang indah nan bersih, Pantai Widarapayung sangat cocok untuk bermain pasir. Pasti itu menyenang bagi anak-anak.
Selain menawarkan keindahan pantainya, yang suka olahraga pantai juga bisa menantang ombak Samudra Hindia, lo. Yap, memiliki ombak besar, kamu bisa memanfaatkannya untuk berselancar. Perlu kamu tahu, ombak di sana sudah dianggap layak dan bestandar internasional untuk para peselancar. Bahkan, tempat ini juga pernah di jadikan untuk Surf Contest Nasional yang bertema &ldquo;Widarapayung Surf Contest&rdquo; pada 2010 yang diikuti oleh para surfer dan surfgirl nasional dan mancanegara.
Baca juga: <a href="/adventurial/menikmati-senja-di-pantai-kertomulyo-pati" target="_blank">Pesona Senja di Pantai Kertomulyo, Pati</a> <a href="/adventurial/menguak-sejarah-sang-legenda-dalam-rumah-joglo-saridin" target="_blank">Jejak Syekh Jangkung di Sebuah Rumah Joglo </a>
Kalau nggak punya papan selancar bagaimana? Di sana ada yang menyewakannya kok. Jadi, kalau ingin belajar berselancar, atau ingin mengasah keterampilan dalam menaklukkan ombak di pantai ini, maka kamu dapat mencobanya. Selain itu, kamu juga bisa bermain voli pantai di fasilitas yang sudah disediakan.
Ingin menjelajah pantai tapi ogah jalan kaki? Kamu bisa berkeliling pantai dengan naik delman atau kuda. Bersama pasangan menikmati matahari terbenam sambil naik kuda, pasti romantis, bukan? Nggak perlu takut juga buat kamu yang ingin naik kuda tapi nggak bisa berkuda, karena sang pemilik akan mendampingi.
Masih belum puas? Jika mau, kamu bisa melakukan tur memakai perahu ke Pulau Nusakambangan yang terlihat dari seberang pantai. Biaya yang dikenakan juga cukup terjangkau yaitu sekitar Rp 10 ribu per orang. Karena ada banyak perahu yang singgah di Pantai WIdarapayung, perahu tersebut dikenakan tarif parkir jika bertujuan mengangkut penumpang tur ke Pulau Nusakambangan.
Oya, kalau datang ke Pantai Widarapayung pada Bulan Sura (Muharam), mungkin kamu berkesempatan menyaksikan upacara adat sedekah bumi. Ini merupakan tradisi masyarakat sekitar sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan permohonan doa agar diberi keberkahan oleh Tuhan.
Fasilitas yang dimiliki Pantai Widarapayung terbilang cukup lengkap.&nbsp; Mulai dari MCK, tempat parkir, warung makan, gubuk pantai, gardu pandang, bahkan kolam renang, hingga tempat pemandian bisa kamu temukan di sana. Wuih, cukup lengkap, bukan? Dijamin semakin bikin betah untuk berlama-lama di Pantai Widarapayung.
Nah, untuk masuk ke pantai Widarapayung ini, kamu akan dikenakan tiket masuk. Harga tiket masuknya akan berbeda berdasarkan pada waktu kapan kamu datang. Kalau kamu datang&nbsp; datang pada pagi dan malam hari, tiket masuk per orang adalah Rp 3 ribu dan menjadi Rp 4 ribu jika datang pada siang hari. Itu pada hari biasa. Berbeda lagi kalau sedang hari libur dan hari besar. Harga tiket pada pagi dan malam hari menjadi Rp 4 ribu per orang, dan menjadi Rp 5 ribu per orang pada siang hari. Cukup kreatif, bukan?
Untuk menuju ke Pantai Widarapayung aksesnya cukup mudah. Kamu bisa naik kereta api dan turun di Stasiun Kroya. Jarak dari situ hingga ke Pantai Widarapayung sekitar 10 km. Dari Stasiun Kroya, kamu juga bisa naik angkutan desa atau ojek untuk menuju ke lokawisata.
Tetapi jika menggunakan bus umum atau kendaraan lainnya, kamu bisa saja langsung menuju ke Pantai Widarapayung. Dari Purwokerto, menuju ke arah selatan melewati Jalan Buntu Kroya, setelah sampai di perempatan Buntu belok kanan, kemudian lurus terus hingga mentok pertigaan di Desa Jepara Kulon. Selanjutnya belok kanan dan lurus sampai ada perempatan Binangun, lalu belok kiri dan lurus terus hingga sampai ke Pantai Widarapayung.
Baca juga: <a href="/adventurial/memburu-sunrise-di-puncak-gunung-kunir-purworejo" target="_blank">Memburu Sunrise di Puncak Gunung Kunir, Purworejo</a> <a href="/adventurial/menjajal-perpaduan-hutan-dan-pantai-di-watu-layar-lasem" target="_blank">Menikmati Hutan dan Pantai di Watu Layar, Lasem</a>
Adapun jika dari Cilacap atau Kebumen, pergilah ke arah timur melalui Jalan Diponegoro (jalan utama yang menghubungkan Cilacap kota - Kebumen bagian selatan). Jalan ini akan melewati Desa Widarapayung.
Tertarik untuk berkunjung? Jika iya, jangan lupa juga untuk mencicipi kuliner khas berupa peyek yutuk atau kepiting laut. Paling enak dimakan bersama pecel, rasanya langsung melejit menjadi sangat nikmat. Untuk oleh-oleh, kamu bisa membawa pulang berupa terasi, ikan asin, ikan segar, dan kerupuk udang. (ALE/SA)

Menjadi salah satu objek wisata bahari di Cilacap, Jawa tengah, Pantai Widarapayung menawarkan berbagai aktivitas seru. Nggak hanya menikmati keindahan pantainya saja, kamu juga bisa berselancar, lo. 

Mau Berselancar atau Berkuda? Ke Pantai Widarapayung Yuk!

Inibaru.id &ndash; Kondang akan wisata seni budaya, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki banyak pantai yang menarik. Salah satunya Pantai Wediombo di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul.
Berjarak sekitar 80 km atau sekitar 2-3 jam perjalanan, Pantai Wediombo boleh dibilang nggak terlalu luas. Ini agak nggak nyambung dengan namanya yang dalam bahasa Jawa berarti &ldquo;pasir luas&rdquo;. Tapi kamu nggak boleh protes karena begitulah namanya. Ya, pantainya memang nggak luas dan lebih banyak didominasi oleh karang. Jadi, nggak perlu membayangkan bisa menikmati pasir putih yang luas seperti di Pantai Kuta atau Pantai Parangtritis.
Eits, tapi jangan salah, pantai ini memiliki panorama yang indah, lo. Menjadi satu-satunya pantai yang menghadap ke barat, kamu bisa melihat sunset dan sunrise dari arah perbukitan. Adapun waktu terbaik untuk menyaksikan sunset di Pantai Wediombo adalah pada bulan November-Mei karena pada saat itu matahari condong ke sisi selatan bumi.
Menjadi salah satu destinasi pantai andalan Kabupaten Gunungkidul, kamu bisa melakukan banyak hal di pantai Wediombo. Salah satunya yaitu kamu bisa surfing di sana. Jadi, buat kamu yang tinggal di sekitar Yogyakarta dan hobi surfing, nggak perlu lagi jauh-jauh ke Banyuwangi atau Bali. Ya memang sih, belum banyak orang yang mengetahui bahwa pantai itu merupakan salah satu spot berselancar.
Baca juga: <a href="/adventurial/berwisata-ke-pulau-penyengat-pulau-kecil-dengan-banyak-sejarah" target="_blank">Wisata Sejarah ke Pulau Penyengat</a> <a href="/adventurial/maumere-eksotisme-tak-berujung" target="_blank">Maumere, Eksotisme Pulau Tanpa Ujung </a>
Banyak yang mengatakan, ombak yang mengempas ke Pantai Wediombo merupakan ombak terbaik di Yogyakarta. Berbeda dengan ombak di pantai lain di Yogyakarta yang lokasinya berpindah-pindah, tipe ombak di Pantai Wediombo cenderung stabil dan nggak berubah-ubah. Tinggi ombaknya bisa mencapai 3-4 meter. Itu pun sebelum air pasang naik. Wajar saja jika saat akhir pekan, pantai ramai oleh para peselancar dari berbagai daerah.
Tertarik untuk menjajal aktivitas yang cukup menantang ini? Jika iya, kamu bisa menghubungi Wediombo Surfing Society (WOSS) yang selalu siap di lokasi. Dengan harga yang relatif murah, kamu bisa mengikuti kelas singkat surfing. Selama 1,5 jam kamu akan diajari teori dasar sekaligus praktik surfing. Tarif tersebut termasuk sewa surfboard, jasa pemandu, dan foto.
Mengutip Kompas.com (19/1/2018), selain surfing kamu juga bisa snorkeling di sana. Untuk snorkeling, ada dua spot yang populer di pantai tersebut. Yang pertama berada di dekat pantai dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Yang kedua berada di belakang ombak atau nggak jauh dari tengah laut.
Tapi untuk menuju ke spot kedua kamu harus menyewa perahu terlebih dahulu. Kamu pun nggak harus bawa peralatan snorkeling sendiri, karena di sana ada yang menyewakannya.
Nah, bagi kamu yang hobi memancing, maka kamu wajib mencoba memancing ikan di Kawasan Wediombo. Di area pantai berpasir putih ini terdapat bukit karang yang jadi spot favorit para pemancing untuk menjajal kemampuan menangkap ikan. Di area tersebut banyak terdapat ikan laut seperti kerapu, tengiri, ikan cucut, atau ikan kakap batu yang beratnya bisa mencapai belasan kilogram.
Baca juga: <a href="/adventurial/bala-balakang-manjakan-mata-wisatawan" target="_blank">Bala Balakang: Pulau yang Memanjakan Mata</a> <a href="/adventurial/wisata-ke-pulau-giliyang-udaranya-bikin-awet-muda" target="_blank">Berkunjung ke "Pulau Awet Muda" di Sumenep</a>
Hal lain yang menarik dari Pantai Wediombo yaitu adanya kolam alami yang indah yang saat surut. Dengan kedalaman 1,5 meter, kolam yang terbentuk dari bebatuan ini menjadi tempat alternatif untuk berenang bagi wisatawan. Ya, ini karena ombak Pantai Wediombo yang cukup ganas sehingga para wisatawan dilarang untuk&nbsp; berenang di ketengah laut, kecuali bagi sudah mahir.
Nah, sudah siap menjajal semua aktivitas yang ditawarkan Pantai Wediombo? (ALE/SA)

Pantai Wediombo, DIY, jadi spot asyik untuk surfing atau berselancar. Eits, kamu juga bisa snorkeling, memancing, atau hanya menikmati sunrise dan sunset. Pesona pantainya memesona.