Nama tempat makan yang juga dikenal dengan nama lain Nasi
Teri Pak Dul, Nasi Teri Pak Yo, dan Nasi Teri Pojok Gejayan ini bisa kamu temui
di Jalan Affandi Nomor 5, Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Menurut pengelolanya, Bu Subagiya, tempat makan ini sudah eksis sejak 1970-an.
Yang membukanya adalah mertuanya, Pak Mujiwaluyo alias Pak Dul.

“Yang mengawali usaha ini Pak Dul pada 1970-an. Kalau saya
sudah di sini sejak 1990. Saya sama Pak Yo, suami, menggantikannya agar Pak Dul
bisa istirahat di rumah," ungkap Subagiya sebagaimana dikutip dari Brillio, (30/6/2019).

Awalnya, nasi teri Pak Dul dijual di Pasar Demangan.
Sayangnya, dia diminta pindah lokasi oleh Satpol PP. Untungnya, ada keluarga
yang mengizinkan Pak Dul berjualan di depan rumahnya. Di lokasi itulah tempat tersebut eksis sampai sekarang.

Menariknya, awal mula Pak Dul jualan nasi teri adalah
gara-gara istrinya bosan dengan gudeg. Maklum, istri Pak Dul bukan orang Jogja,
melainkan orang Kediri, Jawa Timur. Oleh karena itulah, dia nggak terbiasa
dengan kuliner manis khas Jogja dan pengin makanan dengan rasa beda.

“Gudeg terus. Bikin sayur dengan teri saja, terinya
dipedesi,” cerita Subagiya menirukan permintaan ibu mertuanya.

Keunikan lain dari tempat makan ini adalah jam bukanya yang
malam layaknya warung gudeg. Yap, warung ini baru buka dari pukul 21.00 WIB.
Biasanya, warungnya baru tutup pada pukul 03.00 WIB atau pukul 04.00 WIB. Meski
jam bukanya cukup larut, nyatanya pengunjungnya cukup banyak. Bahkan, jelang
tengah malam, antreannya bisa mengular.

Selain karena rasa nasi campur teri yang mantap, alasan lain
dari larisnya tempat makan ini adalah harganya yang terjangkau. Per
porsi dibanderol mulai Rp8 ribu. Kalau menambah lauk lain atau minuman, memang
harga beda lagi. Tapi, tetap saja terjangkau untuk ukuran kuliner
legendaris Yogyakarta.

Jadi, sudah tahu kan ke mana kalau pengin mencicipi kuliner
legendaris Jogja tapi yang beda? Yap datang saja ke Nasi Campur Teri Gejayan, Millens. (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Kuliner
legendaris di Yogyakarta nggak cuma gudeg, bakpia, atau oseng-oseng mercon. ada
kuliner unik lain yang bisa kamu cicipi. Salah satunya adalah nasi campur teri
Gejayan.

Dari namanya saja, kamu pasti sudah bisa membayangkan
seperti apa rasa dari makanan ini. Yap, asin, gurih, dan juga pedas. Mirip nasi
kucing ya? Sebenarnya nggak juga,&nbsp;karena nasi campur ini nggak dibungkus, melainkan disajikan di atas piring.
Selain teri pedas, di sini juga ada pilihan lauk lainnya sepeti sayur nangka
muda, daging ayam, telur, tempe dan tahu, bakwan, dan lain-lain. Rasanya jadi
lebih kaya, deh.

Pengin mencicipi kuliner legendaris Yogyakarta selain gudeg? Cobain deh nasi campur teri Gejayan, Millens! Rasanya nggak kalah memuaskan.

Nasi Campur Teri Gejayan, Pilihan Kuliner Yogyakarta Selain Gudeg

Bagaimana masyarakat bisa mendapatkan itu? Salah satu jawabannya adalah adanya konsep sisu.&nbsp;Itu adalah sebuah konsep hidup yang sudah eksis di tengah masyarakat Finlandia sejak 500 tahun lalu.

Nggak ada definisi khusus tentang konsep sisu.&nbsp;Tapi yang jelas, konsep ini menekankan kemampuan dan ketabahan seseorang saat menghadapi kesulitan.

"Ini tentang memiliki ketabahan untuk maju dalam menghadapi kesulitan dan rintangan yang hampir mustahil," tulis E. Elisabet Lahti, ahli psikologi dan peneliti sisu, pada laman CNBC.

Melihat pengertiannya, rupanya konsep sisu ini cocok juga kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari ya, Millens? Masih bingung dengan bagaimana menjalankannya? Simak beberapa tips yang berhubungan dengan konsep sisu yang dinukil dari CNNIndonesia Rabu (15/9/2023) berikut ini!



Menurut riset dari psikolog Angela Duckworth, orang bisa bertahan lebih lama jika berupaya mencapai sesuatu yang berkontribusi pada dunia di luar diri. Lahti membuktikannya sendiri lewat pengalamannya. Setiap kali dia merasa mulai lelah atau hampir menyerah saat studi, dia selalu mengingat tujuan besarnya untuk terus maju.

"[Tujuan ini] bisa jadi keluarga atau teman kamu, atau seseorang yang menginspirasimu, atau tujuan yang dekat di hatimu," katanya.



Latihan dan persiapan selalu membuat keadaan lebih baik. Begitu juga sisu batin yang dilakukan dengan cara latihan dan persiapan batin. Lahti menyebut, riset menunjukkan tubuh punya cadangan tersembunyi yang secara alami bisa digunakan ketika kamu sangat membutuhkannya.

"Jadi semakin kita menantang diri kita sendiri, semakin kita menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang memperkuat ketahanan kita," imbuhnya.

Nggak semata bersikap keras terhadap diri sendiri, kita juga harus bersikap lembut. Nggak harus terus berlari sampai cedera kaki, sesekali kita butuh mengurangi kecepatan sambil menikmati pemandangan alam.



"Di Finlandia, berjalan-jalan dan mendaki alam merupakan bagian inti dari budaya kami. Ini membantu kita menemukan ketenangan batin dan rasa bahagia yang membantu kita selama masa-masa sulit," ujar Lahti.

Itu dia hal-hal sederhana yang bisa kamu tiru dari kebiasaan orang Finlandia. Andai saja setiap orang di Indonesia bisa menjalankan konsep sisu tersebut, bisa jadi negara kita sekarang nggak lagi di posisi 84 negara paling bahagia di dunia. (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id - Di dunia ini, penduduk di negara mana yang hidupnya paling bahagia? Jawabannya bisa kita lihat dari&nbsp;laporan World Happiness Report 2023 yang sejak 2017 selalu menempatkan negara ini di urutan nomor satu sebagai negara paling bahagia. Negara itu adalah Finlandia.

Yap, Negeri Seribu Danau tersebut bisa mendapat predikat itu bukannya tanpa alasan, ya.&nbsp;Mengutip dari CNN, laporan menggunakan ukuran kebahagiaan berupa harapan hidup sehat, pendapatan per kapita, dukungan sosial, tingkat korupsi rendah, dan komunitas yang sehat.

Sudah ada lebih dari 500 tahun yang lalu, konsep sisu diterapkan oleh masyarakat Finlandia. Hasilnya, hidup mereka bahagia dan menyenangkan.&nbsp; &nbsp;

Sisu, Rahasia Orang Finlandia Hidup Bahagia

Salah satu hal terpenting dalam bekerja secara remote adalah memiliki rutinitas yang jelas. Tentukan jam kerja yang tetap, dan usahakan agar rutinitas ini mirip dengan saat kamu bekerja di kantor. Ini akan membantu kamu memasuki "mode kerja" dengan lebih mudah dan meningkatkan disiplin kerja.

Penting untuk memiliki ruang kerja yang nyaman dan terorganisir di rumahmu. Ini akan membantumu memisahkan pekerjaan dari waktu bersantai. 

Pastikan ruang kerja kamu bebas dari gangguan dan memiliki peralatan yang kamu butuhkan untuk bekerja efisien.

Agar tetap termotivasi, tetapkan tujuan kerja yang jelas. Ini bisa berupa target harian, mingguan, atau bulanan. Ketika kamu memiliki tujuan yang terukur, kamu akan merasa lebih terdorong untuk bekerja keras demi mencapainya.

Manajemen waktu yang baik adalah kunci sukses dalam bekerja secara remote. Gunakan alat atau aplikasi manajemen waktu untuk merencanakan tugas-tugasmu dan mengatur jadwal dengan baik. Ingatlah untuk mengambil istirahat secara teratur agar tetap segar dan produktif.

Komunikasi yang efektif adalah penting dalam pekerjaan remote. Pastikan kamu tetap terhubung dengan timmu melalui alat komunikasi seperti email, pesan instan, atau konferensi video. Diskusikan kemajuan proyek dan tanyakan pertanyaan jika diperlukan.

Jangan lupakan pentingnya menjaga keseimbangan antara hidup dan kerja saat bekerja dari jarak jauh. Pastikan kamu mengambil waktu untuk beristirahat, berolahraga, dan bersosialisasi. Keseimbangan ini akan membantu kamu menjaga motivasi dan kesejahteraan secara keseluruhan.

7. Cari Dukungan dari Rekan Kerja atau Komunitas Remote

Terakhir, carilah dukungan dari rekan kerja atau komunitas remote. Berbagi pengalaman dan tantangan dengan orang lain yang juga bekerja secara remote dapat memberikan motivasi tambahan dan solusi untuk masalah yang kamu hadapi.

Bekerja secara remote memerlukan disiplin dan motivasi diri yang kuat, tetapi dengan mengikuti tips di atas, kamu dapat menjalani pekerjaan dengan efisien dan sukses dari mana saja. 

Ingatlah bahwa motivasi adalah kunci untuk mencapai hasil yang luar biasa dalam pekerjaan remote-mu. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Bekerja secara remote telah menjadi tren yang semakin populer, terutama dengan perkembangan teknologi dan kebijakan perusahaan yang semakin mengakomodasi fleksibilitas ini.

Namun, satu tantangan yang sering dihadapi oleh pekerja remote adalah memotivasi diri sendiri untuk menjalankan tugas dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Berikut beberapa tips untuk membantumu meningkatkan motivasi saat bekerja dari jarak jauh.

Kerja remote memang nggak mudah. Karena itu, kamu butuh selalu men-charge motivasi setiap hari.

Memotivasi Diri Kerja Remote

Untuk menghimpun masukan, aspirasi, dan memfasilitasi diskusi dengan berbagai lapisan masyarakat, Kementerian Kesehatan telah menyediakan sebuah portal khusus yang dapat diakses melalui laman https://partisipasisehat.kemkes.go.id.

Portal tersebut sudah tersedia bagi masyarakat yang ingin menyampaikan masukan dan usulan terkait penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang akan melaksanakan UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

"Kami mengundang seluruh masyarakat untuk dapat memberikan segala aspirasinya terkait dengan pelaksanaan UU Kesehatan. Berbagai masukan yang diberikan sangat penting bagi penyusunan aturan turunan UU Kesehatan yang lebih komprehensif,” kata Jubir Syahril di Jakarta, Rabu (13/9).

Selain memberikan kesempatan kepada publik untuk berpartisipasi, Kementerian Kesehatan juga berencana melakukan sosialisasi dan konsultasi publik mengenai substansi RPP UU Kesehatan dalam waktu dekat. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara daring melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan.

Juru Bicara Syahril menekankan pentingnya mengakomodir aspirasi dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan, yang sebelumnya belum tercakup dalam UU Kesehatan. 

Dia berharap bahwa kesempatan ini akan dimanfaatkan secara maksimal untuk mewujudkan partisipasi publik yang bermakna, sehingga hak masyarakat untuk didengar, dipertimbangkan, dan diberikan penjelasan akan terpenuhi dengan baik.

Gimana, kamu mau usul apa nih, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id - Setelah disahkan menjadi Undang-Undang Kesehatan pada 11 Juli 2023, pemerintah sekarang tengah mempersiapkan peraturan turunan untuk mengimplementasikan UU tersebut.

Mohammad Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa proses penyusunan aturan ini akan dilakukan secara terbuka dan transparan dengan melibatkan partisipasi masyarakat sebanyak mungkin.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril menegaskan bahwa proses penyusunan aturan turunan dari Undang-Undang Kesehatan akan dilakukan secara terbuka dan transparan. Partisipasi masyarakat pun ditunggu.

Masyarakat Boleh Urun Rembuk Pelaksanaan UU Kesehatan

Setibanya
di kafe ini, kami disambut gazebo-gazebo yang menghiasi halaman depan.
Tempatnya sangat luas. Ada beberapa pohon pinus di sekitar kafe
yang memberikan suasana sejuk dan alami.

Setelah melangkahkan kaki masuk ke dalam cafe, kami mendapati suasana
yang begitu berbeda. Di dalamnya, terdapat banyak kursi kayu yang tertata
rapi dengan sentuhan tradisional. 

Kami memilih duduk tak jauh dari tempat pemesanan. Sesaat setelah melihat daftar menu, saya langsung mengerti mengapa kafe ini menarik
begitu banyak perhatian pengunjung. 

Omah Sari Gunung menghidangkan berbagai olahan khas pedesaan
yang sudah langka dijumpai di era modern ini. Ada nasi jagung, ingkung
ayam, sayur tewel, sayur lompong, mi kemantren, dan masih banyak lagi.

Tak berapa lama setelah kami memesan, seorang pria dengan kemeja
rapi datang menghampiri. Dialah Dany Bayu Setiawan, pemilik kafe yang akrab
disapa Bayu. Lelaki 34 tahun itu menjelaskan bahwa kafe ini sengaja menjual kuliner tradisional agar warisan budaya kuliner kita
tidak terlupakan.

"Makanan
tradisional seperti ini sudah susah banget ditemui, mbak. Makanya kami coba
untuk mengangkat kembali kuliner zadul ini dengan konsep penataan yang lebih
menarik," kata Bayu sambil tersenyum.

Pernyataan
Bayu memang benar adanya. Saat menu andalan mereka, nasi jagung, disajikan di
meja, saya langsung terpukau karena penampilannya yang cantik dan menggoda
selera.

"Nah,
nasi jagung inilah menu andalan kami yang paling banyak diburu pelanggan. Kami
mencoba menyajikannya dengan tampilan yang lebih estetik dan instagramable, kalau kata anak
muda," ujar Bayu diiringi gelak tawa.

Bayu juga
menjelaskan, untuk minuman ada wedang uwuh, wedang rempah, dan lemon madu yang menjadi favorit para pengunjung Omah Gunung Sari.

Meski menu-menu di Omah Sari Gunung unik dan jarang saya jumpai di tempat lain, bukan berarti harganya mahal, lo. Menurut saya, harga semua menu di sana tergolong affordable dengan kualitas hidangan tetap nomor satu.

"Kami
buka setiap hari dari pukul 8 pagi sampai pengunjung habis. Mau sampai fajar,
kami juga siap melayani," tandas Bayu dengan semangat.

Setelah mengobrol dengan sang pemilik kafe, saya jadi tahu, Omah
Sari Gunung tak sekadar tempat makan, tetapi juga tempat yang
menghidupkan kembali cita rasa kuliner tradisional Jawa. Jadi, jika kamu berada
di sekitar Pati, jangan ragu untuk mampir ke sini. Temukan keindahan kuliner
tradisional yang sudah hampir terlupakan di sini, ya! (Rizki Arganingsih/E10)

Inibaru.id - Pada&nbsp;siang yang cerah sekitar pukul 14.00 WIB beberapa hari yang lalu, saya dan
seorang teman memutuskan untuk menjelajahi keindahan desa Gunungsari, Pati.
Kami berdua memiliki tujuan yang sama: mengisi perut dengan makanan lezat dari
sebuah tempat makan unik yang baru saja diresmikan pada 13 Agustus 2023 lalu.

Kafe yang menjual berbagai kuliner zaman dulu ini bernama Omah Sari
Gunung, terletak di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati.

Tempat makan baru di Pati bernama Omah Sari Gunung menyajikan berbagai pilihan kuliner khas zaman dulu dengan penyajian yang lebih menarik pelanggan, khususnya anak muda.&nbsp;&nbsp;

Nostalgia dengan Kudapan Zadul di Pati: Omah Sari Gunung

Umbul Senjoyo merupakan salah satu dari tujuh mata air di Sendang Senjoyo. Ke-6 mata air lainnya yakni&nbsp;Sendang Slamet, Sendang Bandung, Sendang Teguh, Sendang Lanang, Sendang Putri, dan Tuk Sewu. Mata air tersebut menjadi tempat paling banyak dikunjungi orang karena tempatnya nan sejuk, juga cerita petilasan Jaka Tingkir yang melegenda.

Kenapa bernama "Senjoyo"? Berdasarkan penuturan warga setempat, nama itu berasal dari kata "senjaya", yang merupakan gelar Joko Tingkir, yakni Panembahan Senopati Senjaya atau Sobrah Jaya. Klaim ini tentu saja sepihak, karena hanya berdasarkan getok tular atau cerita lisan.

Ya, penamaan Umbul Senjoyo memang memiliki sejumlah versi. Selain Joko Tingkir, ada pula yang mengaitkan umbul ini dengan wangsa atau dinasti Syailendra yang berkuasa pada abad ke-8. Konon, umbul ini merupakan kolam permandian keluarga kerajaan yang terbuat dari batuan andesit berhiaskan relief. Penemuan Arca Ganesha dan antefiks kian menegaskan kemungkinan ini.

“Umbul Senjoyo sebenernya tempat
sakral. Bukan tempat wisata,” tutur Mbah Gondrong sembari melihat orang-orang yang bermain air di sekitar umbul.

Menurut lelaki yang sudah berjualan di sekitar Umbul Senjoyo sejak 1999 itu, orang-orang nggak cuma datang ke sendang untuk traveling atau main air. Namun, ada juga yang melakukan persemedian atau bertapa. Mereka umumnya datang menjelang tengah malam.

“Kalau bertapa mulai pukul 23.00 sampai pukul 03.00. Lalu, mereka berendam di kolam selama satu jam. Ada yang pakai ritual Islam, ada yang Kejawen. Tujuan mereka macam-macam," ungkapnya.

Penasaran, saya pun mencoba berkeliling. Di tengah pandemi Covid-19, tempat ini nggak terlalu ramai pengunjung. Sesekali saya menyapa pengunjung yang tengah bermain air di sana. Saya juga sempat memberi makan ikan yang berenang bebas di sendang tersebut.

Tertarik menyambangi Umbul Senjoyo? Datanglah ke Salatiga. Dari kota tersebut, kamu nggak bakal kesulitan menuju lokawisata ini, kok. Selamat menikmati tempat Joko Tingkir bertapa, ya! (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Inibaru.id - “Dulu, Joko Tingkir tinggal di dekat sini," ungkap Mbah Gondrong, pemilik sebuah kedai sepelemparan batu dari lokawisata Umbul Senjoyo,&nbsp;Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. "Umbul ini tercipta karena dia menyumbat sumur menggunakan rambutnya supaya air nggak meluap ke Desa Tingkir."

Saya yang tengah asyik menikmati gorengan di kedai itu pun langsung mengernyitkan dahi. Antara percaya dan nggak percaya, tapi saya memilih tersenyum. lalu mengangguk mengiyakan ceritanya yang mungkin sudah diturunkan dari generasi ke generasi.

Oya, perlu kamu tahu, Umbul Senjoyo adalah salah satu tempat wisata air yang cukup banyak dikunjungi wisatawan saat bertandang ke Kota Salatiga. Kendati secara administrasi masuk Kabupaten Semarang, salah satu gerbang masuk paling mudah menuju tempat ini memang dari Tingkir, Salatiga.

Konon, Umbul Senjoyo menjadi tempat Joko Tingkir bertapa sebelum memperoleh kekuatan untuk menjadi modal penting membangun dinasti politik dan kekuasaan. Kini, mata air itu menjadi lokawisata yang cukup menarik di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Umbul Senjoyo, Dibangun Semasa Dinasti Syailendra, Jadi Tempat Joko Tingkir Bertapa&nbsp;

Inibaru.id - Kamu hanya mempunyai waktu satu hari saja untuk liburan? Hm, enaknya pergi piknik ke mana dengan waktu sesingkat itu, ya? Bagaimana jika datang ke tempat yang sejuk, banyak spot swafotonya, plus bisa uji adrenalin?
Bagi sobat Millens yang tinggal di sekitar Kabupaten Semarang, ada destinasi wisata yang lumayan masih baru dan ramai pengunjung, lo. Nama wisata itu adalah Gumuk Reco. Tempat ini bisa jadi menjawab keinginanmu untuk bertamasya kilat tapi berkesan.
<img src="http://www.datawisata.com/wp-content/uploads/2018/05/Gumuk-Reco-1024x768.jpg" alt="" />
<code>Berayun-ayun di Ayunan Langit di Gumuk Reco. (Datawisata)</code>
Lokasi Gumuk Reco ada di Dusun Kenongo, Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Kalau dari Kota Semarang, kira-kira kamu harus menempuh jarak 35 kilometer lagi, ya.
Gumuk Reco ini baru diresmikan pada 15 Oktober 2017 lalu. Kendati baru setahun lebih dibuka, tempat ini sudah tenar di media sosialnya anak muda Semarang dan sekitarnya, lo.
Berada di area perbukitan, tentu saja udara dingin dan panorama indah bisa kamu rasakan di Gumuk Reco ini. Nggak hanya itu, Gumuk Reco juga mengusung konsep wisata ekstrem sehingga cocok buat kamu yang memiliki jiwa petualang.
<img src="https://lh3.googleusercontent.com/Rm6_CJmfBMuksJrNYWvstpgraI54r9S73vECDnoMnlFBtex7AjbE7vTYUl5E1mAyYN6EPFfzyRwvLcAV6hWYKZK1ySlwmTjQ0cbPPSp5D5viSzZwN2XIG9hkXLlosRYt1fycii2cr1H7VW0fRuElxNQN1RzlbvFnoiCbbSqN3qZM_3tldwkLRes2b2CMngY7RPdMhIMeb5HYw1QScywnbLLBpziJkFf92qksagA1Hki6lAkwV4rlfGzOPfOz_PZ5CklCsmkuKcCl7VwEcNeKVMqtXUlR4b2-d9H2ljj3tV20BqgbiQF3OrEtBs5SjrmnJOC5Hl6LWfOCINWtd0S560QfXa78KGYrIZ1ciqgwJ18JTEa6fEBpstaRq09RcfT8VGmspa9vg6bc4fw7w4wHZ4_BXfFYy2qyu9YJKEcpBV6fNmZvmFeT-6iBAoumqVW6KGFYFb1FO5UtPrXW-PucxsYS76Efmj8Nljfn5uprwIo7c9h1Zy6DGJ_K_EIVSUK91t6qp47EgLpk1Lpej30q7bSacQClDD5iOeyQPP6TXEwJgOTUtWcaa1tTIAWurGQt2mD97mtW_qVSi2PxijIcLoGbcH0mK8HFhLpp3MSAYNad_57jwoV53hI48vviWtC-_szp4k2sMKb1rgk4wt8HDgeoK226wz5A=w1080-h683-no" alt="" />
<code>Ondo Langit, salah satu spot ekstrem di Gumuk Reco. (Instagram/Shinta Safitri)</code>
Salah satu wahana yang bakal menguji keberanianmu adalah wahana Ayunan Langit. Seperti namanya, ini adalah ayunan di atas ketinggian atau sky wings. Nggak perlu khawatir jatuh, ayunan dengan ketinggian 800 meter itu dilengkapi dengan alat pengaman, kok. Jika kamu menjajal wahana ini, jangan lupa untuk mengabadikannya dengan kamera, Millens.
Selain Ayunan Langit, kamu juga bisa bernarsis ria di rumah pohon yang dihubungkan dengan jembatan kayu yang diberi nama Jembatan Kepompong. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 13 meter dan tinggi 17 meter. Sementara, rumah pohonnya ada di tepi jurang yang memiliki kedalaman hingga 300 meter. Hamparan sawah luas nan hijau bakal jadi latar foto-fotomu nanti.
<img src="https://explorewisata.com/wp-content/uploads/2018/02/rumah-pohon-dan-jembatan-kayu-di-gumuk-reco-sepakung.jpg" alt="" />
<code>Spot yang juga menarik untuk berswafoto di Gumuk Reco. (Explorewisata)</code>
Hm, wahana pembangkit ketegangan di Gumuk Reco masih ada lagi nih. Di sana ada pilihan spot foto seperti sangkar burung di bibir tebing, gardu pandang, dan flying fox. Jika kamu ahli memanjat, silakan mencoba panjat tebing atau rock climbing. Eits, tapi ingat ya Millens, jika nggak memiliki keahlian khusus, lebih baik nggak perlu mecoba karena risikonya terlalu tinggi.
Setelah tahu keseruan wahana-wahana di Gumuk Reco, kamu nggak bingung lagi kan untuk mengisi liburan singkatmu? Ya, nggak ada salahnya kamu datang ke sana. Harga tiket masuk ke Gumuk Reco nggak mahal kok, cukup dengan Rp 5 ribu per orang. Kalau pengin menjajal wahana, kamu akan dikenakan biaya sewa sebesar Rp 10 ribu per orang untuk setiap wahana. Selamat bersenang-senang! (IB20/E04)

Di Gumuk Reco kamu bisa mengekpresikan gaya sebebas-bebasnya saat berfoto. Di sana banyak spot narsis yang unik dengan latar pemandangan alam yang cantik. Sungguh instagramabel.  

Uji Adrenalinmu sampai Puas di Gumuk Reco Banyubiru

Inibaru.id &ndash; Dikenal luas sebagai kota yang berlokasi dekat dengan laut, Semarang nyatanya punya wisata alam air terjun. Salah satu air terjun yang dikenal memiliki keindahan luar biasa adalah Curug Benowo yang terletak di lereng Gunung Ungaran.
Travelingyuk.com menulis, Curug Benowo berlokasi di tempat yang masih alami sehingga udaranya pun dipastikan masih segar. Ditambah dengan pemandangan alam sekitarnya yang masih hijau, Curug Benowo cocok untuk dijadikan tempat melepas penat dan menghilangkan stres.
Curug Benowo berlokasi di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Lokasi curug ini dekat dengan Curug Lawe yang lebih dulu populer. Kedua air terjun itu hanya terpisah beberapa ratus meter saja.
Curug Lawe dan Curug Benowo bahkan punya pintu masuk yang sama. Kendati begitu, jalur menuju Curug Benowo cenderung jauh lebih sulit dibandingkan dengan Curug Lawe. Untuk menuju Curug Lawe, kamu hanya perlu melalui jalur yang lumayan datar. Sementara itu, untuk menuju Curug Benowo, kamu harus melalui jalur yang sedikit menanjak dan dipenuhi dengan bebatuan tajam yang licin. Kamu juga harus berhati-hati saat melalui jalur ini agar nggak terpeleset atau terjatuh.
Namun, rasa lelah yang kamu rasakan saat menempuh perjalanan akan langsung hilang tatkala mencapai Curug Benowo. Keindahan alam yang luar biasa dan segarnya udara di air terjun bakal membuat badan kembali berenergi. Dengan ketinggian air terjun yang mencapai 70 meter, kamu bisa mendengarkan gemuruh air yang cukup deras dan memanjakan telinga. Bagi yang senang berswafoto, pengelola juga menyediakan jembatan kayu yang bisa dijadikan latar swafoto.
Kalau Millens mau kesana, pastikan menggunakan alas kaki yang tepat agar nggak mudah terpeleset. Selain itu, karena lokasinya yang masih alami, pastikan untuk membawa bekal air atau camilan yang cukup agar nggak mudah haus atau kelaparan selama perjalanan. Bagaimana, tertarik ke Curug Benowo? (IB09/E04)

Selain Curug Lawe, kamu juga bisa menemukan air terjun lain di lereng Gunung Ungaran, Semarang. Kedua air terjun ini bahkan punya pintu masuk yang sama.

Menengok Keindahan Curug Benowo, Air Terjun di Lereng Gunung Ungaran

Inibaru.id &ndash; Tolok ukur tempat wisata menarik saat ini pastilah nggak jauh-jauh dari seberapa banyak spot instagenik di sana. Pelbagai lokawisata "ramah" media sosial pun bermunculan, nggak terkecuali di Semarang. Yang terbaru, ibukota Jawa Tengah itu punya Gardu Pandang Gedong Pass.
Gardu pandang Gedong Pass tampak begitu instagenik lantaran berbentuk perahu raksasa. Tentu saja untuk keperluan latar foto, tempat tersebut nggak bakal mengecewakan. Bayangkan, ada perahu di ketinggian yang bisa kamu naiki! Hm, seperti berlayar di atas awan, bukan?
<img src="/nuploads/41/gpass5.jpg" alt="" width="713" height="474" />
<code>Mengarungi negeri di atas awan. (Airasiabig)</code>
Di Gedong Pass, atau biasa disebut Gpass, kamu juga bisa menemukan gardu pandang bertingkat berbentuk menara. Dari sini, kamu bisa berfoto dengan latar belakang deretan&nbsp;gunung kecil dan tentu saja ikon Semarang, yakni Rawa Pening.
Lokasi Gedong Pass berada di Dusun Gedong, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Dengan ketinggian sekitar 1.700 mdpl, tempat itu sudah pasti sering ditutupi kabut. Namun, justru inilah yang menarik. Saat itulah kamu bisa mengabadikan momen "berlayar di atas awan", Millens!
Nggak hanya berfoto di gardu pandang, kamu juga bisa menikmati langsung tiga buah air terjun alami yang berada di lembah bagian bawah. Dinginnya air dan sejuknya udara dijamin bakal menghalau penatmu barang sejenak.
<img src="/nuploads/41/Salah-satu-air-terjun-yang-ada-di-Gedong-Village-image-source-1024x576.jpg" alt="" width="778" height="438" />
<code>Salah satu air terjun di dekat Gedong Pass. (Instagram/@hapekece)</code>
Rute menuju Gpass tidaklah sulit, meski nggak bisa dibilang gampang. Untuk menjangkaunya, kamu harus menempuh&nbsp;perjalanan sejauh 40 kilometer ke arah selatan dari pusat Kota Semarang, hingga masuk wilayah&nbsp;Jalan Lingkar Salatiga (JLS) menuju Getasan.
Di sepanjang jalan, kamu bakal menemukan papan penunjuk arah menuju lokasi, kok. Jadi, besar kemungkinan kamu nggak bakal tersesat. Kalau bingung, tanyalah ke penduduk setempat atau&nbsp;buka aplikasi peta di ponsel pintarmu.
Harga tiketnya? Nggak ada harga khusus untuk masuk ke Gpass. Kamu tinggal bayar sukarela plus ongkos parkir sebesar Rp 2.000 per motor.
Selamat berlibur ya, Millens! (IB07/E03

Pengin fotomu terlihat seperti naik kapal di atas langit? Yuk ke Gedong Pass!