Suasana Warung yang Sederhana dan Bikin Betah

Begitu masuk ke area warung, suasananya langsung terasa Jogja banget: sederhana, hangat, dan jauh dari bising jalan raya. Tempatnya memang kecil, tapi justru itu yang menambah kesan rumahan. Pembeli duduk dengan sabar menunggu pesanan sambil menghirup aroma bumbu yang ditumis di atas tungku arang yang bikin kamu bernostalgia.

Penilaian para pengunjung yang datang pun rata-rata positif. Banyak yang memuji keramahan Pak Uun dan pelayanannya yang gesit, meski harus memasak hingga empat wajan sekaligus ketika sedang ramai-ramainya.

Salah satu keunikan Bakmi Pak Uun ada pada proses memasaknya yang tetap mempertahankan cara tradisional. Wajan panas diletakkan di atas tungku arang, lalu minyak dituang untuk menumis bumbu yang harum. Setelah itu baru ditambahkan daging ayam, air, sayuran, dan mie. Untuk nasi goreng, tahapannya hampir sama. Bedanya, setelah bumbu matang, nasi langsung digoreng hingga warnanya merata.

Teknik memasak ini menghasilkan aroma smokey yang lembut, khas masakan Jawa tempo dulu. Kuah bakmi godok-nya cenderung creamy, gurih, dan penuh rasa. Banyak pelanggan menyebut bakmi di sini terasa semakin nikmat karena menggunakan telur bebek. Pantas saja rasanya begitu kaya dan bikin susah lupa.

"Kuahnya creamy, kematangan mi pas, porsinya juga bikin kenyang," ungkap salah seorang pembuat konten kuliner terkemuka di Instagram @dyodoran.

Menu yang paling populer di sini tentu saja bakmi godok. Versi gorengnya juga tidak kalah sedap, cocok buat kamu yang kurang suka makanan berkuah. Ada juga nasi goreng dengan cita rasa klasik ala kampung. Harga per porsinya mulai sekitar Rp17.000 saja, murah untuk ukuran cita rasa yang bikin pelanggan balik lagi berkali-kali.

Beberapa pengunjung punya rekomendasi personal. Ada yang selalu pesan bakmi godok telur bebek, ada pula yang menyarankan minuman jahe serai sebagai pendamping biar tubuh hangat di malam hari. Kalau mau lebih nendang, teh hangat atau kopi juga cocok menemani makanmu.

Bakmi Palbapang Pak Uun bukan sekadar tempat kuliner karena menawarkan pengalaman dari suasana kampung yang tenang sampai aroma arang yang menguar dari dapur kecilnya. Jadi kalau kamu sedang di Bantul atau lagi kangen cita rasa bakmi Jawa yang otentik, warung ini wajib banget kamu sambangi. 

Ingat, datang lebih awal, ya, Gez, biar nggak kehabisan! (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kalau kamu penyuka bakmi Jawa, nama Bakmi Palbapang Pak Uun rasanya wajib masuk daftar kunjungan. Warung kecil yang tersembunyi di tengah permukiman Bantul ini sudah jadi legenda sejak tahun 2000. Meski lokasinya nyempil di Karasan, Palbapang, banyak orang rela “blusukan” demi seporsi bakmi godok gurih yang konon bikin ketagihan.

Warung Bakmi Pak Uun buka setiap hari mulai pukul 17.00 sampai 22.00 WIB. Tapi jangan tertipu jam tutupnya ya karena sering kali dalam tiga jam saja setelah buka, seluruh menu sudah ludes. Banyak food hunter yang sudah mengingatkan: kalau mau dapat jatah, datanglah sebelum malam benar-benar larut.

Meski buka sejak pukul 17.00 sampai 22.00 WIB, terkadang Bakmi Palbapang Pak Uun sudah kehabisan makanan saking banyaknya pembeli yang datang.

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

Salah satu penyebab utama risiko ini datang dari kualitas charger itu sendiri. Banyak charger murah atau palsu yang beredar, dan sayangnya, masih sering kita temui di rumah-rumah.

Charger semacam ini biasanya tidak punya sistem perlindungan arus, panas, atau pemutus otomatis. Jadi saat tetap terhubung ke listrik, ia akan terus bekerja dan menghasilkan panas. Kalau komponennya kurang bagus, panas yang menumpuk bisa memicu kerusakan, bahkan kebakaran.

Selain kualitas, faktor lingkungan juga berpengaruh. Charger yang dibiarkan menancap dan berada di area tertutup, misalnya dekat tumpukan barang atau di belakang furnitur, lebih mudah terperangkap panas. Apalagi kalau ruangan cenderung panas atau lembap, risiko kerusakan pada charger pun semakin tinggi.

Walau jarang terjadi, fluktuasi listrik dan sambaran petir bisa mempengaruhi perangkat yang sedang terhubung ke soket. Charger yang tidak punya pelindung arus bisa rusak seketika saat ada lonjakan tegangan. Dalam kasus ekstrem, korsleting bisa terjadi dan menimbulkan percikan api. Memang bukan sesuatu yang terjadi setiap hari, tapi cukup banyak orang yang baru sadar setelah perangkat mereka gosong duluan.

Peluang Muncul Ledakan Kecil, Tapi Tetap Ada

Tenang, bukan berarti setiap charger yang kamu biarkan menancap bakal “meledak”. Kalau kamu memakai charger asli dari jenama terpercaya, risiko masalah ini jauh lebih kecil. Produk resmi biasanya sudah melewati uji keselamatan dan punya fitur pencegahan panas berlebih. Tapi tetap saja, risiko kecil bukan berarti nol, apalagi kalau chargermu sudah menua, sering jatuh, atau pernah terasa panas berlebihan.

Untuk charger palsu, ceritanya beda. Risiko korsleting atau kebakaran naik berkali-kali lipat karena komponennya nggak dirancang tahan lama. Jadi lebih baik hindari, ya.

Biar nggak waswas, kamu bisa melakukan beberapa langkah sederhana:

Jadi, meski kelihatannya sepele, kebiasaan membiarkan charger tetap menancap tetap punya risiko. Baiknya segera lepas dari stopkontak deh kalau memang sudah nggak dipakai. Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kita semua pasti pernah melakukan ini: selesai ngecas, ponsel dicabut, tapi kepala chargernya tetap anteng nempel di stopkontak. Kelihatannya sih nggak masalah. Toh nggak lagi dipakai, kan? Tapi ternyata kebiasaan kecil ini bisa menimbulkan risiko yang jarang kita sadari.

Meski jarang terjadi, ada kemungkinan kepala charger yang dibiarkan terus menancap bisa bermasalah. Tapi, jangan keburu membayangkan munculnya ledakan dramatis seperti di film, ya. Masalahnya biasanya jauh lebih sederhana, tapi tetap berbahaya kalau dibiarkan.

Banyak dari kita yang membiarkan kepala charger terus menancap di stop kontak meski sudah nggak lagi dipakai. Apakah hal ini berbahaya jika dibiarkan?

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

Peresmian dilakukan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Drs Agus Andrianto SH MH bersama jajaran pejabat kementerian, pimpinan Undip, dan perwakilan pemerintah daerah.


Dalam sambutannya, Menteri Agus menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas akses layanan keimigrasian. Dia mengatakan, keberadaan titik layanan di kampus menjadikan pelayanan semakin cepat, responsif, dan dekat dengan masyarakat.

"Saya berharap layanan ini bisa menjadi model bagi daerah lain," sebutnya.

Layanan yang dibuka meliputi penerbitan dan penggantian paspor WNI, BAP paspor hilang atau rusak, pelayanan izin tinggal WNA, serta konsultasi dan informasi keimigrasian.


Usai peresmian yang dilakukan dengan memukul gong, Menteri Agus meninjau ruang pelayanan yang telah dilengkapi ruang tunggu kondusif, sistem antrean terintegrasi, serta petugas yang telah dipersiapkan secara khusus.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Imigrasi Jateng Haryono Agus Setiawan menyampaikan, layanan ini merupakan langkah strategis untuk mendekatkan pelayanan keimigrasian kepada masyarakat.


"Kehadiran layanan ini juga mempermudah mahasiswa asing Undip untuk mengurus izin tinggal, jadi akan mendukung kenyamanan mereka menjalani aktivitas akademik," jelasnya.

Setali tiga uang, Rektor Undip Prof Dr Suharmono SE MSi juga menyambut baik kerja sama tersebut dan menyatakan bahwa Undip siap menyediakan segala fasilitas yang diperlukan agar pelayanan imigrasi dapat berjalan optimal dan mudah diakses.

Campus Immigration Point di Undip diharapkan menjadi percontohan nasional dan mendorong kampus lain menghadirkan layanan publik serupa, terutama di lingkungan perguruan tinggi dengan aktivitas internasional yang tinggi.

Keberadaan layanan ini di kampus menegaskan bahwa Undip memiliki "aktivitas internasional" yang cukup baik. Kampus lain gimana, nih? (Murjangkung/E10)&nbsp;

Inibaru.id - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Semarang meresmikan Campus Immigration Point di Universitas Diponegoro (Undip) pada Senin (1/12/2025) kemarin. Layanan ini menjadi yang pertama di Indonesia, yang memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus.

Dengan hadirnya fasilitas tersebut, mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, di lingkungan Undip bisa mengurus paspor hingga izin tinggal tanpa harus datang ke kantor imigrasi. Hal tersebut juga berlaku untuk masyarakat umum yang bukan merupakan bagian dari Undip.

Layanan Campus Immigration Undip ini menjadi yang pertama di Indonesia dan memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus, sekaligus menegaskan 'aktivitas internasional' yang cukup baik di salah satu kampus terbaik di Kota Semarang ini.

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

Tas rajut buatan tangan dari perempuan kreatif asal Kota Semarang yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut telah menempuh perjalanan jauh: menembus pasar dunia, menguatkan pejuang kanker, dan membuka ruang pemberdayaan bagi warga binaan Lapas Perempuan Semarang.

"Merajut itu awalnya hanya hobi. Karena anak-anak sudah besar, saya mengisi waktu luang dengan merajut. Saya ibu rumah tangga, ikut suami dinas di daerah terpencil, sehingga memilih fokus mengurus anak-anak," ujar Indah saat ditemui Inibaru.id akhir November lalu.

Indah mengaku belajar merajut secara autodidak sejak 2011. Gurunya adalah internet dan Youtube. Awal-awal berkreasi, dia hanya membuat taplak meja dan dompet kecil. Namun, seiring waktu, keterampilannya meningkat hingga bisa membuat tas rajut sendiri.

Sedikit demi sedikit, dunia rajut yang awalnya hanya pengisi waktu luang justru menjadi peluang. Indah merasa bangkit dan berdaya. Sembari melakoni keseharian sebagai ibu rumah tangga, dia mulai bisa melihat betapa besar peluang bisnis yang tersimpan dalam setiap karyanya.

Pada 2017, ketika sebagian besar pelaku UMKM masih berkutat di pasar lokal, Indah justru sudah merasakan aroma pasar global. Melalui PT Mas di Solo, dia dipercaya mengerjakan produk home decor untuk dikirim ke negara-negara di Eropa.

Sistemnya maklun; perusahaan menyediakan bahan, lalu Indah menangani produksi dan merekrut tenaga kerja yang dia latih sendiri.

Tas rajut buatan Indah merambah hingga Dubai setelah karya-karyanya dua kali lolos kurasi mengikuti pameran BRI UMKM EXPO(RT). Dalam sesi business matching, dia bertemu buyer luar negeri yang kemudian memesan 1.000 tas makram untuk pasar Dubai.

"Semula diminta selesai satu bulan, saya nggak sanggup. Akhirnya dinego jadi lima bulan, per bulan 200 pieces. Saya ngajari orang-orang, mereka ikut mengerjakan," ungkap Indah.&nbsp;

Di antara banyak teknik, tapestri menjadi yang paling dia kuasai karena memungkinkan eksplorasi pola dan gambar. Dari sinilah lahir tas rajut bermotif batik berbahan dasar kulit yang harganya menyentuh angka Rp900 ribu per item.

Namun, di antara deretan pencapaian tersebut, ada satu bab yang paling mengesankan di pikiran Indah, yakni perjalanannya keliling Indonesia mengedukasi cara mengolah plastik menjadi tas rajut, kemudian mendonasikan hasil kegiatannya untuk menguatkan anak-anak penyandang kanker.

"Tahun 2019 itu kan lagi ramainya kampanye pengurangan plastik. Buat saya, plastik itu memang sulit dihilangkan total. Jadi, bagaimana cara mengurangi, bagi saya salah satunya ya diubah jadi tas rajut, karena bisa dipakai selama bertahun-tahun," kata Indah.

Plastik-plastik itu dipotong selebar kurang lebih dua sentimeter, lalu dirajut seperti biasa. Prosesnya memang lebih sulit dibanding merajut benang biasa, tetapi hasilnya kuat dan tahan lama. Namun, karya ini bukanlah produk komersial utama. Dia lebih sering membawanya untuk kampanye reduksi sampah sekali pakai.

Profit memang nggak selalu menjadi tujuan utamanya berkarya. Bahkan, pada pameran ini pun, dia dan temannya sudah sepakat untuk menyumbangkan dana yang terkumpul ke Yayasan Kanker Anak Indonesia sebagai dukungan moral bagi anak-anak yang tengah berjuang melawan penyakit ganas itu.

"Tidak semua hal harus berupa profit. Saya senang kalau apa yang saya kerjakan bisa bermanfaat buat orang lain," lontarnya.

Memberdayakan Warga Binaan Lapas Perempuan

Jiwa sosial Indah terus tumbuh, termasuk dalam berbagi ilmu. Ibu tiga anak itu mengaku akan dengan senang hati membagikannya, termasuk saat mengajari warga binaan di Lapas Perempuan Semarang merajut tanpa meminta bayaran sepeser pun.

"Di Lapas Perempuan itu saya nggak dibayar sama sekali. Murni untuk berbagi ilmu. Kalau ada yang benar-benar tertarik, saya kasih alatnya, saya kasih benangnya. Biar nanti kalau mereka keluar (bebas), bisa melanjutkan yang dia bisa," paparnya.

Warga binaan yang telah diajari Indah juga diberdayakan untuk membantu produksi. Bahan dan desain berasal darinya, lalu mereka mengerjakan sesuai kemampuan dan waktu. Setiap pekerjaan mereka tetap dibayar sebagai tambahan penghasilan dari dalam penjara.&nbsp;

Bagi Indah, menguatkan penyandang kanker dan berbagi ilmu dengan warga binaan adalah dua wajah dari misi yang sama, yakni untuk memanusiakan manusia lewat keterampilan. Merajut baginya bukan lagi sekadar aktivitas tangan, melainkan cara menyalurkan empati.

Saat ini Indah hanya dibantu satu karyawan tetap yang menjaga tokonya di kawasan Sambiroto. Proses produksi sehari-harinya masih dikerjakan sendiri, tetapi jika pesanan membludak, barulah dia melibatkan orang lain.

"Saya nggak menyangka bisa sejauh ini. Saat pandemi Covid-19, saya sempat kena saraf terjepit. Suami menyarankan untuk berhenti dan menjual seluruh benang. Namun, meski sudah didiskon, benang-benang itu nggak laku. Artinya, saya disuruh untuk terus merajut," tukas Indah, lalu tertawa ringan.&nbsp;

Nggak hanya menghasilkan profit, keterampilan merajut Indah juga telah menjalin asa untuk para penyandang kanker dan warga binaan di lapas. Panjang umur ya, Bu Indah! (Sundara/E10)

Inibaru.id - Di bawah tenda pameran UMKM di halaman Balai Kota Semarang, Indah Prihatiningsih, pemilik Ekkyta Collection duduk dengan tenang, tapi jemarinya lincah menari di atas gulungan benang, menuntaskan seutas tali tas yang belum selesai.

Sesekali, perempuan 60 tahun itu juga terlihat mengangkat wajah, menyapa pengunjung yang mampir, sebelum kembali pada ritme rajutannya.

Belajar merajut secara autodidak pada 2011, pemilik Ekkyta Collection, Indah Prihatiningsih, konsisten menyisihkan sebagian keuntungannya untuk anak-anak penyandang kanker; sekaligus mengajari warga lapas perempuan Semarang untuk belajar membuat tas rajut berkelas yang membuat Indah menjelajah pasar global.

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

Sebaliknya, kebun sawit adalah kawasan monokultur. Satu jenis tanaman mendominasi, lantai tanah sering terbuka, dan lapisan ekosistemnya sangat sederhana. Studi yang dikutip The Jakarta Post menegaskan, perkebunan sawit hanya mampu mendukung sebagian kecil spesies hutan. Riset lain yang dipublikasikan ScienceDaily menunjukkan hal serupa. Kebun sawit bukan habitat setara hutan tropis dan sebagian besar spesies nggak mampu beradaptasi di dalamnya.

Hasilnya sudah terlihat di banyak desa sekitar hutan. Semakin sedikit pepohonan asli, semakin sering satwa liar turun ke permukiman mencari makan. Mereka nggak “menyerang”, mereka hanya kehilangan ruang hidup.

Stok Karbon: Hutan Menyimpan, Sawit Membuang

Banyak klaim menyebut sawit “lebih efisien menyerap karbon,” namun para ilmuwan mengingatkan bahwa klaim itu menyesatkan. Menurut Profesor William Laurance yang dikutip Eco-Business, meski sawit tumbuh cepat, total karbon yang disimpan selama daur hidupnya jauh lebih rendah dibanding hutan primer.

Ketika hutan ditebang, karbon yang terkunci selama ratusan tahun terlepas ke atmosfer. Mongabay mencatat, konversi hutan ke sawit terutama di lahan gambut melepaskan emisi dalam jumlah masif. Sawit nggak mampu mengimbangi kehilangan itu, bahkan bisa menjadi sumber emisi baru ketika tanaman tua ditebang dan tanah kehilangan karbon.

Hutan tropis adalah bank karbon raksasa. Sawit hanyalah buku tabungan kecil.

Fungsi ekologis hutan juga nggak berhenti pada keanekaragaman hayati dan karbon. Hutan menjaga kesuburan tanah melalui siklus organik mulai daun gugur membentuk humus, mikroorganisme mengolah nutrisi, dan akar pohon menahan air. Tanah yang sehat membuat debit air stabil, sungai terjaga, dan wilayah terlindungi dari erosi.

Begitu hutan digantikan sawit, siklus itu terputus. Lahan menjadi lebih kering, tanah cepat padat, dan kebutuhan pupuk serta pestisida meningkat. Debit air menurun, longsor dan banjir menjadi lebih sering terjadi, dan suhu kawasan meningkat karena hilangnya kanopi yang meneduhkan.

Di banyak tempat, mata air mati bukan karena kemarau panjang, tetapi karena hilangnya pepohonan hutan.

Beberapa penelitian, seperti yang dirilis University of York, menemukan bahwa menyisakan sekitar 10 persen hutan asli dalam lanskap perkebunan dapat membantu menjaga sebagian kecil karbon dan biodiversitas. Namun angka itu tetap terlalu kecil untuk menggantikan kehilangan ekosistem hutan yang jauh lebih luas. Fragmentasi tetap terjadi, dan fungsi ekologis hutan tetap menurun drastis.

Hutan adalah satu kesatuan. Memisahkannya menjadi potongan-potongan kecil nggak akan membuat ekosistem bekerja seperti sediakala.

Hutan memberikan manfaat yang nggak bisa dihitung hanya dengan angka ekonomi. Ia menjaga air, menopang tanah, menstabilkan iklim, menyediakan habitat satwa, hingga menjadi benteng terakhir keanekaragaman hayati. Sementara perkebunan baik sawit, kopi, maupun karet memberi manfaat ekonomi jangka pendek yang penting bagi masyarakat, tetapi nggak dapat menggantikan kehidupan yang diberikan hutan.

Ketika hutan hilang, yang hilang bukan hanya pepohonan. Kita kehilangan penyangga kehidupan.

Karena itulah, setiap wacana mengganti hutan dengan kebun monokultur harus dilihat sebagai lebih dari sekadar keputusan tata guna lahan. Itu keputusan tentang masa depan, apakah kita ingin lingkungan yang stabil, atau ladang luas yang perlahan mengering. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Di sejumlah daerah, barisan sawit yang rapi dan menghijau sering dianggap sebagai “pengganti” hutan. Dari kejauhan, pemandangannya tampak meyakinkan bahwa pohon-pohon tumbuh tinggi, daun lebat di kanan–kiri jalan, dan hamparan hijau sejauh mata memandang. Namun, poster edukasi lingkungan yang banyak beredar akhir-akhir ini sebenarnya memberi petunjuk penting hutan bukan sekadar deretan pohon. Ia adalah sistem kehidupan yang jauh lebih kompleks, sesuatu yang nggak dapat ditiru oleh kebun monokultur apa pun, termasuk sawit.

Hutan alami menyimpan biodiversitas yang luar biasa. Di dalamnya ada pepohonan raksasa, semak belukar, lumut, jamur, hingga organisme mikro yang hidup berdampingan dalam jaringan ekologis berlapis yaitu kanopi, bawah tajuk, hingga lantai hutan. Satwa liar seperti burung, primata, mamalia kecil, reptil, serangga penyerbuk menjadikannya rumah.

Hutan nggak bisa digantikan oleh kebun sawit atau tanaman monokultur lainnya. Di balik hamparan hijau yang tampak serupa, hutan menyimpan fungsi ekologis yang jauh lebih kompleks mulai dari biodiversitas, penyimpanan karbon, hingga penjaga tanah dan air yang nggak mampu ditiru perkebunan.

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

Inibaru.id - Kerjaan bertubi atau tugas kuliah yang seakan nggak ada habisnya bikin kita sulit mencari waktu melarikan diri. Namun, piknik nggak boleh terus disela, karena kebahagiaan adalah hal hakiki. Ha-ha. Kamu perlu berlibur, meski kantongmu mungkin sedang nggak makmur.
Nah, jika pengin piknik tanpa menghamburkan banyak rupiah, kamu tengah berada di jalan yang tepat. Dengan dana yang terbatas, kamu dijamin bakal tetap bisa piknik asyik. Tentu saja dengan mengikuti tips-tips ini!
<h2 style="text-align: left;">Tentukan Tujuan dan Rencanakan dengan Matang</h2>
Jangan pernah malas bikin anggaran! Untuk urusan sekecil apapun, rencanakan dengan matang pengeluaranmu, termasuk dalam merencanakan liburan.
<img src="https://www.goabroad.com/section_cloudinary/gaplabs/image/upload/images2/program_content/2-1542254347.jpg" alt="" />
<code>Rencanakan liburanmu dengan matang, ya! (Goabroad)</code>
Pertama, rencanakanlah destinasi wisata yang ingin dikunjungi. Lalu, pastikan kamu bikin estimasi biaya transportasi, termasuk tiket masuk, dan uang makan selama piknik.
Kalau nggak punya uang? Ya, menabunglah! Setidaknya, kamu tahu berapa banyak yang harus kamu tabung, juga berapa lama, untuk bisa berlibur.
<h2>Ambil Cuti dan Berliburlah saat Weekday</h2>
Sejumlah tempat wisata menerapkan tiket masuk yang berbeda, lebih mahal saat akhir pekan dan murah pada tengah pekan a.k.a weekday. Bahkan, terkadang mereka membuat promo khusus. Ini juga berlaku untuk maskapai penerbangan atau akomodasi perjalanan lain.
<img src="http://www.genmuda.com/wp-content/uploads/2017/09/Liburan-ke-Bali-e1505712075750.jpg" alt="" />
<code>Kalau bisa senyaman ini liburan, berhadapan dengan bos untuk ambil cuti nggak jadi soal, bukan? (Yovada)</code>
Artinya? Berliburlah pada tengah pekan! Ehm, tampak mustahil? Buatlah itu terwujud dengan mengambil cuti! Tiap pekerja punya hak cuti sekitar 12 hari setahun, maka manfaatkanlah! Lagipula, dengan berlibur pada akhir pekan, kamu bakal lebih leluasa berekspresi di tempat tujuan karena mungkin nggak banyak pengunjung di sana.
Dengan mengambil cuti, liburanmu dijamin bakal lebih nyaman, dan tentu saja bisa menekan bujet yang jauh lebih banyak. Meski mungkin liburanmu nggak lebih dari sehari alias daycation, liburan efektif semacam ini layak dicoba!
<h2>Gunakan Transportasi Umum atau Numpang </h2>
Bisa nyetir bukan lantas kamu harus menggunakan kendaraan pribadi. Tiap kota memiliki alat transportasi umum, maka manfaatkanlah! Transportasi umum dijamin bakal jauh lebih murah ketimbang kamu naik kendaraan pribadi dari rumah.
<img src="https://d1q0twczwkl2ie.cloudfront.net/wp-content/uploads/2018/11/jed-villejo-647102-unsplash-1.jpg" alt="" />
<code>Dalam dunia traveling, numpang kendaraan di jalan bukanlah sesuatu yang aneh. Jadi, perlu dicoba! (Cloudfront)</code>
Ada baiknya kamu milih tempat wisata yang bisa dijangkau transportasi umum, karena pasti bakal memangkas alokasi anggaran. Lebih baik lagi kalau kamu punya teman di kota tujuan. Selain numpang tidur, kamu bisa sekalian minta diantarkan! Ha-ha.
Kalau pun nggak ada kendaraan umum yang menjangkau lokawisata tujuanmu, kamu bisa menyewa kendaraan dari tempat terdekat dari lokasi. Kamu juga bisa memanfaatkan ojol yang bertebaran di banyak kota. Andai nggak ada juga, kamu bisa numpang orang di jalan ala backpacker.
Gimana, gimana, tampak menarik, bukan? Segera ajukan cuti dan kemas tas ranselmu! Mumpung belum peak day, yuk liburan murah meriah kelas mahasiswa! (MG28/E03)

Berlibur merupakan kebutuhan bagi semua orang. Namun, keterbatasan keuangan harus disiasati biar piknik nggak pending melulu. Gimana caranya?

Kantong Pas-pasan tapi Butuh Liburan? Bisa, dengan Piknik Kelas Mahasiswa Ini!

Inibaru.id - Ketika plesiran sendiri atau bareng keluarga dianggap terlalu memberatkan, sebagian orang mulai berpikir untuk berbagi biaya liburan dengan orang lain. Konsep&nbsp;shared trip inilah yang kemudian ngetren di kalangan pelancong. Sejumlah traveler, dan juga travel agent, pun membuka jasa open trip.
Dengan harga dan fasilitas yang beragam, tentu saja lebih ramah di kantong, open trip menjadi solusi bagi pelancong dengan bujet minim. Namun, jasa semacam itu bukannya tanpa risiko. Kamu perlu berhati-hati saat menentukan jasa yang akan dipilih.
<ol style="text-align: left;">
<li>
<h2>Pastikan Legalitas Penyedia Jasa</h2>
</li>
</ol>
Penyedia jasa open trip haruslah seseorang yang memiliki travel agent. Hal tersebut penting karena hanya travel agent yang memiliki aturan dan legalitas usaha yang jelas.
Aturan dan legalitas usaha membuat travel agent taat pada aturan usaha wisata Indonesia. Dengan begitu, open trip yang kamu jalani akan lebih terjamin.
<ol style="text-align: left;" start="2">
<li>
<h2>Ketahui Fasilitas yang Disediakan</h2>
</li>
</ol>
Ketika membuat open trip, penyedia jasa akan memberi tahu biaya serta fasilitas apa saja yang didapat. Jika sudah memahaminya, konsumen dapat melakukan komplain jika terdapat ketidaksesuaian.
Selain fasilitas, pastikan juga apakah biro perjalanan itu menyediakan asuransi selama trip dilangsungkan.
<ol style="text-align: left;" start="3">
<li>
<h2>Cari Banyak Referensi</h2>
</li>
</ol>
Jangan tergesa-gesa dalam memilih jasa open trip. Carilah referensi sebanyak-banyaknya! Lebih baik lagi jika penyedia jasa open trip adalah hasil rekomendasi dari teman atau orang lain yang sudah pernah mengikutinya.
Referensi itu juga bisa kamu cari di internet. Kebanyakan penyedia jasa tour sudah memiliki media sosial. Kamu bisa cek komentar-komentar di media sosialnya sebagai bahan pertimbangan.
<ol style="text-align: left;" start="4">
<li>
<h2>Cek Penyedia Jasa dengan Saksama </h2>
</li>
</ol>
Jasa open trip yang terpercaya biasanya memiliki laman resmi yang di dalamnya mencantumkan tanggal keberangkatan trip, lokasi tujuan, dan biayanya. Hal-hal tersebut dijelaskan secara saksama.
So, pastikan penyedia jasa itu bakal memberangkatkanmu pada waktu yang ditentukan, lengkap dengan apapun yang mereka janjikan.
<ol style="text-align: left;" start="5">
<li>
<h2>Jangan Tergiur Harga Murah</h2>
</li>
</ol>
Bukan meremehkan, tapi harga sebuah trip yang terlampau murah patut kamu curigai. Bandingkan dulu harga tersebut dengan harga di pasaran dari penyedia jasa open trip lainnya.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu lakukan dalam memilih penyedia jasa open trip. Hati-hati dan selalu waspada ya! Kalau salah pilih, bisa-bisa bukannya plesiran yang kamu dapatkan, malah stres karena jadi korban penipuan! Ha-ha. (MG28/E03)

Lebih murah dan praktis menjadi dua alasan kebanyakan traveler saat ini memilih jasa open trip. Namun, jangan sembarangan memilih jasa ini ya! Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Apa saja?

Meski Murah Meriah, Nggak Boleh Sembarangan Memilih Jasa Open Trip, ya!

Inibaru.id &ndash; Bagi sebagian anak muda di bawah 30 tahun a.k.a si entry-level salary, traveling mungkin hanya menjadi angan-angan. Namun, nyatanya nggak selalu begitu. Dengan meminimalisasi bujet, kamu sejatinya tetap bisa traveling.
Yap, kuncinya terletak pada gimana kamu mampu mengatur pengeluaran yang tepat. Bukan pelit, tapi efisien! Hm, mau tahu apa saja yang harus kamu lakukan?
Cari Sarapan Gratis
<img src="https://www.patricia.com/wp-content/uploads/sites/5/2018/01/BreakfastPlate_edited.jpg" alt="" />
<code>Sarapan gratis bisa menjadi penyelamat bujet travelingmu agar nggak jebol. (Patricia)</code>
Untuk memangkas bujet, hindari makan &ldquo;besar&rdquo; tiga kali sehari. Carilah penginapan yang menyediakan sarapan gratis, lalu membeli jajan murah atau light lunch saat makan siang. Nah, untuk makan malam, kamu bisa sedikit berfoya-foya dengan makan di kedai lokal atau restoran legendaris di sana.
Terus, alih-alih ke minimarket, cobalah ke pasar tradisional setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harimu selama traveling, termasuk urusan perut. Kalau sempat dan penginapanmu memungkinkan, kamu bisa memasak sendiri makananmu agar lebih murah dan sehat.
Menginap di Tempat Teman
<img src="/uploads/2019/menginap%20di%20tempat%20teman.jpg" alt="" width="739" height="415" />
<code>Daripada menginap di hotel, rumah teman dijamin lebih mengasyikkan! (Redrow-co-uk.azureedge)</code>
Lebih murah dari sarapan gratis, menginaplah di tempat teman! Kalau ada yang bilang, &ldquo;Banyak teman, banyak rezeki,&rdquo; itu benar, terlebih untuk urusan traveling. Maka, carilah teman sebanyak-banyaknya, salah satunya untuk kebutuhan-kebutuhan semacam ini! Ha-ha.
Berbagi
<img src="https://www.godiscoverabroad.com/sites/default/files/inline-images/FriendsPhotos%20%281%29%20%281%29.jpg" alt="" />
<code>Traveling dengan teman. (Godiscoverabroad)</code>
Solo-traveling mungkin menyenangkan, tapi piknik bareng-bareng juga nggak kalah menarik, khususnya untuk urusan bujet. Selain berbagi kesenangan dan punya teman ngobrol, kamu juga bisa membagi pengeluaranmu. Lebih murah dong pastinya?
Shopping? Big No!
<img src="https://www.panorama-jtb.com/blog/wp-content/uploads/2016/06/xKhao-San-Road_358242452-711x460.jpg.pagespeed.ic.uaCSD6fP2H.jpg" alt="" />
<code>Shopping di tempat wisata? Pikir-pikir deh! (Panorama-jtb)</code>
Sepulang traveling, kamu nggak perlu sok eksis kayak Suneo di film Doraemon yang suka pamer suvenir ya, Millens! Kalau pun pengin, hindarilah membeli oleh-oleh di tempat wisata. Kamu bisa berkunjung ke toko buku setempat atau perajin lokal sekadar untuk mencari satu-dua penanda kamu pernah ke sana.
Bertanyalah ke Warga Setempat 
<img src="https://annaeverywhere.com/wp-content/uploads/2018/10/DSC07114.jpg" alt="" width="1043" height="695" />
<code>Banyak keuntungan yang kamu dapatkan saat bisa berkomunikasi dengan warga lokal. (Annaeverywhere)</code>
Semua tips ini bisa dilakukan kalau kamu punya teman yang merupakan akamsi (anak kampung sini). Jika tidak punya, bertanyalah ke warga setempat atau berteman dengan mereka. Jangan malu bertanya, nanti sesat di jalan, lo!
So, nggak perlu nunggu kaya atau punya gaji setingkat manajer untuk traveling. Karyawan dengan entry-level salary kayak kamu tetap bisa kok traveling. Eits, tapi kamu sudah boleh ambil cuti belum? Ha-ha. (IB20/E03)

Gaji pas-pasan bukanlah penghalang untuk kamu yang sudah ngebet banget pengin traveling. Yap, karena kuncinya terletak pada kemampuan mengatur bujetmu! Hm, apa saja yang harus dilakukan?

Atur-Atur Bujet untuk si Entry-Level Salary yang Ngebet Pengin Traveling!

Inibaru.id &ndash; Libur Lebaran telah menjadi saat yang dinanti bagi banyak orang, terutama mereka yang Muslim. Mudik atau kembali ke kampung halaman telah menjadi tradisi tahunan.
Jika kamu termasuk yang merencanakan mudik sambil membawa bayi, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan. Berikut hal-hal yang sebaiknya kamu dan pasangan cermati saat membawa si kecil.
Pilih Transportasi Ternyaman
Sebagian orang memiliki preferensi terhadap transportasi umum saat mudik. Pastikan transportasi yang kamu pilih bisa memberikan kenyamanan misal, kursi yang bisa direbahkan.
Nggak hanya kendaraan, waktu berangkat pun perlu dipertimbangkan. Jika bayi jarang tantrum pada malam hari, kamu bisa mengambil waktu keberangkatan pada sore hari.
Pastikan Membawa Perlengkapan Bayi yang Komplet 
Memiliki bayi membuat orang tua otomatis harus teliti saat mengemas perlengkapan bayi. Jangan sampai hal-hal kecil tapi penting kamu abaikan.
Perlengkapan mandi hingga selimut wajib masuk ke dalam tas. Atur pula perlengkapan darurat seperti minyak telon, popok, dan selimut di tempat yang mudah dijangkau.
Perhatikan Usia Bayi
Bayi di bawah usia tiga bulan masih rentan untuk dibawa bepergian. Sebaiknya, hindari dulu bepergian jarak jauh jika memakan waktu terlalu lama. Berkumpul bersama keluarga memang penting, tapi pastikan dulu apakah bayimu sudah memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Jika memang sudah bisa diajak mudik, kamu tetap harus memastikan buah hatimu dalam keadaan yang sehat. Jadi, periksakan dulu buah hatimu ke dokter sebelum berangkat ya!
Setiap orang tentu memiliki pertimbangan untuk mudik. Jika kamu mempersiapkannya dengan baik, mudikmu bersama si kecil tentu lebih nyaman. Yang nggak kalah penting, jangan lengah selama perjalanan ya. Hati-hati di jalan, Millens! (IB15/E03)

Mudik atau traveling bersama bayi, terlebih ketika menggunakan transportasi massa, bukanlah hal mudah. Kendati jauh lebih murah ketimbang membawa kendaraan sendiri, sejumlah persiapan harus dilakukan. Hm, apa saja ya?

Mudik Bersama Bayi dengan Kendaraan Umum? Perhatikan Dulu Hal-Hal Ini!

Inibaru.id &ndash; Obat-obatan adalah benda yang nggak boleh ketinggalan jika kamu mencemaskan kesehatanmu selama mudik. Benda ini mampu menyelamatkanmu dari beberapa penyakit yang mengintai di perjalanan.
Nah, beberapa penyakit ini tampak sepele, tapi tunggu dulu, jangan diremehkan! Berikut penyakit-penyakit yang rentan terjadi selama mudik yang harus kamu antisipasi dengan membawa obat-obatan.
Gangguan Pernapasan
Debu menjadi polusi yang nggak terhindarkan selama mudik, terutama jika kamu naik motor. Jangan sepelekan penggunaan masker dan bawa pula obat-obatan supaya kamu bisa melakukan pertolongan pertama pada diri sendiri jika terjadi sesuatu.
Pusing
Bagi para sopir kendaaran umum maupun kendaraan pribadi, mudik jadi perjalanan yang melelahkan. Kurang tidur bisa bikin kepala pusing, dan penyakit ini bisa membahayakan jika nggak segera diatasi. Jadi, jangan lupa bawa obat untuk sakit kepala ya.
Kelelahan
Perjalanan yang panjang pastinya bikin badan lelah. Jangan ragu untuk membawa vitamin dan konsumsilah suplemen tambahan. Asal ingat, sebelum mengonsumsinya, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter ya.
Demam
Terpapar suhu pendingin dalam kendaraan bisa bikin sebagian orang terserang demam. Dengan membawa obat, gejala demam tentu lebih mudah untuk ditangani.
Yakin masih nggak mau bawa obat selama perjalanan mudik? Demi keamanan dan kenyamananmu sendiri, sebaiknya jangan abaikan benda ini ya, Millens. Hati-hati di perjalanan dan nikmati momen mudikmu. (IB15/E03)

Ritual mudik menjadi sebuah keharusan bagi sebagian orang. Perjalanan jauh berpotensi bikin kita sakit. Nah, selama piknik atau mudik, membawa obat-obatan tentu merupakan keharusan. Obat apa yang kudu dibawa?

Inilah Alasan Mengapa Kamu Perlu Membawa Obat-Obatan Selama Mudik atau Piknik

Inibaru.id &ndash; Mudik dan membawakan oleh-oleh untuk keluarga tercinta seolah menjadi satu kesatuan yang nggak bisa dipisahkan. Kendati terkadang merepotkan karena bawaan jadi lebih banyak, buah tangan tetap nggak boleh kelupaan. Nggak jarang, sebagian pemudik kehilangan barang bawaan mereka karena ini.
Untuk menghindari hal-hal nggak menyenangkan selama mudik, kamu perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebelum membeli oleh-oleh. Jangan buru-buru membawa barang incaranmu ke kasir sebelum menyimak tips berikut ini.
Siapkan Dana
<img src="/nuploads/1/rupiah.jpg" alt="" width="711" height="533" />
<code>Siapkan uang dulu ya! (Eyeem)</code>
THR memang menjadi salah satu sumber danamu untuk mudik. Namun, sebaiknya persiapkan tabungan khusus untuk Lebaran juga ya. Dengan mempersiapkan tabungan khusus Lebaran, uang THR bisa kamu gunakan untuk berjaga-jaga.
Tabungan khusus juga akan lebih memudahkanmu untuk membeli oleh-oleh yang kamu incar. Sebelum belanja, pertimbangkan uangnya ya! Ha-ha.
Pertimbangkan Harga
<img src="https://cdn.futuready.com/artikel/media/2019/04/30142712/shutterstock_1143169562-854x540.jpg" alt="" />
<code>Menawar adalah salah satu cara agar mendapatkan barang yang kamu inginkan. (Futuready)</code>
Oleh-oleh yang bagus nggak selalu harus mahal, lo. Kalau kamu nggak mudah menyerah, barang berkualitas dengan harga yang nggak bikin kantong jebol bisa kamu dapatkan. Kamu bisa menawar. Atau, sSebelum berbelanja, nggak ada salahnya kamu melakukan riset kecil dulu.
Pertimbangkan Ukuran
<img src="http://milujemeservis.sk/wp-content/uploads/2016/06/%C5%A0KODA-radi_autom-bezpecne-na-dovolenku_res_01-825x510.jpg" alt="" />
<code>Ukuran oleh-oleh yang terlalu besar bakal membuatmu kerepotan di perjalanan mudik. (Milujemeservis)</code>
Ukuran oleh-oleh yang kamu pilih juga sebaiknya perlu dipertimbangkan. Ini supaya kamu nggak kerepotan membawanya selama perjalanan.
Belikan Oleh-Oleh yang Diinginkan
<img src="https://static1.squarespace.com/static/5b43b6890dbda3509e452e29/t/5b626e64758d46ed8dfd46b5/1533180063507/iStock-888019344.jpg?format=1500w" alt="" />
<code>Membelikan oleh-oleh yang tepat bakal membuat keluarga di rumah senang. (iStock)</code>
Nggak jarang, sebagian orang merasa cukup puas hanya dengan membawa makanan. Padahal, kalau kamu pengin menyenangkan hati orang tuamu, nggak ada salahnya bertanya langsung.
Kalau kamu pengin ngasih kejutan, cobalah pancing mereka ngobrol dan sisipkan pertanyaanmu tanpa membuat mereka sadar kamu sedang mencari tahu keinginan mereka.
Sudah tahu barang apa yang pengin kamu beli? Cus berangkat sebelum kehabisan ya! He-he. (IB15/E03)

Saat piknik atau mudik, mencangking oleh-oleh nggak jarang menjadi keharusan sebagian orang. Namun, perlukah melakukannya? Apa saja yang harus menjadi pertimbangan kita untuk membeli oleh-oleh?

Membeli Oleh-Oleh Menjelang Mudik Boleh Saja, Asal…

Inibaru.id &ndash; Libur telah tiba! Menikmati hari libur panjang seperti sekarang ini, alangkah baiknya kalau nggak kamu gunakan dengan berdiam diri di rumah saja. Di luar sana, ada pelbagai lokawisata yang tentu saja menarik untuk dikunjungi.
Nah, kalau kamu sedang mudik di sekitar Solo, cobalah sempatkan waktu untuk berkunjung ke Kabupaten Karanganyar, tepatnya di Lembah Sumilir. Beragam spot instagenik menantimu, yang dipadu dengan pemandangan menawan. Bonusnya, tentu saja sunset yang bakal bikin harimu lebih romantis.
Namun, tentu kamu nggak pengin liburanmu di tempat yang berada di Dusun Milir, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, itu menjadi jauh dari ekspektasi lantaran kurang persiapan dong? Maka, sejumlah tips ini mungkin kamu perlukan saat berada di Lembah Sumilir.
<ol>
<li>Jaga Lingkungan</li>
</ol>
Lembah Sumilir berada di wilayah kebun teh yang masih berproduksi. Sekitar tempat ini juga begitu asri. Maka, ada baiknya kamu betul-betul menjaga kondisi sekeliling lokawisata ini. Jagalah lingkungannya agar tetap baik, biar kamu bisa datang-datang lagi suatu saat nanti, salah satunya dengan nggak buang sampah sembarangan!
<ol start="2">
<li>Naik Kendaraan Roda Dua</li>
</ol>
Lokawisata ini cukup baru, sehingga akses dan fasilitas menuju tempat tersebut juga masih terbilang minimalis. Namun begitu, kamu tetap bisa berwisata dengan mengendarai sepeda motor. Pihak pengelola juga sudah menyediakan lahan parkir, jadi kamu tetap bisa piknik dengan leluasa.
<ol start="3">
<li>Pakai Baju Hangat</li>
</ol>
Lantaran berlokasi di lereng Gunung Lawu, sudah pasti tempat tersebut berhawa dingin, khususnya pada pagi hari atau menjelang malam. Bahkan, pada siang hari hingga menjelang senja pun kabut acap turun di tempat ini. Maka, mengenakan baju hangat saat berada di sana tentu menjadi pilihan tepat.
<ol start="4">
<li>Jangan Sendirian</li>
</ol>
Bukan, tentu saja ini nggak ada kaitannya dengan keamanan, tapi kesendirian itu nggak pernah menyenangkan! Ha-ha. Kecuali memang sedang pengin menepi sendiri, ada baiknya kamu mengajak sahabat, kerabat, atau pesangan ke sini. Apa enaknya selalu selfie atau menikmati sunset sendiri, kan?
Nah, itulah beberapa tips yang bisa kamu terapkan nggak hanya di Lembah Sumilir, tapi juga lokawisata lain. Selamat berlibur panjang ya! (IB20/E03)

Menikmati liburan di Lembah Sumilir tentu menyenangkan. Banyak spot instagenik, pemandangan menarik, serta sunset dan sunrise yang ciamik. Namun, berada di tempat wisata manapun ada aturannya. Apa saja yang sebaiknya kamu lakukan atau tidak?

Sepeda Motor Jadi Kendaraan Paling Pas saat Berkunjung ke Lembah Sumilir Karanganyar

Inibaru.id &ndash; Sampah plastik yang menggunung di mana-mana, khususnya tempat wisata, selalu bikin miris. Nah, jika kamu nggak pengin membuatnya kian menggunung, diet plastik mungkin bisa menjadi jalan terbaik yang bisa kamu tempuh.
Banyak usaha bisa kamu lakukan, semisal mendukung penginapan atau restoran di tempat wisata yang menerapkan zero waste dengan cara menginap atau makan di sana.
Namun, ada hal kecil yang sebetulnya nggak kalah penting untuk kamu lakukan, misalnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan perkakas yang kamu bawa dari rumah. Apa saja yang harus ada di ranselmu?
<ol>
<li>Sendok dan Garpu</li>
</ol>
<img src="/nuploads/1/sendok%20garpu.jpg" alt="" width="984" height="800" />
<code>Sendok garpu yang bisa kamu bawa. (Shopee)</code>
Membawa sendok dan garpu dari rumah tentu nggak bakal membebani ranselmu. Menghindari kemungkinan tempat makan yang hanya menyediakan sendok dan garpu sekali pakai, ada baiknya kamu sediakan perkakas itu sendiri. Sudah banyak kok produk yang praktis dan mudah dikepak.
<ol start="2">
<li>Sedotan</li>
</ol>
<img src="https://static1.squarespace.com/static/5798a063c534a5b7bcf092c0/579c7914197aea7c6b7dd7c7/5b3a4b306d2a73e71a90a348/1530547004112/Accessories_MetalStraws_RoseGold.jpg?format=1500w" alt="" />
<code>Sedotan besi. (Nylon Coffee Roasters)</code>
Kampanye pengurangan sedotan plastik sudah dilakukan di mana-mana. Maka, jadilah bagian dari itu, Millens. Kamu memang bakal sedikit lebih ribet karena harus mencuci ulang sedotan stainless setelah minum, tapi demi hidup yang lebih baik, kenapa enggak?
<ol start="3">
<li>Tempat Makan</li>
</ol>
<img src="https://theorganisedhousewife.com.au/wp-content/uploads/2018/01/Guide-to-choosing-the-best-school-lunch-box-for-kids-Yumbox-Tapas-2-1170x859.jpg" alt="" />
<code>Tempat makan. (Theorganisedhousewife)</code>
Tempat makan dari plastik adalah penyumbang sampah terbesar di tempat makan. Maka, janganlah menambah beban bumi dengan sampah yang sulit diurai itu! Bawa sendiri tempat makanmu.
Biar ringkas, saat tempat makan ini nggak dipakai, kamu bisa memasukkan sendok, garpu, dan sedotan di dalamnya.
<ol start="4">
<li>Tumbler</li>
</ol>
<img src="https://www.travelfashiongirl.com/wp-content/uploads/2018/06/best-thermos-and-flask-for-travel-pin.jpg" alt="" />
<code>Tempat minum alias tumbler. (Travelfashiongirl)</code>
Alih-alih membeli minuman dalam kemasan di tempat wisata, alangkah lebih baik jika kamu membawa tumbler dari rumah agar bisa diisi ulang.
<ol start="5">
<li>Laundry Bag</li>
</ol>
<img src="/nuploads/1/laundry%20bag.jpg" alt="" width="920" height="800" />
<code>Laundry bag. (josephinehome)</code>
Kantong plastik juga menjadi salah satu penyumbang sampah tak terurai di tempat wisata. Maka, ketimbang menggunakan kantung plastik sekali pakai, selama traveling mending kamu bawa kantung laundry untuk pakaian kotormu.
Nah, kalau semua barang ramah lingkungan itu sudah ada di tas, saatnya traveling, Millens! Ingat, sampah plastik sekecil apapun bakal membebani bumi! Happy holiday! (IB20/E03)

Plastik yang menumpuk di tempat wisata memang menjemukan. Nah, biar nggak bertambah banyak, usahakan bawa peralatan makan sendiri yuk!

Diet Plastik? Ini Starterpack yang Harus Ada di Ranselmu saat Traveling

Inibaru.id - Petikan di atas adalah testimoni asli yang diungkapkan Selena Gomez ketika dirinya melakukan detoks digital pada September 2016. Penyanyi idola anak muda itu nggak berhubungan dengan gawainya selama tiga bulan, lo. Nah, kalau yang artis kelas dunia saja bisa, kenapa kita nggak?
Kamu nggak perlu khawatir bakal kehilangan gaya jika &ldquo;putus&rdquo; sejenak dengan gawai. Kamu bisa "cabut kabel" lalu traveling tanpa gawai. Banyak kegiatan berfaedah yang efektif mengembalikan kepekaan sosialmu di dunia nyata, kok.
Kegiatan-kegiatan selama liburan detoks digital ini juga bisa membuatmu tersadar betapa lingkungan sekitar nggak kalah asyik untuk diselami. Apa saja kegiatan itu?
Membaca Buku
Membaca buku memberikan segudang manfaat. Selain menambah wawasan dan membuatmu berpikir terbuka, membaca mampu mengembalikan mood, lo. Nggak hanya itu, kegemaran membaca juga bisa membuat kamu memiliki kepedulian sosial atau rasa empati yang tinggi.
Belanja ke Pasar Tradisional
Datang ke pasar tradisional otomatis menuntutmu untuk berinteraksi dengan orang-orang yang ada di situ. Kamu akan bertanya bahkan menawar harga dengan penjual. Nah, bersosialisasi dengan siapa saja di pasar inilah yang merupakan terapi.
Mengobrol dengan Warga Setempat 
Kapan kali terakhir kamu berbincang-bincang dengan tetangga? Semoga nggak pas Lebaran tahun lalu, ya? Mulailah membuka obrolan dengan warga lokal selama liburan, karena ada sebuah penelitian yang menyatakan, seseorang yang ramah dengan masyarakat sekitar bakal mampu menghadapi krisis ketika terjadi musibah.
Banyak yang sudah merasakan serunya jalan-jalan tanpa membawa ponsel, kok. Nggak perlu memotret, merekam, mencatat, navigasi, apalagi update ke media sosial.
Tanpa gawai saat traveling membuatmu merasa benar-benar ada di momentum itu. Kamu bakal merasakan dirimu secara total, bukan sekadar fragmen-fragmen dalam akun chatting atau media sosial.
Millens, masih banyak lagi aktivitas yang bisa kamu lakukan saat melakukan liburan "cabut kabel". Semua terserah kamu dan bergantung pada kegemaranmu. Selamat mencoba, ya! (IB20/E03)

“Ini bulan tanpa telepon seluler. Pengalaman yang paling menyegarkan, menenangkan, meremajakan. Sekarang saya jarang memegang ponsel,” kata Selena Gomez.

Kegiatan yang Bisa Kamu Coba Selama Liburan 'Cabut Kabel'

Inibaru.id - Jika kamu sudah merasa hidupmu monoton, penuh dengan tekanan, cemas, dan depresi, barangkali kamu perlu untuk melakukan detoks digital. Letakkan sejenak gawaimu, dan mulailah lebih dekat dengan diri sendiri, orang-orang yang kamu cinta, dan lingkungan sekitar.
Hm, untuk orang yang sudah addicted pada gawai, melakukan detoks digital atau ritual &ldquo;cabut kabel&rdquo; bukan sesuatu yang mudah, lo. Tapi, daripada maju mundur untuk memulainya, ada baiknya kamu lakukan hal-hal ini terlebih dahulu.
Mengakui Bahwa Kamu Memang Membutuhkannya
Sadarilah terlebih dahulu bahwa belakangan ini kamu merasa lelah bahkan kurang tidur karena gawaimu yang selalu aktif. Rasakan sudah sejauh apa dunia maya merenggut tubuh dan pikiranmu, Millens. Setelah itu, yakinkan diri, melakukan detoks digital memang nggak mudah di awal, tapi perlahan bakal membuat jiwamu tenang.
Membuat Rencana
Ambil kalender dan berkomitmenlah untuk melakukan detoks digital, misalnya pas hari libur seperti sekarang ini. Sebuah penelitian menunjukkan, kemungkinan besar kamu akan berhasil mewujudkan rencana jika menuliskan dan mengumumkannya.
So, nggak ada salahnya kamu umumkan rencana liburan bertema detoks digitalmu kepada keluarga dan teman-teman. Siapa tahu ada yang mau ikutan? Ha-ha.
Biarkan Mereka Tahu
Dengan membuat pengumuman di Facebook atau Twitter misalnya, teman-teman bahkan atasanmu nggak akan bertanya-tanya ke manakah gerangan dirimu. Memberi tahu mereka sejak awal bakal membuatmu semakin santai saat menikmati hari bebas perangkat teknologi.
Melakukan Meditasi
Sisihkan waktu sebelum memulai detoks digital untuk benar-benar berpikir tentang sesuatu atau goal yang kamu butuhkan. Sebuah niat dapat menjadi alat yang cukup kuat untuk mewujudkan sesuatu, kan?
Itulah beberapa hal penting yang bisa kamu lakukan untuk memulai rencana besarmu: liburan bertema detoks digital. Semoga berhasil dan meraih kembali jiwamu yang sehat dan pikiranmu yang segar ya, Millens! (IB20/E03)

Nggak sekadar memencet tombol off pada gawai, memulai detoks digital itu nggak sembarangan. Tanpa persiapan, bisa-bisa rencanamu mejadi gagal total. 