Perasaan iri dan dengki adalah bagian alami dari emosi manusia. Melihat orang lain lebih maju atau memiliki pencapaian yang lebih besar sering kali memunculkan perasaan kurang nyaman dalam diri kita. Ini adalah respons yang wajar, karena manusia cenderung membandingkan diri dengan orang lain.

Namun, yang membedakan adalah bagaimana kita mengelola perasaan tersebut. Iri yang terkelola dengan baik bisa menjadi motivasi untuk berkembang, sementara iri yang dibiarkan berlarut-larut dapat berubah menjadi dengki, yaitu keinginan agar orang lain kehilangan apa yang mereka miliki.

Bahaya Jika Iri dan Dengki Nggak Dikendalikan

Jika rasa iri dibiarkan tumbuh menjadi kebencian, hal ini bisa membawa dampak negatif, seperti:

- Menurunkan rasa percaya diri– Terlalu fokus pada keberhasilan orang lain membuat kita lupa menghargai pencapaian sendiri.

- Memicu tindakan negatif – Dengki bisa membuat seseorang menyusun rencana buruk, seperti menyebarkan fitnah, merendahkan orang lain, atau bahkan berusaha menjatuhkan mereka.

- Merusak hubungan sosial – Perasaan iri dan dengki yang nggak terkendali bisa merusak hubungan dengan teman, saudara, atau kolega karena munculnya sikap permusuhan.

Agar nggak terjebak dalam siklus iri dan dengki yang merusak, berikut beberapa cara untuk mengelolanya:

1. Sadari Bahwa Setiap Orang Punya Perjalanan Masing-Masing – Kesuksesan seseorang bukan berarti kegagalan bagi kita. Setiap orang memiliki jalannya sendiri dan waktunya masing-masing.

2. Fokus pada Diri Sendiri – Daripada sibuk membandingkan diri dengan orang lain, lebih baik fokus pada peningkatan diri dan pencapaian pribadi.

3. Bersyukur atas Apa yang Dimiliki – Menghargai apa yang telah kita capai dapat membantu mengurangi rasa iri dan membuat kita lebih bahagia.

4. Gunakan sebagai Motivasi – Alih-alih merasa terpuruk, gunakan keberhasilan orang lain sebagai dorongan untuk bekerja lebih keras dan mencapai tujuan sendiri.

5. Jaga Lingkungan Pertemanan yang Positif – Berada di lingkungan yang mendukung dan saling memotivasi dapat membantu kita tetap berpikir positif.

Iri dan dengki saat reuni adalah perasaan yang wajar, tetapi harus dikendalikan agar tidak berubah menjadi kebencian yang merusak. Alih-alih terjebak dalam perasaan negatif, kita bisa menjadikannya sebagai motivasi untuk berkembang dan fokus pada kebahagiaan diri sendiri. 

Lebaran dan reuni seharusnya menjadi momen penuh kebersamaan, bukan ajang untuk menumbuhkan persaingan yang nggak sehat. Hm, semoga acara kumpul-kumpulmu tetap menyenangkan sehingga menjadi acara tahunan yang dirindukan ya, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Lebaran nggak hanya menjadi momen silaturahmi, tetapi juga ajang reuni, baik di kalangan alumni sekolah maupun keluarga besar. Saat bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, perasaan campur aduk bisa muncul.

Salah satunya adalah iri dan dengki ketika melihat teman atau saudara yang terlihat lebih sukses atau memiliki kehidupan yang lebih baik.

Iri dan dengki adalah perasaan manusiawi, tetapi jika dibiarkan, bisa berubah menjadi kebencian yang merusak. Bagaimana cara mengelolanya agar tetap positif?

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

Berdasarkan penelitian yang dipimpin
oleh Profesor Qinghua Guo dari Institute of Remote Sensing and Geographic
Information System dari Peking University ini, Tiongkok mempunyai pohon
sebanyak 142,6 miliar. Artinya, dengan jumlah penduduk mencapai 1 miliar orang, tiap orang di sana punya 100 pohon.

Oya, penelitian ini dilakukan untuk mengecek kondisi ekosistem
hutan di Tiongkok guna memperkirakan jumlah karbon yang nantinya diserap
oleh pohon-pohon tersebut. Perkiraan inilah yang bisa jadi patokan
Tiongkok untuk merespons perubahan iklim serta memulihkan ekosistem berkelanjutan.

“Kami juga diminta untuk membuat
peta yang detail terkait dengan distribusi pohon di Tiongkok. Bisa dikatakan,
ini adalah untuk kali pertama pemetaan kepadatan pohon di Tiongkok dilakukan,”
ujar Guo sebagaimana dinukil dari Live Science.

Lantas, bagaimana cara mereka
menghitung pohon di wilayah sebanyak ini? Selain memakai teknik Lidar360 atau pemetaan berbasis laser yang menggunakan cahaya serta pengukuran jarak, para peneliti juga memakai pesawat nirawak sejak 2015 untuk mengkover wilayah yang luas di Tiongkok.

Dari data itulah, jumlah pohon bisa
diperkirakan, lengkap dengan pemetaan lokasi di mana pohon-pohon tersebut terkumpul. Hasil dari penelitian ini kemudian dipublikasikan pada 6 Februari 2025
lalu di laman jurnal internasional Tiongkok,&nbsp;Science Bulletin.

“Meski sudah memakai Lidar360, kami
masih mengalami masalah dalam akurasi jumlah pohon karena di hutan yang padat
dan rapat, terkadang ada pohon-pohon kecil yang nggak bisa kita lihat karena
tertutup pohon yang lebih tinggi,” terang Guo mengakui kelemahan dari
penelitiannya.

Hasil penelitian ini
diharapkan bakal semakin mendukung program Great Green Wall yang dicanangkan
pemerintah Tiongkok sejak 1978 lalu. Program ini dibuat demi meningkatkan
jumlah pohon di negara tersebut. Targetnya, bakal ada 100 miliar pohon di Great Green Wall tersebut pada 2050.

Kalau di Indonesia, selain merespons perubahan iklim, pemetaan pohon ini mungkin bisa menjadi upaya untuk menyikapi maraknya pembalakan liar dan alih fungsi hutan juga, ya?&nbsp;(Arie
Widodo/E10)

Inibaru.id – Menghitung jumlah pohon di sebuah kawasan sudah sulit, apalagi di sebuah negara? Terlebih, negara itu adalah Tiongkok yang memiliki wilayah terluas ketiga dunia dengan total&nbsp;9.326.410 kilometer persegi.

Sedikit informasi, daratan Tiongkok berukuran empat kali lipat dari luas wilayah Indonesia. Mengukur pepohonan yang tumbuh di atasnya tentu menjadi pekerjaan yang sulit.&nbsp;Namun, hal ini rupanya benar-benar bisa dilakukan oleh
ilmuwan dari negeri yang menjadi tanah kelahiran panda tersebut.

Sudah dilaporkan dalam bentuk jurnal, penelitian yang dilakukan ilmuan Tiongkok dalam upaya merespons perubahan iklim ini fokus menghitung jumlah pohon untuk memetakan serapan karbon di negaranya.

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

Iris yang diperankan oleh Sophie Tatcher&nbsp;diciptakan untuk menjadi pendamping bagi orang yang belum memiliki pasangan. Iris dibekali dengan memori yang
membuatnya seakan-akan punya kenangan, misalnya tentang pertemuannya dengan Josh (Jack Quaid) yang dia dampingi.

Iris yang nggak mengetahui jati dirinya sebagai robot kemudian dimodifikasi Josh untuk membunuh Sergei. Sergei adalah teman Josh. Dia dihabisi agar Josh bisa menguasai uang tabungannya sebesar 12
juta dollar. 

Begitu Sergei berhasil dieksekusi, barulah Josh mengatakan bahwa Iris sejatinya bukanlah manusia, melainkan sebuah
robot. Dia adalah&nbsp;robot "companion", yang dibuat sebagai pendamping manusia, dalam hal ini adalah Josh.

Iris yang jatuh cinta pada Josh tentu saja merasa
dikhianati. Terlebih, terkuak fakta bahwa nantinya Iris akan dijadikan sebagai kambing hitam atas kematian Sergei. Josh berencana melaporkan tindakan Iris
sebagai sebuah "kesalahan program" agar kematian itu nggak dicurigai pihak berwajib.

Dengan segala keterbatasan, termasuk kemungkinan
dimatikan tiba-tiba oleh alat pengendali yang dimiliki Josh, Iris berniat kabur agar
nggak dijadikan kambing hitam. Nah, perjuangan Iris melawan kesewenangan Josh
inilah yang jadi inti cerita dari film tersebut.

Lantas, apakah Iris pada akhirnya bisa terbebas dari semua
masalah ini? Kalau soal ini, kamu harus nonton sendiri ya untuk mengetahuinya.
Yang pasti, film berdurasi 97 menit ini nggak akan bikin kamu bosan karena plotnya cukup menarik.

Inilah yang membuat rating Companion di situs Rotten Tomatoes
cukup tinggi, yaitu 94 persen. Bisa dikatakan, film ini memang disukai banyak
orang.

Buat kamu yang butuh hiburan selama libur Lebaran ini, nggak
ada salahnya menonton film Companion. Selamat menikmati!&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Sudah ada beberapa film yang menunjukkan
tentang konflik antara manusia dan robot. Di Ex Machina (2014), misalnya,
sebuah robot melakukan aksi tipu daya ke manusia agar terbebas dari laboratorium
yang jadi lokasi pembuatannya.

Nah, pada film Companion yang dirilis pada
31 Januari 2025 lalu, situasi yang terjadi justru sebaliknya, yakni tentang sesosok robot yang dikhianati manusia. Saat ini, film besutan Drew
Hancock itu bisa kamu tonton di layanan streaming berbayar Apple TV.

Sebagaimana Ex Machina, robot dalam Companion juga berwujud dan berperilaku laiknya perempuan. Bedanya, Iris yang merupakan nama robot dalam Companion nggak menyadari bahwa dirinya adalah seorang robot.

Film Companion sebenarnya punya plot yang sederhana, yaitu konflik antara manusia dan robot. Tapi, kesederhanaan ini dikemas dengan cerita yang membuatnya seru.

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

Berdasarkan sejarah, roti jala merupakan adaptasi dari
kuliner India yang dikenal sebagai roti prata, Millens. Menurut Suarausu
(15/7/2022), dulu, para pedagang India yang datang ke wilayah Melayu nggak
hanya membawa barang dagangan, tapi juga budaya dan kuliner mereka.

Budaya dan
makanan inilah yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat setempat, termasuk roti jala.
Jika diamati, pengaruh budaya India ini sangat kentara yaitu
penggunaan kari sebagai pendamping roti jala.

Dinamakan "roti jala" karena bentuknya yang
menyerupai jala atau jaring nelayan. Melansir Goodnewsfromindonesia
(10/3/2025), hal ini diilhami dari pekerjaan mayoritas masyarakat Melayu di
daerah pesisir kala itu.

Sementara itu, warna kuning pada roti jala menggambarkan
warna jala yang digunakan oleh nelayan di sungai Johor pada masa lalu, yang terbuat
dari benang berwarna kuning atau jingga. 

Di negeri asalnya, India, roti jala (roti prata) bercita rasa
asin. Namun, kebanyakan yang dijual di Indonesia memiliki rasa manis karena
disuguhkan bersama saus kinca. Itu sebabnya, roti jala sangat pas dijadikan
menu takjil.

Kalau tertarik mencobanya, kamu nggak harus beli kok Kamu
bisa membuatnya sendiri di rumah dengan bahan yang sederhana.

Roti jala terbuat dari campuran tepung terigu, telur,
santan, dan sedikit garam. Adonan ini kemudian dibentuk sehingga menyerupai pola jala atau jaring tipis. Setelah matang, roti jala
biasanya disajikan dengan kuah kari kental yang gurih atau saus kinca yang
manis.

Dengan sejarah yang kaya dan makna budaya yang dalam, roti
jala nggak hanya menjadi hidangan lezat tetapi juga simbol identitas dan
warisan kuliner masyarakat Melayu. Apa kamu juga suka makan roti jala, Millens?
Pilih rasa gurih atau manis nih? (Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id – Salah satu makanan yang banyak ditemukan
ketika Ramadan adalah Roti Jala. Roti jala adalah makanan khas masyarakat
Melayu yang populer di wilayah seperti Johor, Semenanjung Malaysia, Sumatra
Utara, dan Kepulauan Riau.

Hidangan ini biasanya disajikan bersama kuah kari, seperti
kari ayam atau kambing, dan sering ditemukan saat acara-acara istimewa atau
perayaan tertentu.

Hidangan ini nggak hanya lezat tetapi juga mencerminkan kehidupan masyarakat pesisir yang erat kaitannya dengan laut. Biasanya disajikan dengan kuah kari, roti jala menjadi bagian penting dari tradisi kuliner di Malaysia, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau.

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

“Bahkan jika dibandingkan Kamis biasanya, di luar Ruwah atau
jelang Lebaran, harga mawar bisa lebih dari Rp50 ribu. Ini agak mengherankan
karena pada Kamis (20/3) lalu juga mawar hanya laku Rp10 ribu per keranjang.
Padahal, biasanya permintaan mawar meningkat untuk keperluan nyekar di
Kamis sore,” keluh Umi, salah seorang petani mawar dari Sumowono, Kabupaten
Semarang.

Layaknya kebanyakan petani di daerah tempat tinggalnya, Umi
sudah melakukan pruning dan perawatan lainnya terhadap mawar di ladangnya agar bisa mekar
maksimal sejak seminggu jelang Lebaran. Alasannya, tentu saja karena pada momen
tersebut, harga jual mawar petik bisa meningkat berkali-kali lipat dari
biasanya.

Jelang Lebaran tahun lalu, misalnya, perempuan yang bisa
membawa 7-8 keranjang mawar setiap kali menjualnya di Pasar Bunga Bandungan
bisa mendapatkan harga Rp100 ribu – Rp200 ribu per keranjang. Saking banyaknya
mawar yang mekar di ladangnya, dia bahkan bisa panen 2-3 kali dalam sehari.
Makanya, keuntungan yang dia dapatkan jelang Lebaran 2024 lalu menembus jutaan rupiah.

“Keuntungan menjual mawar ini seperti THR buat kami untuk
keperluan belanja Lebaran. Makanya, kami heran kok pada tahun ini harganya
nggak sebagus tahun lalu,” ungkap adik Umi yang membawa 6 keranjang mawar,
Khoiriyah.

Keduanya kemudian berasumsi kalau pasokan mawar pada tahun
ini jauh lebih melimpah dari sebelumnya. Hukum ekonomi kemudian berlaku, jika
pasokan barang berlebih namun permintaan sama, tentu saja harga barangnya akan
turun.

“Tahun kemarin banyak mawar yang lomot alias gagal
mekar. Mungkin karena hal itu jadi harganya tinggi. Kalau sekarang, hampir
semua orang berhasil menjadikan mawarnya mekar semua,” ungkap keduanya diamini
tetangga lainnya yang hanya mendapatkan uang Rp310 ribu untuk 7 keranjang
mawar, Yani.

Meski begitu, karena mereka juga mampu memanen banyak mawar,
setidaknya mampu mengumpulkan sejumlah uang untuk keperluan belanja Lebaran.
Makanya, meski harganya nggak sebagus tahun lalu, para petani dari Sumowono tersebut
tetap bersyukur.

Apalagi, masih ada 3 hari tersisa jelang Lebaran. Mereka
berharap ada pengepul bunga dari daerah lain yang akan berdatangan ke Pasar
Bunga Bandungan. Semakin banyak pengepul yang berdatangan, harapannya bakal bikin
permintaan meningkat dan berimbas pada harga mawar jauh lebih mahal dari harga sekarang.

Semoga saja harapan tentang harga mawar ini beneran kejadian
ya, Millens. Jadi, para petani ini bisa berlebaran dengan senyum secantik
mawar yang mereka rawat selama ini. (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Harapan warga Bandungan dan Sumowono
mendapatkan harga jual mawar petik yang mahal pada Kamis (27/3/2025) pagi,
pupus. Meski banyak orang sudah berdatangan ke Pasar Bunga Bandungan sejak
pukul 04.30 WIB, harga mawar yang kebanyakan dipanen sejak pukul 02.00 WIB
tersebut nggak pernah menembus Rp50 ribu per keranjang.

Padahal, hari ini sudah H-4 Lebaran. Pada tahun-tahun
sebelumnya, sejak H-5 Lebaran, harga mawar petik sudah berangsur naik dan
biasanya mulai menyentuh angka Rp70 ribuan – Rp100 ribuan per keranjang. Warga
yang mengharapkan keuntungan dari penjualan mawar untuk bisa membeli banyak
keperluan Lebaran pun mulai resah.

Hingga H-4 Lebaran, harga mawar dari tangan petani yang dijual di Pasar Bunga Bandungan hanya laku kurang dari Rp50 ribu per keranjang. Padahal, pada masa yang sama Lebaran 2024, harganya bisa jauh lebih mahal. Apa penyebabnya?

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

Buat catatan nih, nggak semua sepatu bisa dicuci dengan
mesin cuci. Sepatu yang bisa kamu masukkan ke peralatan elektronik tersebt
adalah yang terbuat dari bahan polyester, nilon, katun, atau sepatu kanvas. Kalau
sepatunya adalah sepatu kulit atau terbuat dari bahan suede dan wol, baiknya
kamu cuci secara manual saja biar nggak rusak.

Nah, kalau kamu sudah memastikan sepatumu aman untuk dicuci
di mesin cuci, yang perlu kamu lakukan tinggal mengetahui pengaturan mesin cuci
yang pas agar bisa mencuci sepatumu sampai bersih sekaligus nggak bikin
sepatumu rusak. Lakukan juga sejumlah hal ini, ya, Millens!

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Pilih durasi pencucian terpendek, kekuatan
pencucian lembut, dan penggunaan air dingin, bukannya air hangat,

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Pilih detergen cair, bukannya detergen bubuk
yang bisa mencuci dengan lebih efektif,

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Jangan letakkan sepatu langsung ke mesin cuci.
Tempatkan di dalam wadah seperti kantung cucian dengan bahan jaring. Keberadaan
kantung ini bisa mencegah sepatumu mudah rusak meski dicuci di mesin cuci,

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Jika bisa dilepas, lepas bagian solnya dan
tempatkan di dalam kantung jaring tersebut. Meski begitu, jika solnya terbuat
dari bahan busa, kamu sebaiknya cuci sendiri secara manual,

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Bagian tali sepatu juga sebaiknya dilepas. Tali
ini bisa kamu tempatkan di kantung jaring,

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Jangan cuci sepatu bersamaan dengan pakaian
dengan bahan yang lebih halus,

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Jangan gunakan pengering di mesin cuci untuk
mengeringkan sepatu karena bisa merusak sepatu serta mesin cucinya. Keringkan
di bawah sinar matahari.

Gimana, nggak sulit kan ya sebenarnya mencuci sepatu di
mesin cuci, Millens? Tertarik untuk
mencobanya? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Dari
sekian banyak benda yang kamu pakai, bisa dikatakan sepatu adalah yang paling
jarang dicuci. Kebanyakan dari kita mencucinya beberapa minggu sekali atau
menunggu sampai sepatu benar-benar sudah kotor. Terkadang, kita juga malas
mencuci sepatu jika cuaca sedang nggak mendukung. Maklum, kalau nggak dijemur
di bawah sinar matahari yang terik, bisa jadi sepatu nggak bisa kering dan kamu
nggak bisa menggunakannya saat diperlukan.

Mencuci sepatu itu mudah meski terkadang merepotkan, cukup
dengan sikat dan sabun, kamu bisa membersihkannya. Tapi, kamu tahu nggak kalau
sebenarnya kamu juga bisa mencuci sepatu dengan mesin cuci? Yap, kamu nggak
salah baca. Mesin cuci di
rumahmu ternyata juga bisa dipakai untuk mencuci benda selain pakaian!

Malas mencuci sepatu secara manual? Kamu bisa lo mencuci sepatu dengan mesin cuci.&nbsp;

Sah-sah Saja Mencuci Sepatu dengan Mesin Cuci

   Sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat memudarkan warna bahan sepatu, terutama jika terbuat dari kain atau kulit sintetis. Pemudaran ini nggak hanya merusak estetika sepatu tetapi juga bisa menjadi tanda bahwa bahan tersebut mulai mengalami kerusakan.

   Bahan seperti kulit, kain, dan karet sangat rentan terhadap sinar UV. Paparan terus-menerus dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan retak, kain menjadi rapuh, dan karet menjadi keras serta mudah pecah. 

   Lem yang digunakan untuk menyatukan bagian-bagian sepatu bisa meleleh atau kehilangan daya rekatnya ketika terkena panas berlebih. Hal ini bisa menyebabkan sol sepatu terlepas atau bagian-bagian lain yang disatukan dengan lem menjadi longgar.

   Panas matahari dapat menyebabkan bahan sepatu melunak dan berubah bentuk. Sepatu yang dibiarkan di bawah sinar matahari dalam waktu lama bisa mengalami deformasi, membuatnya nggak nyaman lagi untuk dipakai.

   Mengeringkan sepatu dengan kipas angin adalah alternatif yang aman dan efektif. Kipas angin membantu sirkulasi udara di sekitar sepatu, mempercepat proses pengeringan tanpa merusak bahan.

   Menjemur sepatu di tempat teduh yang berventilasi baik adalah pilihan yang jauh lebih aman. Anda bisa menaruhnya di bawah atap atau di dalam ruangan dengan jendela terbuka.

   Mengelap bagian dalam dan luar sepatu dengan handuk kering atau kain penyerap dapat membantu mengurangi kelembapan sebelum menjemurnya di tempat yang teduh.

   Kertas koran dapat menyerap kelembapan dengan baik. Isi sepatu dengan kertas koran dan letakkan di tempat yang berventilasi untuk mempercepat proses pengeringan.

   Ada perangkat pengering sepatu elektrik yang dirancang khusus untuk mengeringkan sepatu dengan aman. Alat ini menggunakan panas dengan suhu yang terkendali dan sirkulasi udara untuk mengeringkan sepatu tanpa merusaknya.

Menjaga sepatu dalam kondisi baik nggak hanya memperpanjang umur pemakaiannya tetapi juga memastikan kenyamanan dan performa yang optimal. Dengan menghindari sinar matahari langsung dan memilih metode pengeringan yang lebih aman, kamu bisa menjaga sepatu tetap dalam kondisi prima lebih lama.

Gimana, cukup mudah kan mengeringkan sepatu secara aman ini, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Matahari adalah sumber energi yang sangat bermanfaat, namun menjemur sepatu di bawah sinar matahari langsung dapat membawa risiko yang nggak diinginkan. Bagi banyak orang, terutama mereka yang sering melakukan aktivitas luar ruangan atau olahraga, menjaga sepatu tetap bersih dan kering adalah hal yang penting.

Namun, cara mengeringkannya memegang peranan besar dalam menjaga kualitas dan umur panjang sepatu tersebut.

Menjemur sepatu di terik matahari mungkin membuatnya cepat kering. Tapi tahukah kamu kalau itu hanya akan merusak sepatu? Yuk, pelajari cara menjemur sepatu yang aman.

Menjemur Sepatu di Bawah Matahari Langsung Berisiko, Ini Alternatifnya



Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Foot &amp; Ankle Jakarta Knee &amp; Shoulder Orthopedic Sport Centre (JKOSC) Astuti Pitarini mengatakan, sepatu yang nggak tepat dapat menimbulkan beberapa masalah seperti bunion, hammer toe dan bahkan kesleo kaki.



Bunion merupakan benjolan tulang yang terbentuk pada sendi di pangkal jempol kaki. Pada kondisi ini, ujung jempol kaki akan tertarik ke arah jari-jari kaki yang lebih kecil dan memaksa sendi di pangkal jempol kaki untuk menonjol.

"Selain faktor genetik atau kondisi medis, bunion juga dapat disebabkan oleh penggunaan sepatu yang terlalu ketat dan sempit. Kondisi bunion yang semakin parah dapat menyebabkan penderita sulit berjalan dan menggunakan alas kaki karena benjolan menjadi lebih besar dan terasa menyakitkan," jelas Astuti.



Hammer toe merupakan kelainan bentuk yang menyebabkan jari kaki menekuk atau melengkung ke bawah. Kelainan bentuk ini paling sering memengaruhi jari kaki telunjuk atau tengah. Meskipun kondisi ini bisa jadi bawaan saat lahir, hammer toe juga dapat disebabkan oleh radang sendi atau pemakaian sepatu yang nggak pas.



Keseleo merupakan kondisi ketika ligamen di pergelangan kaki tertarik atau robek, sehingga menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan di area cedera. Sepatu dengan hak tinggi dan lancip adalah jenis sepatu yang paling berisiko menyebabkan cedera.

"Tumpuan berat tubuh pada ujung hak berbentuk lancip yang meningkatkan risiko terjatuh," katanya.

Nah, agar hal-hal buruk itu nggak terjadi, sebaiknya kamu mengetahui dulu tujuan penggunaan sebelum membeli sepatu. Selain itu, hal yang sering diremehkan oleh pengguna adalah masa kedaluwarsa sepatu. Misalnya, seorang pelari akan berisiko mengalami cedera kaki apabila sepatu yang digunakan sudah nggak berfungsi sebagai alat proteksi yang benar karena outer sole sudah menipis dimakan waktu.



"Sepatu lari yang sudah digunakan lebih dari 450 kilometer sebaiknya diganti untuk mencegah terjadinya sakit pada tumit atau telapak kaki," ujarnya.

Hal yang nggak kalah penting adalah memilih sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki. Sepatu yang baik adalah sepatu yang terasa nyaman sejak pertama kali digunakan.

Kalau kamu pertimbangan apa yang mendasari untuk membeli sepatu, Millens? Jangan sampai cedera kaki karena salah pilih sepatu, ya! (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Memilih Sepatu yang Tepat, Hindari Cedera Kaki.

Inibaru.id - Zaman sekarang, sepatu nggak hanya berfungsi sebagai alas atau pelindung kaki saja, tapi juga sebagai bentuk fesyen. Sebagai fesyen, desain sepatu selalu berkembang dalam waktu cepat. Meski begitu, nggak seharusnya kamu mengikuti perkembangan mode sepatu demi estetika semata tanpa memikirkan kenyamanan.&nbsp;

Model dan desain sepatu sekarang ini memang keren dan membuat kita tergoda untuk membeli. Tapi, hati-hati membeli sepatu karena nggak semuanya memberikan kenyamanan. Salah pilih sepatu bisa-bisa membuat kakimu sakit dan bermasalah.&nbsp;

Hati-Hati, Salah Pilih Sepatu Sebabkan Masalah Kaki

Produk sepatu Bata kali pertama dijual di Indonesia pada 1939 alias sebelum Indonesia merdeka! Saat itu, Bata memiliki dua pabrik produksi yang berlokasi di Kalibata, Jakarta Selatan dan Medan, Sumatera Utara. Dari lokasi pabrik di Kalibata itulah banyak orang mengira jenama ini asli Indonesia.

Bata atau T&amp;A Bata Shoe Company itu tercatat pertama beroperasi di Kota Zlin, Cekoslowakia pada 1894. Produk ini didirikan dua bersaudara Anna dan Antonin Bata. Jenama yang dipakai ternyata berasal dari nama keluarga sang ayah, yakni Tomas Bata.

Di Indonesia, Bata berkembang sangat pesat. Dua pabrik yang ada bisa menghasilkan 7 juta pasang sepatu tiap tahun. Jumlah itu terdiri atas 400 model dengan jenis dan bahan yang berbeda-beda. 

Namun, pada 1978, Bata yang merupakan perusahaan dengan status penanaman modal asing (PMA) mendapat hadangan dari berbagai pihak. Penghadangan itu bahkan sampai memunculkan boikot dan larangan dijual secara bebas di pasaran. 

Dengan adanya masalah itu, para penyalur produk sepatu Bata yang bekerja sama melalui sistem konsinyasi akhirnya mengambil alih jenama Bata dan mulai menjualnya dengan status izin dagang. Perusahaan Bata pun akhirnya berubah status menjadi PT Sepatu Bata yang merupakan perusahaan penanaman modal dalam negeri. Hal ini berarti, kalau sepatu Bata disebut sebagai produk dalam negeri, sebenarnya juga bisa dianggap benar meski pada awalnya merek ini memang berasal dari luar negeri.

Saat ini, sepatu Bata sudah terjual di lebih dari 50 negara. Sepanjang sejarah, Bata tercatat menjual lebih dari 14 miliar pasang, lo. Wah, merek ini ternyata benar-benar sukses, ya?

Kamu termasuk yang masa kecilnya sering memakai sepatu Bata nggak, Millens? Hm, atau jangan-jangan sampai saat ini pun kamu masih setia memakai produk-produknya, nih? (Bri/IB03/E07)

Inibaru.id - Siapa sih yang nggak kenal dengan merek sepatu Bata? Meski lebih akrab bagi anak 90-an, masih banyak kok anak-anak sekolah zaman sekarang yang memakainya. Produk sepatunya dianggap nggak ketinggalan zaman dan bisa dijangkau banyak lapisan masyarakat.

Saking lakunya di Indonesia, produk sepatu ini dianggap sebagai produk lokal. Bagaimana tidak, gerai penjualan produknya saja tersebar hampir seantero Indonesia. Warna logo Bata juga merah dan putih, Indonesia banget, kan?

Hanya, anggapan bahwa Bata adalah produk kebanggaan anak bangsa ternyata nggak tepat Millens. Realitanya, Bata ternyata berasal dari luar negeri, tepatnya dari Republik Cheska. Jauh juga, ya?

Namanya sangat khas Indonesia. Tokonya juga tersebar di berbagai penjuru Tanah Air. Hanya, sepatu Bata ternyata bukan merek asli Indonesia, lo. Bata ternyata asli dari Eropa. Kok bisa, ya?

Jangan Salah, Sepatu Bata Ternyata Bukan Merek Asli Indonesia, Lo

Inibaru.id &ndash; Bagi sebagian kaum hawa, sepatu hak tinggi atau high heels dianggap sebagai benda yang bisa membuat mereka terlihat lebih modis. Kendati yang belum terbiasa bakal susah pakainya, sepatu hak tinggi bisa menambah rasa percaya diri. Namun, pemakaian sepatu ini bisa memicu beberapa risiko kesehatan.
Laman Bisnis (4/12/2018) menulis, sepatu hak tinggi bisa memicu ketegangan pada otot kaki. Bahkan, dalam banyak kasus, penggunaan sepatu hak tinggi bisa menyebabkan cedera. Selain itu, jika kamu memakainya setiap hari, risiko untuk terkena masalah nyeri punggung bawah, nyeri pada persendian lutut, hingga osteoarthritis akan meningkat dengan signifikan.
Penggunaan sepatu hak tinggi juga bisa mempengaruhi postur tubuh dengan signifikan. Hal ini disebabkan posisi tumit yang sangat nggak wajar dan pembagian beban tubuh yang nggak seimbang. Kondisi itu juga akan mempengaruhi kondisi pinggul, bahu, serta punggung. Hal inilah yang bisa menyebabkan munculnya nyeri punggung.
Kaki bagian depan yang mendapatkan beban tubuh lebih banyak akan mengalami tekanan berlebihan yang akhirnya rentan terkena memar, pembengkakan, hingga nyeri otot. Tekanan yang tinggi pada bagian depan kaki juga akan membuat tubuh mengalami perubahan postur demi menjaga keseimbangan. Hal ini akan membebani lutut dan akhirnya meningkatkan risiko osteoarthritis dan penyakit degeneratif persendian.
Kebiasaan memakai sepatu hak tinggi juga akan membuat otot-otot betis mengalami pemendekan dan pengencangan secara permanen. Tendon Achilles juga akan semakin memendek sehingga lebih rentan mengalami peradangan yang disebut sebagai tendinitis.
Melihat fakta ini, sebaiknya memang kamu perlu sering memakai sepatu hak tinggi, Millens. Nggak masalah kok kalau memakainya sesekali seperti saat ada acara-acara penting atau bertemu dengan klien. Namun, pastikan dulu sepatu yang kamu kenakan aman dan nyaman untuk dipakai sehari-hari, ya. (IB09/E04)

Sepatu hak tinggi (high heels) memang bisa membuat penampilan lebih modis. Namun, terlalu sering memakainya bisa memicu masalah kesehatan, lo.

Meski Keren, Memakai Sepatu Hak Tinggi Berbahaya bagi Kesehatan

Inibaru.id &ndash; Saking cantiknya, barangkali kamu bakal bertanya-tanya siapa yang memproduksi sepatu dengan merek Prajna. Desainnya, sih, Indonesia banget. Tapi, kualitasnya nggak main-main! Ehm, Prajna merupakan sepatu produksi warga Semarang, Jawa Tengah, lo.
Prajna memiliki ciri khas desain tradisional karena dibuat dengan kombinasi kain, termasuk kain batik, kain lurik, kain tenun, dan broklat. Tapi, bisnis sepatu yang dimiliki oleh Paloma Paramita itu juga mempertahankan kualitas kulit dan bahan sintetisnya, kok. &nbsp;
&ldquo;Kami mengikuti perkembangan fashion yang ada, salah satunya dengan memberikan kombinasi bahan-bahan khas Indonesia ini," ungkap Hanny Novitawati, salah seorang pemasar, seperti ditulis Merdeka.com (10/1/2017).
Kendati berkesan tradisional, sepatu ini sangat elegan, lo. Modelnya pun bervariasi, mulai dari sepatu hak tinggi hingga flat shoes. Harganya? Dengan merogoh kocek mulai dari Rp 250 ribu, kamu sudah bisa membawa pulang sepatu Prajna. Sepatu ini awet, kok.
Terima Pesanan
<img src="/nuploads/39/sepatu%20prajna.jpg" alt="" width="700" />
<code>Sepatu Prajna. (Merdeka.com)</code>
Yang asyik, kamu nggak hanya bisa membeli sepatu yang sudah jadi di toko. Yap, kamu juga bisa memesan sepatu dengan model lain sesuai permintaan! Prajna juga menerima pesanan sepatu kembar untuk orang tua dan anak, lo.
Karena keluwesan ini, banyak pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia yang &ldquo;nyantol&rdquo; dengan sepatu Prajna. Ini juga didukung oleh pemasaran produk secara daring.
Oya, Prajna juga menyediakan tas yang serupa, lo, dengan variasi hargaa mulai Rp 350 ribu. Tas itu juga dipadukan dengan corak tradisional dari kain.
Ehm, memakai tas dan sepatu Prajna sekaligus, kayaknya bakal serasi banget, ya? Ha-ha. (IB08/E05)

Prajna. Sepatu asli Indonesia ini memiliki kualitas yang nggak kalah dari produk impor, lo. Yang unik, desainnya “Indonesia banget”!