Nah, karena dikenal sebagai jajanan tradisional yang digemari
warga Pekalongan dan sekitarnya, sejak lebih dari 20 tahun silam, warga
Kelurahan Pekajangan Gang 20, Kecamatan Kedungwungi Kabupaten Pekalongan, menjadikan
gebral sebagai bagian dari tradisi lebaran bernama Gunungan Gebral Syawalan.

Dari namanya saja, kita sudah tahu kalau tradisi ini digelar
saat Syawalan alias H+7 Idulfitri. Tapi, proses persiapan tradisi ini bahkan
sudah dilakukan sejak beberapa hari sebelum lebaran, lo! Ini dilakukan karena nantinya gunungan gebral ini bakal berukuran
raksasa, bisa sampai setinggi 2-3 meter, lo!

Karena jumlah gebral yang dibuat cukup banyak, jangan heran
kalau singkong yang disiapkan bisa sampai lebih dari 100 kilogram, gula jawa
yang dipakai mencapai 5 kilogram, gula pasir mencapai 10 kilogram, hingga lebih
dari 50 butir buah kelapa. Seperti mempersiapkan pesta besar, ya?

Yang pasti, gebral-gebral yang akan dijadikan gunungan ini
nantinya akan diberi pewarna makanan agar lebih menarik. Makanya, di
gunungannya, kamu bisa melihat gebral berwarna cokelat, hijau, merah, biru,
atau kuning.

Setelah gunungan gebral jadi, warga biasanya mulai mengaraknya
sejak pukul 08.00 WIB bersamaan dengan agenda jalan sehat. Setelah itu, pada
pukul 11.00 WIB, proses pemotongan gunungan dilakukan. Gebral pun kemudian
diperebutkan oleh warga. Setelah puas mendapatkan gebral, warga masih bisa
mencicipi sejumlah jajanan yang juga disediakan di Pekajangan.

“Tradisi ini penuh dengan nilai kebaikan dan kebersamaan
bagi warga dalam memperingati Syawalan,” ungkap mantan Bupati Pekalongan Asip
Kholbihi saat ikut serta dalam tradisi ini pada 21 Juni 2018.

Seru banget ya tradisi Gunungan Gebral Syawalan di
Pekalongan ini. Kalau kebetulan ada di sana, coba deh menontonnya langsung Siapa tahu bisa mendapatkan gebral yang lezat juga kan?&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Warga Pekalongan dan sekitarnya pasti akrab
dengan jajanan tradisional dari singkong bernama gebral. Selain mudah ditemukan
di pasar tradisional atau penjual aneka jajanan, gebral juga hadir dalam bentuk
tradisi lebaran benama Gunungan Gebral Syawalan.

Buat kamu yang belum tahu, gebral terbuat dari singkong yang
diberi tambahan parutan kelapa dan gula merah. Kombinasi ketiga bahan ini
membuat gebral memiliki rasa manis dan gurih yang bikin nagih.

Digelar pada H+7 Lebaran, tradisi gunungan gebral syawalan bikin meriah suasana Lebaran Ketupat di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah,

Gunungan Gebral Syawalan Bikin Meriah Lebaran di Pekalongan

Menurut cerita yang beredar, Batu Bleneng telah ada sejak zaman dahulu dan memiliki peran penting dalam keseimbangan alam. Batu ini diyakini digunakan untuk menutup sebuah mata air raksasa yang terus menyembur tanpa henti, mengancam pemukiman di sekitarnya. 

Kepercayaan lain menyebutkan bahwa batu ini menjadi tempat semedi para leluhur, menambah kesan magis yang menyelimutinya.

Konon, setiap usaha untuk memindahkan batu ini selalu gagal dan berujung pada kejadian aneh atau malapetaka. Selain itu, batu Bleneng dipercaya memiliki energi spiritual yang kuat, sehingga banyak orang menganggapnya sebagai tempat yang sakral.&nbsp;

Beberapa orang menghubungkan keberadaan batu ini dengan tingginya angka kecelakaan di tol tersebut, meskipun faktor keselamatan jalan dan kelalaian pengemudi lebih masuk akal sebagai penyebab utama.

Di lain sisi, mitos dan kepercayaan seputar Batu Bleneng memang menarik untuk dikaji. Namun, dari perspektif ilmiah, nggak ada bukti yang secara langsung mengaitkan keberadaan batu ini dengan kecelakaan yang terjadi. Sepertinya, faktor kelelahan pengemudi, kondisi jalan, serta aspek teknis kendaraan lebih berpengaruh terhadap keselamatan berkendara dibanding unsur mistis.

Meski begitu, kepercayaan terhadap Batu Bleneng tetap menjadi bagian dari kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Bagi sebagian orang, mitos ini bukan sekadar cerita, melainkan bagian dari sejarah dan identitas budaya yang perlu dihormati.

Batu Bleneng di Tol Cipali adalah salah satu fenomena unik yang menggabungkan sejarah, mitos, dan kepercayaan masyarakat. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita mistis yang menyelimutinya, keberadaan batu ini tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang melintasi jalan tol tersebut. 

Apakah Batu Bleneng memang memiliki kekuatan gaib, atau hanya sekadar batu biasa yang dilingkupi legenda? Jawabannya kembali pada kepercayaan masing-masing individu. Kalau kamu percaya nggak, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Di tengah hiruk-pikuk Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), terdapat sebuah batu besar yang menyimpan berbagai kisah mistis. Batu Bleneng, demikian masyarakat setempat menyebutnya, diyakini memiliki aura gaib dan nggak dapat dipindahkan. Keberadaannya di Kilometer 182 kerap dikaitkan dengan mitos yang berkembang turun-temurun.

Tol Cipali merupakan bagian dari Tol Trans Jawa yang menghubungkan Cikopo, Purwakarta, hingga Palimanan, Cirebon. Meski baru diresmikan pada 2015, tol ini telah menjadi saksi banyak peristiwa, termasuk kecelakaan yang kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis. Salah satu cerita yang paling terkenal adalah tentang Batu Bleneng yang berdiri kokoh di tepi jalan tol.

Konon, semua cara yang digunakan untuk memindahkan batu ini berakhir dengan kegagalan

Kisah Batu Bleneng di Tol Cipali yang Misterius

Lalu, apakah kimchi bisa
memberikan manfaat kesehatan bagi kulit? Jawabannya, benar! Karena kaya probiotik, sudah banyak penelitian yang menyebut
kimchi sebagai salah satu makanan yang paling sehat di dunia.

Selain bikin
pencernaan jadi lebih sehat, kandungan di dalam kimchi yang kaya akan vitamin
serta antioksidan juga bisa bikin sistem kekebalan tubuh lebih baik.
Artinya, makan kimchi memang bisa bikin kita jadi nggak mudah jatuh sakit.

Namun, apakah rutin makan kimchi bisa bikin kulit
glowing dan nggak jerawatan? Kalau ini, belum ada penelitian yang membuktikannya.
Meski begitu, ahli kesehatan membenarkan kemungkinan bahwa rutin makan kimchi bisa membantu kulit lebih sehat.

Fakta bahwa rutin makan kimchi bisa membantu kulit lebih sehat sempat diungkapkan ahli kulit dr Ruri Diah Pamela SpKK. Alasannya, kimchi kaya akan nutrisi sehat seperti probiotik
alias bakteri baik layaknya Lactobacilllus yang punya kemampuan unik berupa
menjaga keseimbangan mikrobioma pada usus.

Selama mikrobioma usus terjaga, peradangan pada tubuh bisa dicegah. Perlu kamu tahu, peradangan-peradangan pada tubuh adalah kondisi yang memicu munculnya jerawat pada wajah.

“Kimchi juga kaya antioksidan dan vitamin C yang baik untuk
kulit dan mampu melawan radikal bebas penyebab penuaan dini atau kulit kusam,”
ungkap dr Ruri sebagaimana dikutip dari Detik, Kamis (13/3/2025).

Meski baik untuk kesehatan kulit, bukan berarti hanya dengan
makan kimchi masalah kulit seperti jerawat bakal otomatis kelar. Mencegah kemunculan jerawat hanya bisa dilakukan dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat
secara keseluruhan demi mendapatkan manfaat tersebut.

Namun begitu, nggak ada salahnya untuk sering-sering mengonsumsi kimchi. Kamu suka
makan kimchi juga, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Kamu gemar mengonsumsi makanan khas
Korea, Millens? Kalau iya, pasti nggak asing dengan kimchi, bukan?
Sayuran fermentasi dengan rasa asam ini memang hampir selalu hadir di setiap menu kuliner di Negeri Gingseng.

Selain rasanya yang unik, banyak orang suka makan kimchi
karena konon bisa bikin kulit glowing. Bahkan, beberapa saat lalu, di media
sosial X, ada warganet yang mengaku kulitnya jadi nggak jerawatan lagi
setelah rutin makan kimchi selama enam bulan.

Di media sosial X, muncul narasi yang menyebut rutin makan kimchi bisa bikin kulit glowing. Beneran nggak, ya?

Benarkah Rutin Makan Kimchi Bikin Kulit Glowing?

Nah, agar semangat tetap terjaga dan nggak kehilangan spirit Ramadan, sebagai umat muslim, kita sejatinya bisa belajar dari sosok inspiratif dalam sejarah Islam, yaitu Umar bin Khattab.

Umar adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW dan khalifah kedua yang menggantikan Abu Bakar As-Siddiq. Khalifah yang berkuasa pada 634-644 ini dikenal karena ketegasan, kedisiplinan, dan komitmennya dalam menjalankan ajaran Islam.

Khalifah Umar bin Khattab hidup sekitar pertengahan abad ke-6. Sosoknya tinggi dan kuat serta piawai menunggang kuda dan bergulat. Semasa muda, dia memang dikenal sebagai pegulat tangguh yang sangat disegani kaumnya.

Kemampuan orasi Umar juga luar biasa, membuatnya acap diminta mewakili sukunya saat menghadapi konflik dengan suku lain di Arab. Kemampuan itu terus diasahnya setelah masuk Islam dan menjabat sebagai khalifah. Umar sangat disegani negara lain dan kepemimpinannya menjadi salah satu kekuatan besar di Timur Tengah.

Sosok yang semasa hidup dikenal dengan kesederhanaannya ini diberi julukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Al-Faruq atau orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Kematian sosok yang dijanjikan surga kepadanya ini adalah duka bagi umat Islam di seluruh dunia hingga sekarang.

Tiga Cara Menjaga Spirit Ramadan ala Umar

Menjadikan Umar bin Khattab sebagai anutan bukanlah sebuah kesalahan, karena bisa memotivasi kita untuk menjaga konsistensi dalam beribadah. Berikut adalah tiga cara menjaga spirit Ramadan dengan mengambil inspirasi dari kepemimpinan sang Khalifah kedua tersebut.

1. Menjaga konsistensi ibadah seperti kedisiplinan Umar

Salah satu sifat utama Umar bin Khattab adalah disiplinnya dalam beribadah. Dia selalu menjaga salat tepat waktu dan nggak membiarkan dirinya terlena dalam kenyamanan dunia.

Setelah Ramadan, kita bisa meneladani Umar dengan tetap menjaga konsistensi ibadah yang telah terbiasa selama sebulan penuh, seperti:

Ramadan bukan hanya tentang beribadah selama satu bulan, tetapi latihan untuk menjadi lebih baik sepanjang tahun. Seperti Umar yang tetap teguh dalam keimanannya setelah masuk Islam, kita pun harus tetap teguh dalam ibadah meskipun Ramadan telah berlalu.

2. Mengendalikan diri seperti Umar setelah menjadi pemimpin

Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang tegas, tetapi juga mampu mengendalikan emosinya. Ketika seseorang mengkritiknya, dia nggak marah, justru menjadikannya sebagai pelajaran.

Ramadan mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosi. Maka, setelah Idulfitri, kita harus tetap menjaga sikap ini, dengan cara:

Sebagaimana Umar yang mengendalikan dirinya dalam menghadapi kritik dan ujian, kita pun bisa menerapkan pengendalian diri yang kita latih selama Ramadan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Memperkuat kepedulian seperti kedekatan Umar dengan rakyat

Sebelum mendirikan Baitul Mal, Umar&nbsp;bin Khattab memilih tinggal di rumah lumpur sederhana di dekat kaum marjinal agar lebih mengenal rakyatnya. Untuk memastikan kesejahteraan rakyatnya, selama menjadi khalifah dia&nbsp;juga sering menyamar pada malam hari untuk menyelinap di antara mereka.

Ramadan seharusnya berhasil membentuk kita menjadi sosok yang seperti Umar yang peduli terhadap sesama, bahkan merelakan sebagian besar hartanya untuk rakyat dan menegakkan agama.

Setelah Idulfitri, kita bisa mempertahankan kebiasaan baik ini dengan:

Sebagaimana Umar yang tidak berhenti membantu rakyatnya, kita pun bisa menjadikan Ramadan sebagai titik awal untuk terus berbagi kebaikan pada hari-hari ke depan.

Spirit Ramadan bisa terus hidup dalam keseharian jika kita mau berpikir bahwa bulan suci itu bukanlah semata momen sesaat, tapi bagian dari perjalanan spiritual yang berkelanjutan. Maka, tujuannya bukanlah menjadi bersih, tapi bertahan dalam kebersihan itu. Sepakat, Millens? (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id - Ramadan disebut sebagai Bulan Suci, salah satunya karena pada bulan tersebut kita seperti yang "kotor" pada bulan-bulan sebelumnya direndam, dikucek, lalu dibilas agar menjadi pribadi yang bersih saat merayakan kemenangan Hari Raya Idulfitri.

Setelah bersih, tentunya kita nggak pengin kotor-kotor lagi dong? Kita berharap menjadi pribadi baru yang lebih baik dengan semangat menggebu dalam beribadah, disiplin waktu, dan kebiasaan baik lainnya. Sayangnya, acap kali semangat itu mengendur setelah kita kembali ke rutinitas lama.

Idulfitri bukanlah momen untuk melupakan Ramadan yang telah berlalu, tapi menjadikannya patokan akan seperti apa kita selanjutnya.

3 Cara Menjaga Spirit Ramadan setelah Idulfitri: Belajar dari Umar bin Khattab

Sindrom metabolik adalah kumpulan kondisi yang mencakup tekanan dan gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang nggak normal, yang semuanya meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Selain itu, kebiasaan makan sendirian juga dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Age and Ageing meneliti sekitar 35.000 pria dan wanita mengenai kebiasaan makan mereka melansir Kumparan (15/11/2021).

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang sering makan sendiri, terutama laki-laki, lebih berisiko mengalami depresi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya interaksi sosial dan perasaan kesepian yang muncul saat makan tanpa ditemani.

Penelitian lain yang dipublikasikan dalam jurnal Menopause&nbsp;mengutip Suara (10/12/2021) menunjukkan bahwa perempuan yang terbiasa makan sendiri memiliki risiko 2,58 kali lebih tinggi mengalami angina, yaitu gejala penyakit arteri koroner yang melibatkan berkurangnya aliran darah ke jantung.

Selain itu, mereka cenderung kurang memperhatikan asupan nutrisi seperti kalori, serat, dan karbohidrat, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung.

Kebiasaan makan sendirian dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental, termasuk peningkatan risiko obesitas, sindrom metabolik, depresi, dan masalah jantung.

Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan interaksi sosial saat makan, seperti makan bersama keluarga atau teman, untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Ternyata hal yang kita anggap sepele punya efek kesehatan yang cukup serius ya?

Kalau kamu suka cari teman nggak waktu makan, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id -&nbsp;Siapa sangka jika kebiasaan makan sendirian bukan hanya memengaruhi aspek sosial seseorang, tetapi juga berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental?

Yap, menurut Klikdokter (26/5/2020) berbagai penelitian menunjukkan bahwa sering makan sendiri dapat meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Obesity Research and Clinical Practice menemukan bahwa individu yang sering makan sendirian mengalami peningkatan risiko obesitas hingga 45 persen dan sindrom metabolik hingga 64 persen.

Kerap makan sendirian bisa membuatmu terkena gangguan kesehatan.

Sering Makan Sendiri Berpotensi Pengaruhi Kesehatan Fisik dan Mental

Buruh pabrik yang memakai masker mengamati suasana di dalam pabrik Kawasan Industri Terboyo, Semarang, Senin (16/11/2020). Seluruh karyawan yang hendak masuk ke dalam pabrik diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Buruh pabrik yang menggunakan masker menyelesaikan pekerjaanya di Kawasan Industri Terboyo, Semarang, Senin (16/11/2020). Seluruh karyawan yang hendak masuk ke dalam pabrik diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Inibaru.id - Menepis anggapan bahwa pabrik adalah biang penularan Covid-19 di Kota Semarang, Kawasan Industri Terboyo menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Protokol ini dilakukan agar pabrik-pabrik di kawasan tersebut tetap bisa beroperasi dan nggak menjadi klaster baru.&nbsp;

Untuk mewujudkan protokol kesehatan yang baik, seluruh pabrik di kawasan itu diharuskan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pemakaian masker bagi seluruh buruh, tamu, dan pengelola. Selain itu, mereka juga diwajibkan menyediakan tempat cuci tangan.

Sementara, bagi buruh, mereka diwajibkan melakukan 3M saat bekerja, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Pabrik belakangan menjadi sorotan lantaran kerap dianggap sebagai penyebab penularan Covid-19. Guna menepis anggapan negatif itu, Kawasan Industri Terboyo Semarang menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.

3M Jadi Cara Agar Pabrik di Kawasan Industri Terboyo Tetap Beroperasi

“Unjuk rasa
bisa dilakukan di lingkungan pabrik masing-masing, stop produksi,” tegas Iqbal.

Selain
dengan aksi demo dan mogok kerja, apakah ada cara lain yang bisa membatalkan
Omnibus Law? Sebenarnya, kasus ini mirip dengan saat sejumlah elemen mengkritik
habis-habisan revisi Undang-Undang KPK pada September 2019 lalu. Saat itu, aksi
demo juga dilakukan besar-besaran.

Hanya,
sejumlah pihak juga melakukan cara lain. Berikut adalah cara-cara tersebut.

Cara
pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan uji materi atau bahasa kerennya
adalah judicial review ke Mahkamah
Konstitusi (MK). Apalagi Omnibus Law disebut-sebut penuh dengan kontroversi dan
nggak membela hak-hak pekerja di Tanah Air. Hal ini dianggap bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Tapi,
pengajuan uji materi ini membutuhkan waktu dan harus dilakukan dengan
melibatkan ahli hukum yang berpengalaman. Hal ini harus benar-benar
diperhatikan agar bisa menang di MK sehingga&nbsp;
tersebut bisa dibatalkan.

Mengharapkan Presiden Mengeluarkan Perppu

Selain
mengajukan judicial review ke MK, ada
juga cara lain yang bisa dilakukan, yakni meminta presiden untuk mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu). Masalahnya, karena
partai-partai yang mendorong disahkannya Omnibus Law juga adalah partai yang
mendukung pemerintah, bisa jadi wacana ini akan sulit diwujudkan.

Pada Kamis
(8/10) nanti, aksi puncak unjuk rasa buruh se-Indonesia akan digelar di depan
Gedung DPR/M. Rencananya, aksi ini akan dihadiri para buruh dari wilayah
se-Tanah Air, khususnya yang berasal dari kawasan Jabodetabek.

Kalau
menurut kamu, Omnibus Law ini memang merugikan pekerja nggak sih? (Kom/IB09/E05)

Inibaru.id – Gelombang aksi demonstrasi dan mogok kerja
nggak bisa lagi dihindari. Sejumlah serikat buruh di berbagai wilayah di
Indonesia sudah bersepakat untuk melakukannya mulai hari ini, Selasa
(6/10/2020) dengan tujuan menggagalkan Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Ciptaker)
yang baru saja disahkan DPR menjadi Undang-Undang (UU), Senin (5/10).

Berdasarkan
keterangan Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal,
setidaknya dua juta buruh yang berasal dari 32 federasi serikat buruh akan
melakukan mogok nasional hingga Kamis (8/10) mendatang.

Buruh sudah memastikan diri akan melakukan aksi demo dan mogok kerja akibat disahkannya Omnibus Law Cipta Kerja oleh DPR. Tapi, ada nggak sih cara lain yang bisa dilakukan demi membatalkan UU kontroversial ini?

Selain Demo dan Mogok Kerja, Mungkinkah Ada Cara Lain untuk Membatalkan Omnibus Law?

Doni juga menjelaskan tentang keluarnya izin bekerja dari pemerintah bagi masyarakat di usia produktif untuk bekerja. Hal ini ternyata didasari oleh pertimbangan angka kematian akibat virus corona. Sementara itu, pekerja dengan usia lebih tua, khususnya yang lebih dari 60 tahun ternyata memiliki risiko lebih besar mengalami kematian akibat virus corona, yakni 45 persen.

Para pasien dengan usia 46 tahun sampai 59 tahun memiliki tingkat kematian 40 persen. Persentase ini jauh lebih tinggi dari risiko kematian bagi pasien dengan usia 45 tahun ke bawah yang hanya sekitar 15 persen.&nbsp;

"Seluruh pimpinan di perusahaan, seluruh para
manajer, kepala di tiap-tiap bagian yang mempekerjakan karyawan pegawai harus
memperhitungkan faktor data yang telah berhasil dikumpulkan oleh gugus tugas
gabungan dari ahli epidemiolog dari berbagai perguruan tinggi termasuk tim dari
Kemenkes," ungkap Doni. 

Meski demikian, keluarnya izin ini nggak berarti pekerja berusia di usia produktif (45 tahun ke bawah) kebal terhadap
Covid-19. Doni menjelaskan jika kelompok ini tetap memiliki resiko terjangkit
virus apabila nggak melakukan pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan.&nbsp;

"Mereka harus bisa jaga diri untuk tidak
mendekatkan diri kepada keluarganya. Harus mematuhi protokol kesehatan,"
lanjutnya.

Kalau menurut kamu, ide untuk mengizinkan masyarakat di usia produktif kembali bekerja ini sudah sesuai dengan kondisi pandemi corona seperti sekarang ini atau nggak, Millens?&nbsp;(Med/MG29/E07)

Inibaru.id – Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Doni Monardo menyebut hanya 11 bidang pekerjaan yang diizinkan untuk tetap beroperasi di tengah pandemi. Hal ini berarti, meski Pemerintah menyebut warga dengan usia 45 tahun boleh bekerja, jika tidak bekerja di 11 sektor yang diizinkan, nggak akan diizinkan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 9 Tahun
2020.

Permenkes tersebut berisi tentang pedoman pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Daftar sektor pekerjaan yang akan diizinkan adalah pelayanan kesehatan, perekonomian, bahan bakar minyak dan gas (BBM), keuangan, ekspor impor, komunikasi, industri, distribusi, logistik, pertahanan dan keamanan, ketertiban umum, dan kebutuhan pangan.&nbsp;

Pemerintah memberi kesempatan kepada warga berusia kurang dari 45 tahun atau usia produktif untuk tetap bekerja di tengah pandemi Covid-19. Hanya, persyaratannya juga sangat ketat. Selain itu, hanya para pekerja dari 11 sektor yang diizinkan bekerja. Apa sajakah sektor tersebut?

Hanya Orang Berusia di Bawah 45 Tahun dari 11 Sektor Ini yang Boleh Bekerja

Saat itu, masih terdapat pekerja di lantai
dua. Mereka mendengar suara benda terjatuh sehingga memutuskan untuk mengecek dari lantai tiga. Saat itulah mereka menyadari RA mengalami kecelakaan sehingga langsung melakukan pertolongan.

“Di sana mereka menemukan korban sudah terjatuh dalam kondisi
tak sadarkan diri. Korban lalu diberikan pertolongan pertama dan dilarikan ke
rumah sakit,” tuturnya.

Dari pantauan olah tempat kejadian perkara, ditemukan tali
berbahan nilon yang membentang. Saat ditemukan dalam kondisi terjatuh, terdapat tali yang menempel di tubuh RA. Hal ini membuat banyak orang menduga RA terjatuh akibat terjerat tali.

Hanya, belakangan ini di Youtube beredar video berdurasi 17 detik yang
memperlihatkan&nbsp; sesosok kuntilanak tengah berada di lantai dua Bandara
Yogyakarta Airport (YIA). Di Instagram pun beredar foto dengan caption seorang petugas parkir tewas
akibat dilempar sosok kuntilanak dari lantai tiga Bandara YIA.

Akun yang menyebarkan video tersebut salah satunya adalah CHENOUTEZZ CHANELL
dengan judul “Penampakan sosok wanita kuntilanak di bandara BIY / YIA
KULONPORGO”. Dalam video tersebut, terlihat seorang perempuan berpakaian putih dan berambut
panjang tengah berdiri di tepi jendela memperhatikan arah luar. Perempuan yang
diduga kuntilanak tersebut hanya diam saat pembuat video merekamnya.

Akun Youtuber bernama Eko Priyo pun memberikan balasan pada
video tersebut. “Tolong admin ini video
hoax. Di YIA gak ada bangunan seperti itu, kebetulan saya bekerja di sana,”
kata dia.

Youtuber lain Rht Diante pun mengatakan hal yang sama. “Mana ada gedung kayak gini di YIA? Ini
dapet video dari mana min? Mending cari tau kebernarannya dulu sebelum
ngeshare, dari pada HOAX jadinya.”

Pikiran dan logika yang jernih memang harus dikedepankan
untuk melihat insiden ini ya, Millens!
Semoga kejadian kecelakaan kerja seperti ini nggak terulang lagi. (Kom/MG26/E07)

Inibaru.id – RA, Petugas
Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA), Kabupaten Kulonprogo, Daerah
Istimewa Yogyakarta meninggal karena kecelakaan kerja. Insiden ini terjadi pada Sabtu (2/5/2020). Korban diketahui jatuh dari pohon. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban nggak bisa diselamatkan.

“Korban saat itu sedang piket, lalu ada warga yang meminta
diantar menuju kantor Angkasa Pura I. Namun korban menolak,” kata Kapolsek
Temon Kompol Riyono pada Selasa (5/5/2020).

Riyono melanjutkan, setelah RA menolak, warga yang
meminta tolong itu pun berjalan sendiri menuju taman. RA kemudian berinisiatif
mengawasi warga tersebut dari atas pohon. Nahas, RA kemudian terjatuh dan mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala.

RA meninggal setelah mengalami kecelakaan kerja di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Hanya, belakangan beredar video yang menyebut Penyebab kematian RA adalah didorong oleh kuntilanak. Apakah hal ini memang benar?

Benarkah Pekerja di YIA Tewas Karena Didorong Kuntilanak?

Pengangguran
muda lebih diprioritaskan untuk pendaftaran Gelombang II ini. Pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak pandemi Covid-19 juga boleh mendaftar. Korban PHK dan karyawan yang masih bekerja namun ingin meningkatkan kompetensi juga diperbolehkan ikut serta.

Setelah terdaftar di laman www.prakerja.com, ada beberapa tes yang
mesti kamu ikuti seperti tes motivasi dan kemampuan dasar guna melengkapi proses pendaftaran. Dalam tes ini, terdapat 19 soal yang harus diselesaikan dalam waktu 25 menit. 

Tes yang harus dilaksanakan adalah pengoperasian matematika (penjumlahan,
pengurangan pecahan, logika), pengurutan instruksi, pemahaman bacaan
non-sastra, dan pertanyaan terkait motivasi kamu mengikuti tes.&nbsp;Kalau kamu gagal di tes ini, jangan terlalu bersedih. Masih ada kesempatan untuk mendaftar lagi di gelombang berikutnya.

Jika kamu lolos, akan diberi bantuan pelatihan senilai Rp 1
juta untuk ikut pelatihan di Platform Digital Media yang telah ditunjuk
pemerintah. Di sana, kamu bisa memilih berbagai macam pelatihan seperti fotografi, tips membuka usaha, kursus bahasa, keterampilan perawatan dan kecantikan, keterampilan mencari uang di meda sosial, dan lain-lain. 

Terdapat dua jenis insentif yang didapatkan pemegang sah
Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan pertama, yaitu Insentif Pelatihan untuk anggaran 2020 sebesar Rp 600.000 per bulan
selama 4 bulan dan Insentif Survei Kebekerjaan untuk anggaran 2020 sebesar Rp
50.000 per survei. Rencananya, ada tiga survei yang bisa diikuti peserta Kartu Prakerja.

Peserta Kartu Pra Kerja juga akan mendapatkan insentif jika telah memenuhi hal-hal berikut.

2. Bagi peserta yang mengikuti lebih dari satu pelatihan, insentif hanya diberikan pada pelatihan
yang pertama saja, untuk kedua dan seterusnya nggak ada insentif. 

3. Telah mengirim ulasan terhadap Lembaga Penelitian. 

4. Telah mengisi penilaian terhadap Lembaga
Pelatihan. 

Pemerintah menargetkan ada 30 gelombang pendaftaran Kartu Prakerja hingga akhir 2020. Kuota per gelombang akan dibagi berdasarkan area dan periodenya masing-masing. Untuk mengetahui jumlah kuota per gelombang, kamu bisa mengeceknya di&nbsp;dashboard akun.

Kalau kamu masih penasaran, langsung cek saja di web resminya di www.prakerja.com ya. Jika berhasil mendaftar, pergunakan insentifnya dengan bijak ya! (Kom/MG26/E07)

Inibaru.id – Pendaftaran
Gelombang I Kartu Prakerja telah terlaksana pada 11-16 April 2020 lalu. Proses ini berhasil menjaring setidaknya 200.000 orang. Pemerintah pun membuka pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang II mulai hari ini, Senin (20/4/2020).

Manfaat program Kartu Prakerja yang didapat peserta adalah bantuan biaya
pelatihan dan pengembangan kompetensi kerja bagi para tenaga kerja aktif berusia
18 tahun ke atas. Peserta juga harus tidak sedang menjalani sekolah atau kuliah. Satu hal yang pasti, bantuan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi, bukannya menggaji pengangguran. 

Kalau kamu berencana untuk mendaftar, segera kunjungi situs resminya di www.prakerja.go.id.
Pastikan sudah memiliki alamat surat elektronik (surel) aktif dan password. Jika
kamu bisa mendaftar, akan mendapat uang pelatihan dan intensif. Bantuan bagi peserta ini hanya akan diberikan satu kali seumur hidup.

Mulai Senin (20/4/2020), pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang II resmi dibuka.&nbsp; Kamu yang pengin mendaftar bisa membuka web resmi Kartu Prakerja dan mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang II Telah Dibuka, Cek Penjelasannya Berikut

Dalam pembuatan nasi kotak, Rumah Pintar BSD City juga menggandeng
para ibu rumah tangga yang tergabung dalam Sentra Kriya untuk memasak. Lewat
Sentra Kriya pula, beberapa keperluan dalam mencegah penyebaran virus
diproduksi.

“Sebelum ini, Rumah Pintar BSD City juga sudah terlebih dahulu
membagikan masker, hand sanitizer dan cairan disinfektan sebagai hasil
Sentra Kriya, sebagai bentuk kepedulian Sinar Mas Land kepada masyarakat,”
lanjut Maria.

Di samping itu, sebanyak 5.000 paket pangan dibagikan Sinar Mas Land
kepada warga terdampak Covid-19. Khusus bagi yang tinggal di
sekitar BSD City, pihak perusahaan akan mengantarkan langsung ke rumah-rumah
yang membutuhkan secara bertahap.

Nggak hanya membagikan makanan dan bahan pangan pada warga terdampak
Covid-19, sejumlah sekolah binaan Rumah Pintar BSD City juga kebagian masker,
cairan disinfektan, dan hand sanitizer.

FYI, Rumah
Pintar BSD City yang didirikan pada 2014 lalu merupakan bentuk kepedulian Sinar
Mas Land di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Tujuannya membantu
pemerintah menyelenggarakan pendidikan non formal bagi anak-anak dan remaja.
Rumah Pintar BSD City juga berperan sebagai sarana pemberdayaan UMKM dan ekonomi ibu rumah tangga.

Sinar Mas Land berkomitmen mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona. Semenjak Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 menjadi pandemi global, perusahaan langsung ambil bagian dalam pengadaan alat-alat medis.

Sebagai contoh, Sinar Mas Land menyediakan 25.000 rapid
test kit untuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, instansi-instansi
kesehatan, dan beberapa Pemerintah Daerah.&nbsp;Sebanyak 750 alat pelindung diri (APD) juga telah disumbangkan ke berbagai
institusi, termasuk Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kota Tangerang
Selatan, Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Nggak hanya itu, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Batam dan TNI-Polri,
Sinar Mas Land membentuk sukarelawan pelatihan cara cuci tangan yang baik. Bahkan, 210.000 liter hand
sanitizer yang didatangkan oleh Yayasan Temasek, Tuan Sing Holding Limited
dan Sinar Mas dari Singapura juga telah distribusikan.

Wah, sumbangan yang sangat berharga ya, Millens. Sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan! (MG26/E07)

Inibaru.id – Para
pekerja harian yang berpenghasilan nggak menentu menjadi kelompok yang paling rentan terdampak pandemi Covid-19. Sektor kerja kelompok ini bermacam-macam dari
pedagang asongan, tukang parkir, tukang sayur, pemulung, buruh cuci, ojek online, hingga masyarakat yang nggak
mampu secara ekonomi lainnya.

Salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia, Sinar
Mas Land menaruh kepedulian terhadap masyarakat marjinal tersebut. Melalui Rumah
Pintar BSD City, Sinar Mas Land setiap hari membagikan sekitar 150-200 nasi
kotak bagi para pekerja harian dan warga yang membutuhkan. 

&nbsp;“Total
yang kami alokasikan 1.000 nasi kotak setiap minggunya. Untuk kelancaran selama
pendistribusian, kami bekerja sama dengan personil kepolisian dari Polres
Tangerang Selatan,” kata CSR Department Head BSD City Maria Chatarina. 

Sinar Mas Land membagikan seribu nasi bungkus pada pekerja harian dan warga rentan lainnya selama pandemi corona. Melalui Rumah Pintar BSD City, pihak perusahaan juga membagikan 5.000 paket makanan.

Bantu Pekerja Terdampak Corona, Sinar Mas Land Bagikan Seribu Nasi Kotak Tiap Minggu

Inibaru.id &ndash; Kata "buruh" mungkin sudah nggak asing lagi ditelingamu. Selama ini, sebagian masyarakat menganggap buruh sebagai pekerja kelas rendah. Namun, bila ditelusuri lebih jauh, buruh nggak hanya sebutan bagi pekerja "kasar". Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain disebut buruh sesuai dengan pasal 1 ayat 3, Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Lebih lanjut, dalam UU tersebut, buruh juga disejajarkan dengan pekerja. Hal ini diperkuat Agusmidah dalam penelitiannya pada 2010 silam. Dalam penelitian yang berjudul "Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Dinamika, dan Teori", Agusmidah menyamakan posisi buruh dan pekerja.
Salah seorang staf pengajar di Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Herdiansyah Hamzah bahkan secara gamblang menyamakan definisi buruh, pekerja, dan karyawan. Hal itu diungkapkannya di sebuah tulisan di Antaranews.com (23/1/2014).
Lebih lanjut, Herdiansyah menjelaskan, kata buruh ini memiliki catatan panjang dalam sejarah. Makna kata tersebut dipengaruhi banyak hal, mulai dari sosial, politik, ekonomi, hingga budaya.
Pada masa Presiden Soekarno, istilah buruh sangat akrab di telinga masyarakat. Bahkan, istilah ini digunakan untuk menyebut semua orang yang bekerja baik di bidang industri maupun pemerintah dengan tujuan untuk mendapat upah.
Dalam struktur pemerintahan, Soekarno juga lebih memilih menggunakan istilah buruh ketimbang pekerja. Pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (Juni 1947-Januari 1948), S.K. Trimurti diangkat sebagai Menteri Perburuhan. Ini membuktikan, istilah buruh pada masa itu memiliki citra positif.
Nah, istilah buruh ini mulai ditinggalkan sejak zaman Presiden Soeharto. Presiden ke-2 RI itu mengubah istilah Menteri Perburuhan menjadi Departemen Tenaga Kerja (sekarang Kementerian Tenaga Kerja). Menurut salah seorang akademisi Universitas Bina Nusantara Jakarta Sidharta dalam tulisannya yang dipublikasikan di Bussines-law.binus.ac.id (2015), hal tersebut agak masuk akal. Ini karena istilah tenaga kerja diambil dari terjemahan kata manpower yang meliputi semua orang yang mempunyai kemampuan untuk bekerja.
Nggak berhenti sampai di situ, pergantian istilah ini juga terjadi dalam dinamika perkembangan serikat buruh di Indonesia. Pada tahun 1985, Kongres II Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) resmi mengganti kata buruh dengan pekerja. Mereka memutuskan mengubah nama menjadi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).
Istilah buruh diganti dengan pekerja karena buruh dinilai memiliki citra menentang kekuasaan. Lebih lanjut, Sidharta mengungkapkan, dalam filsafat bahasa pilihan kata memang tidak bebas nilai. Diksi tidak lepas dari kekuasaan. Menurut Sidharta, penguasa kerap kali sengaja memilih dan memaksa penggunaan kata-kata tertentu untuk meneguhkan kekuasaannya atau memojokkan lawan politiknya. Jadi, wajar saja Millens kalau timbul kecurigaan bahwa pemilahan terminologi&nbsp;buruh, pekerja, pegawai, dan&nbsp;karyawan&nbsp;sengaja digunakan untuk memecah konsolidasi kekuatan kelompok ini dalam menghadapi penguasa dan pengusaha.
Namun, sudah semestinya istilah buruh disamakan dengan istilah pekerja, pegawai, maupun karyawan karena kedudukan mereka sama. Gimana, setuju? (Verawati Meidiana/E04)

Setiap tahun, Indonesia memperingati Hari Buruh Internasional. Peringatan itu bahkan sudah resmi ditetapkan sebagai hari libur nasional. Eh, tapi siapa sih yang disebut buruh itu?