Suasana Warung yang Sederhana dan Bikin Betah

Begitu masuk ke area warung, suasananya langsung terasa Jogja banget: sederhana, hangat, dan jauh dari bising jalan raya. Tempatnya memang kecil, tapi justru itu yang menambah kesan rumahan. Pembeli duduk dengan sabar menunggu pesanan sambil menghirup aroma bumbu yang ditumis di atas tungku arang yang bikin kamu bernostalgia.

Penilaian para pengunjung yang datang pun rata-rata positif. Banyak yang memuji keramahan Pak Uun dan pelayanannya yang gesit, meski harus memasak hingga empat wajan sekaligus ketika sedang ramai-ramainya.

Salah satu keunikan Bakmi Pak Uun ada pada proses memasaknya yang tetap mempertahankan cara tradisional. Wajan panas diletakkan di atas tungku arang, lalu minyak dituang untuk menumis bumbu yang harum. Setelah itu baru ditambahkan daging ayam, air, sayuran, dan mie. Untuk nasi goreng, tahapannya hampir sama. Bedanya, setelah bumbu matang, nasi langsung digoreng hingga warnanya merata.

Teknik memasak ini menghasilkan aroma smokey yang lembut, khas masakan Jawa tempo dulu. Kuah bakmi godok-nya cenderung creamy, gurih, dan penuh rasa. Banyak pelanggan menyebut bakmi di sini terasa semakin nikmat karena menggunakan telur bebek. Pantas saja rasanya begitu kaya dan bikin susah lupa.

"Kuahnya creamy, kematangan mi pas, porsinya juga bikin kenyang," ungkap salah seorang pembuat konten kuliner terkemuka di Instagram @dyodoran.

Menu yang paling populer di sini tentu saja bakmi godok. Versi gorengnya juga tidak kalah sedap, cocok buat kamu yang kurang suka makanan berkuah. Ada juga nasi goreng dengan cita rasa klasik ala kampung. Harga per porsinya mulai sekitar Rp17.000 saja, murah untuk ukuran cita rasa yang bikin pelanggan balik lagi berkali-kali.

Beberapa pengunjung punya rekomendasi personal. Ada yang selalu pesan bakmi godok telur bebek, ada pula yang menyarankan minuman jahe serai sebagai pendamping biar tubuh hangat di malam hari. Kalau mau lebih nendang, teh hangat atau kopi juga cocok menemani makanmu.

Bakmi Palbapang Pak Uun bukan sekadar tempat kuliner karena menawarkan pengalaman dari suasana kampung yang tenang sampai aroma arang yang menguar dari dapur kecilnya. Jadi kalau kamu sedang di Bantul atau lagi kangen cita rasa bakmi Jawa yang otentik, warung ini wajib banget kamu sambangi. 

Ingat, datang lebih awal, ya, Gez, biar nggak kehabisan! (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kalau kamu penyuka bakmi Jawa, nama Bakmi Palbapang Pak Uun rasanya wajib masuk daftar kunjungan. Warung kecil yang tersembunyi di tengah permukiman Bantul ini sudah jadi legenda sejak tahun 2000. Meski lokasinya nyempil di Karasan, Palbapang, banyak orang rela “blusukan” demi seporsi bakmi godok gurih yang konon bikin ketagihan.

Warung Bakmi Pak Uun buka setiap hari mulai pukul 17.00 sampai 22.00 WIB. Tapi jangan tertipu jam tutupnya ya karena sering kali dalam tiga jam saja setelah buka, seluruh menu sudah ludes. Banyak food hunter yang sudah mengingatkan: kalau mau dapat jatah, datanglah sebelum malam benar-benar larut.

Meski buka sejak pukul 17.00 sampai 22.00 WIB, terkadang Bakmi Palbapang Pak Uun sudah kehabisan makanan saking banyaknya pembeli yang datang.

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

Salah satu penyebab utama risiko ini datang dari kualitas charger itu sendiri. Banyak charger murah atau palsu yang beredar, dan sayangnya, masih sering kita temui di rumah-rumah.

Charger semacam ini biasanya tidak punya sistem perlindungan arus, panas, atau pemutus otomatis. Jadi saat tetap terhubung ke listrik, ia akan terus bekerja dan menghasilkan panas. Kalau komponennya kurang bagus, panas yang menumpuk bisa memicu kerusakan, bahkan kebakaran.

Selain kualitas, faktor lingkungan juga berpengaruh. Charger yang dibiarkan menancap dan berada di area tertutup, misalnya dekat tumpukan barang atau di belakang furnitur, lebih mudah terperangkap panas. Apalagi kalau ruangan cenderung panas atau lembap, risiko kerusakan pada charger pun semakin tinggi.

Walau jarang terjadi, fluktuasi listrik dan sambaran petir bisa mempengaruhi perangkat yang sedang terhubung ke soket. Charger yang tidak punya pelindung arus bisa rusak seketika saat ada lonjakan tegangan. Dalam kasus ekstrem, korsleting bisa terjadi dan menimbulkan percikan api. Memang bukan sesuatu yang terjadi setiap hari, tapi cukup banyak orang yang baru sadar setelah perangkat mereka gosong duluan.

Peluang Muncul Ledakan Kecil, Tapi Tetap Ada

Tenang, bukan berarti setiap charger yang kamu biarkan menancap bakal “meledak”. Kalau kamu memakai charger asli dari jenama terpercaya, risiko masalah ini jauh lebih kecil. Produk resmi biasanya sudah melewati uji keselamatan dan punya fitur pencegahan panas berlebih. Tapi tetap saja, risiko kecil bukan berarti nol, apalagi kalau chargermu sudah menua, sering jatuh, atau pernah terasa panas berlebihan.

Untuk charger palsu, ceritanya beda. Risiko korsleting atau kebakaran naik berkali-kali lipat karena komponennya nggak dirancang tahan lama. Jadi lebih baik hindari, ya.

Biar nggak waswas, kamu bisa melakukan beberapa langkah sederhana:

Jadi, meski kelihatannya sepele, kebiasaan membiarkan charger tetap menancap tetap punya risiko. Baiknya segera lepas dari stopkontak deh kalau memang sudah nggak dipakai. Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kita semua pasti pernah melakukan ini: selesai ngecas, ponsel dicabut, tapi kepala chargernya tetap anteng nempel di stopkontak. Kelihatannya sih nggak masalah. Toh nggak lagi dipakai, kan? Tapi ternyata kebiasaan kecil ini bisa menimbulkan risiko yang jarang kita sadari.

Meski jarang terjadi, ada kemungkinan kepala charger yang dibiarkan terus menancap bisa bermasalah. Tapi, jangan keburu membayangkan munculnya ledakan dramatis seperti di film, ya. Masalahnya biasanya jauh lebih sederhana, tapi tetap berbahaya kalau dibiarkan.

Banyak dari kita yang membiarkan kepala charger terus menancap di stop kontak meski sudah nggak lagi dipakai. Apakah hal ini berbahaya jika dibiarkan?

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

Peresmian dilakukan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Drs Agus Andrianto SH MH bersama jajaran pejabat kementerian, pimpinan Undip, dan perwakilan pemerintah daerah.


Dalam sambutannya, Menteri Agus menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas akses layanan keimigrasian. Dia mengatakan, keberadaan titik layanan di kampus menjadikan pelayanan semakin cepat, responsif, dan dekat dengan masyarakat.

"Saya berharap layanan ini bisa menjadi model bagi daerah lain," sebutnya.

Layanan yang dibuka meliputi penerbitan dan penggantian paspor WNI, BAP paspor hilang atau rusak, pelayanan izin tinggal WNA, serta konsultasi dan informasi keimigrasian.


Usai peresmian yang dilakukan dengan memukul gong, Menteri Agus meninjau ruang pelayanan yang telah dilengkapi ruang tunggu kondusif, sistem antrean terintegrasi, serta petugas yang telah dipersiapkan secara khusus.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Imigrasi Jateng Haryono Agus Setiawan menyampaikan, layanan ini merupakan langkah strategis untuk mendekatkan pelayanan keimigrasian kepada masyarakat.


"Kehadiran layanan ini juga mempermudah mahasiswa asing Undip untuk mengurus izin tinggal, jadi akan mendukung kenyamanan mereka menjalani aktivitas akademik," jelasnya.

Setali tiga uang, Rektor Undip Prof Dr Suharmono SE MSi juga menyambut baik kerja sama tersebut dan menyatakan bahwa Undip siap menyediakan segala fasilitas yang diperlukan agar pelayanan imigrasi dapat berjalan optimal dan mudah diakses.

Campus Immigration Point di Undip diharapkan menjadi percontohan nasional dan mendorong kampus lain menghadirkan layanan publik serupa, terutama di lingkungan perguruan tinggi dengan aktivitas internasional yang tinggi.

Keberadaan layanan ini di kampus menegaskan bahwa Undip memiliki "aktivitas internasional" yang cukup baik. Kampus lain gimana, nih? (Murjangkung/E10)&nbsp;

Inibaru.id - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Semarang meresmikan Campus Immigration Point di Universitas Diponegoro (Undip) pada Senin (1/12/2025) kemarin. Layanan ini menjadi yang pertama di Indonesia, yang memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus.

Dengan hadirnya fasilitas tersebut, mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, di lingkungan Undip bisa mengurus paspor hingga izin tinggal tanpa harus datang ke kantor imigrasi. Hal tersebut juga berlaku untuk masyarakat umum yang bukan merupakan bagian dari Undip.

Layanan Campus Immigration Undip ini menjadi yang pertama di Indonesia dan memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus, sekaligus menegaskan 'aktivitas internasional' yang cukup baik di salah satu kampus terbaik di Kota Semarang ini.

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

Tas rajut buatan tangan dari perempuan kreatif asal Kota Semarang yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut telah menempuh perjalanan jauh: menembus pasar dunia, menguatkan pejuang kanker, dan membuka ruang pemberdayaan bagi warga binaan Lapas Perempuan Semarang.

"Merajut itu awalnya hanya hobi. Karena anak-anak sudah besar, saya mengisi waktu luang dengan merajut. Saya ibu rumah tangga, ikut suami dinas di daerah terpencil, sehingga memilih fokus mengurus anak-anak," ujar Indah saat ditemui Inibaru.id akhir November lalu.

Indah mengaku belajar merajut secara autodidak sejak 2011. Gurunya adalah internet dan Youtube. Awal-awal berkreasi, dia hanya membuat taplak meja dan dompet kecil. Namun, seiring waktu, keterampilannya meningkat hingga bisa membuat tas rajut sendiri.

Sedikit demi sedikit, dunia rajut yang awalnya hanya pengisi waktu luang justru menjadi peluang. Indah merasa bangkit dan berdaya. Sembari melakoni keseharian sebagai ibu rumah tangga, dia mulai bisa melihat betapa besar peluang bisnis yang tersimpan dalam setiap karyanya.

Pada 2017, ketika sebagian besar pelaku UMKM masih berkutat di pasar lokal, Indah justru sudah merasakan aroma pasar global. Melalui PT Mas di Solo, dia dipercaya mengerjakan produk home decor untuk dikirim ke negara-negara di Eropa.

Sistemnya maklun; perusahaan menyediakan bahan, lalu Indah menangani produksi dan merekrut tenaga kerja yang dia latih sendiri.

Tas rajut buatan Indah merambah hingga Dubai setelah karya-karyanya dua kali lolos kurasi mengikuti pameran BRI UMKM EXPO(RT). Dalam sesi business matching, dia bertemu buyer luar negeri yang kemudian memesan 1.000 tas makram untuk pasar Dubai.

"Semula diminta selesai satu bulan, saya nggak sanggup. Akhirnya dinego jadi lima bulan, per bulan 200 pieces. Saya ngajari orang-orang, mereka ikut mengerjakan," ungkap Indah.&nbsp;

Di antara banyak teknik, tapestri menjadi yang paling dia kuasai karena memungkinkan eksplorasi pola dan gambar. Dari sinilah lahir tas rajut bermotif batik berbahan dasar kulit yang harganya menyentuh angka Rp900 ribu per item.

Namun, di antara deretan pencapaian tersebut, ada satu bab yang paling mengesankan di pikiran Indah, yakni perjalanannya keliling Indonesia mengedukasi cara mengolah plastik menjadi tas rajut, kemudian mendonasikan hasil kegiatannya untuk menguatkan anak-anak penyandang kanker.

"Tahun 2019 itu kan lagi ramainya kampanye pengurangan plastik. Buat saya, plastik itu memang sulit dihilangkan total. Jadi, bagaimana cara mengurangi, bagi saya salah satunya ya diubah jadi tas rajut, karena bisa dipakai selama bertahun-tahun," kata Indah.

Plastik-plastik itu dipotong selebar kurang lebih dua sentimeter, lalu dirajut seperti biasa. Prosesnya memang lebih sulit dibanding merajut benang biasa, tetapi hasilnya kuat dan tahan lama. Namun, karya ini bukanlah produk komersial utama. Dia lebih sering membawanya untuk kampanye reduksi sampah sekali pakai.

Profit memang nggak selalu menjadi tujuan utamanya berkarya. Bahkan, pada pameran ini pun, dia dan temannya sudah sepakat untuk menyumbangkan dana yang terkumpul ke Yayasan Kanker Anak Indonesia sebagai dukungan moral bagi anak-anak yang tengah berjuang melawan penyakit ganas itu.

"Tidak semua hal harus berupa profit. Saya senang kalau apa yang saya kerjakan bisa bermanfaat buat orang lain," lontarnya.

Memberdayakan Warga Binaan Lapas Perempuan

Jiwa sosial Indah terus tumbuh, termasuk dalam berbagi ilmu. Ibu tiga anak itu mengaku akan dengan senang hati membagikannya, termasuk saat mengajari warga binaan di Lapas Perempuan Semarang merajut tanpa meminta bayaran sepeser pun.

"Di Lapas Perempuan itu saya nggak dibayar sama sekali. Murni untuk berbagi ilmu. Kalau ada yang benar-benar tertarik, saya kasih alatnya, saya kasih benangnya. Biar nanti kalau mereka keluar (bebas), bisa melanjutkan yang dia bisa," paparnya.

Warga binaan yang telah diajari Indah juga diberdayakan untuk membantu produksi. Bahan dan desain berasal darinya, lalu mereka mengerjakan sesuai kemampuan dan waktu. Setiap pekerjaan mereka tetap dibayar sebagai tambahan penghasilan dari dalam penjara.&nbsp;

Bagi Indah, menguatkan penyandang kanker dan berbagi ilmu dengan warga binaan adalah dua wajah dari misi yang sama, yakni untuk memanusiakan manusia lewat keterampilan. Merajut baginya bukan lagi sekadar aktivitas tangan, melainkan cara menyalurkan empati.

Saat ini Indah hanya dibantu satu karyawan tetap yang menjaga tokonya di kawasan Sambiroto. Proses produksi sehari-harinya masih dikerjakan sendiri, tetapi jika pesanan membludak, barulah dia melibatkan orang lain.

"Saya nggak menyangka bisa sejauh ini. Saat pandemi Covid-19, saya sempat kena saraf terjepit. Suami menyarankan untuk berhenti dan menjual seluruh benang. Namun, meski sudah didiskon, benang-benang itu nggak laku. Artinya, saya disuruh untuk terus merajut," tukas Indah, lalu tertawa ringan.&nbsp;

Nggak hanya menghasilkan profit, keterampilan merajut Indah juga telah menjalin asa untuk para penyandang kanker dan warga binaan di lapas. Panjang umur ya, Bu Indah! (Sundara/E10)

Inibaru.id - Di bawah tenda pameran UMKM di halaman Balai Kota Semarang, Indah Prihatiningsih, pemilik Ekkyta Collection duduk dengan tenang, tapi jemarinya lincah menari di atas gulungan benang, menuntaskan seutas tali tas yang belum selesai.

Sesekali, perempuan 60 tahun itu juga terlihat mengangkat wajah, menyapa pengunjung yang mampir, sebelum kembali pada ritme rajutannya.

Belajar merajut secara autodidak pada 2011, pemilik Ekkyta Collection, Indah Prihatiningsih, konsisten menyisihkan sebagian keuntungannya untuk anak-anak penyandang kanker; sekaligus mengajari warga lapas perempuan Semarang untuk belajar membuat tas rajut berkelas yang membuat Indah menjelajah pasar global.

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

Sebaliknya, kebun sawit adalah kawasan monokultur. Satu jenis tanaman mendominasi, lantai tanah sering terbuka, dan lapisan ekosistemnya sangat sederhana. Studi yang dikutip The Jakarta Post menegaskan, perkebunan sawit hanya mampu mendukung sebagian kecil spesies hutan. Riset lain yang dipublikasikan ScienceDaily menunjukkan hal serupa. Kebun sawit bukan habitat setara hutan tropis dan sebagian besar spesies nggak mampu beradaptasi di dalamnya.

Hasilnya sudah terlihat di banyak desa sekitar hutan. Semakin sedikit pepohonan asli, semakin sering satwa liar turun ke permukiman mencari makan. Mereka nggak “menyerang”, mereka hanya kehilangan ruang hidup.

Stok Karbon: Hutan Menyimpan, Sawit Membuang

Banyak klaim menyebut sawit “lebih efisien menyerap karbon,” namun para ilmuwan mengingatkan bahwa klaim itu menyesatkan. Menurut Profesor William Laurance yang dikutip Eco-Business, meski sawit tumbuh cepat, total karbon yang disimpan selama daur hidupnya jauh lebih rendah dibanding hutan primer.

Ketika hutan ditebang, karbon yang terkunci selama ratusan tahun terlepas ke atmosfer. Mongabay mencatat, konversi hutan ke sawit terutama di lahan gambut melepaskan emisi dalam jumlah masif. Sawit nggak mampu mengimbangi kehilangan itu, bahkan bisa menjadi sumber emisi baru ketika tanaman tua ditebang dan tanah kehilangan karbon.

Hutan tropis adalah bank karbon raksasa. Sawit hanyalah buku tabungan kecil.

Fungsi ekologis hutan juga nggak berhenti pada keanekaragaman hayati dan karbon. Hutan menjaga kesuburan tanah melalui siklus organik mulai daun gugur membentuk humus, mikroorganisme mengolah nutrisi, dan akar pohon menahan air. Tanah yang sehat membuat debit air stabil, sungai terjaga, dan wilayah terlindungi dari erosi.

Begitu hutan digantikan sawit, siklus itu terputus. Lahan menjadi lebih kering, tanah cepat padat, dan kebutuhan pupuk serta pestisida meningkat. Debit air menurun, longsor dan banjir menjadi lebih sering terjadi, dan suhu kawasan meningkat karena hilangnya kanopi yang meneduhkan.

Di banyak tempat, mata air mati bukan karena kemarau panjang, tetapi karena hilangnya pepohonan hutan.

Beberapa penelitian, seperti yang dirilis University of York, menemukan bahwa menyisakan sekitar 10 persen hutan asli dalam lanskap perkebunan dapat membantu menjaga sebagian kecil karbon dan biodiversitas. Namun angka itu tetap terlalu kecil untuk menggantikan kehilangan ekosistem hutan yang jauh lebih luas. Fragmentasi tetap terjadi, dan fungsi ekologis hutan tetap menurun drastis.

Hutan adalah satu kesatuan. Memisahkannya menjadi potongan-potongan kecil nggak akan membuat ekosistem bekerja seperti sediakala.

Hutan memberikan manfaat yang nggak bisa dihitung hanya dengan angka ekonomi. Ia menjaga air, menopang tanah, menstabilkan iklim, menyediakan habitat satwa, hingga menjadi benteng terakhir keanekaragaman hayati. Sementara perkebunan baik sawit, kopi, maupun karet memberi manfaat ekonomi jangka pendek yang penting bagi masyarakat, tetapi nggak dapat menggantikan kehidupan yang diberikan hutan.

Ketika hutan hilang, yang hilang bukan hanya pepohonan. Kita kehilangan penyangga kehidupan.

Karena itulah, setiap wacana mengganti hutan dengan kebun monokultur harus dilihat sebagai lebih dari sekadar keputusan tata guna lahan. Itu keputusan tentang masa depan, apakah kita ingin lingkungan yang stabil, atau ladang luas yang perlahan mengering. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Di sejumlah daerah, barisan sawit yang rapi dan menghijau sering dianggap sebagai “pengganti” hutan. Dari kejauhan, pemandangannya tampak meyakinkan bahwa pohon-pohon tumbuh tinggi, daun lebat di kanan–kiri jalan, dan hamparan hijau sejauh mata memandang. Namun, poster edukasi lingkungan yang banyak beredar akhir-akhir ini sebenarnya memberi petunjuk penting hutan bukan sekadar deretan pohon. Ia adalah sistem kehidupan yang jauh lebih kompleks, sesuatu yang nggak dapat ditiru oleh kebun monokultur apa pun, termasuk sawit.

Hutan alami menyimpan biodiversitas yang luar biasa. Di dalamnya ada pepohonan raksasa, semak belukar, lumut, jamur, hingga organisme mikro yang hidup berdampingan dalam jaringan ekologis berlapis yaitu kanopi, bawah tajuk, hingga lantai hutan. Satwa liar seperti burung, primata, mamalia kecil, reptil, serangga penyerbuk menjadikannya rumah.

Hutan nggak bisa digantikan oleh kebun sawit atau tanaman monokultur lainnya. Di balik hamparan hijau yang tampak serupa, hutan menyimpan fungsi ekologis yang jauh lebih kompleks mulai dari biodiversitas, penyimpanan karbon, hingga penjaga tanah dan air yang nggak mampu ditiru perkebunan.

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

Meski nggak ada satu pun anggota timnas yang dinyatakan positif Covid-19, prosedur isolasi mandiri tetap harus dijalankan lantaran dalam perjalanan dari Istambul (Turki) ke&nbsp;Birmingham (Inggris), di pesawat yang ditumpangi timnas kita, ada seorang penumpang yang dipastikan positif corona.

Ketua Umum
PBSI Agung Firman Sampurna meminta warganet Indonesia nggak lagi menyalahkan
BWF. Menurut dia, hal tersebut murni keputusan NHS.

“BWF nggak
ada masalah. Ini soal aturan negara setempat. BWF sudah melakukan yang
diperlukan,” jelas Agung pada Kamis (18/3/2021).

Meski
begitu, Agung tetap nggak menyangkal jika PBSI kecewa dengan kondisi ini. Terlebih, timnas kita sedang dalam kondisi terbaik. Mereka juga akan berjuang demi memastikan ada
kemungkinan atlet bulu tangkis Indonesia bisa melanjutkan pertandingan.

“Kami tetap
akan berjuang, siapa tahu ada ruang yang terbaik untuk terus melanjutkan
pertandingan,” lanjut Agung.

Berbeda
dengan PBSI yang cenderung kalem, Dubes Indonesia untuk Inggris Desra Percaya justru mengaku marah dan kecewa dengan
pencoretan timnas kita dari All England 2021. 

“Tentu saja
kami marah, tidak happy, dan kecewa, ya, mendengar ini. Saya sudah kontak Dubes
Inggris di Jakarta Owen Jenkis untuk melakukan yang terbaik, memastikan tidak
ada perlakukan diskriminatif kepada tim Indonesia,” terang Desri, Kamis (18/3).

Sejauh ini,
tiga wakil Indonesia telah melakukan setidaknya satu pertandingan. Ganda putra
andalan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon telah mengalahkan ganda
Inggris Matthew Clare/Ethan van Leeuwe.

Sementara, rekan sesama ganda putra Hendra
Setiawan/Mohammad Ahsan juga sama-sama mengalahkan wakil tuan rumah, Ben
Lane/Sean Verdy. Satu wakil lainnya yang telah bertanding adalah Jonatan
Cristhie yang mengalahkan tunggal putra Thailand Kunvalut Vitidasrn.

Kalau
menurut kamu, apakah keputusan untuk mendepak tim Indonesia di All England 2021
ini cukup kontroversial, Millens? (Det/IB09/E03)

Inibaru.id – Warganet Indonesia digegerkan dengan dipaksanya
tim badminton Indonesia mundur dari ajang All England 2021. Mereka pun langsung
menyerang akun media sosial federasi badminton dunia, BWF. Namun, menurut Persatuan
Bulu Tangkis Seluruh Indonesi (PBSI), BWF justru nggak salah.

Keputusan
untuk memaksa tim Indonesia pulang lebih cepat disebabkan oleh permintaan National Health
Service (NHS) Inggris yang meminta seluruh tim Indonesia untuk melakukan
isolasi mandiri. Ini terjadi karena dalam pesawat yang ditumpangi timnas kita, ada yang terjangkit virus corona.

Tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 lantaran terganjal protokol Covid-19 di Inggris. Meski kecewa, PBSI mengaku nggak mau menyalahkan BWF terkait hal ini.

Akhir Tragis Tim Bulu Tangkis Indonesia di Inggris: Diisolasi dan Dinyatakan WO

“Siapapun menterinya, kalau&nbsp;nggak&nbsp;diganti
setengah gedung, olahraga akan tetap seperti itu,” ujar Taufik. 

Nggak hanya mengkritik
Kemenpora, Taufik juga mengungkapkan jika organisasi bulu
tangkis Indonesia PBSI sangatlah kusut, baik itu dalam hal organisasi dan pembinaan. Taufik mengaku jika dia nggak diterima di PBSI. Padahal, semua orang tahu jika dirinya adalah orang yang tahu asam garam perbulutangkisan Indonesia.

“Makanya bagaimana caranya&nbsp;gue&nbsp;dimatiin, nggak&nbsp;bisa gerak. Kamu kira
di PBSI itu semua tahu tentang bulu tangkis?” ujar Taufik di kanal YouTube
Deddy.

“Bingung&nbsp;nggak?&nbsp;Awalnya,
sebelum mereka jadi pengurus di sana, mereka bisa-bisanya minta ketemu&nbsp;gue&nbsp;setiap hari, minta masukan. Begitu
masuk jadi pengurus,&nbsp;gue&nbsp;ditendang.
Bangs*t juga ini orang,” tambah
Taufik diakhiri dengan tawa.

Sayangnya, Taufik nggak menyebut siapa orang yang dia maksud.

Sekretaris Jenderal PB PBSI Achmad Budiharto memberikan tanggapan terhadap komentar
Taufik. Dia menyebut kritikan pada PBSI sebagai hal yang biasa. Hanya, dia memilih untuk nggak memberikan komentar karena kritikan ini ditujukan pada instansi, bukannya pada prestasi atlet seperti biasanya.

“Biarin&nbsp;saja
Mas,&nbsp;nggak&nbsp;perlu ditanggapi,
kami&nbsp;nunggu&nbsp;dari pak ketua
(Ketum PBSI Wiranto) saja. Kami sudah laporkan juga ke beliau perihal masalah
tersebut. Itu kan masalah institusi. Nanti dia (Taufik Hidayat) mau masuk ke
mana, pak ketua yang menentukan,” jelas Budiharto.

Selain karena kritiknya ke PBSI, nama Taufik juga melambung dalam beberapa hari terakhir karena terseret dalam kasus korupsi mantan Menpora Imam Nahrawi. Nama Taufik disebut-sebut oleh mantan asisten pribadi Imam, Miftahul Ulum di sidang yang berlangsung pada Sabtu (9/5).

Taufik dituding menyerahkan uang senilai Rp 1 Miliar pada Imam. Ternyata, Taufik membenarkan bahwa dia menjadi perantara penyerahan uang yang disimpan dalam plastik berwarna hitam tersebut. Hanya, Taufik mengaku saat itu nggak tahu kalau bingkisan yang dia bawa isinya adalah uang.

“Gue&nbsp;akui&nbsp;gue&nbsp;salah.
Tapi&nbsp;gue nggak&nbsp;berpikir
panjang saat dimintain tolong. Cuma sekali itu,” kata Taufik.

Uang suap diduga berasal dari Sekretaris
Jenderal KONI Ending Fuad Hamidy dan Bendahara Umum KONI Johnny E Awuy. Imam Nahrawi
kini berstatus terdakwa karena dituding menerima uang suap sebesar Rp 11,5 miliar untuk mempercepat proses persetujuan
dan pencairan dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). 

Setelah pensiun&nbsp;sebagai atlet bulu tangkis pada Juli 2013, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak
Prima) periode 2016-2017. Dia juga menjadi Staf Khusus di Kemenpora pada
2017-2018.

Taufik ternyata pernah masuk dalam struktur organisasi PBSI pada Desember 2016, atau di awal kepengurusan Wiranto. Dia ditunjuk menjadi staf ahli bidang pembinaan dan prestasi bersama pemain-pelatih legendaris seperti Christian Hadinata.

Kalau menurut kamu, kritik Taufik ke PBSI dan Kemenpor ada benarnya, nggak nih, Millens? (Jaw/MG29/E07)

Inibaru.id –&nbsp;Penggila bulu tangkis Tanah Air dikejutkan dengan kritik pedas dari Taufik Hidayat. Sang legenda yang dikenal anteng&nbsp;ini tiba-tiba saja mengeluarkan semua unek-uneknya saat&nbsp;menjadi bintang tamu di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Senin (11/5/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Taufik
mengungkapkan kritiknya kepada Kementerian Olahraga Republik Indonesia
(Kemenpora) dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Pria
yang pernah merajai sektor tunggal putra dunia ini mengungkapkan bahwa
setengah dari pegawai di Kemenpora harus dibongkar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya 'tikus' di dalam kementerian tersebut. 

Baru-baru ini legenda bulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat mengeluarkan kritik pedas bagi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan Kemenpora. PBSI mengaku langsung melaporkan kritik ini ke Wiranto.

Dikritik Pedas Taufik Hidayat, PBSI Mengadu ke Wiranto&nbsp;

Inibaru.id &ndash; Pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kembali mengharumkan nama Indonesia. The Daddies, julukan pasangan ini, meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 setelah mengalahkan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Kemenangan ini menjadi gelar ketiga di Kejuaraan Dunia bagi pasangan tersebut.
Dalam laga final yang digelar di St. Jakobshalle, Basel, Swiss pada Minggu (25/8) waktu setempat, Ahsan/Hendra menjalani tiga gim dan menang dengan skor 25-23, 9-21, dan 21-15.
Berikut adalah fakta-fakta menarik tentang kemenangan Ahsan Hendra di Kejuaraan Dunia 2019.
Tiga Kali Ikut, Tiga Kali Menang
Ahsan/Hendra memegang rekor sebagai pasangan yang selalu memenangi gelar Kejuaraan Dunia setiap kali ikut serta. Mereka tercatat menang di Kejuaraan Dunia 2013, 2015, dan 2019.
Rekor Baru Hendra Setiawan
Hendra Setiawan meraih rekor empat gelar Kejuaraan Dunia. Sebelum berpasangan dengan Ahsan, Hendra memenangi gelar ini bersama dengan Markis Kido pada 2007 silam. Rekor ini membuatnya menyamai jumlah gelar Kejuaraan Dunia yang dimiliki Liliyana Natsir.
Kado Manis Ulang Tahun Hendra Setiawan
Kemenangan di final Kejuaraan Dunia 2019 menjadi kado ulang tahun bagi Hendra Setiawan. Minggu (25/8/2019), Hendra berulang tahun yang ke-35. Seusai pertandingan, Hendra pun diberi kejutan dari pihak KBRI Swiss.
Hampir Menang di Semua Gim
Sepanjang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019, Ahsan/Hendra hanya kehilangan dua gim, tepatnya di babak semifinal dan final. Di luar babak-babak itu, pasangan ini selalu memenangi pertandingan dengan dua gim langsung.
Perlu Regenerasi
Kemenangan Ahsan/Hendra ini juga menjadi catatan tersendiri bagi PBSI. Sejak Kejuaraan Dunia 2013, hanya pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang bisa menjadi juara.&nbsp; 
Ahsan dan Hendra sudah berumur. Sementara itu, Liliyana sudah pensiun dan Tontowi masih beradaptasi dengan pasangan barunya. Diharapkan, akan ada regenerasi agar bisa ada atlet-atlet bulu tangkis Indonesia yang bisa menggantikan mereka.
Selamat dan sukses Ahsan/Hendra! Sobat Millens nonton kehebatan Ahsan/Hendra nggak semalam? (IB09/E04)

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memenangi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 setelah mengalahkan pasangan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari Jepang. Kemenangan ini merupakan ketiga bagi pasangan Ahsan/Hendra.

Lima Fakta Kemenangan Ahsan/Hendra di Kejuaraan Dunia

Inibaru.id &ndash; Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengumumkan nama-nama pemain yang akan mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019. Kejuaraan tersebut akan digelar di St. Jakobshalle, Basel, Swiss pada 19 hingga 29 Agustus mendatang.
Laman Antaranews, Selasa (13/8/2019) menulis, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti menyebut 27 pemain yang terdiri atas 15 atlet putra dan 12 atlet putri telah dipilih untuk menjadi wakil Indonesia di ajang tersebut.
Di sektor tunggal putri, dua nama yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani dipastikan akan ikut ambil bagian. Sementara itu, di sektor tunggal putra, tiga andalan Tanah Air, Tommy Sugiarto, Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie juga dilibatkan.
Di sektor ganda putri, tiga pasangan telah disiapkan, yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, serta Jauza Fadhila Sugiarto/Yulfira Barkah. Sementara itu, di sektor paling kuat yang dimiliki Indonesia, yakni ganda putra, terdapat empat pasangan yang disiapkan, yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Berry Angriawan/Hardianto.
Di sektor ganda campuran, empat pasangan juga telah disiapkan PBSI, yakni Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan pasangan Ronald/Annisa Saufika.
&ldquo;Sebelum berangkat ke Swiss, atlet akan terus digenjot latihannya. Mereka juga diminta untuk menjaga kondisi tubuh agar nggak mudah sakit atau cedera,&rdquo; ungkap Susy.
PBSI juga telah meminta para atlet untuk mematangkan strategi dan mengasah konsentrasi agar bisa tampil maksimal di setiap pertandingan.
&ldquo;Saya sudah ingatkan ke semua pemain agar mematangkan strategi, akurasi, dan fokus di lapangan,&rdquo; kata Susy.
Seluruh atlet akan diberangkatkan ke Swiss pada Rabu (14/8). Semoga Indonesia meraih gelar di ajang ini, ya Millens. (IB09/E04)

Sebanyak 27 atlet telah disiapkan PBSI di ajang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019. Siapa sajakah mereka?

Ini Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019

Inibaru.id &ndash; Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengumumkan 20 atlet yang akan mewakili Indonesia di ajang Piala Sudirman 2019. Ajang ini akan diadakan di Nanning, Tiongkok pada 19-26 Mei 2019 mendatang.
Dari 20 atlet tersebut, 12 di antaranya adalah pemain putra dan sisanya adalah putri. Sektor tunggal putra, ganda putra, serta ganda campuran masing-masing menyumbang tiga wakil. Sementara itu, tunggal putri menyumbang dua wakil.
Meski hanya membawa satu pasangan ganda putri, yakni Greysia Polii/ Apriyani Rahayu, PBSI membawa satu pemain ganda putri lainnya, yakni Ni Ketut Mahadewi Istarani yang bisa dipasangkan dengan salah satu dari Greysia atau Apriyani.
&ldquo;Skuad ini kami kumpulkan sesuai dengan kebutuhan tim. Jumlah atlet lebih banyak di sektor putra karena secara perhitungan memang peluang untuk mengambil poinnya lebih besar,&rdquo; ungkap Manajer Tim Indonesia Susy Susanti dilansir laman Kompas, Kamis (2/1/2019).
Peluang Tim Indonesia
Berbicara soal peluang, Tim Indonesia berada di unggulan tiga atau empat untuk Piala Sudirman 2019. Kendati begitu, Susy menyebut Indonesia masih memiliki peluang untuk meraih gelar juara di pertandingan yang pernah dimenangkan Indonesia 20 tahun 30 tahun silam.
&ldquo;Iya, kita di ungulan 3 atau 4. Tapi peluang juara kan tetap ada. Harapan kami ya tahun ini Piala Sudirman bisa dibawa pulang ke Tanah Air,&rdquo; ucap Susy.
Berikut adalah daftar lengkap tim Indonesia untuk Piala Sudirman 2019.
Putra: Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Shesar Hiren Rhustavito, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Tontowi Ahmad, Praveen Jordan, Hafiz Faizal.
Putri: Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Gloria Emanuelle Widjaja, Melati Daeva Oktavianti, Winny Oktavina Kandow, Sparring: Tania Oktaviani Kusumah.
Pelatih: Hendry Saputra Ho (tunggal putra), Rionny Frederik Mainaky dan Minarti Timur (tunggal putri), Herry Iman Pierngadi (ganda putra), Eng Hian (ganda putri), Richard Mainaky (ganda campuran), Ary Subarkah dan Ricky Susiono (pelatih fisik), CDM: Achmad Budiharto, Manajer Tim: Susy Susanti.
Semoga komposisi ini bisa menjuarai Piala Sudirman 2019, ya, Millens! (IB09/E04)

Pada Piala Sudirman kali ini, Indonesia mengirimkan 20 atlet bulu tangkis untuk bisa menggondol piala itu kembali ke Indonesia. Dari 20 pemain yang dikirim PBSI, 12 di antaranya adalah pemain putra dan 8 sisanya pemain putri.

PBSI Umumkan Wakil Indonesia di Piala Sudirman

Inibaru.id &ndash; Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) telah memastikan nama-nama atlet yang akan mewakili Indonesia di Piala Sudirman 2019. Namun, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti menyebut belum bisa mengungkap siapa saja yang akan dikirim.
Laman Tempo, Kamis (18/4/2019) menulis, komposisi pemain Indonesia yang akan dikirim ke Piala Sudirman bisa berubah karena hingga saat ini para atlet masih bertanding di beberapa turnamen.
&ldquo;Kalau soal nama-nama siapa saja yang akan dikirim sudah kami kantongi. Tapi belum bisa diumumkan hingga deadline karena bisa saja ada perubahan,&rdquo; ungkap Susy.
Kendati begitu, legenda bulu tangkis Indonesia ini juga berharap nggak ada pemain yang cedera atau sakit menjelang Piala Sudirman yang akan digelar pada 19-26 Mei 2019 mendatang sehingga nggak perlu melakukan perubahan komposisi pemain.
Targetkan Juara
Piala Sudirman 2019 bakal diadakan di Guangxi Sports Center, Nanning, Tiongkok. Bersama dengan Denmark dan Inggris, Indonesia menghuni grup B. Meski persaingan di ajang bulu tangkis antarnegara semakin berat, Susy tetap menargetkan gelar juara di ajang ini.
&ldquo;Terakhir kali kita juara kan 1989. Sudah 30 tahun lalu. Itu lama sekali. Kita sudah tujuh kali menjadi finalis setelahnya. Tentu saja kami harap tahun ini bisa juara,&rdquo; ucapnya.
Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini menyebut peluang Indonesia membawa pulang Piala Sudirman cukup terbuka. Apalagi kini juga ada aturan baru yang memungkinkan format beregu campuran nggak lagi tergantung pada peringkat dunia pemain. Susy pun yakin jika strategi dan kekompakan tim bisa ditingkatkan, Indonesia mampu juara.
&ldquo;Semua punya peluang juara. Tapi kekompakan dan dukungan pemain yang paling menentukan,&rdquo; pungkasnya.
Semoga saja Indonesia bisa kembali mendapatkan gelar juara Piala Sudirman ya, Millens. (IB09/E04)

Meski sudah mengantongi nama-nama atlet yang akan dikirim ke Piala Sudirman 2019, PBSI masih enggan mengungkap nama-nama tersebut. Hal ini karena masih ada kemungkinan komposisi tersebut diubah.

PBSI Kantongi Nama Pemain yang Bakal Berlaga di Piala Sudirman 2019

Inibaru.id &ndash; Kejutan terjadi di All England 2019. Sayang, kejutan ini nggak menyenangkan bagi fans bulu tangkis Tanah Air. Ganda putra andalan sekaligus juara bertahan All England dua tahun berturut-turut, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo justru kandas di babak pertama.
Padahal, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berharap banyak kepada pasangan yang kerap dijuluki Minions ini. PBSI menargetkan satu gelar di salah satu ajang bulu tangkis paling prestisius itu lewat Marcus/Kevin.
Antaranews.com, Kamis (7/3/2019), menulis, Marcus/ Kevin kalah dari pasangan Tiongkok Zhang Nan/Liu Cheng lewat tiga set, 19-21, 22-20, dan 17-21. Pertandingan berlangsung cukup cepat yakni selama 67 menit.
Terkena Kartu Merah
Selain kalah, Marcus/Kevin juga sempat dikejutkan dengan kartu merah yang diberikan wasit pertandingan. Keterlambatan Marcus memasuki lapangan selama 20 detik adalah pemicunya. Hal ini membuat lawan dihadiahi satu poin.
&ldquo;Saya nggak ngerti. Saya dibilang telat masuk lapangan, padahal saya masuk bersamaan dengan lawan. Hal ini sangat berpengaruh karena lawan dapat satu poin,&rdquo; ujar Marcus.
Gagal Hattrick Juara
Kekalahan pasangan ini membuat harapan publik bulu tangkis Indonesia yang ingin melihat mereka mencetak hattrick atau juara tiga tahun berturut-turut kandas. Marcus mengaku harapan ini memang menjadi beban bagi mereka.
&ldquo;Saya tampil kurang baik hari ini. Kami ada beban dan tidak mempersiapkan diri dengan baik sebelum turnamen. Lawan juga bermain dengan lebih baik,&rdquo; ungkap Marcus.
Hal yang sama juga diakui Kevin setelah kalah dari pasangan peringkat ke-12 dunia tersebut.
&ldquo;Pola permainan mereka sebenarnya sama saja, tidak ada perubahan. Kami yang harus meningkatkan permainan ke depannya,&rdquo; ucap Kevin.
Semoga saja wakil Indonesia lainnya tetap bisa memberikan gelar di ajang All England 2019 ini, ya Millens. Siapa nih jagoanmu? (IB09/E04)

Dijadikan andalan di All England 2019, Marcus/Kevin justru nggak mampu memenuhi target. Ganda putra peringkat 1 dunia itu dikalahkan pasangan dari Tiongkok di babak pertama.

All England 2019: Marcus/Kevin Kandas di Babak Pertama

Inibaru.id &ndash; Sektor ganda putra masih menjadi andalan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk meraup gelar di All England yang akan digelar di Birmingham mulai hari ini (6/3/2019). Kendati begitu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti ingin sektor-sektor lainnya juga mampu memberikan kejutan.
Bola.com, Senin (5/3) menulis, Susy menyebut para pebulutangkis Indonesia sudah melakukan persiapan untuk bertanding di salah satu ajang bulu tangkis paling prestisius di dunia ini.
&ldquo;All England adalah salah satu target karena turnamen ini sangat bergengsi. Mereka harus termovitasi untuk bisa menggapai pencapaian tertinggi,&rdquo; ungkap Susy.
Susy mengimbuhkan, Kevin Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang dibidik bisa meraih gelar di All England kali ini.
&ldquo;Harapan utama kami tentu saja Marcus dan Kevin di ganda putra karena memang prestasi mereka masih banyak. Kami harap mereka bisa meraih hattrick," lanjut Susy.
Dalam dua tahun terakhir, sektor ganda putra lewat Marcus dan Kevin memang menjadi raja di All England. Bila tahun ini The Minions bisa membawa pulang medali lagi, mereka bakal menciptakan hattrick. Terakhir kali yang bisa melakukan hattrick di All England adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. 
&ldquo;Kalau melihat peluang, tentu saja ganda putra yang paling besar. Apalagi mereka memang selalu tampil gemilang, namun kami berharap di sektor-sektor lain akan muncul kejutan. Saya belum bisa menyebutkan sektor mana, namun saya harap akan ada kejutan di sektor lain,&rdquo; ungkap legenda bulu tangkis yang pernah menjuarai All England empat kali ini.
Tahun ini, Indonesia mengirim 36 atlet bulu tangkis di ajang yang akan diadakan di Birmingham Arena itu. Beberapa pemain yang diandalkan adalah Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting di sektor tunggal putra serta Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi dan Fajar Alfian/Muhammad Rian di ganda putra.
Sementara itu, Tontowi Ahmad yang baru saja ditinggal pensiun pasangannya, Liliyana Natsir, kini berpasangan dengan atlet muda Winny Oktavina Kandow.
Semoga Indonesia mampu mendapatkan hasil positif di ajang All England 2019, ya Millens. (IB09/E04)

Ganda putra masih menjadi andalan PBSI di All England 2019. Kendati begitu, sektor lain juga diharapkan mampu mendulang kesuksesan.

Sektor Ganda Putra Masih Jadi Tumpuan Di All England 2019

Inibaru.id &ndash; Tim Thomas Indonesia melaju ke babak semifinal Piala Thomas 2018 setelah menumbangkan Malaysia 3-1 pada pertandingan perempat final yang dilangsungkan di Impact Arena, Bangkok, Thailand. Tiket semifinal itu didapatkan Indonesia usai Fajar Alfian/Muhammad Rian Arianto menyudahi perlawanan negara tetangga yang diwakili Aaron Chia/Teo Ee Yi dengan skor 21-18, 10-21, 21-9.
Pertandingan antara Fajar/Rian dan Aaron/Teo berlangsung dengan seru. Hingga interval babak pertama, skor masih 11-9 untuk Fajar dan Rian. Kejar-mengejar poin terus berlangsung hingga pasangan Indonesia mengakhiri babak dengan skor 21-18.
Pada babak kedua, pasangan Negeri Jiran tampil lebih trengginas sehingga berhasil unggul telak 21-10. Hanya saja, energi pasangan Malaysia sepertinya sudah terkuras sehingga di babak rubber game langsung tertinggal 11-3. Setelah bertukar tempat, permainan Fajar/Rian semakin tak terbendung sehingga menyudahi perlawanan Aaron/Theo dengan skor 21-9.
Selain ganda putra Fajar/Rian, poin kemenangan Indonesia merupakan sumbangan dari pasangan Minions Kevin/Marcus dan tunggal putra Jonatan Christie. Kevin/Marcus mengalahkan pasangan Goh V Shem/Tan Wee Kiong dalam tiga babak dengan skor akhir 21-19, 20-22, 21-13. Jonatan Christie juga harus melalui tiga babak untuk memukul mundur Lee Zii Jia dengan skor akhir 21-15, 11-21, 21-13.
Kompas.com, Kamis (24/5/2018) menulis, di babak semifinal nanti Indonesia bakal menghadapi tim kuat Tiongkok yang bakal berlangsung pada Jumat (25/5). Di partai semifinal lainnya, Jepang harus menghadapi juara bertahan Denmark. Sebelum ini, Jepang menyudahi perjuangan Prancis dengan skor 3-1 dan Denmark membabat habis Korea Selatan dengan skor telak 3-0.
Tim Uber Kandas
Pencapaian tim Thomas Indonesia tidak mampu diimbangi tim Uber. Di babak perempat final, Indonesia dikalahkan tuan rumah Thailand dengan skor 3-2. Di pertandingan penentu, tunggal ketiga Indonesia, Ruselli Hartawan tak mampu mengimbangi permainan Busanan Ongbamrungphan dan harus merelakan kekalahan 21-9, 21-12.
Kegagalan Tim Uber Indonesia mencapai babak semifinal menyamai pencapaian Piala Uber 2016 di Kunshan, Tiongkok. Saat itu, Indonesia kalah dari tim kuat Korea Selatan 0-3 di babak perempat final. Dengan begitu, keinginan Indonesia untuk mengakhiri paceklik gelar pada perhelatan Uber Cup harus pupus.
Terima kasih tim Uber atas perjuangannya di Uber Cup 2018. Untuk tim Thomas, semoga sukses pada pertandingan semifinal dan bisa melaju ke partai puncak. Tetap dukung tim Indonesia ya, Millens. (IB09/E04)

Tim Thomas Indonesia melaju ke babak semifinal setelah mengalahkan Malaysia pada Kamis (24/5/2018) malam. Di babak semifinal nanti, Indonesia bakal berhadapan dengan Tiongkok.

Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Thomas 2018

Inibaru.id - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) resmi mengumumkan anggota tim Thomas dan Uber yang akan berlaga di Thailand pada 20-27 Mei nanti. Hal itu diumumkan pada perayaan ulang tahun ke-67 PBSI pada Selasa (8/5/2018) di Hotel Century, Senayan, Jakarta Pusat. Tim ini diharapkan mampu mengembalikan kejayaan bulu tangkis Tanah Air.
&ldquo;Seluruh tim diharapkan mempersiapkan diri dengan baik dan menyusun strategi dengan jitu. Jangan lupa berdoa dan menjaga kekompakan tim agar bisa mendapatkan hasil maksimal di Bangkok,&rdquo; tulis sambutan Wiranto yang dibacakan wakil ketua PBSI Alex Tirta seperti ditulis Kompas.com, Selasa (8/5).
Seluruh anggota tim Thomas dan Uber hadir di acara ulang tahun PBSI ini. Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan ritual mencium bendera Merah Putih sebelum bertanding di ajang bulu tangkis beregu paling prestisius di dunia.
Total anggota tim yang akan diberangkatkan ke Thailand berjumlah 45 orang. Mereka terdiri atas 10 atlet putra, 10 atlet putri, 4 pelatih teknik, 2 pelatih fisik, dan 19 official. Seluruh tim bakal berangkat pada 16 Mei mendatang.
Pemain ganda putra Hendra Setiawan dinobatkan sebagai kapten tim Thomas Indonesia. Sementara itu, tim Uber dipimpin pemain ganda putri Greysia Polii. Ketua kontingen Indonesia adalah Achmad Budiharto yang merupakan Sekretaris Jenderal PBSI. Selain itu, legenda hidup bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti dikukuhkan menjadi manajer tim.
Berikut adalah daftar lengkap tim Thomas dan Uber Indonesia 2018.
Tim Thomas:
Anthony Sinisuka Ginting
Jonatan Christie
Ihsan Maulana Mustofa
Firman Abdul Kholik
Kevin Sanjaya Sukamulyo
Marcus Fernaldi Gideon
Fajar Alfian
Muhammad Rian Ardianto
Hendra Setiawan
Muhammad Ahsan
&nbsp;
Tim Uber:
Fitriani
Gregoria Mariska Tunjung
Dinar Dyah Ayustine
Ruselli Hartawan
Greysia Polii
Apriyani Rahayu
Della Destiara Haris
Rizki Amelia Pradipta
Nitya Krishinda Maheswari
Ni Ketut Mahadewi Istarani &nbsp;
(IB09/E04)

PP PBSI secara resmi mengumumkan nama-nama pemain yang memperkuat tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2018. Pemain-pemain itu bakal berlaga di Thailand pada 20 hingga 27 Mei mendatang.