Jika melihat tanda-tanda teman mengalami kekerasan, hindari langsung menuding atau menyalahkan mereka. Banyak korban yang tetap bertahan dalam hubungan karena alasan kompleks, seperti tekanan emosional, finansial, atau bahkan rasa takut terhadap pasangan mereka.

Sebagian korban mungkin belum siap untuk berbicara. Daripada memaksa, tunjukkan bahwa kita adalah tempat yang aman untuk berbagi. Kalimat seperti "Aku di sini kalau kamu butuh seseorang untuk bicara" bisa lebih efektif daripada mendorong mereka untuk segera bertindak.

Jika teman tampak tidak menyadari bahwa mereka sedang berada dalam hubungan yang berbahaya, ajak mereka berdiskusi secara perlahan. Misalnya, tanyakan bagaimana perasaan mereka tentang hubungan tersebut dan apakah mereka merasa aman serta bahagia.

Jika teman sudah mulai terbuka, tanyakan apakah mereka butuh bantuan, seperti mencari tempat aman, berkonsultasi dengan profesional, atau melaporkan kejadian tersebut. Hindari memaksa mereka mengambil keputusan tertentu, tetapi beri informasi yang bisa membantu mereka berpikir jernih.

Jika mengetahui teman berada dalam bahaya langsung, seperti mengalami kekerasan fisik yang membahayakan nyawa, segera cari bantuan. Hubungi pihak berwenang atau cari cara untuk mengevakuasi teman ke tempat aman, tentunya dengan mempertimbangkan keselamatan mereka.

Situasi mungkin bertambah rumit jika mereka mengelak telah menjadi korban kekerasan. Jika teman kita mengelak atau menyangkal, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan tanpa membuat mereka merasa terpojok atau semakin menutup diri.

1. Jangan Paksa, Tapi Tetap Ada untuk Mereka

Sangat mungkin teman kita belum siap mengakui bahwa mereka mengalami kekerasan, baik karena rasa takut, malu, atau bahkan karena masih mencintai pasangannya. Jika mereka mengelak, jangan memaksa atau terus menekan mereka untuk mengaku. Sebaliknya, tunjukkan bahwa kita tetap peduli dan ada untuk mereka kapan pun mereka butuh.

2. Perhatikan Bahasa Tubuh dan Tanda-Tanda Lainnya

Meski mereka berkata "Aku baik-baik saja," coba perhatikan apakah ada tanda-tanda lain, seperti luka yang tidak masuk akal, perubahan perilaku drastis, atau ketakutan berlebihan saat pasangannya disebutkan. Tanda-tanda ini bisa menjadi bukti bahwa mereka mungkin sedang menyangkal atau berusaha menyembunyikan sesuatu.

Daripada bertanya langsung "Apakah dia menyakitimu?", cobalah cara yang lebih lembut seperti:

"Aku perhatikan akhir-akhir ini kamu terlihat lebih murung, ada sesuatu yang ingin kamu ceritakan?"

"Aku di sini kalau kamu butuh tempat untuk berbagi, kamu nggak sendirian."

Kadang, dengan pendekatan yang lebih empati, mereka akan lebih nyaman untuk berbicara.

Jika mereka berkata, "Dia nggak sengaja, aku juga yang salah," hindari meremehkan atau menyalahkan mereka. Banyak korban yang nggak sadar bahwa mereka sedang berada dalam hubungan beracun. Daripada berkata "Kamu bodoh kalau masih bertahan," lebih baik katakan, "Kamu pantas diperlakukan dengan baik, kalau ada yang bikin kamu sakit hati atau takut, itu bukan salahmu."

Mungkin mereka belum siap untuk mengaku sekarang, tapi jika kita tetap ada di sekitar mereka, suatu hari nanti saat mereka siap, mereka akan tahu harus ke siapa meminta bantuan. Jangan sampai kita malah menjauh karena merasa kesal atau frustasi atas penyangkalan mereka.

Walaupun teman kita belum mengaku, tetap siapkan informasi dan bantuan yang mungkin mereka perlukan suatu saat nanti. Misalnya, informasi tentang layanan bantuan bagi korban kekerasan, nomor kontak lembaga yang bisa membantu, atau bahkan tempat aman jika mereka butuh kabur dari situasi berbahaya.

Mengetahui teman mengalami kekerasan bukan berarti kita harus diam dan menunggu mereka berbicara lebih dulu, Millens. Yang terpenting, pastikan teman kita tahu bahwa mereka nggak sendirian dan ada jalan keluar dari hubungan yang berbahaya. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Ketika mengetahui teman mengalami kekerasan dalam hubungan, kita mungkin dihadapkan pada dilema: apakah harus segera ikut campur atau menunggu hingga mereka berbicara lebih dulu? Kekerasan dalam hubungan, baik fisik maupun emosional, bukanlah perkara sepele.

Di sisi lain, menutup mata bisa membuat korban semakin terjebak, sementara ikut campur tanpa pertimbangan bisa memperburuk keadaan. Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan?

Pernahkah kamu di posisi melihat teman mengalami kekerasan oleh pasangannya, tapi bingung apa yang harus dilakukan?

Haruskah Ikut Campur Jika Teman Mengalami Kekerasan dalam Hubungan?

Kalau menurut pakar kesehatan Dr
Ali Rezaei yang bekerja di Cedars Sinai, Los Angeles, California, Amerika
Serikat, aroma kentut yang menyengat berasal dari makanan yang kita cerna,
khususnya yang memiliki kandungan karbohidrat yang sulit untuk diserap oleh
tubuh pda saluran pencernaan usus.

“Karena nggak terserap di sana,
maka bakteri yang ada di usus besar akan mengolahnya dan menghasilkan gas
kentut dengan aroma yang cukup menyengat,” ucap Rezaei sebagaimana dinukil dari
Kompas, (18/2/2025).

Meski begitu, sebenarnya sebagian
besar kentut yang kita keluarkan setiap hari nggak berbau, Millens.
Pengecualian terjadi jika kita mengonsumsi sejumlah makanan yang bisa memicu produksi
gas berlebihan dengan aroma menyengat di dalam saluran pencernaan. Biasanya sih,
makanan-makanan tersebut kaya akan kandungan sulfur. Berikut adalah beberapa di
antaranya:

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Makanan kaya sulfur seperti telur dan bawang

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Makanan kacang-kacangan seperti kacang polong,
kacang merah, dan lentil

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Sayuran dari keluarga kubis layaknya kubis,
brokoli, atau kembang kol

Tapi, bukan berarti setelah
mengonsumsi makanan-makanan tersebut nantinya kentut kita bakal bau, ya.
Jika pencernaanmu sehat dan komposisi bakteri di dalam ususmu seimbang, bisa
jadi proses fermentasi di dalam ususmu jadi nggak berlebihan, deh.

Namun, jika pada akhirnya aroma
kentutmu sangat menyengat, nggak perlu khawatir juga, kok. Asalkan nggak sampai
mengganggu kehidupanmu sehari-hari karena kentut berlebihan atau bahkan
menyebabkan perut nggak nyaman, hal ini normal-normal saja.

Asalkan, kamu nggak
mengeluarkan kentut superbau ini di dekat dengan orang lain dan
bikin mereka jengkel. Setuju kan, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Meski kerap
dianggap sebagai hal yang menjijikkan dan bahkan tidak sopan, nyatanya kita perlu
buang angin alias kentut setiap hari. Alasannya tentu demi membuang gas yang
terkumpul di dalam perut sehingga perut pun jadi terasa lega dan nggak lagi
terasa nggak nyaman.

Masalahnya, proses keluarnya
kentut ini seringkali disertai dengan suara keras dan juga aroma yang nggak
sedap. Kalau sampai kita mengeluarkannya dekat dengan orang lain, tentu orang
tersebut akan terganggu, apalagi jika aromanya sangat menyengat.

Ternyata, ada lo sejumlah makanan yang bisa membuat kentut paling bau. Berikut adalah daftar makanan-makanan tersebut.

Apa Saja Makanan Penyebab Kentut Bau Banget?

Untungnya, pihak Keraton Jogja menyadari banyaknya
ketertarikan masyarakat umum pada kehidupan para abdi dalem ini. Mereka pun
menawarkan paket Abdi Dalem Experience yang bikin siapa saja bisa merasakan
pengalaman jadi abdi dalem seharian di sana.

Di situs kratonjogja.id, kamu bisa memesan program
tur Abdi Dalem Experience setiap Selasa dan Sabtu mulai pukul 08.00 WIB sampai
13.00 WIB. Jika wisatawan biasa tetap memakai pakaiannya sendiri saat berkunjung
ke Keraton Jogja, kamu yang memesan paket ini bakal diberi kesempatan memakai
busana abdi dalem selama 5 jam.

Selama durasi tersebut, kamu bakal bisa merasakan
pengalaman-pengalaman seperti sebagai berikut:

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Prosesi Wanuh Busana

Kegiatan ini bakal kamu lakukan selama 60 menit di Ndalem
Mangkubumen. Peserta tur laki-laki bakal diminta mengenakan pakaian khas abdi
dalem jaler (abdi dalem laki-laki) bernama peranakan berupa lurik dengan
warna biru, blangkon, kain nyamping, dan aksesoris lainnya. Sementara itu,
peserta perempuan akan memakai kebaya tangkeban baik itu polos ataupun motif,
kain nyamping, hingga penataan rambut.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Kegiatan Marak Sowan

Di aktivitas ini, peserta tul bakal naik becak dari Beteng Keraton,
tempat para abdi dalem tinggal, ke area Pelataran Keben. Asal kamu tahu saja,
becak memang jadi transportasi utama para abdi dalem di lingkungan keraton.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Aktivitas Trap Sila

Selama 45 menit, peserta tur bakal mendapatkan pelajaran
tentang Trap Sila alias perilaku abdi dalem selama di keraton. Pelajarannya
berupa cara berjalan, etika saat masuk atau keluar bangsal, dan lain-lain.
Lokasi tempat belajarnya di Kagungan Dalem Bangsal Ponconiti

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Kegiatan di Conservation Laboratory

Di sini, peserta bakal menikmati begitu banyak benda-benda
bersejarah milik Keraton Jogja yang sudah dikoleksi dan dirawat oleh para
konservator keraton.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Nyungging Batik

Aktivitas ini memberikan kesempatan bagi peserta tur untuk
mempelajari motif batik terlarang di Keraton Jogja, yaitu motif Awisan Dalem. Mereka
juga akan diajari nyungging atau nyorek, salah satu prosesi
pembuatan batik berupa menggambar motif batik pada kain.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Makan siang eksklusif di Restoran Bale Raos

Aktivitas Abdi Dalem Experience ditutup dengan makan siang
eksklusif ala Rijsttafel layaknya para bangsawan di era Sri Sultan Hamengku
Buwana VII. Yang unik dari aktivitas ini adalah peserta tur makan dengan duduk
bersila, bukannya duduk di atas kursi, Millens.

Kalau kamu tertarik untuk mengikuti Abdi Dalem Experience,
siapkan biaya Rp1,2 juta per orang. Tapi, khusus untuk wisatawan asing,
biayanya Rp1,4 juta per orang. Kuota minimalnya adalah 2 orang dan
maksimalnya 20 orang per hari.

Selain membayar, kamu harus memenuhi sejumlah persyaratan
berikut ini ya.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Usia minimal 15 tahun

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Peserta perempuan yang berhijab wajib melepas
hijabnya selama mengikuti tur

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Peserta wajib memakai pakaian berlengan yang
nyaman

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Peserta nggak boleh mengenakan perhiasan
terkecuali anting bagi perempuan

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Peserta perempuan nantinya diwajibkan memakai
sanggul di rambutnya

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Peserta perempuan diwajibkan memakai kamisol
atau celana ketat

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Peserta laki-laki diwajibkan memakai kaus dalam
dan celana pendek di dalam pakaian luaran.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Sebaiknya peserta membawa botol air minum
sendiri dan obat-obatan pribadi jika diperlukan

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Peserta bisa saja digabung dengan kelompok
peserta lain demi memenuhi kuota maksimal 20 orang

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Sebaiknya nggak membawa barang pribadi yang besar

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Penundaan tur maksimal hanya 10 menit setelah
registrasi ditutup pada 08.15

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Tambahan aktivitas dikenakan biaya tambahan
Rp125 ribu per orang

Gimana, tertarik mendaftar paket tur Abdi Dalem Experience
untuk merasakan pengalaman jadi abdi dalem Keraton Jogja, Millens? Penuhi
persyaratannya dan segera daftar, ya! (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Selain bangunan klasik, ada hal lain
yang jadi daya tarik utama kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yaitu
kehadiran para abdi dalem yang berperan besar dalam berbagai operasional harian
keraton. Nah, di tengah kesibukan mereka, para abdi dalem ini selalu memakai
pakaian adat yang menarik, Millens.

Ada banyak dokumentasi terkait kehidupan sehari-hari para
abdi dalem di Keraton Jogja. Yang paling populer barangkali adalah video musik
(MV) milik Tulus berjudul Teman Hidup. Nah, karena keunikan peran mereka,
banyak orang penasaran seperti apa rasanya menjadi abdi dalem di Keraton Jogja.

Pengin merasakan jadi abdi dalem Keraton Jogja selama seharian? Siapkan uang segini dan penuhi dulu syarat-syaratnya berikut ini, Millens.

Merasakan Sensasi Sehari jadi Abdi Dalem Keraton Jogja, Segini Tarifnya!

Pameran ini diinisiasi salah satunya oleh Goenarso dan didukung tim kreatif, Arry ZC dan Aloisius Bayu. Baik Arry maupun Aloisius menegaskan bahwa kurasi yang ketat menjadi kunci dalam menampilkan nilai seni yang dapat dihargai oleh masyarakat luas.

Setiap karya dalam pameran ini memperlihatkan sisi eksentrik dari para senimannya di masa muda, bagaimana mereka mengeksplorasi identitas dan mengekspresikan perasaan melalui kanvas.&nbsp;

Goenarso menuturkan, pameran ini tidak hanya menjadi ruang apresiasi seni, tetapi juga wadah untuk berdiskusi dan menggali makna dari setiap karya.

Salah satu inisiatif menarik dalam pameran ini adalah program video profil seniman, yang bertujuan untuk membawa nama-nama seniman lokal ke tingkat nasional maupun internasional.

Empat seniman yang karyanya dipamerkan memiliki pendekatan yang berbeda dalam berekspresi melalui seni. Achmad Basuki dengan gaya dekoratif ekspresionis menampilkan narasi emosional yang kuat dan eksplorasi tema sosial serta psikologis.

Salah satu karya yang memiliki makna personal mendalam baginya berjudul Hening, menggambarkan pencarian kedamaian dan perenungan pribadi dalam kesendirian.

Sementara itu, Asep Leoka menghadirkan kombinasi ekspresionisme abstrak dan realisme impresionistik dengan teknik layering yang kompleks, menciptakan kedalaman visual yang memikat.

Wibowo Sanjaya, yang berlatar belakang jurnalistik dan hukum, cenderung mengusung realisme natural dengan objek benda mati dan lanskap yang detail, memberikan kesan dramatis dan hidup.

Di sisi lain, Agus PE, dengan pendekatan psikologi dalam karyanya, mengeksplorasi potret manusia dengan ekspresi mata yang mencolok serta palet warna yang berani, mencerminkan kedalaman emosi dan simbolisme yang kuat.

Keempat seniman ini menghadirkan keanekaragaman perspektif dalam seni rupa Semarang.

Darma Lungit, seorang pelukis Semarang yang turut menghadiri pameran, mengapresiasi kekuatan karakter dalam setiap karya yang dipamerkan.

“Masing-masing pelukis punya gaya dan identitas yang kuat. Harapannya, pameran ini bisa jadi momentum untuk menjadikan Semarang sebagai sentra seni lukis ke depannya,” katanya.

Pameran "Eksentrik" bukan sekadar ajang memamerkan karya, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi para penikmat seni. Achmad Basuki, salah seorang seniman yang turut berpameran, mengungkapkan bahwa karakter eksentrik seorang pelukis sering kali melekat dalam setiap goresan yang mereka ciptakan.

“Kalau kita melihat sebuah karya dan langsung teringat siapa pelukisnya, itu tanda bahwa seniman tersebut berhasil menghadirkan karakternya dalam setiap lukisan,” tuturnya.

Konsep "eksentrik" dalam pameran ini terinspirasi dari keunikan gaya dan karakter masing-masing seniman. Achmad Basuki menuturkan bahwa keeksentrikan bukan sekadar gaya visual, melainkan refleksi perjalanan pribadi, pengalaman emosional, dan cara seniman menuangkan identitas mereka ke dalam karya.

"Pameran ini mengajak pengunjung untuk tidak hanya menikmati lukisan secara estetis, tetapi juga memahami esensi dan jiwa di balik setiap goresan," jelasnya.&nbsp;

Dalam pidatonya saat peresmian, penulis pameran Mr Darrell John Kitchener, akademisi dan peneliti seni dari Tasmania, Australia, menyoroti perjalanan panjang seni lukis di Semarang, termasuk pengaruh seniman Tionghoa Indonesia seperti Lee Man Fong dan Oei Tiang Oen.

"Kesinambungan antara seniman muda dan para pendahulu penting dilakukan, agar seni terus berkembang dan menemukan bentuknya pada era modern," tegasnya.&nbsp;

Pameran ini pun menarik perhatian para kolektor seni dari berbagai daerah, memperlihatkan bahwa seni rupa masih memiliki daya tarik besar bagi masyarakat. Hotel Front One HK Semarang dan ZC Multimedia berencana menjadikan pameran ini sebagai agenda tahunan untuk menciptakan ekosistem seni yang lebih kuat di Semarang.

Bagi pencinta seni, ini adalah kesempatan langka untuk menikmati karya-karya luar biasa dari para seniman berbakat. Setiap sapuan kuas, setiap warna yang dipilih, bukan sekadar estetika, melainkan jendela menuju kepribadian dan perjalanan batin sang seniman.

Pameran "Eksentrik" mengajak kita menyelami makna di balik keindahan visual, menemukan kisah yang mungkin tak terucapkan, tetapi nyata terasa. (Ike Purwaningsih/E03)

Inibaru.id – Seni adalah ekspresi jiwa, yang dalam setiap goresannya, seorang seniman menyimpan cerita yang unik. Hal inilah yang terasa kuat dalam Pameran Lukisan "Eksentrik" yang digelar di Hotel Front One HK Semarang mulai 22 Februari 2025 tersebut.&nbsp;

Berkolaborasi dengan ZC Multimedia, pameran yang akan berlangsung hingga 22 Mei itu menghadirkan karya-karya dari empat seniman dengan karakter dan gaya yang begitu khas.

Pameran lukisan "Eksentrik" di Hotel Front One HK Semarang menghadirkan karya empat seniman dengan karakter unik, menampilkan eksplorasi identitas dan ekspresi jiwa dalam setiap goresannya. Acara ini tidak hanya menjadi ruang apresiasi seni, tetapi juga ajang refleksi dan diskusi bagi pecinta seni, kolektor, serta akademisi.

Menyelami Keeksentrikan Seniman di Pameran Lukisan Semarang

Interaksi yang terjadi dalam hitungan detik atau menit ini mungkin tampak sepele, tetapi jika ada koneksi emosional yang terjalin, bisa menjadi pintu gerbang bagi hubungan lebih lanjut.  

   Momen singkat yang penuh energi positif sering kali membekas di ingatan, mendorong rasa ingin tahu dan keinginan untuk mengenal lebih jauh.  

   Karena berlangsung singkat, interaksi dalam nanoship cenderung lebih spontan dan jujur, tanpa ekspektasi berlebih seperti dalam pertemuan yang direncanakan.  

   Di era digital, menemukan kembali seseorang yang sempat berinteraksi bukanlah hal sulit. Sosial media dan teknologi memungkinkan hubungan yang awalnya sekejap berkembang lebih jauh.

Memanfaatkan Nanoship untuk Hubungan yang Menjanjikan

Pada akhirnya, nanoship mengajarkan bahwa hubungan nggak selalu harus dimulai dari interaksi panjang dan serius. Bahkan, pertemuan sekilas yang menyenangkan bisa menjadi awal dari kisah yang nggak terlupakan.&nbsp;

Duh, jadi teringat film Before Sunrise ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Di era digital yang serbacepat, konsep nanoship mulai muncul sebagai fenomena menarik dalam dunia hubungan sosial. Nanoship adalah interaksi singkat namun menyenangkan yang membuka peluang bagi hubungan jangka panjang yang lebih dalam dan bermakna.

Nggak semua hubungan bermula dari pendekatan yang lama atau percakapan mendalam. Terkadang, senyuman di antrean kasir, obrolan ringan di transportasi umum, atau komentar singkat di media sosial dapat menciptakan kesan yang kuat.

Nggak semua hubungan dimulai dari pertemuan panjang atau percakapan mendalam. Terkadang, interaksi singkat yang menyenangkan bisa meninggalkan kesan mendalam dan membuka peluang bagi hubungan jangka panjang yang lebih bermakna.

Nanoship: Interaksi Singkat, Peluang Hubungan Panjang

Inibaru.id &ndash; Petisi daring berjudul &ldquo;Stop Film Anak yang Melecehkan Agama&rdquo; muncul di situs change.org pada 21 November 2017. Windi Ningsih adalah penggagas petisi ini karena menganggap film musikal anak-anak berjudul Naura &amp; Genk Juara the Movie melecehkan agama Islam.
Film yang tayang di Bioskop sejak 16 November 2017 ini disutradarai oleh Eugene Panji dan dibintangi oleh Adyla Rafa Naura Ayu sebagai Naura, Joshua Yorie Rundengan sebagai Okky, dan Vickram Abdul Faqih Priyono sebagai Bimo. Dalam film ini, diceritakan bahwa ketiganya mewakili sekolahnya dalam kompetisi sains yang diadakan di acara Kemah Kreatif di kawasan hutan konservasi Situ Gunung, Sukabumi.
Di acara inilah ketiga tokoh utama ini bertemu dengan Kipli yang diperankan oleh Andryan Sulaiman Bima, seorang ranger cilik yang sedang ingin menggagalkan aksi kelompok sindikat perdagangan hewan liar bernama Trio Licik.
Baca juga: <a href="/film/sutradara-italia-dokumentasikan-kehidupan-pesantren" target="_blank">Sutradara Italia Dokumentasikan Kehidupan Pesantren</a> <a href="/film/hujan-bulan-juni-perjalanan-puisi-ke-gambar-hidup" target="_blank">Hujan Bulan Juni: Perjalanan Puisi Ke Gambar Hidup</a>
Windi menganggap film ini melecehkan agama Islam karena penampilan Trio Licik yang berjenggot dan kerap menggunakan ayat-ayat suci agama Islam dalam aksinya. Ia pun menggelar petisi ini setelah banyak protes senada yang muncul di aplikasi berbagi pesan WhatsApp dan berbagai media sosial. Dalam petisinya, Dia meminta pihak berwenang untuk segera menarik dan menghentikan pemutaran film Naura &amp; Genk Juara di jaringan bioskop.
Seto Mulyadi, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mengaku sudah menonton film ini untuk membuktikan apakah tuduhan bahwa film ini melecehkan agama tertentu benar atau tidak. Dia pun menganggap film ini sebagai film yang edukatif dan kaya akan pelajaran tentang etika, estetika, nasionalisme, olahraga, ilmu pengetahuan dan teknologi. Kak Seto juga menganggap lirik-lirik lagu dalam film ini sangat indah dan sesuai dengan usia anak-anak yang menyanyikannya.
Perihal tokoh antagonis yang kerap melantunkan kalimat istigfar, Kak Seto menganggapnya bukan sebagai pelecehan.
&ldquo;Itu saya rasa ucapan spontan semua orang Islam kalau sedang berada dalam situasi ketakutan atau kaget. Catatan saya, mungkin akan seimbang jika misalnya tokoh-tokoh protagonis dalam film ini juga mengucapkan doa, misal mengucapkan assalamualaikum atau memperlihatkan adegan mereka salat. Soalnya saya tidak melihat itu dalam film ini,&rdquo; ungkapnya sebagaimana dikutip dari Beritagar.id (23/11/2017).
Baca juga: <a href="/film/14-film-nasional-yang-rilis-november" target="_blank">14 Film Nasional yang Dirilis November</a> <a href="/hits/film-naura-genk-juara-the-movie-melecehkan-agama" target="_blank">Film Naura &amp; Genk Juara the Movie Melecehkan Agama?</a>
Ahmad Yani Basuki yang merupakan Ketua Lembaga Sensor Film Indonesia (LSF) juga memberikan komentar terkait protes pada film ini.
&ldquo;Jika dihubung-hubungkan dengan penistaan agama, rasanya terlalu jauh berspekulasi. Kita tahu penjahatnya muslim pun ya hanya karena dia baca doa. Ketika akhirnya si penjahat terkepung, salah satunya memang membaca istigfar. Tetapi sekali lagi, bagi LSF, itu tidak serta-merta menggambarkan pelecehan dan penistaan terhadap Islam,&rdquo;. (AW/SA)

Tokoh antagonis yang ada dalam film ini memiliki penampilan berjenggot dan kerap mengucapkan kalimat suci yang dianggap melecehkan agama tertentu.