Suasana Warung yang Sederhana dan Bikin Betah

Begitu masuk ke area warung, suasananya langsung terasa Jogja banget: sederhana, hangat, dan jauh dari bising jalan raya. Tempatnya memang kecil, tapi justru itu yang menambah kesan rumahan. Pembeli duduk dengan sabar menunggu pesanan sambil menghirup aroma bumbu yang ditumis di atas tungku arang yang bikin kamu bernostalgia.

Penilaian para pengunjung yang datang pun rata-rata positif. Banyak yang memuji keramahan Pak Uun dan pelayanannya yang gesit, meski harus memasak hingga empat wajan sekaligus ketika sedang ramai-ramainya.

Salah satu keunikan Bakmi Pak Uun ada pada proses memasaknya yang tetap mempertahankan cara tradisional. Wajan panas diletakkan di atas tungku arang, lalu minyak dituang untuk menumis bumbu yang harum. Setelah itu baru ditambahkan daging ayam, air, sayuran, dan mie. Untuk nasi goreng, tahapannya hampir sama. Bedanya, setelah bumbu matang, nasi langsung digoreng hingga warnanya merata.

Teknik memasak ini menghasilkan aroma smokey yang lembut, khas masakan Jawa tempo dulu. Kuah bakmi godok-nya cenderung creamy, gurih, dan penuh rasa. Banyak pelanggan menyebut bakmi di sini terasa semakin nikmat karena menggunakan telur bebek. Pantas saja rasanya begitu kaya dan bikin susah lupa.

"Kuahnya creamy, kematangan mi pas, porsinya juga bikin kenyang," ungkap salah seorang pembuat konten kuliner terkemuka di Instagram @dyodoran.

Menu yang paling populer di sini tentu saja bakmi godok. Versi gorengnya juga tidak kalah sedap, cocok buat kamu yang kurang suka makanan berkuah. Ada juga nasi goreng dengan cita rasa klasik ala kampung. Harga per porsinya mulai sekitar Rp17.000 saja, murah untuk ukuran cita rasa yang bikin pelanggan balik lagi berkali-kali.

Beberapa pengunjung punya rekomendasi personal. Ada yang selalu pesan bakmi godok telur bebek, ada pula yang menyarankan minuman jahe serai sebagai pendamping biar tubuh hangat di malam hari. Kalau mau lebih nendang, teh hangat atau kopi juga cocok menemani makanmu.

Bakmi Palbapang Pak Uun bukan sekadar tempat kuliner karena menawarkan pengalaman dari suasana kampung yang tenang sampai aroma arang yang menguar dari dapur kecilnya. Jadi kalau kamu sedang di Bantul atau lagi kangen cita rasa bakmi Jawa yang otentik, warung ini wajib banget kamu sambangi. 

Ingat, datang lebih awal, ya, Gez, biar nggak kehabisan! (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kalau kamu penyuka bakmi Jawa, nama Bakmi Palbapang Pak Uun rasanya wajib masuk daftar kunjungan. Warung kecil yang tersembunyi di tengah permukiman Bantul ini sudah jadi legenda sejak tahun 2000. Meski lokasinya nyempil di Karasan, Palbapang, banyak orang rela “blusukan” demi seporsi bakmi godok gurih yang konon bikin ketagihan.

Warung Bakmi Pak Uun buka setiap hari mulai pukul 17.00 sampai 22.00 WIB. Tapi jangan tertipu jam tutupnya ya karena sering kali dalam tiga jam saja setelah buka, seluruh menu sudah ludes. Banyak food hunter yang sudah mengingatkan: kalau mau dapat jatah, datanglah sebelum malam benar-benar larut.

Meski buka sejak pukul 17.00 sampai 22.00 WIB, terkadang Bakmi Palbapang Pak Uun sudah kehabisan makanan saking banyaknya pembeli yang datang.

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

Salah satu penyebab utama risiko ini datang dari kualitas charger itu sendiri. Banyak charger murah atau palsu yang beredar, dan sayangnya, masih sering kita temui di rumah-rumah.

Charger semacam ini biasanya tidak punya sistem perlindungan arus, panas, atau pemutus otomatis. Jadi saat tetap terhubung ke listrik, ia akan terus bekerja dan menghasilkan panas. Kalau komponennya kurang bagus, panas yang menumpuk bisa memicu kerusakan, bahkan kebakaran.

Selain kualitas, faktor lingkungan juga berpengaruh. Charger yang dibiarkan menancap dan berada di area tertutup, misalnya dekat tumpukan barang atau di belakang furnitur, lebih mudah terperangkap panas. Apalagi kalau ruangan cenderung panas atau lembap, risiko kerusakan pada charger pun semakin tinggi.

Walau jarang terjadi, fluktuasi listrik dan sambaran petir bisa mempengaruhi perangkat yang sedang terhubung ke soket. Charger yang tidak punya pelindung arus bisa rusak seketika saat ada lonjakan tegangan. Dalam kasus ekstrem, korsleting bisa terjadi dan menimbulkan percikan api. Memang bukan sesuatu yang terjadi setiap hari, tapi cukup banyak orang yang baru sadar setelah perangkat mereka gosong duluan.

Peluang Muncul Ledakan Kecil, Tapi Tetap Ada

Tenang, bukan berarti setiap charger yang kamu biarkan menancap bakal “meledak”. Kalau kamu memakai charger asli dari jenama terpercaya, risiko masalah ini jauh lebih kecil. Produk resmi biasanya sudah melewati uji keselamatan dan punya fitur pencegahan panas berlebih. Tapi tetap saja, risiko kecil bukan berarti nol, apalagi kalau chargermu sudah menua, sering jatuh, atau pernah terasa panas berlebihan.

Untuk charger palsu, ceritanya beda. Risiko korsleting atau kebakaran naik berkali-kali lipat karena komponennya nggak dirancang tahan lama. Jadi lebih baik hindari, ya.

Biar nggak waswas, kamu bisa melakukan beberapa langkah sederhana:

Jadi, meski kelihatannya sepele, kebiasaan membiarkan charger tetap menancap tetap punya risiko. Baiknya segera lepas dari stopkontak deh kalau memang sudah nggak dipakai. Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kita semua pasti pernah melakukan ini: selesai ngecas, ponsel dicabut, tapi kepala chargernya tetap anteng nempel di stopkontak. Kelihatannya sih nggak masalah. Toh nggak lagi dipakai, kan? Tapi ternyata kebiasaan kecil ini bisa menimbulkan risiko yang jarang kita sadari.

Meski jarang terjadi, ada kemungkinan kepala charger yang dibiarkan terus menancap bisa bermasalah. Tapi, jangan keburu membayangkan munculnya ledakan dramatis seperti di film, ya. Masalahnya biasanya jauh lebih sederhana, tapi tetap berbahaya kalau dibiarkan.

Banyak dari kita yang membiarkan kepala charger terus menancap di stop kontak meski sudah nggak lagi dipakai. Apakah hal ini berbahaya jika dibiarkan?

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

Peresmian dilakukan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Drs Agus Andrianto SH MH bersama jajaran pejabat kementerian, pimpinan Undip, dan perwakilan pemerintah daerah.


Dalam sambutannya, Menteri Agus menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas akses layanan keimigrasian. Dia mengatakan, keberadaan titik layanan di kampus menjadikan pelayanan semakin cepat, responsif, dan dekat dengan masyarakat.

"Saya berharap layanan ini bisa menjadi model bagi daerah lain," sebutnya.

Layanan yang dibuka meliputi penerbitan dan penggantian paspor WNI, BAP paspor hilang atau rusak, pelayanan izin tinggal WNA, serta konsultasi dan informasi keimigrasian.


Usai peresmian yang dilakukan dengan memukul gong, Menteri Agus meninjau ruang pelayanan yang telah dilengkapi ruang tunggu kondusif, sistem antrean terintegrasi, serta petugas yang telah dipersiapkan secara khusus.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Imigrasi Jateng Haryono Agus Setiawan menyampaikan, layanan ini merupakan langkah strategis untuk mendekatkan pelayanan keimigrasian kepada masyarakat.


"Kehadiran layanan ini juga mempermudah mahasiswa asing Undip untuk mengurus izin tinggal, jadi akan mendukung kenyamanan mereka menjalani aktivitas akademik," jelasnya.

Setali tiga uang, Rektor Undip Prof Dr Suharmono SE MSi juga menyambut baik kerja sama tersebut dan menyatakan bahwa Undip siap menyediakan segala fasilitas yang diperlukan agar pelayanan imigrasi dapat berjalan optimal dan mudah diakses.

Campus Immigration Point di Undip diharapkan menjadi percontohan nasional dan mendorong kampus lain menghadirkan layanan publik serupa, terutama di lingkungan perguruan tinggi dengan aktivitas internasional yang tinggi.

Keberadaan layanan ini di kampus menegaskan bahwa Undip memiliki "aktivitas internasional" yang cukup baik. Kampus lain gimana, nih? (Murjangkung/E10)&nbsp;

Inibaru.id - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Semarang meresmikan Campus Immigration Point di Universitas Diponegoro (Undip) pada Senin (1/12/2025) kemarin. Layanan ini menjadi yang pertama di Indonesia, yang memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus.

Dengan hadirnya fasilitas tersebut, mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, di lingkungan Undip bisa mengurus paspor hingga izin tinggal tanpa harus datang ke kantor imigrasi. Hal tersebut juga berlaku untuk masyarakat umum yang bukan merupakan bagian dari Undip.

Layanan Campus Immigration Undip ini menjadi yang pertama di Indonesia dan memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus, sekaligus menegaskan 'aktivitas internasional' yang cukup baik di salah satu kampus terbaik di Kota Semarang ini.

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

Tas rajut buatan tangan dari perempuan kreatif asal Kota Semarang yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut telah menempuh perjalanan jauh: menembus pasar dunia, menguatkan pejuang kanker, dan membuka ruang pemberdayaan bagi warga binaan Lapas Perempuan Semarang.

"Merajut itu awalnya hanya hobi. Karena anak-anak sudah besar, saya mengisi waktu luang dengan merajut. Saya ibu rumah tangga, ikut suami dinas di daerah terpencil, sehingga memilih fokus mengurus anak-anak," ujar Indah saat ditemui Inibaru.id akhir November lalu.

Indah mengaku belajar merajut secara autodidak sejak 2011. Gurunya adalah internet dan Youtube. Awal-awal berkreasi, dia hanya membuat taplak meja dan dompet kecil. Namun, seiring waktu, keterampilannya meningkat hingga bisa membuat tas rajut sendiri.

Sedikit demi sedikit, dunia rajut yang awalnya hanya pengisi waktu luang justru menjadi peluang. Indah merasa bangkit dan berdaya. Sembari melakoni keseharian sebagai ibu rumah tangga, dia mulai bisa melihat betapa besar peluang bisnis yang tersimpan dalam setiap karyanya.

Pada 2017, ketika sebagian besar pelaku UMKM masih berkutat di pasar lokal, Indah justru sudah merasakan aroma pasar global. Melalui PT Mas di Solo, dia dipercaya mengerjakan produk home decor untuk dikirim ke negara-negara di Eropa.

Sistemnya maklun; perusahaan menyediakan bahan, lalu Indah menangani produksi dan merekrut tenaga kerja yang dia latih sendiri.

Tas rajut buatan Indah merambah hingga Dubai setelah karya-karyanya dua kali lolos kurasi mengikuti pameran BRI UMKM EXPO(RT). Dalam sesi business matching, dia bertemu buyer luar negeri yang kemudian memesan 1.000 tas makram untuk pasar Dubai.

"Semula diminta selesai satu bulan, saya nggak sanggup. Akhirnya dinego jadi lima bulan, per bulan 200 pieces. Saya ngajari orang-orang, mereka ikut mengerjakan," ungkap Indah.&nbsp;

Di antara banyak teknik, tapestri menjadi yang paling dia kuasai karena memungkinkan eksplorasi pola dan gambar. Dari sinilah lahir tas rajut bermotif batik berbahan dasar kulit yang harganya menyentuh angka Rp900 ribu per item.

Namun, di antara deretan pencapaian tersebut, ada satu bab yang paling mengesankan di pikiran Indah, yakni perjalanannya keliling Indonesia mengedukasi cara mengolah plastik menjadi tas rajut, kemudian mendonasikan hasil kegiatannya untuk menguatkan anak-anak penyandang kanker.

"Tahun 2019 itu kan lagi ramainya kampanye pengurangan plastik. Buat saya, plastik itu memang sulit dihilangkan total. Jadi, bagaimana cara mengurangi, bagi saya salah satunya ya diubah jadi tas rajut, karena bisa dipakai selama bertahun-tahun," kata Indah.

Plastik-plastik itu dipotong selebar kurang lebih dua sentimeter, lalu dirajut seperti biasa. Prosesnya memang lebih sulit dibanding merajut benang biasa, tetapi hasilnya kuat dan tahan lama. Namun, karya ini bukanlah produk komersial utama. Dia lebih sering membawanya untuk kampanye reduksi sampah sekali pakai.

Profit memang nggak selalu menjadi tujuan utamanya berkarya. Bahkan, pada pameran ini pun, dia dan temannya sudah sepakat untuk menyumbangkan dana yang terkumpul ke Yayasan Kanker Anak Indonesia sebagai dukungan moral bagi anak-anak yang tengah berjuang melawan penyakit ganas itu.

"Tidak semua hal harus berupa profit. Saya senang kalau apa yang saya kerjakan bisa bermanfaat buat orang lain," lontarnya.

Memberdayakan Warga Binaan Lapas Perempuan

Jiwa sosial Indah terus tumbuh, termasuk dalam berbagi ilmu. Ibu tiga anak itu mengaku akan dengan senang hati membagikannya, termasuk saat mengajari warga binaan di Lapas Perempuan Semarang merajut tanpa meminta bayaran sepeser pun.

"Di Lapas Perempuan itu saya nggak dibayar sama sekali. Murni untuk berbagi ilmu. Kalau ada yang benar-benar tertarik, saya kasih alatnya, saya kasih benangnya. Biar nanti kalau mereka keluar (bebas), bisa melanjutkan yang dia bisa," paparnya.

Warga binaan yang telah diajari Indah juga diberdayakan untuk membantu produksi. Bahan dan desain berasal darinya, lalu mereka mengerjakan sesuai kemampuan dan waktu. Setiap pekerjaan mereka tetap dibayar sebagai tambahan penghasilan dari dalam penjara.&nbsp;

Bagi Indah, menguatkan penyandang kanker dan berbagi ilmu dengan warga binaan adalah dua wajah dari misi yang sama, yakni untuk memanusiakan manusia lewat keterampilan. Merajut baginya bukan lagi sekadar aktivitas tangan, melainkan cara menyalurkan empati.

Saat ini Indah hanya dibantu satu karyawan tetap yang menjaga tokonya di kawasan Sambiroto. Proses produksi sehari-harinya masih dikerjakan sendiri, tetapi jika pesanan membludak, barulah dia melibatkan orang lain.

"Saya nggak menyangka bisa sejauh ini. Saat pandemi Covid-19, saya sempat kena saraf terjepit. Suami menyarankan untuk berhenti dan menjual seluruh benang. Namun, meski sudah didiskon, benang-benang itu nggak laku. Artinya, saya disuruh untuk terus merajut," tukas Indah, lalu tertawa ringan.&nbsp;

Nggak hanya menghasilkan profit, keterampilan merajut Indah juga telah menjalin asa untuk para penyandang kanker dan warga binaan di lapas. Panjang umur ya, Bu Indah! (Sundara/E10)

Inibaru.id - Di bawah tenda pameran UMKM di halaman Balai Kota Semarang, Indah Prihatiningsih, pemilik Ekkyta Collection duduk dengan tenang, tapi jemarinya lincah menari di atas gulungan benang, menuntaskan seutas tali tas yang belum selesai.

Sesekali, perempuan 60 tahun itu juga terlihat mengangkat wajah, menyapa pengunjung yang mampir, sebelum kembali pada ritme rajutannya.

Belajar merajut secara autodidak pada 2011, pemilik Ekkyta Collection, Indah Prihatiningsih, konsisten menyisihkan sebagian keuntungannya untuk anak-anak penyandang kanker; sekaligus mengajari warga lapas perempuan Semarang untuk belajar membuat tas rajut berkelas yang membuat Indah menjelajah pasar global.

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

Sebaliknya, kebun sawit adalah kawasan monokultur. Satu jenis tanaman mendominasi, lantai tanah sering terbuka, dan lapisan ekosistemnya sangat sederhana. Studi yang dikutip The Jakarta Post menegaskan, perkebunan sawit hanya mampu mendukung sebagian kecil spesies hutan. Riset lain yang dipublikasikan ScienceDaily menunjukkan hal serupa. Kebun sawit bukan habitat setara hutan tropis dan sebagian besar spesies nggak mampu beradaptasi di dalamnya.

Hasilnya sudah terlihat di banyak desa sekitar hutan. Semakin sedikit pepohonan asli, semakin sering satwa liar turun ke permukiman mencari makan. Mereka nggak “menyerang”, mereka hanya kehilangan ruang hidup.

Stok Karbon: Hutan Menyimpan, Sawit Membuang

Banyak klaim menyebut sawit “lebih efisien menyerap karbon,” namun para ilmuwan mengingatkan bahwa klaim itu menyesatkan. Menurut Profesor William Laurance yang dikutip Eco-Business, meski sawit tumbuh cepat, total karbon yang disimpan selama daur hidupnya jauh lebih rendah dibanding hutan primer.

Ketika hutan ditebang, karbon yang terkunci selama ratusan tahun terlepas ke atmosfer. Mongabay mencatat, konversi hutan ke sawit terutama di lahan gambut melepaskan emisi dalam jumlah masif. Sawit nggak mampu mengimbangi kehilangan itu, bahkan bisa menjadi sumber emisi baru ketika tanaman tua ditebang dan tanah kehilangan karbon.

Hutan tropis adalah bank karbon raksasa. Sawit hanyalah buku tabungan kecil.

Fungsi ekologis hutan juga nggak berhenti pada keanekaragaman hayati dan karbon. Hutan menjaga kesuburan tanah melalui siklus organik mulai daun gugur membentuk humus, mikroorganisme mengolah nutrisi, dan akar pohon menahan air. Tanah yang sehat membuat debit air stabil, sungai terjaga, dan wilayah terlindungi dari erosi.

Begitu hutan digantikan sawit, siklus itu terputus. Lahan menjadi lebih kering, tanah cepat padat, dan kebutuhan pupuk serta pestisida meningkat. Debit air menurun, longsor dan banjir menjadi lebih sering terjadi, dan suhu kawasan meningkat karena hilangnya kanopi yang meneduhkan.

Di banyak tempat, mata air mati bukan karena kemarau panjang, tetapi karena hilangnya pepohonan hutan.

Beberapa penelitian, seperti yang dirilis University of York, menemukan bahwa menyisakan sekitar 10 persen hutan asli dalam lanskap perkebunan dapat membantu menjaga sebagian kecil karbon dan biodiversitas. Namun angka itu tetap terlalu kecil untuk menggantikan kehilangan ekosistem hutan yang jauh lebih luas. Fragmentasi tetap terjadi, dan fungsi ekologis hutan tetap menurun drastis.

Hutan adalah satu kesatuan. Memisahkannya menjadi potongan-potongan kecil nggak akan membuat ekosistem bekerja seperti sediakala.

Hutan memberikan manfaat yang nggak bisa dihitung hanya dengan angka ekonomi. Ia menjaga air, menopang tanah, menstabilkan iklim, menyediakan habitat satwa, hingga menjadi benteng terakhir keanekaragaman hayati. Sementara perkebunan baik sawit, kopi, maupun karet memberi manfaat ekonomi jangka pendek yang penting bagi masyarakat, tetapi nggak dapat menggantikan kehidupan yang diberikan hutan.

Ketika hutan hilang, yang hilang bukan hanya pepohonan. Kita kehilangan penyangga kehidupan.

Karena itulah, setiap wacana mengganti hutan dengan kebun monokultur harus dilihat sebagai lebih dari sekadar keputusan tata guna lahan. Itu keputusan tentang masa depan, apakah kita ingin lingkungan yang stabil, atau ladang luas yang perlahan mengering. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Di sejumlah daerah, barisan sawit yang rapi dan menghijau sering dianggap sebagai “pengganti” hutan. Dari kejauhan, pemandangannya tampak meyakinkan bahwa pohon-pohon tumbuh tinggi, daun lebat di kanan–kiri jalan, dan hamparan hijau sejauh mata memandang. Namun, poster edukasi lingkungan yang banyak beredar akhir-akhir ini sebenarnya memberi petunjuk penting hutan bukan sekadar deretan pohon. Ia adalah sistem kehidupan yang jauh lebih kompleks, sesuatu yang nggak dapat ditiru oleh kebun monokultur apa pun, termasuk sawit.

Hutan alami menyimpan biodiversitas yang luar biasa. Di dalamnya ada pepohonan raksasa, semak belukar, lumut, jamur, hingga organisme mikro yang hidup berdampingan dalam jaringan ekologis berlapis yaitu kanopi, bawah tajuk, hingga lantai hutan. Satwa liar seperti burung, primata, mamalia kecil, reptil, serangga penyerbuk menjadikannya rumah.

Hutan nggak bisa digantikan oleh kebun sawit atau tanaman monokultur lainnya. Di balik hamparan hijau yang tampak serupa, hutan menyimpan fungsi ekologis yang jauh lebih kompleks mulai dari biodiversitas, penyimpanan karbon, hingga penjaga tanah dan air yang nggak mampu ditiru perkebunan.

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

Menruut pakar hewan, kucing memang suka dengan belaian yang
lembut yang searah dengan bulunya. Apalagi jika tangan kita membelainya di
lokasi yang tepat. Dalam hal ini adalah di telinga atau pangkal telinganya,
pipinya, serta di bawah dagu.

Nah, khusus di bawah dagu itu, ada tempat kelenjar aroma yang
memroduksi feromon. Asal kamu tahuu saja, feromon adalah semacam aroma khusus
yang dipakai kucing untuk berkomunikasi dengan sesama kucing lainnya. Tatkala kita mengelus dagu kucing, feromon yang diproduksi pada kucing adalah
feromon bahagia.

Maklum, feromon tersebut berjenis oksitosin yang bisa
memberikan rasa tenang, bahagia, dan senang pada kucing. Dengan hormon ini
pula, kucing mengabarkan ke kucing lain, termasuk junior-juniornya kalau bagian
yang dielus itu bisa bikin bahagia. Makanya, kucing pun sangat suka dagunya
dielus.

Kalau kamu cermati, saat dielus dagunya atau saat sedang
berada dalam suasana bahagia lainnya, kucing juga akan mengeluarkan bahasa
tubuh lainnya, yaitu sebagai berikut:

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Mengeluarkan dengkuran atau menggerakkan cakar
depannya seperti mendorong dan mremas

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Mengibaskan ekornya dengan lembut dari satu sisi
ke sisi lainnya

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Ekspresi wajah dan tubuhnya sangat rileks

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Mendorong tubuhmu dengan lembut dengan kakinya
saat kamu berhenti mengelusnya untuk memberi tahukan kalau kamu bisa kembali
mengelusnya karena membuatnya senang.

Yang pasti, kucing juga memakai feromon ini untuk menandai
wilayahnya di rumahmu seperti di pintu, kaki perabotan, atau bahkan tubuhmu.
Maknanya, dia menganggapmu sebagai miliknya dan kamu dianggap sebagai makhluk
yang membuatnya bahagia, Millens.

Jadi, sudah tahu kan alasan mengapa kucing suka dielus
dagunya? Kalau lagi senggang nggak ada salahnya kok sering-sering melakukannya.
(Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Kamu
memelihara kucing nggak, Millens?
Kalau iya, pasti tahu banget deh dengan tingkah polah anabul yang satu ini yang terkadang menggemaskan namun juga
terkadang bikin sebal. Tapi, apapun kucingnya, baik itu yang dipelihara atau
kucing kampung liar, pasti punya kesamaan, yaitu suka banget dagunya dielus.
Kepikiran nggak sih apa alasan kucing suka dagunya dielus?

Saking sukanya kucing dagunya dielus, terkadang mereka
sampai sengaja mendongakkan kepala sambil menutup kepalanya. Mereka seperti
sudah pasrah mau diapa-apain sama kita saking keenakannya. Realitanya, memang
di bagian itulah, kucing sangat suka dielus oleh tangan manusia.

Kepikiran nggak mengapa kucing suka dielus dagunya? Ternyata ini alasannya, Millens.

Alasan Kucing Suka Dielus Dagunya

Tapi, apa sih sebenarnya alasan kucing makan rumput? Kalau soal itu, Pets&nbsp;pada Senin (30/9/2024) mengungkapkan sejumlah faktornya. Berikut adalah alasan-alasan tersebut.

Layaknya manusia, kucing juga bisa mengalami gangguan pencernaan, termasuk sakit perut. Nah, kucing punya naluri khas untuk mengatasi masalah sakit perut ini, yaitu dengan makan rumput untuk menghilangkan parasit di perutnya. 

Setelah mengunyah rumput dan menelannya, rumput akan dibiarkan beberapa saat di perut dan kemudian dimuntahkan kembali. Setelah itu, biasanya sakit perut pada kucing akan berangsur-angsur mereda.

Kebiasaan kucing makan rumput untuk mengatasi sakit perut ini juga dilakukan sejumlah hewan karnivora liar lainnya serta sejumlah primata. Tujuannya sama, yaitu demi membersihkan usus dari sejumlah parasit.

Terkadang, rumput yang dimakan kucing nggak dimuntahkan kembali, tapi terus diolah oleh sistem pencernaannya. Kalau sudah begini, biasanya gara-gara kucing mengalami sembelit dan pengin segera mengatasi masalah pencernaan tersebut.

Meski nggak diajari soal adanya kandungan serat di dalam rumput, kucing punya naluri untuk memakannya untuk mengatasi sembelit atau mengeluarkan bola-bola rambut yang tertelan di saluran pencernaannya.

Alasan mengapa kucing makan rumput ini sudah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari UC Davis Veterinary Schoolpada 2019 lalu, ya. Jadi, wajar kalau mereka melakukannya. Tapi, kalau kamu punya kucing peliharaan, pastikan kalau rumput yang mereka makan aman, bukannya yang sudah terpapar pestisida atau bahan kimia lainnya, Millens. Jadi, setelah memakannya, mereka nggak mudah sakit, deh.&nbsp;(Arie Widodo/E05)

Inibaru.id - Kamu memelihara kucing di rumah, Millens? Apa saja nih makanan kucing yang sudah pernah kamu berikan? Daging ikan yang dibeli di pasar, atau makanan kucing kemasan yang kamu beli di pet shop? Meski kamu sudah memberikan semua makanan tersebut, pasti pernah deh melihat kucing makan rumput, bukan?

Sejatinya, kucing adalah hewan karnivora alias pemakan daging, bukannya hewan omnivora alias pemakan segala. Namun, dalam beberapa kasus, kita bisa melihat kucing bisa makan makanan nabati seperti mentimun, semangka, sayuran, hingga yang terkadang kita lihat di halaman, yaitu rumput.

Yap, kalau kucingmu makan rumput layaknya sapi atau kambing, bukanlah sesuatu yang aneh. Mereka juga sebenarnya nggak memakannya karena rasanya enak. Bahkan, dalam beberapa kasus, setelah mengunyahnya, rumput yang sudah terlanjur tertelan juga kemudian dimuntahkan kembali.&nbsp;

Bukan herbivora ataupun omnivora, kucing sejatinya adalah pemakan daging. Tapi, kok terkadang kita melihat kucing makan rumput, ya? Ternyata ini alasannya.

Mengapa Kucing Makan Rumput?

Kalau di rumahmu ada yang takut kucing tapi banyak
kucing liar suka main ke rumahmu, ketahui dulu yuk penyebabnya agar mereka
nggak lagi sering kembali mampir sebagaimana dilansir dari Best Life Online pada Jumat (19/4/2024) lalu.

1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di rumahmu atau sekitar rumahmu ada banyak hewan
yang bisa dimangsa

Banyak kucing liar yang masih memiliki insting berburu yang
baik sehingga mudah tertarik dengan sejumlah hewan mangsa seperti cicak, burung
peliharaan, atau bahkan tikus. Kalau kamu memelihara burung misalnya, jangan
heran jika banyak kucing liar yang terus datang. Mereka pengin memangsanya tapi
kesulitan karena posisi burung yang ada di dalam sangkar.

2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Rumahmu dianggap nyaman

Ada sejumlah lokasi yang ternyata dianggap nyaman bagi
kucing, lo. Apalagi jika lokasi tersebut hangat, memberikan perlindungan,
hingga membuatnya aman dari panas dan hujan. Kalau rumahmu dianggap kucing bisa
menyediakan hal tersebut, kucing liar tentu bakal sering datang meski hanya
untuk tiduran di halaman.

“Kucing suka dengan tempat yang bisa dijadikan persembunyian
sementara, termasuk di antara pot bunga, tanaman yang rimbun, hingga
semak-semak,” jelas Nicole Carpeneter yang berasal dari Black Pest Prevention.

3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Ada kucing lain

Ini yang unik, kalau rumahmu sering disinggahi kucing, maka
kucing lain juga tertarik untuk mendatanginya. Hal ini disebabkan oleh
kecenderungan kucing yang suka dengan jejak aroma dari kucing lainnya. Apalagi
jika jejak aroma itu dari kucing dengan beda jenis kelamin dan kucing sedang
pada musim kawin.

“Kalau kamu kucing peliharaan yang belum disteril, maka
aromanya bisa menarik perhatian kucing lain, termasuk kucing tetangga atau
kucing liar,” lanjut Carpenter.

4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Ada sumber air

Selain makanan atau mangsa, kucing juga menyukai lokasi di
mana air mudah didapatkan. Maklum, layaknya mahluk hidup pada umumnya, mereka
butuh minum. Apalagi jika
kamu sengaja menyediakan wadah minum bagi mereka. Dijamin, kucing-kucing akan
sering mampir ke rumahmu!

Nah, sudah tahu kan alasan kucing liar datang ke rumahmu. Kalau
nggak pengin mereka sering-sering datang, sudah tahu kan apa yang harus
dilakukan, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Kamu
nggak memelihara kucing tapi kucing liar suka main ke rumahmu? Kalau kamu
orangnya suka kucing sih nggak masalah pasti, ya? Apalagi jika sengaja
menyediakan makanan kucing bagi mereka. Tapi, beda cerita kalau di rumah ada
yang nggak suka atau bahkan takut kucing, kondisi ini tentu bikin bingung.

Jangan salah, ada lo yang beneran takut sama kucing. Meski
muka dan bulunya menggemaskan, ada yang khawatir jika sampai dicakar atau
digigit kucing. Cat lovers pasti tahu
kan kebiasaan kucing yang suka main-main dengan hal ini?

Nggak memelihara kucing tapi ada banyak kucing liar suka ke rumah? Bisa jadi penyebabnya adalah berbagai hal ini.

Penyebab Kucing Liar Suka Datang ke Rumahmu

Fakta yang agak aneh ini diungkap oleh pakar hewan berbulu
ini, Amy Shojai. Menurut laki-laki yang memang mempelajari perilaku hewan
peliharaan tersebut, jika kucing sudah mengangkat ekornya dan menunjukkan
pantatnya kepadamu, menandakan kalau mereka percaya kepadamu.

“Bisa dikatakan mereka sudah memberikan akses sepenuhnya
tentang dirinya ke majikannya, termasuk soal aroma yang mereka miliki. Artinya
mereka memang sudah percaya sepenuhnya ke majikannya dengan menunjukkan
pantatnya,” ujarnya sebagaimana dilansir dari Kompas, (22/12/2020).

Menurut pakar kucing lainnya dari School of Veterinary
Medicine UC Davis, Mikel Delgado, cara kucing menunjukkan pantatnya mirip
dengan kebiasaan manusia yang berpelukan saat bertemu dengan orang yang sudah
mereka percayai seperti keluarga, teman, atau bahkan orang terkasih.

“Di antara kucing, mengendus pantat satu sama lain adalah
cara yang wajar untuk menyapa atau sekadar mengonfirmasi siapa kucing tersebut.
Bagi manusia, perilaku itu memang aneh. Tapi, bagi kucing, hal ini punya makna
lebih besar dari sekadar memandang kucing lainnya. Dengan menunjukkan
pantatnya, mereka meminta kita untuk melihatnya dan menunjukkan rasa percayanya
kepada kita,” terang Delgado.

Oleh karena itulah, jangan terlalu keheranan jika kucingmu
berkali-kali menunjukkan pantatnya kepadamu. Tapi, kamu juga nggak perlu
melakukan hal yang sebaliknya kepada kucingmu, ya? Haha. (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Kamu suka kucing atau bahkan memelihara
kucing di rumah, Millens? Kalau iya, pasti bakal ngeh dengan
kebiasaannya yang cukup aneh ini. Yap, kucing suka menunjukkan pantatnya.
Penasaran nggak mengapa mereka hobi banget melakukan hal ini?

Nggak hanya suka menunjukkan pantat, terkadang pantat ini
dia tempelkan ke muka atau anggota badan kita yang lain. Karena tahu kucing
nggak pernah cebok setelah buang air, terkadang kita merasa hal ini
menjijikkan, bukan? Apalagi jika aroma pantatnya nggak enak.

Meski aneh, kamu nggak perlu keheranan berlebihan dengan
kebiasaan kucing ini. Ternyata, sebagian besar kucing memang suka melakukannya pada
kawanannya atau pada orang-orang yang mereka percaya. Yap, kamu perlu cermati hal
ini. Kalau sampai kucing menunjukkan pantatnya ke kamu, artinya dia percaya
atau sayang sama kamu.

Heran dengan kebiasaan kucing suka menunjukkan pantatnya ke kita? Ternyata mereka melakukannya karena alasan ini, Millens.

Mengapa Kucing Suka Menunjukkan Pantatnya?

Biar kamu nggak makin penasaran, yuk simak makanan-makanan
yang nggak boleh dimakan kucing berikut ini.

Yap, makanan pertama yang sayangnya sering kita kasih ke
kucing, yakni tulang, ternyata sebaiknya nggak dikasih ke mereka, Millens. Memang, gigi kucing sangat
kuat, tapi, kalau sampai tulangnya sangat keras, bisa jadi akan membuat gigi
kucing patah. Kalau sampai begini, mereka bisa mengalami infeksi akar gigi, lo.

Tulang yang cenderung kasar dan sulit dihancurkan saat
dikunyah juga bisa membuat kucing tersedak, lo, Millens. Dalam banyak kasus, tulang-tulang ini bahkan bisa nyangkut
di usus dan akhirnya membuat mereka sakit. Duh, kasian, ya?

Ini juga nggak boleh, Millens.
Meski pada dasarnya kucing doyan ikan, bukan berarti mereka hanya kita kasih
tulangnya saja. Kalau bisa ya kasih kucing daging ikan yang lebih sehat dan
aman.

Alasan mengapa kucing nggak boleh makan duri ikan mirip
dengan tulang. Hanya, duri jauh lebih tajam. Jadi, bisa jadi duri-duri ini
nyangkut di tenggorokan atau saluran pencernaan. Mereka pun bakal sangat
menderita, deh.

Nggak hanya daging mentah, telur mentah juga sangat nggak
direkomendasikan untuk diberikan ke kucing, Millens. Jadi, bahan-bahan makanan ini berpotensi mengandung bakteri seperti salmonella atau e-Coli. Bakteri ini bisa bikin mereka sakit.

Jadi, andaipun kamu mau ngasih kucing daging, pastikan
dagingnya sudah dimasak jadi bebas bakteri dan kuman, ya?

Sebenarnya sih aneh juga kalau sampai kita ngasih cokelat ke
kucing. Hanya, kadang kucing penasaran dengan apa yang kita makan sehingga kita
nggak tega dan ngasih cokelat ke kucing, deh. Masalahnya, di dalam cokelat ada
kandungan methylxanthines yang bisa saja menyebabkan efek beracun kalau dimakan
kucing dan anjing.

Efeknya, kucing bisa muntah-muntah, diare, atau bahkan
kejang-kejang, lo. Jangan sampai deh kucing sampai mengalaminya, ya?

Kalau hanya sedikit sih nggak apa-apa. Tapi, kalau sampai
tuna kaleng sering diberikan ke kucing, bisa memberikan dampak buruk berupa
defisiensi tiamin pada tubuhnya.

Selain itu, bisa jadi kucing bakal kena
gangguan pankreas dan saluran kemih, lo.

Nah, sebaiknya kamu jangan ngasih makanan-makanan itu ke
kucing, ya Millens. (Kom/IB09/E05)

Inibaru.id – Sebagian
masyarakat Indonesia sayang dengan kucing. Meski saat memeliharanya rasanya
lebih seperti diperbudak hewan berbulu ini, tetap saja kita suka dengan
keberadaan mereka karena menggemaskan dan enak untuk dielus.

Nah, kalau kamu
memang sayang banget dengan si pus, harus tahu nih makanan-makanan apa saja
yang nggak boleh dimakan kucing.

Meski pada dasarnya kucing itu karnivora, banyak makanan
yang bisa dimakan oleh kucing. Sejumlah orang bahkan mengaku kucingnya doyan
makan tempe. 

Ada sejumlah makanan yang sering kita berikan ke kucing namun ternyata nggak boleh untuk mereka. Apa saja ya makanan-makanan tersebut?

Sering Kita Kasih, Makanan Ini Nggak Boleh Dimakan Kucing

Kalau kucing masih sering jalan-jalan, mereka bakal rentan
terluka. Mereka juga bakal lebih berisiko terpapar virus seperti FIV yang bisa
menurunkan sistem imunnya atau bahkan virus leukemia kucing!

Hal lain yang perlu kamu cermati adalah, kucing yang sering
jalan-jalan jauh juga rentan terluka akibat berkelahi dengan kucing lainnya,
tertabrak kendaraan, hingga nggak sengaja makan racun dan jatuh sakit atau
meninggal. Duh, kasihan ya.

Saran yang sama juga diungkap organisasi hewan American
Veterinary Medical Association (AVMA). Kucing lebih disarankan tetap dirawat di
dalam rumah. Andaipun dibawa ke luar rumah seperti untuk jalan-jalan, pastikan
kucing diawasi layaknya diberi tali atau dimasukkan dalam kandang terbuka.

Kalau menurut organisasi ini, kucing yang dirawat di dalam
ruangan memiliki harapan hidup jauh lebih besar dibandingkan dengan kucing di
luar ruangan. Yakni dengan usia rata-rata mencapai 10-15 tahun. Angka ini
sangat jauh dengan kucing yang dibiarkan berkeliaran di luar rumah yang
biasanya hanya mencapai 2-5 tahun saja.

Masalahnya, kalau kamu terbiasa memelihara kucing kampung
yang memang terbiasa sering jalan-jalan, pasti bakal kasihan ya kalau mereka
dikurung di rumah saja. Pasti bakal bosan, deh. Nah, anggota AVMA yang
merupakan dokter hewan dari Laguna Hills, California, Bernadine Cruz punya
saran terkait hal ini.

“Jika memungkinkan, cobalah membiasakan kucing tinggal di
rumah di malam hari. Sebagian besar kasus seperti tertabrak mobil atau diserang
hewan lain seringkali terjadi karena mereka keluar saat malam hari,” sarannya.

Selain itu, pastikan kucing diperiksakan ke dokter hewan dua
kali setahun, diberi obat cacing jantung secara berkala, divaksin rabies, serta
mendapatkan distemper kucing.

Nah, kalau kamu sudah bisa membuat kucing terbiasa di rumah saja,
pastikan agar kucing juga banyak bergerak agar nggak obesitas ya. Meski bisa
bikin kucing semakin menggemaskan, sebenarnya itu nggak sehat untuk mereka.

Kamu bisa kok bikin tempat bermain bagi mereka agar bisa
memanjat, berlari, atau aktif walau di rumah saja. Kamu pasti bakal senang
melihat mereka lebih aktif.

Kalau kucingmu, lebih suka di dalam rumah atau di luar
rumah, nih, Millens? (Kom/IB09/E05)

Inibaru.id – Selain
anjing, kucing biasanya jadi hewan peliharaan yang disukai banyak orang.
Memang, kucing nggak sesetia anjing ataupun bisa dijadikan penjaga. Hanya,
kucing sangatlah menggemaskan dan bisa bikin stres hilang dengan tingkah
lakunya yang konyol. Nah, kira-kira, sebaiknya kucing dirawat di rumah atau di
luar rumah saja, sih?

Sebenarnya sih ya, secara alami kucing itu adalah hewan
penjelajah. Dia suka jalan-jalan ke banyak tempat meski pada akhirnya pulang ke
rumah untuk tidur atau meminta makanan. Meski begitu, kalau menurut dokter
hewan dari sebuah rumah sakit kucing di Towson, Easten Shore, Amerika Serikat
Jane Brunt, kucing sebenarnya lebih baik di rawat di lingkungan rumah saja.

Ada orang yang sengaja merawat kucing agar tetap di rumah saja. Namun, ada yang membiarkan kucingnya berkeliaran di rumah dan pulang sewaktu-waktu. Mana yang lebih baik?

Sebaiknya Kucing Dirawat di Rumah atau Dibiarkan Berkeliaran di Luar?

Biar nggak
makin penasaran, yuk simak ras kucing paling pintar di dunia, Millens. Apa saja, ya?

Kucing ras Bengal
termasuk banyak disukai penggemar kucing karena motif bulunya yang sangat
indah. Ada yang menyamakan motif bulunya mirip seperti macan tutul atau jaguar.
Realitanya, kucing ras ini memang hasil persilangan macan tutul Asia dengan
kucing lokal. Hasilnya, nggak cuma motif bulunya yang cakep, kucing ras Bengal
juga cerdas dan atletis.

Ciri khas
kucing rasa Bengal adalah kebiasaannya yang suka berlari atau memanjat. Kalau
kamu sering mengajaknya bermain atau membiarkannya memanjat baik di dalam atau
luar ruangan, pasti mereka bersemangat. Yang keren, kamu bisa mengajarinya
mengambil barang di laci, menyalakan saklar lampu, dan lain-lain.

Nah, kucing
ras Burma dikenal sebagai jenis kucing yang suka berinteraksi dengan manusia.
Kucing ini juga mudah beradaptasi dan nggak sulit untuk dilatih berguling,
duduk, atau melambai. Dia juga bisa diminta untuk mengambil makanan.

Beda dengan
kucing kampung yang kadang rewel diajak jalan-jalan atau naik kendaraan, kucing
ras Burma justru bisa diajak melakukannya. Hanya, kucing ini juga nggak suka
sendirian. Jadi, kamu pun harus sering-sering menemaninya, Millens.

Saking
ramahnya kucing ras Cornish Rex, banyak yang menganggap perilaku kucing ini
seperti anjing yang sudah dipelihara bertahun-tahun. Nah, kucing ini juga suka
bermain bola, lo, Millens.

Salah satu
ciri khas dari kucing ras Cornish Rex adalah jari kakinya yang cenderung
panjang. Jadi, kucing ini bisa membuka pintu dan lemari. Hanya, karena sangat
aktif, kucing ini nggak cocok dijadikan kucing rumahan. Jadi, kamu harus sering
mengajaknya sering bermain ke luar atau minimal di halaman.

Kucing
dengan motif bulu bergelombang ini suka melompat-lompat. Kalau di rumah saja,
dikhawatirkan bisa menjatuhkan banyak barang. Kalau di luar, apalagi jika ada
pohon besar, pasti bakal senang deh.

Dari ras
kucing paling pintar di dunia ini, kamu pengin pelihara yang mana, nih, Millens? (Kom/IB09/E05)

Inibaru.id – Salah satu hewan peliharaan favorit manusia
adalah kucing. Meski sebenarnya kucing lebih bertingkah sebagai majikan dan
manusia adalah pembantunya, kucing enak untuk dielus dan sering bertingkah
lucu. Nah, kamu tahu nggak kalau ada ras kucing paling pintar di dunia?

Jangan
salah, kucing juga ada yang bisa dilatih lo. Nggak percaya? Banyak kucing yang
bisa dilatih untuk buang air besar di tempatnya atau bahkan di toilet. 

Ada juga
yang bisa dilatih untuk mempelajari sejumlah trik-trik dan bermain. Jadi, kamu
pun bakal lebih seru memeliharanya, nggak hanya soal ngelus dan ngasih makan
doang.

Siapa bilang kucing nggak ada yang pintar dan bisa dilatih? Ada lo kucing paling pintar di dunia yang asyik buat diajak bermain. Apa saja ya ras kucing-kucing cerdas ini?

Ras Kucing Ini Paling Pintar di Dunia, Tertarik buat Pelihara?

Inibaru.id&nbsp;- Kucing terkenal sebagai hewan yang lucu nan menggemaskan. Kepribadian kucing pun cenderung nurut dan mudah beradaptasi dengan orang baru. Nggak heran jika banyak orang yang memilih untuk memelihara hewan berbulu tersebut.
Selain menjadi teman, memelihara kucing juga punya beragam manfaat lain, lo. Berikut lima manfaat memelihara kucing.
Dapat Menjadi Sahabat
Manfaat pertama yang bisa kamu dapatkan dari memelihara kucing adalah kucing dapat menjadi sahabatmu ketika kamu kesepian. Hal ini dikarenakan kucing dapat membangun hubungan baik melalui sikap mereka yang sangat menggemaskan.
Mengurangi Stres
Salah satu alternatif untuk menghilangkan stres adalah dengan memelihara kucing. Yap, tingkah kucing yang lucu dan menggemaskan itu dapat membuatmu terhibur sekaligus mengurangi stresmu,&nbsp;Millens.
Terapi Autisme
Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang cocok digunakan sebagai alat penyembuh. Sebuah penelitian di University of Missouri telah membuktikan, interaksi antara para pengidap autisme dengan kucing secara dramatis dapat mengurangi gejala autisme. Jadi, memelihara kucing termasuk terapi yang baik bagi penderita autisme.
Membuat Tidur Lebih Nyenyak
Beberapa penelitian dan jajak pendapat di Inggris memperlihatkan orang (terutama wanita) lebih suka tidur dengan kucing mereka, daripada dengan pasangannya. Bahkan, mereka mengaku merasakan tidur yang lebih nyenyak bila bersama kucing.
Baik untuk Kesehatan Jantung
Sebuah penelitian menyebut kemungkinan serangan jantung pemilik kucing 30 persen lebih kecil dibanding orang yang nggak memelihara kucing,&nbsp;Millens. Wah!
Jadi, berapa banyak kucing yang kamu perlihara di rumah? (IB24/E04)

Sebagian besar orang memilih kucing untuk dijadikan hewan peliharaan mereka. Hal itu nggak salah karena memlihara kucing memiliki banyak manfaat di antaranya sebagai berikut.