“Menyesuaikan suhunya. Di Parakan kan kalau pagi dingin.
Nah, pas kita ke pasar pagi-pagi, penginnya ya makan atau minum yang
hangat-hangat. Makanya dawet di sini disajikan hangat, nggak pakai es,” cerita
Nia menjelaskan story Instagramnya terkait dengan minuman yang dia coba ini di
Pasar Entho Pagi Parakan pada Minggu (6/4/2025).

Karena rumahnya berjarak nggak sampai 500 meter dari pasar kecil
yang menyajikan jajanan pasar dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB tersebut, Nia
mengaku sering mengonsumsi dawet hangat sejak kecil. Bisa dikatakan, setiap kali
meminumnya, dia bernostalgia dengan rasa yang biasa dia cicipi pada zaman dahulu.

“Yang unik dari dawet anget itu cendolnya nggak pakai
pewarna, jadi putih gitu. Layaknya dawet biasa, bahan utamanya cairan gula jawa
dan santan. Tapi karena disajikan hangat, pas minum rasanya jadi mirip bubur sumsum,” terang Nia.

Lebih dari itu, setiap kali menghabiskan minuman dengan
harga Rp5.000 per porsi ini, Nia nggak pernah merasakan sensasi nggak nyaman
pada tenggorokannya sebagaimana ketika mengonsumsi dawet dingin di
tempat lain yang membuatnya harus&nbsp; segera minum air putih untuk menetralisasi sensasi nggak nyaman di tenggorokan tersebut. Hm, jadi kebayang ya kesegarannya?

Selain mencicipi dawet hangat yang kini hanya bisa dia rasakan saat mudik, Nia juga membeli sejumlah jajan tradisional di Pasar Entho Pagi Parakan, termasuk di antaranya kue lumpur dan klepon yang merupakan favoritnya. Beda
dengan dawet anget yang dia minum di tempat, jajan pasar yang dibeli biasanya dimakan di rumah.

Nah, buat kamu yang melintas di Parakan pada pagi hari, boleh banget mampir sejenak ke Pasar Entho
Pagi untuk mencicipi dawet angetnya yang unik banget itu.&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Karena bekerja di sebuah institusi
perbankan di Balikpapan, Kalimantan Timur, rekan saya, Nia Wardhana nggak bisa sering-sering
pulang kampung ke Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Begitu
memiliki kesempatan mudik, dia pun nggak melewatkan apa pun yang menarik dari kampung
halamannya, termasuk mencicipi "dawet anget" khas Parakan.

Yang kita tahu, dawet yang bisa dengan mudah ditemukan di pinggir jalan, di tengah pasar, atau di tempat-tempat makan, disajikan dingin dengan es. Alasannya, tentu saja karena
menyesuaikan suhu udara di Indonesia yang cenderung panas.

Tapi, kok dawet di Parakan
ini malah disajikan hangat-hangat?

Biasanya dawet disajikan dingin. Tapi di Pasar Entho Pagi Parakan Temanggung, ada dawet anget yang disajikan hangat. Seperti apa ya kesegarannya?

Bernostalgia dengan Kesegaran 'Dawet Anget' Pasar Entho Pagi Parakan

Dengan usianya yang sudah menginjak kepala tiga, wirausahawan yang tinggal di Kabupaten Temanggung itu memang menyadari bahwa giginya nggak mungkin lagi tumbuh. Karena itulah dia memutuskan untuk memasang gigi palsu.

"Kalau nggak pakai gigi palsu, kelihatan banget ompongnya, karena yang copot dua gigi seri bagian atas. Nggak pede pas ketawa, kan?" akunya.

Apa yang dirasakan Irawan tentu saja dialami banyak orang. Saat kecil, gigi yang tanggal, yang dikenal sebagai gigi susu, memang masih bisa tumbuh. Namun, hal ini berbeda dengan gigi permanen yang biasanya telah sepenuhnya menggantikan gigi susu saat kita remaja.

Saat gigi permanen tanggal, besar kemungkinan nggak akan ada lagi benih gigi yang tersedia untuk membuatnya tumbuh menjadi gigi baru. Inilah yang dialami Irawan saat giginya copot karena kecelakaan. Solusinya, tentu saja dengan membubuhkan gigi palsu.

Namun, belakangan ada sebuah riset yang memungkinkan gigi yang tanggal nggak harus digantikan dengan yang palsu. Kabar baik ini datang dari Pamela Yelick dan Weibo Zhang, dua ilmuan dari Tufts University School of Dental Medicine di Boston, AS.

Keduanya mengatakan, baru-baru ini mereka mengaku mampu menumbuhkan struktur mirip gigi manusia; yang meski belum betul-betul sempurna, tapi telah mendekati wujud gigi alami manusia. Dalam riset mereka, Yelick dan Zhang mengambil sel dari rahang babi.

Sedikit informasi, babi merupakan hewan yang selama hidupnya mampu menumbuhkan gigi berulang kali. Nah, melalui sel gigi yang belum tumbuh dalam rahang babi, kedua peneliti tersebut merekayasanya menjadi seperti gigi manusia.

"Sangat mirip (gigi)," terang Yelick Desember lalu, dikutip dari MIT Technology Review.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Stem Cell Translational Medicine&nbsp;ini ditanggapi ahli kedokteran gigi asal&nbsp;Oregon Health and Science University, Cristiane Miranda Franca, sebagai penemuan yang mengesankan.

"Gigi artifisial ini mempunyai sifat yang tak dimiliki implan (gigi) pada umumnya, yang tentu saja menjadi langkah maju bagi (perkembangan) gigi manusia; dibuat di laboratorium tapi bisa menyatu dengan gusi dan rahang," kata peneliti yang mengaku sama sekali nggak terlibat dalam riset tersebut.

Seperti kata&nbsp;Franca, tentu saja hasil penelitian ini menjadi babak baru yang menarik bagi dunia pergigian. Semoga saat beredar di pasaran, harganya cukup masuk akal ya! Ha-ha. (Siti Khatijah/E07)&nbsp;

Inibaru.id - Sudah tiga tahun Irawan Wijayanto memasang gigi palsu untuk menggantikan dua gigi depannya yang tanggal karena kecelakaan sepeda motor beberapa tahun lalu. Lelaki 37 tahun ini sebetulnya nggak nyaman, tapi terpaksa melakukannya agar nggak terlihat ompong saat tertawa.

"Beda rasanya (dengan gigi asli)," terang Irawan saat dihubungi via pesan singkat, Senin (7/4/2025). "Saat menggigit makanan takut lepas. Pas bicara juga nggak nyaman."

Gigi permanen yang tanggal nggak harus ditambal atau diganti dengan yang palsu, karena telah ada riset untuk menumbuhkannya kembali.

Sedang Diuji Peneliti; Menumbuhkan Kembali Gigi yang Tanggal


Sebelum melepas pengguna tol yang melakukan arus balik, Kapolri, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, perwakilan Kementerian Perhubungan, dan Gubernur Jateng menyapa masyarakat sembari membagi bingkisan.


Kapolri mengatakan, one way nasional dilakukan berdasarkan evaluasi bersama antara tim Kementraian Perhubungan, Jasa Marga, dengan jajaran polisi lalu lintas. Menurutnya, sejak Sabtu, 6 April 2025 malam sudah terjadi peningkatan arus kendaraan.

“Karena sudah melebihi rerata, kita putuskan pagi ini oneway nasional mulai KM 414 sampai dengan KM 70. Dilanjut contraflow dari KM 70 sampai KM 36, dan selanjutnya diatur satu lajur dari KM 36,” bebernya. 


Seandainya terjadi kemacetan, pihaknya juga akan menyiapkan alternatif lain, yaitu dengan mengurai melalui tol Cisumdawu. Bahkan, apabila diperlukan, tarif tol melalui jalur tersebut akan digratiskan. 


“Kegiatan one way nasional ini akan terus kami ikuti dinamikanya. Harapan kami, pemudik tetap hati-hati. Kami berharap mereka bisa sampai di tempat tujuan dengan selamat,” ucap Kapolri.


Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, hingga saat ini situasi di Jawa Tengah selama musim Lebaran 1446 H berjalan normal.


“Semuanya normal, bahkan meningkatkan kesejahteraan,” katanya ditemui usai acara.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan Posko Terpadu Pemprov Jateng yang mencatat data dari PT Jasa Marga Semarang Batang (JSB), bahwa&nbsp; sejak 4 April 2025 pukul 06.00 WIB hingga&nbsp; 5 April 2025 pukul 05.59 WIB, jumlah kendaraaan yang melewati gerbang tol Kalikangkung menuju arah Jakarta sebanyak 76.309 kendaraan. 


Volume kendaraan tertinggi terjadi pada H+3 pukul 10.00 sampai dengan 10.59 WIB, dengan 4.371 unit kendaraan. Total arus balik menuju Jakarta hingga H+4 Lebaran sebanyak 365.946 kendaraan. (Murjangkung/E10)

Inibaru.id -&nbsp; Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mendampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membuka sistem satu arah (one way) nasional, pada arus balik Lebaran 2025&nbsp; di Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang pada Minggu, 6 April 2025.

Penerapan sistem one way nasional itu, mulai dari gerbang Tol Kalikangkung Semarang hingga gerbang Tol Cikampek Utama. Gunanya untuk mengantisipasi kepadatan puncak arus balik Lebaran 2025.

Setelah arus mudik berjalan lancar, pemberlakuan One Way Nasional Arus Balik resmi dijalankan dengan dimulai dari Gerbang Tol Kalikangkung.

Situasi Lebaran di Jateng Berjalan Normal, One Way Nasional Sudah Berlaku

Bagi kita, ide ini mungkin aneh. Tapi, bagi warga Kota Seoul
yang terbiasa dengan kesibukan dan kerja gila-gilaan setiap hari yang bikin
mereka sulit untuk tidur dengan nyenyak, ide Megabox Gangnam ini sangat
menarik.

Banyak yang menggunakan waktu istirahat makan siang dari tempat
kerjanya untuk tidur siang di sana. Apalagi, harga tiket yang dijual murah
meriah, yaitu 1.000 won atau sekitar Rp11 ribu saja.

Sekadar perbandingan, dine-in di tempat makan sederhana di kota tersebut setidaknya menguras anggaran 5.000-6.000 won per porsi. Maka, membayar 1.000 won untuk bisa beristirahat secara maksimal tentu menjadi pilihan yang sangat menggiurkan, bukan?

Maka, nggak butuh waktu lama bagi Megabox Gangnam untuk mendapatkan peminat. Pihak pengelola bahkan mengganti 492 kursi di tujuh ruang bioskop yang tersedia dengan
kursi recliner premium demi mengimbangi permintaan yang terus naik.

“Kami juga mempertimbangkan untuk menambah kursi recliner
setelah melihat banyaknya peminat,” ungkap juru bicara Megabox sebagaimana
dinukil dari Naver, Sabtu (30/3/2025).

Salah seorang pengguna jasa ini, Lee Jun-hwan, mengaku puas karena
bisa tidur dengan nyenyak meski nggak sampai satu jam.

“Badanku rasanya enak banget setelah tidur 40-50 menitan.
Setelah bangun matanya langsung benar-benar melek dan segar,” ucap laki-laki
berusia 42 tahun tersebut.

Berbeda dengan Lee Jun-hwan yang bisa terlelap, Kim So-hyun yang mengaku nggak bisa terlelap mengatakan tetap bisa menikmati waktu istirahat di bioskop dengan maksimal karena bisa tetap rebahan sembari mendengarkan
musik yang bikin rileks.

“Aku nggak bisa benar-benar tidur. Tapi bisa rileks. Awalnya
agak ragu karena ada banyak orang nggak dikenal yang ikut program ini. Tapi
kelihatannya semua orang merasa rileks,” ucap laki-laki 26 tahun yang bekerja di sebuah
perusahaan yang nggak jauh dari Stasiun Kereta Samseong tersebut.

Apakah mengganti fungsi bioskop menjadi tempat tidur
siang yang tiketnya dijual murah membuat pihak pengelola Megabox merugi? Rupanya tidak, karena sejatinya nggak banyak orang yang menonton bioskop di jam kerja, terutama pada waktu tidur siang. Jadi, pemasukan mereka justru bertambah.

Hm, jadi kepikiran, kalau ide tidur siang di bioskop ini diterapkan di Indonesia, terutama di kota sibuk seperti Jakarta,
bakal laku juga nggak, ya? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Yang namanya beli tiket bioskop, tentu
tujuannya untuk menonton film, ya? Tapi, di Korea Selatan beda. Banyak warga
Kota Seoul yang sengaja membeli tiket bioskop cuma untuk tidur siang. Bahkan, ada bioskop yang sengaja menjual tiket untuk tidur siang, tanpa ada film yang ditayangkan.

Pihak penjual tiket bioskop yang aneh ini adalah Megabox Gangnam.
Mereka membuka sebuah program baru yang memungkinkan orang-orang bisa tidur
siang dengan nyenyak dengan memakai kursi recliner sembari&nbsp;ditemani suara alam yang menenangkan selama 2 jam. Nama programnya adalah Mega
Comma.

Pihak bioskop nggak menyalakan film sama sekali dan membiarkan pengunjung tidur siang selama sekitar 2 jam sembari mendengarkan suara alam yang menenangkan pikiran.

Nggak Hanya Nonton Film, Orang Korea Juga Tidur Siang di Bioskop

Peristiwa itu terjadi ketika para jurnalis meliput agenda Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meninjau arus balik di Stasiun Tawang Kota Semarang pada Sabtu petang, 5 April 2025.

Kejadian bermula saat Kapolri menyapa seorang penumpang yang duduk di kursi roda. Kala itu sejumlah jurnalis dan humas dari berbagai lembaga mengambil gambar dari jarak yang wajar. 


Namun, salah seorang ajudan kemudian meminta para jurnalis dan humas mundur disertai aksi mendorong yang terbilang cukup kasar. 


Mengetahui hal itu, Makna Saezar segera menyingkir dari lokasi tersebut hingga dirinya berada di sekitar peron. Setiba di peron, Makna dihampiri sang ajudan. Dia kemudian mengalami kekerasan, ditempeleng atau dipukul pada bagian kepala.

Nggak berhenti di situ, ajudan tersebut juga terdengar mengeluarkan ancaman kepada beberapa jurnalis. Dia berseru, "Kalian pers, saya tempeleng satu-satu!"

Sejumlah jurnalis lain juga mengaku mengalami dorongan dan intimidasi fisik, salah satunya bahkan sempat dicekik. 

Tindakan tersebut menimbulkan trauma, rasa sakit hati, dan perasaan direndahkan bagi korban, serta keresahan di kalangan jurnalis lainnya yang merasa ruang kerja mereka tidak aman.


Peristiwa kekerasan tersebut merupakan pelanggaran Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kekerasan terhadap jurnalis adalah ancaman terhadap kebebasan pers dan demokrasi.


Organisasi wartawan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam keras kejadian ini. Menurut mereka, apa yang dilakukan oleh protokol keamanan Kapolri itu sudah menyalahi undang-undang.

Dalam permintaan maafnya, pelaku Ipda Endri didampingi Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto yang mewakili Polri. Turut hadir bersama mereka antara lain Direktur Pemberitaan Antara Irfan Junaidi, serta pewarta foto Antara sekaligus korban Makna Zaesar.


Ipda Endri mengaku menyesal atas apa yang telah dia lakukan kepada Makna Saezar di Stasiun Tawang. Dia berharap ke depan bisa lebih profesional lagi dan dewasa saat bertugas.


"Saya menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekan media atas kejadian di Stasiun Tawang. Semoga kedepannya atas kejadian ini, bisa lebih humanis dan profesional," katanya.


Di sisi lain, Makna Zaesar sudah menerima permintaan maaf Endri, namun dia berharap tetap ada tindak lanjut secara institusi kepolisian atas insiden kekerasan yang dialami oleh jurnalis di Semarang.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengaku menyesalkan tindakan kekerasan terhadap jurnalis saat proses peliputan itu.&nbsp;

Menurutnya, prosedur standar operasional dalam protokol pengamanan seharusnya tidak perlu secara emosional dan arogan. Dalam kasus ini, dia akan melakukan penyidikan. Jika terjadi pelanggaran, dia berjanji akan diberikan sanksi sesuai aturan yang ada.


"Situasi saat kejadian sangat ramai dan penuh sesak. Kalau ditemukan pelanggaran akan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.


Artanto menilai, rekan-rekan wartawan adalah mitra polisi karena selalu bersinergi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.


"Ke depan, kami berharap insiden kekerasan serupa tidak akan terulang dan kemitraan dengan pers tetap terjaga," pungkasnya.

Sama-sama di lapangan dan melayani masyarakat, kerja sama antara kepolisian dan pers memang seharusnya sejajar dan fokus pada pekerjaannya masing-masing. (Murjangkung/E10)

Inibaru.id - Seusai viral karena aksi pemukulan terhadap jurnalis, Ipda Endri Purwa Sefa mengakui kesalahan dan memohon maaf secara langsung kepada korban yang merupakan pewarta foto Antara, Makna Saezar.&nbsp;

Bertempat di Kantor Antara Jawa Tengah, Minggu (6/4/2025), permohonan maaf dilakukan secara terbuka.&nbsp;

Ipda Endri yang tadinya disebut sebagai ajudan Kapolri Jenderal Listyo Sigit ternyata merupakan anggota polisi tim pengawal pribadi. Aksi pemukulan dilakukan saat Makna melakukan peliputan tinjauan Kapolri di Stasiun Tawang.


Tim pengawal pribadi Kapolri Jenderal Listyo Sigit bernama Ipda Endri yang melakukan pemukulan terhadap pewarta foto Antara telah meminta maaf, tapi kasusnya akan tetap diusut.

Pemukul Jurnalis Antara Sudah Minta Maaf, tapi Kasus Tetap Diusut

Inibaru.id &ndash; Namanya juga jadi makanan favorit. Nggak peduli ke mana pun pergi pasti itu yang dicari. Seperti Wildan yang selalu mencari mi ayam ke mana pun dia menginjakkan kaki. Karena kebiasaan ini pada September 2007 dia memutuskan untuk membuka warung mi yang diberi nama Mi Ayam Rumput. Dia pun berinovasi dengan membuat mi ayam sehat.
Menurut pengakuan Fika, istri Wildan usaha ini terinspirasi juga dari sedikitnya mi sehat dari campuran sayuran. &ldquo;Kenapa dinamai Mi Ayam Rumput, karena kita minya dari sayuran sawi. Sayuran segar. Untuk sawinya kita rebus dulu. Rebus, setelah itu kita blender, ditaruh ke tepung, garam, dan telur. Hasilnya hijau seperti itu,&rdquo; katanya.
Sebenarnya Fika juga pernah mencoba membuat dari campuran buah bit yang berwarna merah, lo. Sayangnya, harga buah bit mahal dan nggak selalu ada membuat Fika nggak melanjutkan menggunakannya.
Ternyata campuran jus sawi ke dalam adonan mi menjadi siasat yang sangat ampuh bagi anak-anak dan mereka yang nggak menyukai sayuran. "Disukai anak-anak yang nggak doyan sayur jadi senang. Alternatif sayur anak-anak. Nggak terasa dicampur sayuran," tambah Fika.
<img src="/nuploads/101/AsalUsul_Isma_Inibaru1.jpg" alt="" width="1440" height="800" />
<code>Alamat Mi Ayam Rumput berada di pusat Kota Semarang, nggak begitu jauh dari wisata Lawang Sewu. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)</code>
O ya, di sini ada promo makan gratis buat kamu yang berpuasa Senin dan Kamis, lo! Cukup bilang kalau kamu sedang puasa pada kasir di sana. Nggak lagi puasa juga bisa gratis asal kamu mau mengaji satu juz Al-Quran di tempat. Ada juga potongan harga 50 persen buat kamu yang makan di sana setiap Kamis pukul 19.00-20.00 WIB dan Jumat pukul 12.30-14.00 WIB. Mantap banget kan?
Kalau pun kamu membayar dalam harga normal, cukup dengan Rp 9.000 kamu sudah bisa menyantap mi hijau ini, Millens. Cobain juga menu lain seperti bakso. Porsinya bisa kamu seseuaikan dengan kebutuhan. Ada porsi kenyang, ada juga porsi jumbo. Wah!
Waktu ramai pas hari libur ya Millens, terutama Sabtu malam dan hari Minggu. Jadi kamu bisa mengatur jadwal nih untuk menikmati mi sehat ini! Tertarik? (Isma Swastiningrum/E05)

Hobi menikmati suatu makanan ternyata bisa memberikan inspirasi usaha. Seperti usaha Mi Ayam Rumput Semarang yang berawal dari si owner yang selalu memburu mi ayam ke mana pun dia pergi. 

Gemar Berburu Mi Ayam Saat Bepergian, Wildan Dirikan Mi Ayam Rumput

Inibaru.id &ndash; Ketika berkunjung ke Lawang Sewu, sempatkanlah menikmati Mi Ayam Rumput yang berjarak sekitar setengah kilometer. Dibantu map daring, kamu dan teman-teman bisa sambil jalan kaki menuju ke Jalan Suyudono nomor 44C, Barusari, Kota Semarang.
Terdapat menu andalan yang disediakan, yakni Mi Ayam Rumput. Siang itu saya memesan satu porsi. Warna hijaunya tampak menggoda mata. Semakin lengkap dengan ayam cincang bumbu kecap dan kuah berwarna cokelat.
<img src="/nuploads/101/Mie%20Ayam%20Rumput_Isma.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<code>Mi disajikan tanpa tambahan vetsin. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)</code>
Hm, rasa gurih kuah langsung terasa. Setelah diaduk dengan sedikit tambahan daun bawang, kecap manis, serta sambal cabai rawit rasanya begitu menyatu. Ukuran minya tampak lebih tipis dari mi ayam kebanyakan. Rasanya memang beda, seperti makan sayuran hijau dalam bentuk lanjaran mi yang kenyal. Benar saja, mi ini dibuat dengan tambahan jus sawi hijau.
Fika selaku pemilik usaha tersebut mengatakan, selain berbeda dari segi warna, penyajiannya pun berbeda. Perempuan ini mengklaim nggak pakai micin dan sedikit minyak. Dia pun memiliki cara sendiri untuk mengurangi minyak, Millens. Kuah yang telah dibumbui sebelumnya dituang ke mi sehingga nggak meracik bumbu di mangkuk.
<img src="/nuploads/101/Mie%20Ayam%20Rumput_Isma3.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<code>Untuk yang bosan makan sayuran, mi ini bisa jadi pilihan. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)</code>
O ya, makan mi ayam akan tambah nikmat dengan pangsit. Uniknya, bahan dasar pangsit dicampur dengan daun jeruk. Jadi, terasa kriuk-kriuk dengan aroma daun jeruk yang ngena banget.
Nggak cuma itu, kamu juga bisa merasakan Es Rumput. Berisi rumput laut, kolang-kaling, buah-buahan segar seperti pepaya, nanas, nata de coco, agar-agar, dan disiram sirop merah buatan Fika sendiri, es ini harus kamu coba. Cocok diminum di tengah teriknya Semarang.
Pengunjung bernama Devinta saking sukanya pada Mi Ayam Rumput ini nggak segan memberikan nilai sepuluh untuk rasa. &ldquo;Enak banget mi ayamnya, sepuluh untuk rasanya. Di sini juga rebutan, ada gorengan-gorengan juga tersedia. Saya suka pisang goreng,&rdquo; katanya.
Lia, teman Devinta juga mengakui bumbu Mi Ayam Rumput enak dan kental. Terkait penilaian, Lia memberikan nilai 8,5 dari 10. Dia juga suka dengan pangsit yang disediakan.
Bagaimana, Millens? Tertarik untuk mencoba? Kuylah, ajak teman-temanmu juga ya! (Isma Swastiningrum/E05)
&nbsp;
Mie Ayam Rumput Semarang
Jenis&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : warung makan
Alamat&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Jl. Suyudono No. 44C, Barusari, Kota Semarang
Waktu Operasional : Setiap hari, 09.00-21.00 WIB
Harga makanan&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Rp 1.000-Rp 14.000
Harga minuman&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Rp 1.000-Rp 7.000

Berwarna hijau, Mi Ayam Rumput ini terbuat dari tepung terigu dan tambahan jus sawi. Lalu seperti apa rasanya?

Kenyal-Kenyal Sehat Mi Ayam Rumput Semarang yang Bikin Nagih 

Inibaru.id - Usai berkunjung ke Kota Lama dan membaca buku di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, perut saya lapar. Saya teringat rekomendasi kawan yang tinggal di Jakarta untuk merasakan Mie Godog Pak Gareng, tempat langganannya ketika main ke Semarang. Tanpa perlu pikir panjang, saya pun memesan ojek daring dan melaju ke sana.
Terletak di Jl. Wotgandul Dalam No. 171 Semarang, Mie Godog Pak Gareng lumayan tersembunyi dari jalan raya. Namun begitu sampai di sana, saya langsung melihat jejeran kendaraan terpakir rapi. Beberapa di antaranya bernomor polisi luar Semarang. Hm, tampaknya tempat makan ini memang terkenal.
Di depan restoran terdapat gerobak, seorang pria berpakaian batik dan memakai blankon tengah memasak di atas tungku arang. Kepadanya, saya memesan satu porsi bakmi godog.
<img src="/nuploads/101/AwalBakmi_Isma_Inibaru4.jpg" alt="" width="1440" height="800" />
<code>Menu-menu yang tersedia di Bakmi Jawa Pak Gareng Semarang. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)</code>
Terlihat beberapa pembeli tengah duduk di tempat yang telah disediakan. Ada yang sedang makan, ada yang masih menunggu pesanan. Nggak butuh waktu lama, pesanan saya datang.
Sepiring bakmi berkuah cokelat kental dengan aroma menggoda. Porsinya juga pas untuk ukuran perut saya, nggak terlalu banyak, tapi juga nggak terlalu sedikit. Hm, rasanya ingin cepat-cepat saya santap. Maklum, lapar, he-he. Ketika saya coba, rempah kuah kaldu langsung meresap ke lidah. Wah!
<img src="/nuploads/101/BakmiGareng_Isma_Inibaru_2.jpg" alt="" width="1440" height="800" />
<code>Bakmi jawa khas Pak Gareng. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)</code>
Setelah mengaduk mi, barulah saya merasakan kelezatan yang sebenarnya. Kuah segar dengan suwiran ayam manis, telur, dan orak-arik bikin mi saya tambah yahud. Tingkat kematangan mi juga pas, kenyal. Secepat kilat, sepiring mi godog ini ludes saya makan.
Paham deh kenapa tempat memiliki pelanggan setia. Jalil, misalnya. Dia mengaku sudah lebih dari tiga kali makan di Bakmi Jawa Pak Gareng ini. Menu yang sering dia pesan mi godog. Nggak sendiri, dia sering mengajak temannya untuk makan bersama. &ldquo;Rasanya enak, kuahnya juga terasa bumbunya,&rdquo; ucap laki-laki asal Tembalang, Semarang itu.
<img src="/nuploads/101/BakmiGareng_Isma_Inibaru_4.jpg" alt="" width="1440" height="800" />
<code>Tempat makan asyik untuk keluarga. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)</code>
Saya sih setuju dengan Jalil, tapi menurut saya masih ada kekurangannya. Sebagai pencinta sayuran, komposisi kol, sawi, dan tomatnya kurang. Bawang prei dan seledri campuran khas bakmi pun saat itu nggak ada. Salah satu pengunjung bernama Fadhil pun mengatakan selain sayurnya yang kurang, sambalnya juga nggak ada.
&ldquo;Adanya cabai hijau mentah, nggak sambal. Kalau sambal kan bisa langsung diaduk di kuahnya langsung. Ayam suwir dan sayur juga kurang,&rdquo; kata laki-laki berkacamata dari Jakarta tersebut.
Malam itu dia mendatangi Bakmi Jawa Pak Gareng atas usulan Google Maps. Dia mengajak rekan kerjanya, Galih untuk mencicipi. &ldquo;Kalau mi godog-nya enak, kuahnya seger,&rdquo; komentar Galih yang duduk berhadapan dengan Fadhil.
Kalau kamu sudah pernah belum makan di sini? (Isma Swastiningrum/E05)
&nbsp;
Bakmi Jawa Pak Gareng Semarang
Kategori&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Warung makan
Alamat&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Jl. Wotgandul Dalam No. 171 Semarang
Jam Operasional&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : 10.00-23.30 WIB
Harga makanan dan minuman: Rp 3.000 - Rp 15.000
Telepon&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : 024-3560708

Bakmi Jawa Pak Gareng Semarang menjadi salah satu rekomendasi tempat makan khas bagi para pencinta bakmi. Seperti apa ya rasanya?

Kaldu Kental Beraroma Menggoda Jadi Rahasia Lezat Bakmi Jawa Pak Gareng Semarang 

Inibaru.id - Bagi mereka yang jaim, menu kepiting adalah menu yang harus dihindari apabila berencana dinner romantis dengan pacar. Memakan kepiting memang harus penuh perjuangan sehingga akan menjauhkan diri dari kesan elegan dan anggun. Tapi, kamu nggak perlu ngempet keinginanmu untuk makan kepiting selagi kencan sama pacar atau gebetan. Ada jalan kok buat kamu menikmati nikmatnya daging kepiting tanpa harus merusak penampilan.
Nah, Restoran MG Setos Hotel Semarang tahu betul bagaimana menyajikan menu kepiting yang lezat dan gampang dinikmati. Chef Halim, juru masak MG Setos Hotel mengatakan nggak perlu khawatir akan tampak belepotan bila makan kepiting.
"Saran saya sih, pesan yang sudah tinggal dagingnya saja. Kita menyediakan. Jadi tinggal mengupas dikit-dikit dan akan tetep cantik kok," ungkap Chef Halim.
<img src="/nuploads/1/IMG-20190824-WA0005.jpg" alt="" width="1066" height="800" />
<code>Tampilan kepiting lada hitam versi kupas. (Dokumentasi MG Setos)</code>
Meski begitu, pria murah senyum ini menganggap aneh bila makan pengin kepiting tapi takut kotor. Penikmat kepiting yang militan sudah tentu menikmati sensasi ketika dengan tangan telanjang memukul-mukul capitnya, mengeluarkan sekelumit daging lalu melahapnya. Dalam hal ini skill-mu kudu terasah dengan memakan kepiting beberapa kali. Hanya kamu yang punya insting juara yang dapat menyapu bersih semua daging yang "bersembunyi". 
"Atau kalau tidak mau makan kepiting yang tinggal dagingnya dan pengen makan dari cangkangnya tapi tetep tidak mau kotor, ya sudah, cowoknya suruh mukul-mukulin, ceweknya tinggal disuapi. Gampang kan," imbuhnya. Tapi tentu saja kembali pada pilihan pelanggan.
O ya, buat kamu yang demen banget makan kepiting Chef Halim membagi tips bagaimana memilih kepiting berkualitas. Katanya, apabila ketika disajikan daging kepiting masih utuh maka kepiting tersebut dimasak segar atau hidup. Namun bila daging sudah hancur dan cenderung seperti berpasir maka tandanya kepiting sudah disimpan berhari-hari dalam freezer. Maksimal penyimpanan kepiting dalam freezer yakni dua hari.&nbsp;
Eits, kamu nggak perlu meragukan kualitas kepiting yang dimasak di MG Setos karena dijamin segar. Tertarik?
Executive Assistant Manager MG Setos Hotel Erna Caroline mengatakan, untuk pemesanan menu kepiting, kamu dapat request sesuai selera. Mau coba kepiting dengan level pedas yang tinggi? Bisa kok! Berita baiknya, MG Setos menyediakan harga promo periode Agustus-September, Millens. Harganya menjadi lebih rendah dibanding resto-resto penyedia menu kepiting lainnya.
"Jujur saja orientasi kami tidak profit untuk peride promo. Kami hanya mencoba memanjakan penikmat seafood, terutama kepiting, karena kami tahu jumlahnya di Semarang terbilang banyak sekali. Kami juga tidak berani menyediakan menu kepiting setiap hari. Hanya ada di hari Jumat dan Sabtu. Alasannya karena itu tadi, kepiting tidak tahan lama," tandasnya.
Buat kamu yang berencana menikmati menu kepiting, datanglah di hari Jumat dan Sabtu. Jangan lupa untuk menyiapkan bujet khusus karena menu istimewa ini harus kamu tebus dengan harga istimewa pula. Tapi, makan di sini bakal menjadi pengalaman yang menyenangkan bukan? Pas banget untuk menghabiskan momen spesial. Yuk ah datang ke MG Setos Hotel di Jalan Inspeksi Gajahmada Semarang. (Inibaru.id/ Issahani)

Nggak perlu jaim ketika memakan kepiting di depan pacar. Sebab sensasi memakan kepiting adalah perjuangan memukul cangkang sampai berisik lalu melahapnya di mulut, Namun bagi mereka yang nggak mau repot tapi pengin menikmati kepiting, berikut solusinya. 

Menu di MG Setos Ini Buat Kamu yang Ogah Belepotan Saat Makan Kepiting di Depan Pacar 

Inibaru.id - &nbsp;Cuaca di Semarang sering kali membuat orang kegerahan dan kehausan. Terlebih di kala siang hari. Rasanya matahari sedang berada tepat di atas kepala. Praktis saja kamu pengin yang segar-segar. Semangkuk es durian sepertinya cocok disantap saat kondisi seperti ini. Hm, membayangkannya saja pasti bikin siapa pun menelan ludah. <img src="/nuploads/91/Foto Baru/Es%20duren_Ian_3.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<pre>Es durian Taman Segitiga Erlangga cukup banyak digemari orang-orang. (Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Kalau kamu mencari referensi es durian yang legit dan segar, gaspol saja ke Taman Segitiga di Jalan Erlangga. Di sana kamu akan penjual es durian berjajar. Tinggal pilih mana yang kamu rasa cocok. Kalau saya sih memilih warung yang di depannya terdapat tumpukan kulit durian yang paling banyak. Karena artinya, laris!
Isian es durian di sini rata-rata sama. Beberapa biji durian, tape ketan, dawet, nangka, dan es serut bakal memenuhi mangkukmu. Nggak lupa guyuran santan dan sirop gula jawa yang menyempurnakan es durian yang kamu pesan. Ketika satu sendok es durian masuk mulut, maknyus, kata Bondan Winarno.
Dono, salah satu penjual es durian menuturkan, durian yang dipakai nggak selalu dari jenis yang sama. &ldquo;Durian kan musiman, jadi ya nggak tetap. Kami memilih mana yang baik saja untuk pelanggan. Kadang Durian Sumatra, kadang bisa juga Durian Gunungpati,&rdquo; ujar Dono yang sudah sejak dari tahun 1989 berjualan es durian ini.
<img src="/nuploads/91/Foto Baru/Es%20duren_Ian_2.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<pre>Ada tape ketannya juga di es durian tersebut. (Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Kawasan ini akan sesak saat jam-jam makan siang. Hampir semua lapak yang menjual makanan, minuman atau camilan dipenuhi pelanggan. Banyak pegawai kantoran sekitar dan masyarakat sengaja datang ke sana,&nbsp;Millens.&nbsp;Yang jadi primadona di sini ya, es durian.
Eits, jangan salah, meskipun es durian termasuk lapak kaki lima, tapi es durian Taman Segitiga Erlangga sudah banyak dikenal masyarakat. Saking tenarnya, banyak pembeli dari luar kota, lo. Harga yang dipatok pun sedikit menguras kocek. Satu porsi es durian dihargai Rp20 ribu hingga Rp25 ribu. Tapi bagi saya pribadi, harga tersebut worth it dengan kenikmatannya.
<img src="/nuploads/91/Foto Baru/Es%20duren_Ian_4.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<code>Dono (kiri), salah satu penjual Es Durian di Taman Segitiga Erlangga. (Inibaru.id/ Audrian F) </code>
Bukan cuma saya, lo yang berpendapat seperti itu. Ardi, salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Semarang yang sedang menikmati es durian ini juga sepakat dengan saya. &ldquo;Saya sering ke sini kalau jam istirahat. Selain sudah komplit karena ada beberapa jenis makanan, saya juga senang dengan es duriannya,&rdquo; ujarnya.
Wuih, pasti sangat menyegarkan ya, Millens. Kamu tertarik untuk mencobanya? Nggak bakal kecewa deh pastinya. (Audrian F/E05)

Kamu termasuk orang yang sering mengeluhkan udara panas Semarang? Nah, biar jiwa dan ragamu nyes, kamu harus cari yang adem dan seger. Kamu bisa mencari es durian di Taman Segitiga Jalan Erlangga.

Slurp! Es Durian Taman Segitiga Semarang, Penawar Haus yang Pantang Dilewatkan

Inibaru.id - Selain area kuliner di Kawasan Simpang Lima, ada area kuliner lain juga yang bisa kamu jadikan rujukan yakni kuliner Taman Segitiga Erlangga.
Untuk menuju ke sini cukup mudah. Masuk saja ke Jalan Erlangga yang letaknya di sebelah Istana Brilian. Bisa juga masuk dari berbagai arah karena tempatnya gampang dijangkau.
Dinamakan Taman Segitiga karena memang bentuknya segitiga. Sebetulnya tempat ini nggak sengaja dijadikan area wisata kuliner. Kebetulan memang ada beberapa pedagang yang bercokol di situ untuk menggelar dagangannya. Lambat-laun seiring berjalannya waktu tempat ini ramai menjadi area berburu kuliner.
<img src="/nuploads/91/Foto Baru/Kuliner%20Taman%20Segitiga_Ian.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<pre>Tahu gimbal di Taman Segitiga Erlangga. (Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Kemudian dari segi tempat memang nggak terlalu luas. Selayaknya taman pinggir kota yang digunakan sebagai zona hijau. Namun karena sudah memiliki nama dari tahun ke tahun, praktis jadi ramai dikunjungi.
Ada berbagai kuliner Semarang yang berada di sini, yakni seperti tahu gimbal, es durian, batagor, soto, bakso, rujak cacah dan es campur. Pas, buat kamu yang ingin berwisata kuliner atau mencari makan siang.
Yap, area kuliner Taman Segitiga ini memang bisanya lebih sering dijadikan objek rujukan untuk berburu makan siang. Soalnya, letaknya yang di tengah kota membuat kuliner taman segitiga ini sebagai tempat yang dituju oleh para pegawai.
Jadi jika kamu berkunjung ke sini kamu akan mendapatkan banyak varian makanan ydan minuman yang bisa kamu cicipi. Kemudian sembari makan, kamu juga bisa mendengar alunan musik yang diperdendangkan oleh penyanyi jalanan. Makan sambil dapat hiburan? Hm, komplet kan?
<img src="/nuploads/91/Foto Baru/Es%20duren_Ian.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<pre>Es Durian menjadi salah satu daya tarik tersendiri. (Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Hampir semua kuliner baik dari makanan seperti batagor, tahu gimbal, es durian, dan es campur dipatok dengan harga Rp20 ribu sampai Rp25 ribu. Meskipun harganya terbilang lumayan mahal, tapi kamu nggak bakal rugi karena makanan yang disajikan rasa dan tampilannya menggiurkan.
Area kuliner Taman Segitiga ini selalu buka termasuk hari Minggu dan hari besar. Para pedagang mulai menggelar lapak sekitar pukul 09.00-17.00. Kamu bisa berkunjung di jam-jam tersebut tuh.
Bagaimana, Millens, cukup recommended kan? Bisa jadi alternatif buat kamu yang mau makan apa saat berada di Kawasan Simpang Lima. (Audrian F/E05)
&nbsp;

Di dekat Simpang Lima ada area kuliner yang bisa kamu jadikan alternatif saat ingin berburu makanan. Yap, Taman Segitiga Erlangga.

Cari yang Enak-Enak di Taman Segitiga Erlangga yuk!

Inibaru.id - Akhir bulan biasanya waktu di mana uang di dalam dompet menipis. Praktis, dalam kondisi seperti itu, kamu harus pintar-pintar mengatur keuangan. Termasuk juga bagaimana kamu mengeluarkan duit buat makan. By the way, Semarang masih menjadi kota yang ramah buat kamu yang sedang berkantong pas-pasan. Yap, perkenalkan Mie Ayam Pak Cip. Meski mi ayam nggak bisa dibilang sebagai makanan Semarang, tapi saya yakin kamu nggak akan keberatan.
Mi ayam ini bisa jadi merupakan salah satu mie ayam terenak yang ada di Kota Semarang. Selain rasanya yang enak kamu juga akan mendapatkan porsi lebih jumbo daripada mi ayam yang lain. Mantul kan?
<img src="/nuploads/91/untitled folder2/33.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<pre>Mie Ayam Pak Cip tampak dari depan. (Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Dihargai Rp 9 ribu per mangkuk, kamu sudah bisa mendapatkan mi ayam yang bisa memenuhi perutmu di tanggal tua. Barangkali jika dibandingkan dengan mi ayam di tempat lain, porsi mie ayam Pak Cip ini setara dengan dua mangkuk mie. Bayangkan saja dua porsi mangkuk mi berada dalam semangkuk mie ayam. Memuaskan sekali bukan.
Toping mi memang standar,&nbsp;Millens.&nbsp;Sawi rebus, ayam semur, dan daun bawang segar ditambahkan untuk menambah nikmat mi bertekstur kenyal ini. Yang istimewa, semua hadir melimpah. Makan mi ayam akan makin asyik bila kamu juga "menggerogoti" ceker. Sayang, saya datang terlambat. Ceker sudah sold out. Padahal warung ini belum lama buka, lo.
Baca Juga: <a href="/kulinary/manis-asam-buah-asli-dalam-segelas-es-puter-tanah-mas" target="_blank">Manis Asam Buah Asli dalam Segelas Es Puter Tanah Mas Semarang</a>
Sebetulnya kesialan saya bukanlah sebuah keanehan. Sejak buka pukul 10.00, warung ini sudah "diserbu" para pembeli. Jadi, sebelum pukul 12.00 saja mi ayam ini sudah nggak komplet. Meski begitu, para pembeli yang sudah terlanjur datang termasuk saya nggak keberatan kok. Tetap enak soalnya!
<img src="/nuploads/91/untitled folder2/44%20%281%29.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<pre>Pelangan yang selalu memenuhi. (Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Ukuran yang serba jumbo dan banyak didukung rasa endeus tentu membuat pembeli berdatangan. Secara perlahan namun pasti, mi ayam ini masuk dalam list makanan Semarang yang harus kamu coba. Banyak di antara mereka pertama kali mencoba langsung jatuh cinta dan menjadi langganan. Kursi-kursi di sini pun nggak pernah kosong. Pembeli bergantian mengisi.
&ldquo;Saya terhitung belum lama makan mie ayam di sini. Baru tiga kali. Awalnya jika melewati tempat ini saya heran kenapa mie ayam ini selalu ramai pengunjung. Akhirnya saya berniat mencoba dan nggak kecewa. Saya suka dengan porsinya yang jumbo,&rdquo; ujar Deddy yang berprofesi sebagai sales obat-obatan tersebut, Selasa (18/6).
<img src="/nuploads/91/untitled folder2/52.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<pre>Porsi jumbonya merupakan salah satu daya tarik besar bagi pelanggan. (Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Sejak 1988
Siapa sangka warung sederhana ini sudah buka sejak 1988. Cipto Wiyono, pemilik warung sempat menuturkan suka dukanya selama 30 tahun berjualan mi ayam ini.
&ldquo;Dulu waktu zaman Pak Harto, jualannya pindah-pindah terus karena kejar-kejaran sama aparat. Sekarang katanya suruh pindah sementara dulu oleh Kelurahan, tapi kayaknya itu cuma dalih saja agar saya pindah,&rdquo; tutur Cipto Wiyono yang saat itu dibantu Santi, keponakannya.
<img src="/nuploads/91/untitled folder2/22.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<pre>Cipto Wiyono sudah bertahun-tahun lamanya berjualan mie ayam ini. (Inibaru.id/ Audrian F)</pre>
Awalnya Pak Cip sudah lama berjualan di Jalan Thamrin, namun karena adanya rencana pembangunan, dia diminta pindah. Kini, warung itu berlokasi di Jalan Sompok Barat, Lamper Kidul, Kota Semarang. Untungnya, meski sudah pindah pelanggan nggak pernah surut. Mereka tetap setia ngintili Pak Cip hingga kini.
Nah, buat kamu yang bingung mencari makanan Semarang yang murah dan enak, kamu bisa banget melipir ke sini. Cocok lo buat kantong pelajar, mahasiswa dan buat kamu yang lagi krisis di tanggal tua. Haha. (Audrian F/E05)

Kalau kamu pengin makan mi ayam enak sekaligus mengenyangkan, warung Mie Ayam Pak Cip wajib banget kamu datangi. 