Tren warna busana lebaran tahun ini masih didominasi oleh warna-warna lembut seperti pastel dan earthy tone. Warna seperti sage green, dusty pink, beige, dan baby blue memberikan kesan yang anggun sekaligus menenangkan.

Selain itu, kombinasi warna netral seperti putih dan cokelat muda juga menjadi pilihan favorit karena mudah dipadukan dengan berbagai aksesori. Kalau kamu sudah punya warna-warna ini, tinggal padu padankan saja dengan item tambahan. Jadi, bisa mengirit juga, kan?

Potongan busana yang minimalis dan longgar tetap menjadi pilihan utama. Model seperti tunik panjang, gamis A-line, dan kaftan dengan detail bordir atau motif etnik memberikan kesan elegan tanpa terlihat berlebihan. Tema ini akan membuatmu terlihat menonjol tanpa perlu menonjolkan diri.

 Sentuhan batik modern atau tenun dengan desain simpel juga semakin populer untuk menciptakan tampilan yang unik dan khas; sangat cocok untuk dikenakan dalam situasi formal, semi-formal, atau santai sekalipun.

Kenyamanan menjadi prioritas utama dalam memilih busana Lebaran, apalagi di tengah cuaca yang panas pada siang hari. Oleh karena itu, bahan seperti katun premium, linen, dan rayon menjadi favorit karena adem dan ringan saat dikenakan. 

Oya, fesyen berkelanjutan yang semakin berkembang dan menunjukkan kelasnya juga bisa menjadi bahan pertimbangan. Untuk cuaca tropis, kain ramah lingkungan seperti katun organik dan serat bambu bisa kamu pilih sebagai kerudung, pasmina, atau bahkan dress ringan yang akan kamu kenakan.

4. Outfit Couple dan Keluarga yang Serasi

Busana Lebaran dengan konsep seragam keluarga besar kemungkinan masih akan menjadi tren, tentu saja dengan pilihan warna, corak, dan model yang lebih kekinian. Tahun ini, desain yang lebih fleksibel dengan warna dan motif senada tetapi tetap stylish sepertinya akan menjadi pilihan utama para keluarga muda.

Untuk kamu yang pengin tampil serasi bersama pasangan di muka publik, cobalah kenakan gamis dan baju koko dengan palet warna yang sama, sedangkan anak-anak bisa kamu biarkan untuk tetap tampil menggemaskan dengan pakaian kasual yang nyaman.

5. Aksesori Minimalis untuk Tampilan Maksimal

Untuk melengkapi tampilan, aksesori yang simpel tapi elegan sepertinya bakal lebih dilirik orang-orang. Misalnya, hijab berbahan satin atau voal yang ringan, tas tangan kecil dengan warna netral, serta sandal atau sepatu dengan desain sederhana, tapi terlihat anggun.

Lebaran tahun ini sepertinya akan memberikan sorotan untuk busana-busana yang mengutamakan kombinasi antara elegansi dan kenyamanan. So, kamu bisa tetap stylish sekaligus leluasa bergerak. Selamat memilih busana lebaran! (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id - Lebaran selalu menjadi momen istimewa untuk tampil maksimal dengan busana terbaik. Tahun 2025 menghadirkan tren busana Lebaran yang nggak hanya elegan, tapi juga mengutamakan kenyamanan.

Dengan perpaduan warna lembut, bahan yang breathable, dan desain yang simpel tapi anggun, berikut adalah beberapa tren busana yang bisa kamu jadikan sebagai inspirasi.

Kombinasi elegan dan nyaman bisa diperoleh dari perpaduan senada warna palet pastel dan earthy tone pada outfit yang simpel, longgar, ringan, tapi elegan dengan sedikit sentuhan etnik dan aksesori minimalis.

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

Pada 20 Maret 2025, saat Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan revisi UU TNI, AMSI menerima laporan mengenai kekerasan fisik dan psikis terhadap jurnalis yang meliput peristiwa tersebut. Di Jakarta, jurnalis IDN Times dan jurnalis pers kampus Suara Mahasiswa UI menjadi korban pemukulan dan intimidasi saat meliput demonstrasi mahasiswa yang menolak revisi UU tersebut.

Empat hari kemudian, pada 24 Maret 2025, dua jurnalis dari BeritaJatim.com dan Suara Surabaya mengalami kekerasan oleh aparat saat meliput demonstrasi di Surabaya, Jawa Timur. Aparat memaksa mereka menghapus dokumentasi berupa foto dan video yang merekam aksi kekerasan polisi terhadap demonstran. Padahal, rekaman tersebut merupakan bukti penting untuk penegakan hukum terhadap aparat yang bertindak represif.

Insiden serupa terjadi di Jawa Barat pada hari yang sama. Tiga jurnalis dari Kompas.com, DetikJabar, dan VisiNews mengalami intimidasi dan kekerasan saat meliput aksi protes di Sukabumi dan Bandung. Mereka dipaksa menghapus dokumentasi yang menunjukkan tindakan represif aparat terhadap demonstran.

Sehari kemudian, di Malang, delapan jurnalis dari Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia mengalami kekerasan serupa saat meliput unjuk rasa menolak revisi UU TNI.

Selain kekerasan fisik di lapangan, pada 19 Maret 2025, kantor Tempo di Jakarta menerima kiriman kepala babi beserta pesan ancaman di akun Instagram Tempo, yang meminta mereka berhenti menerbitkan berita kritis terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Tidak lama kemudian, akun WhatsApp milik keluarga salah satu jurnalis Tempo diretas, disusul pengiriman paket berisi enam tikus tanpa kepala pada 22 Maret 2025.

AMSI menilai serangkaian intimidasi, serangan digital, dan kekerasan terhadap jurnalis dalam dua pekan terakhir telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Kondisi ini menciptakan ketakutan, mengancam keamanan jurnalis, dan berpotensi mendorong self-censorship di kalangan redaksi media.

“Ini adalah upaya sistematis untuk membungkam media dan jurnalis agar tidak memberitakan berbagai pelanggaran yang terjadi,” ujar Wahyu Dhyatmika, Ketua Umum AMSI. “Jika ini dibiarkan, pers bebas yang diperjuangkan sejak era Reformasi 1998 akan lenyap, digantikan oleh media yang hanya menyuarakan narasi tunggal pemerintah.”

Sebagai negara demokratis, Indonesia memiliki Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang menjamin kebebasan pers. Jika ada pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaan, tersedia mekanisme hak jawab, hak koreksi, serta mediasi melalui Dewan Pers sebagai jalur penyelesaian yang beradab dan tanpa kekerasan.

“Setiap tindakan intimidasi dan serangan fisik terhadap jurnalis adalah pelanggaran serius terhadap demokrasi,” kata Sekjen AMSI, Maryadi. “Pemerintah harus menjamin keamanan jurnalis dan memastikan kejelasan serta transparansi dalam penegakan hukum agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut.”

Untuk mencegah dampak buruk terhadap industri media dan ekosistem digital di Indonesia, AMSI merekomendasikan langkah-langkah berikut:

Sebagai organisasi yang menaungi lebih dari 400 perusahaan media siber di Indonesia, AMSI berkomitmen untuk terus mendukung anggotanya dalam menghadapi ancaman terhadap kebebasan pers dan memastikan keberlanjutan industri media digital di Indonesia. (Ike Purwaningsih/ E01)

Inibaru.id - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengecam keras meningkatnya kekerasan dan intimidasi terhadap perusahaan media serta jurnalis di Indonesia dalam dua pekan terakhir. Jika pemerintah tidak mengambil langkah tegas untuk mengungkap pelaku dan menindak mereka secara hukum, kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan demokrasi di Indonesia akan semakin terancam dan sulit dipulihkan.

Dalam beberapa hari terakhir, berbagai media melaporkan serangkaian insiden kekerasan fisik, serangan digital, ancaman, serta intimidasi yang menimpa jurnalis dan media, terutama mereka yang meliput aksi protes mahasiswa dan masyarakat sipil terkait pengesahan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) Nomor 34 Tahun 2004.

Kekerasan terhadap Jurnalis di Berbagai Daerah

AMSI mengecam meningkatnya kekerasan terhadap jurnalis dan media yang mengancam kebebasan pers di Indonesia. AMSI mendesak pemerintah untuk menindak tegas pelaku dan menjamin keamanan jurnalis demi menjaga demokrasi.

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

Asrori sebelumnya mengira bahwa Tuntang diambil dari nama sungai yang membelah kecamatan tersebut, yakni Kali Tuntang. Namun, rupanya dia keliru. Menurut tetangganya, nama sungai itu nggak muncul lebih dulu dari penamaan kecamatan itu karena keduanya berasal dari cerita rakyat yang sama.

“Kata tetangga saya yang sudah cukup sepuh itu, nama Tuntang berkaitan dengan perjalanan Kiai Putih yang menyebarkan Islam di wilayah itu pada masa lalu,”
ungkap Asrori yang hampir tiap hari melewati Tuntang untuk bekerja di institusi pendidikan di Salatiga,
Jumat (7/7/2025).

Konon, Asrori mulai bercerita, ketika Tuntang masih dipenuhi hutan
lebat, sudah ada permukiman penduduk yang cukup ramai di salah satu sudutnya. Saat Kiai
Putih bertandang, Islam diterima dengan baik dan penuduk setempat bersedia melakoni salat lima waktu.

Sebagai penanda waktu salat, warga membunyikan kentongan yang akan terdengar
di seantero kampung. Suaranya "tung-tang-tung" bertalu-talu.

“Nah, bunyi ‘tung tang’ itulah yang konon jadi inspirasi penamaan Kecamatan
Tuntang,” sebut Asrori.

Nama itu terus dipertahankan hingga kini, menjadi nama kecamatan yang dikenal luas karena selalu dilintasi pengendara saat melakukan perjalanan Semarang-Solo, meski namanya mungkin nggak sepopuler Bawen atau Ungaran di Kabupaten Semarang.

Oya, nama Tuntang sebetulnya sempat tercatat dalam sejarah pada masa kolonialisme di negeri ini. Pada 1811, kecamatan ini menjadi saksi penyerahan Hindia-Belanda ke pemerintahan Britania Raya yang mengawali penjajahan Inggris yang singkat di Nusantara.

Komitmen yang kemudian dikenal sebagai&nbsp;Perjanjian Tuntang atau
Kapitulasi Tuntang ini diyakini dilakukan di tepi Rawa Pening yang kala itu menjadi tempat peristirahatan bangsa Eropa di negeri ini, Hingga kini, sebagian Rawa Pening masih menjadi bagian dari Tuntang.&nbsp;

Wah, sejarah yang menarik, bukan? Kalau melintas di Tuntang, jangan lupa nikmati keindahan panorama di sini ya. Kalau perlu sambil bawa kentongan, biar bisa ditabuh "tung-tung-tung"! Ha-ha.&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Sehari-hari melintasi Kecamatan Tuntang, tapi nggak pernah sekalipun terbesit di benak Asori kenapa wilayah yang letaknya bersebelahan dengan tempat tinggalnya yakni Ambarawa, Kabupaten Semarang, ini diberi nama demikian.

Namun, akhirnya dia memikirkannya juga setelah terjadi obrolan singkat dengan tetangganya belum lama ini. Bertemu saat berburu takjil menjelang waktu berbuka, keduanya terlibat percakapan seru berkaitan dengan cerita rakyat di kecamatan berpanorama molek tersebut.

Kepikiran nggak kalau sejarah nama Kecamatan Tuntang di Kabupaten Semarang terkait dengan kentongan? Seperti apaya cerita lengkapnya?

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

1. Mengajarkan Anak untuk Mengucapkan Salam

Saat tiba di rumah orang lain, anak-anak harus diajarkan untuk mengucapkan salam sebagai tanda sopan santun. Salam seperti "Assalamualaikum" atau "Selamat Lebaran" mencerminkan adab yang baik dan memberikan kesan positif bagi tuan rumah.

Anak-anak perlu memahami bahwa mereka nggak bisa langsung masuk ke rumah orang lain tanpa izin. Ajarkan mereka untuk mengetuk pintu atau membunyikan bel, lalu menunggu hingga dipersilakan masuk oleh tuan rumah.

Orang tua harus memberi pengertian kepada anak bahwa rumah orang lain bukanlah tempat bermain sebebas di rumah sendiri. Anak-anak perlu diajarkan untuk nggak berlarian, memanjat perabot, atau mengambil barang tanpa izin.

Menggunakan kata-kata yang sopan dan nggak berkata kasar sangat penting saat bertamu. Orang tua bisa mencontohkan bagaimana berbicara dengan santun, seperti mengucapkan "terima kasih" setelah diberi sesuatu atau nggak menyela pembicaraan orang dewasa.

Anak-anak juga harus diajarkan untuk menjaga kebersihan saat bertamu, misalnya dengan nggak membuang sampah sembarangan dan nggak mengotori tempat duduk atau meja makan jika diberi hidangan.

6. Nggak Berlama-lama Jika Nggak Diperlukan

Orang tua perlu memberi tahu anak bahwa bertamu memiliki batas waktu. Jika tuan rumah sudah menunjukkan tanda-tanda lelah atau ingin beristirahat, sebaiknya segera berpamitan dengan sopan.

Sebelum pulang, anak-anak perlu diajarkan untuk mengucapkan terima kasih atas jamuan dan waktu yang diberikan oleh tuan rumah. Hal ini akan meninggalkan kesan baik dan menunjukkan bahwa anak memiliki adab yang baik.

Selain memberikan arahan secara lisan, orang tua sebaiknya memberikan contoh langsung saat bertamu. Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tua, sehingga dengan bersikap santun saat bertamu, anak akan belajar dari teladan yang baik.

Mengajari anak etika bertamu bukan hanya penting saat Lebaran, tetapi juga sebagai bekal kehidupan sosial mereka di masa depan. Dengan membiasakan adab yang baik sejak dini, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sopan dan menghargai orang lain dalam berbagai situasi. Jangan terus-menerus beranggapan kids will be kids ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Menjelang Lebaran, tradisi silaturahmi ke rumah saudara, tetangga, dan kerabat menjadi momen yang dinantikan. Banyak orang tua membawa serta anak-anak mereka untuk ikut berkunjung.

Namun, agar kunjungan tetap berkesan baik dan nggak merepotkan tuan rumah, penting bagi orang tua untuk mengajarkan etika bertamu kepada anak-anak sejak dini.

Dengan memahami adab yang tepat, anak-anak dapat belajar bersikap sopan dan menghormati tuan rumah.

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

Kalau sudah begini, kamu harus cermat agar nggak sampai
mengalami kecelakaan. Nah, berikut adalah beberapa tips tetap bugar meski
melakukan mudik sembari berpuasa yang bisa kamu terapkan. Simak baik-baik, ya!

Saat sahur, jangan hanya mempertimbangkan makanan yang bisa
bikin perut kenyang. Ada baiknya kamu mengonsumsi makanan dengan gizi
yang seimbang, khususnya yang kaya akan serat.

Asupan serat yang
tinggi bisa membuatmu kenyang lebih lama. Lebih dari itu, pastikan kamu
mengonsumsi sumber energi yang cukup untuk berkendara jarak jauh selama puasa,
ya!

Kamu juga bisa mengonsumsi buah kaya serat seperti kurma agar energimu tetap penuh selama berkendara untuk mudik lebaran. Selain itu, pastikan sudah mengonsumsi air cukup agar nggak sampai
mengalami dehidrasi selama di jalan.

Salah satu cara agar kamu tetap bisa berkonsentrasi selama
berkendara dan nggak mudah mengantuk adalah dengan istirahat yang cukup pada
malam sebelumnya. Nah, mengingat kita bangun pada dini hari untuk santap sahur,
ada baiknya kamu tidur lebih gasik sebelumnya.

Jika setelah subuh kamu masih merasa mengantuk, nggak ada
salahnya lo tidur lagi agar tubuhmu benar-benar fit untuk berkendara jarak jauh
saat mudik.

3. Rencanakan waktu berkendara sebaik mungkin

Sebagian pemudik sengaja memulai perjalanan setelah subuh
saat suhu udara nggak terlalu panas. Tapi, ada juga yang memilih untuk memulai
perjalanan pada malam hari agar bisa makan dan minum jika perlu.

Selain
mempertimbangkan hal itu, kamu juga perlu mempertimbangkan kapan waktu-waktu lengang di jalan agar nggak terjebak macet.

Kalau memungkinkan, mintalah orang lain untuk menyetir bergantian denganmu selama perjalanan mudik. Cara ini memungkinkanmu untuk beristirahat sejenak saat tubuh mulai lelah atau kehilangan konsentrasi, yang tentu saja akan menekan risiko kecelakaan.

Pastikan pula untuk menjaga kesehatan ya agar kamu bisa
menjalankan mudik Lebaran dengan aman sampai ke tujuan. Setuju, Millens?
(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Perjalanan mudik bisa jadi sangat seru, tapi banyak tantangannya; misalnya ketika terjebak macet atau harus menempuh perjalanan jauh di tengah hari yang terik. Perjalanan kian memberatkan lantaran kita harus berkendara sembari berpuasa.

Puasa membuat kita bangun lebih pagi untuk sahur, lalu menahan lapar dan haus salama
belasan jam. Kondisi ini acap membikin kita khawatir bakal kehilangan konsentrasi saat sudah beberapa jam berkendara, yang tentu saja hal ini sangat berbahaya. Lalu, apa yang harus dilakukan?

Kamu bisa tetap bugar dan konsentrasi saat mudik sambil berpuasa. Jadi, meski diperbolehkan, sebisa mungkin memilih untuk tetap menjalankan ibadah wajib di bulan Ramadan itu ya.

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran


Namun, ibarat pelangi setelah badai, keberhasilan pembuatan vaksin dipercaya
menjadi angin segar bagi seluruh dunia. Optimisme para pelaku usaha terhadap
pertumbuhan ekonomi pada 2021 pun meningkat, nggak terkecuali di Indonesia. 

Kita menyambut 2021 dengan banyak tantangan yang belum pernah terjadi
sebelumnya, yang mau nggak mau memaksa kita untuk memikirkan kembali bagaimana
kita melihat masa depan. Banyak hal yang sebelumnya kita perkirakan akan
terjadi satu atau dua dekade mendatang, tapi justru sedang terjadi sekarang.

Nah, untuk membahas persoalan tersebut dengan lebih detail, bekerja sama
dengan Media Group News (MGN), MUFG Bank bersama dengan Bank Danamon menggelar The Indonesia 2021 Summit pada 23 Februari 2021. &nbsp;Acara ini akan menyoroti tantangan
yang kita hadapi di berbagai spektrum, baik secara global maupun domestik, dan
kita akan melihat bagaimana hal itu relevan dengan bisnis kami saat kita memutuskan tindakan
selanjutnya.

Menteri BUMN/Ketua Pelaksana KPC PEN Erick Thohir bakalan hadir sebagai keynote
speaker. Selain itu, sejumlah pembicara ahli juga akan turut andil bagian
dalam acara yang bakal digelar secara daring tersebut.

Para pembicara tersebut di
antaranya adalah Direktur Utama Bank Danamon, Yasushi Itagaki dan Pejabat Eksekutif serta Kepala Kantor
Cabang MUFG Bank untuk Indonesia Daisuke Ejima, peraih Hadiah Nobel Ekonomi (2001) dan akademisi Joseph E
Stiglitz, penulis
ternama Amerika Serikat dan salah satu dari “100 Pemikir Global Utama” Robert
D. Kaplan, Kepala Riset Pasar Global untuk Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan
Sekuritas Internasional MUFG Derek Halpenny, Direktur Eksekutif CSIS Indonesia
yang juga seorang peneliti politik Philips J. Vermonte, Managing Partner
PT Verdhana Sekuritas Indonesia Heriyanto Irawan, serta Presiden Grab Indonesia
Ridzki Kramadibrata.

Sementara, konferensi ekonomi nasional tersebut akan dimoderatori langung
oleh CEO Medcom.id Kania Sutisnawinata.

Penasaran dengan poin-poin apa saja yang bakalan
dibahas dalam acara tersebut? Tenang, kamu bisa menyimak diskusi dan
pemaparannya secara langsung via live streaming di kanal Youtube Bank
Danamon dan Media Group News, kok! Jangan lupa catat tanggal mainnya ya, Millens! (IB01/E03)

Inibaru.id – Banyak negara nggak dimungkiri mengalami kontraksi ekonomi
selama pandemi COVID-19. Menurut
prediksi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi secara global
bakalan minus 5,2 persen pada 2020 silam. Bisa dibilang, ini menjadi resesi
global terparah sejak Perang Dunia II.

Perlu kamu tahun resesi global
kali ini diyakini bakal tiga kali lebih parah ketimbang resesi global 2009.
Sejumlah kalangan memproyeksikan, wilayah Asia dan Pasifik bakal terkontraksi
cukup tajam, yakni 6 persen pada 2020. Ini terjadi karena sebagian besar negara
harus melakukan lockdown berkepanjangan.

Pandemi Covid-19
sepanjang 2020 bikin banyak negara “berdarah-darah” untuk bertahan, nggak
terkecuali sektor ekonomi. Lantas, gimana kondisi ekonomi tahun ini? Seberapa
besar peluang kebangkitan ekonomi Indonesia pada 2021?

Menakar Peluang Kebangkitan Ekonomi 2021 melalui The Indonesia 2021 Summit

Mirdal
menganggap peristiwa itu sebagai penanda betapa pentingnya orang-orang yang ada
di dalam dunia pers. Karena alasan inilah, para jurnalis di MGN perlu untuk
diapresiasi.

“MGN
didirikan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat melalui
pencerdasan kehidupan dan pemberian diseminasi informasi melalui jurnalisnya,”
lanjut Mirdal.

Menurutnya,
di masa depan MGN bakal berperan besar di industri media massa Indonesia.
Karena alasan inilah MGN harus menjaga komitmennya untuk berkontribusi
mencerdaskan bangsa. Caranya tentu saja dengan membuat pemberitaan berkualitas.

Terdapat
setidaknya enam kategori yang diberi penghargaan dari ajang ini. Kategori
tersebut adalah Jurnalis Berdedikasi, Jurnalis Tangguh, Jurnalis Berprestasi,
Jurnalis Kreatif, Jurnalis Produktif, serta Jurnalis Suportif. 

Selain itu, ada
juga kategori khusus layaknya Jurnalis Terbaik Konvergensi, Kepeloporan TV
Berita, Tokoh Pers Media Group News, dan Lifetime Achievement for Journalist.

Berikut
adalah daftar lengkap para jurnalis yang mendapatkan penghargaan di Media Group
Journalist Day 2021.

1. Kategori Paling Berdedikasi : Wildan Indrawan

2. Kategori Paling Berprestasi : Zilvia Iskandar

3. Kategori Paling Tangguh : Tariz Hirziman

5. Kategori Paling Suportif : Derli Mahesa

6. Kategori Paling Produktif : Cicilia Sinabariba

7. Kategori Masterpiece : Berebut Oksigen Di Tambora (juga mendapatkan penghargaan Adinegoro);

8. Kategori
Paling Berdedikasi : Teguh Nirwahyudi

9. Kategori
Paling Berprestasi : Dony Tjiptonugroho

11.Kategori
Paling Kreatif : Budi Setyo Widodo

12.
Kategori Paling Suportif : Briyan Bodo Hendro K.

13.
Kategori Paling Produktif : Insi Nantika Jelita

14.
Kategori Masterpiece : M Irfan (untuk memotret anggota DPR yang sedang
mengakses situs porno);

15.
Kategori Paling Berdedikasi : Theofilus Ifan Sucipto

16.
Kategori Paling Berprestasi : Ilham Pratama Putra

17.
Kategori Paling Tangguh : Candra Yuri Nuralam

18.
Kategori Paling Kreatif : Win Muhammad Adab

19.
Kategori Paling Suportif : Alfa Septiano Mandalika

20.
Kategori Paling Produktif : Ade Hapsari Lestarini

21.
Kategori Masterpiece : Tim Produksi Newsmaker (wawancara ekslusif dengan Yusril
Ihza Mahendra);

22.
Kategori Paling Berdedikasi : Sri Agustina

23.
Kategori Paling Berprestasi : Effran Kurniawan

24.
Kategori Paling Tangguh : Asrul Septian Malik

25.
Kategori Paling Kreatif : Putri Purnamasari

26.
Kategori Paling Suportif : Isnovan Djamaluddin

27.
Kategori Paling Produktif : Andi Apriadi

28.
Kategori Masterpiece : Liputan HL Lampung Post oleh Febi Herumanika dkk
(tentang pemberitaan rekayasa lalu lintas di Bandar Lampung);

29.Lifetime
Achievement for Journalist : Saur Hutabarat

31-32.
Tokoh Pers Media Group News : Elman Saragih dan Bambang Eka Wijaya

33. Jurnalis Terbaik Konvergensi : Tri Subarkah

Wah, selamat untuk para pemenang, ya! Semoga dedikasi para jurnalis ini bisa menjadi angin segar untuk dunia pers di Tanah Air. (IB09/E03)&nbsp;

Inibaru.id – Media Group News Journalist Day 2021 digelar
oleh Media Group News (MGN) untuk mengapresiasi para jurnalis sekaligus tim
pendukung dari Media Indonesia, Metro TV, Medcom.id, serta Lampung Post.
Setidaknya 33 jurnalis mendapatkan penghargaan di acara ini.

“Kita
pandang perlu adanya satu hari khusus kita persembahkan untuk jurnalis yang
berada di bawah MGN. Bukan Cuma jurnalisnya tetapi seluruh pendukung proses
hasilnya kara jurnalistik itu,” terang CEO Media Group News Mohammad Mirdal
Akib di Grand Studio Metro TV, Kamis (18/2/2021).

Demi
mematuhi protokol kesehatan Covid-19, acara ini diselenggarakan dalam dua
jenis, yakni daring serta luring. Mirdal mengungkapkan, Media
Group News Journalist Day 2021 digelar sebagai peringatan Hari Pers
Nasional 9 Februari lalu dan peristiwa penculikan Meutya Hafid mantan jurnalis Metro TV serta Editor in
Chief Medcom.id Budiyanto saat meliput di Irak pada 2005.

MGN Journalist Day 2021 digelar demi memberikan penghargaan bagi para jurnalis dan tim pendukung di bawah Media Group News. Siapa saja pemenangnya?