Nah, buat kamu yang merasa kesulitan melakukannya, berikut adalah panduan dan tips dalam menentukan besaran THR yang sesuai. Oya, sebelumnya, perlu diingat bahwa momen pemberian angpao lebaran dapat dimanfaatkan
untuk mengedukasi anak-anak tentang pengelolaan keuangan.

Jadi, melalui bagi-bagi THR ini, sebaiknya kita juga sekaligus bisa mengajarkan anak untuk menabung, membelanjakan uang dengan bijak, atau bahkan
berinvestasi. Dengan demikian, anak dapat memahami nilai uang dan pentingnya
perencanaan keuangan sejak dini.​

Memberikan THR kepada orang tua adalah
bentuk penghormatan dan rasa terima kasih atas segala pengorbanan mereka. Nominal
yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing
individu.

Nggak ada standar baku mengenai jumlah
yang harus diberikan; yang terpenting adalah niat tulus dan keikhlasan dalam
memberi. Selain uang tunai, bentuk apresiasi lain seperti memberikan barang
yang dibutuhkan atau diinginkan oleh orang tua juga dapat menjadi alternatif. 

Menentukan nominal THR untuk keponakan
dapat mempertimbangkan beberapa faktor, seperti usia, kedekatan hubungan, dan
kemampuan finansial pemberi. Berikut rekomendasi besaran THR berdasarkan
kategori usia dan hubungan. 

Perencana keuangan Prita Ghozie
menyarankan agar total alokasi untuk bagi-bagi THR nggak melebihi 5 persen dari
total THR yang kita terima. Jika dana terbatas, penyesuaian nominal atau
pengurangan pos pengeluaran lain dapat dilakukan.

&nbsp;Mengatur Keuangan untuk Angpao Lebaran

Agar pembagian THR tidak mengganggu
kestabilan keuangan, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:​

Sisihkan 10 persen dari THR untuk kebutuhan
pribadi atau keluarga inti, seperti rekreasi atau membeli kebutuhan anak.​

Alokasikan sekitar 20 persen dari THR untuk
membeli hadiah atau hampers lebaran bagi keluarga dan kerabat.​

Sediakan 20-25 persen dari THR untuk angpao
bagi anak-anak dan anggota keluarga lainnya, termasuk orang tua. 

Gunakan sisa THR untuk kebutuhan
sehari-hari dan dana darurat, setidaknya untuk tiga bulan ke depan. 

Alternatif
Pemberian THR Selain Uang Tunai

Selain memberikan uang tunai, terdapat
alternatif lain yang dapat dijadikan pilihan untuk THR, antara lain: 

Memberikan emas dalam bentuk logam
mulia dengan berbagai ukuran dapat menjadi investasi jangka panjang bagi
penerima.​

Memberikan voucher belanja, game, atau
hiburan sesuai dengan minat dan kebutuhan keponakan dapat menjadi pilihan yang
menarik.​

Perlu kamu tahu, pemberian dalam bentuk non-tunai ini
dapat memberikan nilai tambah dan pengalaman berbeda bagi penerimanya. Selain itu, pemberian non-tunai juga akan menambah nilaimu, termasuk menegaskan karaktermu. Jadi, alternatif ini nggak ada salahnya kamu coba untuk lebaran tahun ini.

Pada
akhirnya, besaran THR yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan
finansial dan niat tulus untuk berbagi. Pemberian THR bukan hanya tentang
nominal, tetapi juga tentang makna kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama. Sepakat, Millens? (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id
- Memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada pekerja merupakan tradisi yang kerap dilakukan saat
Idulfitri di Indonesia. Setelah menerimanya, mereka biasanya akan membagian sebagian THR kepada kepada anggota keluarga, termasuk orang
tua dan keponakan.

Namun, menentukan nominal "angpao lebaran" yang tepat rupanya bukanlah pekerjaan mudah. Kita nggak mau memberikan terlalu banyak karena takut menggerus tabungan, tapi nggak enak jika yang diberikan terlalu kecil.&nbsp;

Seperti menentukan gaji yang diinginkan saat wawancara kerja, menentukan THR anak dan keponakan untuk 'angpao' lebaran juga bukan perkara gampang. GImana caranya?

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

“Pas merasa sudah punya banyak
pelanggan, barulah Pak Min berani membuka warung di Kalitaman,” ucap Ngadi pada
Senin (24/3/2025).

Selain berlokasi di dekat pemandian
yang nggak pernah sepi wisatawan, ada alasan lain yang bikin Tahu Campur Pak
Min terus ramai pelanggan, yaitu cita rasanya yang hampir nggak pernah berubah
sejak hampir lima dekade yang lalu.

Rasa yang khas dan istimewa inilah yang bikin
pelanggan kangen dan akhirnya balik lagi di kemudian hari. Maka, jangan heran kalau setiap datang ke sini kamu berhadapan dengan antrean panjang yang rapat, ya!

“Sebetulnya, saya nggak ngerti mengapa banyak pelanggan menyebut tahu campur ini istimewa. Tahu campurnya sama saja dengan
masakan serupa pada umumnya yang berisi tauge, kol, potongan bakwan, tahu, lontong,
serta kerupuk karak yang disiram sambal kacang, kok!” jelas Ngadi.

Saking ramainya, dalam sehari warung yang buka dari pukul 07.30 sampai 15.00 WIB ini bisa menjual nggak kurang dari 150
porsi dengan harga satuan Rp10 ribu. Pada akhir pekan
atau musim liburan, mereka bahkan bisa menjual hingga dua kali lipat lebih banyak. Keren kan?

“Yang pasti jam ramainya pas makan siang. Banyak yang antre untuk bisa duduk makan di sini,” ungkap Ngadi.

Konsistensi rasa tahu campur di tempat Pak Min memang nggak terbantahkan lagi. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Ezra Prasetya, salah seorang pelanggan yang sudah mengenal tempat tersebut sejak kecil.

Semenjak diajak oleh orang tuanya untuk makan tahu campur di tempat ini, Ezra mengaku nggak bisa melupakan cita rasanya yang khas. Sekarang, tiap akhir pekan, jika nggak sedang disibukkan dengan pekerjaan, dia mengaku hampir selalu menyempatkan diri ke tempat ini.

“Rasanya enak, murah, dan ada
banyak kondimen tambahan yang bisa dicicipi seperti mendoan, bakwan, satai usus, dan
kerupuk. Suasana makannya juga adem karena ada di bawah pohon beringin
Kalitaman,” ceritanya terkait warung tersebut.

Duh, jadi makin penasaran nih
mencicipi kelezatan Tahu Campur Pak Min di Salatiga. Yuk kapan kita datang ke
sana, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Pengin wisata
kuliner yang berbeda di Salatiga? Coba deh kamu berkendara ke Pemandian
Kalitaman dan mengecek satu per satu tempat makan yang ada di seberangnya. Kalau beruntung, kamu akan menemukan warung Tahu Campur Pak Min yang sudah berdiri hampir setengah abad.

Ngadi, salah seorang karyawan di kedai tersebut mengatakan, Pak Min sudah berjualan tahu campur sejak
1976 alias 49 tahun yang lalu. Sebelum menetap di Jalan Kalitaman, dia menjajakan tahu campur menggunakan gerobak keliling di jalanan Salatiga yang kontur topografinya lumayan menantang.

Eksis sejak 1976, rasa Tahu Campur Pak Min kabarnya nggak pernah berubah sejak warungnya kali pertama berdiri. Seenak apa sih?

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

Legenda tentang Dewi Sri memiliki berbagai versi, tetapi salah satu kisah yang paling populer menceritakan bahwa Dewi Sri berasal dari kahyangan dan merupakan saudara dari Dewa Sadono. Keduanya awalnya adalah anak raja di kahyangan, tetapi karena suatu konflik, mereka diturunkan ke bumi dalam bentuk benih. Ada versi yang mengatakan ia diusir ayahnya bersama sang adik, Dewa Sadono. Konon, sang adik menolak permintaan ayahnya untuk menikah karena nggak mau melangkahi kakanya, Dewi Sri. Sang Ayah murka dan menuding bahwa semua ini gara-gara sang Dewi. Kemudan, keduanya diusir. 

Dewi Sri kemudian menjadi padi, sementara Dewa Sadono menjadi ular penjaganya. Jadi, sepertinya masuk akal ya kenapa di sawah banyak ularnya? Ia menjaga padi agar nggak dimakan tikus.

Dalam mitologi Jawa, Dewi Sri sering dikaitkan dengan kehidupan dan kemakmuran. Keberadaannya dipercaya membawa berkah bagi para petani agar mendapatkan hasil panen yang melimpah. Oleh karena itu, masyarakat sering mengadakan ritual atau upacara untuk menghormatinya.

Peran Dewi Sri dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Sebagai dewi kesuburan, Dewi Sri memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat Jawa, terutama yang bergantung pada pertanian. Beberapa tradisi yang masih dilakukan untuk menghormati Dewi Sri antara lain:

1. Sesajen untuk Dewi Sri – Masyarakat Jawa sering meletakkan sesajen di lumbung padi atau di sawah sebagai bentuk penghormatan dan doa agar panen berhasil.

2. Ritual Wiwitan – Upacara adat sebelum panen yang dilakukan sebagai bentuk syukur dan permohonan restu kepada Dewi Sri.

3. Penggunaan Lumbung Padi – Lumbung atau tempat penyimpanan padi sering dihiasi dengan simbol-simbol yang dipercaya sebagai perwujudan Dewi Sri agar hasil panen tetap aman dan berkah.

4. Hiasan Rumah dengan Motif Dewi Sri – Banyak rumah tradisional Jawa yang memiliki ukiran atau gambar Dewi Sri sebagai simbol kemakmuran dan perlindungan.

Kepercayaan terhadap Dewi Sri juga tercermin dalam berbagai kesenian Jawa, seperti:

- Wayang Kulit – Beberapa lakon dalam pertunjukan wayang mengisahkan perjalanan Dewi Sri dan hubungannya dengan kesuburan tanah.

- Batik Motif Dewi Sri – Beberapa motif batik Jawa menggambarkan Dewi Sri sebagai simbol kemakmuran.

- Tari Dewi Sri – Beberapa daerah memiliki tarian yang menceritakan kisah Dewi Sri dan pengaruhnya dalam kehidupan agraris masyarakat.

Dewi Sri adalah simbol kesuburan dan kemakmuran yang telah menjadi bagian dari budaya Jawa selama berabad-abad. Kepercayaan terhadapnya nggak hanya menggambarkan hubungan erat masyarakat dengan alam, tetapi juga menunjukkan nilai-nilai spiritual dan rasa syukur atas berkah kehidupan.

Meskipun zaman telah berubah, warisan budaya ini masih terus dijaga oleh masyarakat sebagai bagian dari tradisi dan identitas mereka.

Menarik ya kalau kita menggali lebih dalam simbolisme dalam budaya Jawa seperti ini, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Dewi Sri adalah sosok yang sangat dihormati dalam kepercayaan masyarakat Jawa sebagai dewi kesuburan dan kemakmuran. Ia dipercaya sebagai pelindung padi dan sumber kehidupan, sehingga peranannya begitu penting dalam budaya agraris masyarakat Nusantara.

Kepercayaan terhadap Dewi Sri juga berkembang di berbagai daerah lain, seperti Sunda dan Bali, dengan penghormatan yang berbeda-beda.

Masyarakat Jawa percaya ia memiliki peran yang sangat penting karena merupakan sumber kehidupan.

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

Lantas, ada nggak sih cara menghentikan notifikasi pesan WhatsApp dari
nomor nggak dikenal yang lebih efektif selain hanya dengan memblokirnya? Nah,
berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan, Millens.

Namanya juga Archive, fungsinya adalah mengarsipkan isi chat
dari sebuah kontak. Tapi, dengan mengarsipkan chat dari nomor nggak dikenal, kamu
jadi nggak lagi terganggu dengan notifikasi pesan dari nomor tersebut. Jadi,
kamu bisa deh mengabaikannya terus-menerus tanpa khawatir.

Nggak hanya untuk sebuah nomor kontak, fitur Archive juga
bisa diterapkan ke grup yang sudah malas untuk kamu tanggapi tapi nggak
enak untuk kamu tinggalkan.

Perannya mirip dengan fitur Archive, yaitu dengan membuatmu
nggak lagi terganggu dengan notifikasi pesan dari nomor-nomor yang nggak
dikenal atau yang malas untuk kamu tanggapi.

Bedanya, jika pesan di Archives biasanya
nggak akan kamu sadari keberadaannya kecuali saat kamu mengecek foldernya,
pesan yang di-mute bakal tetap terlihat saat kamu membuka WhatsApp, Millens.

3. Gunakan fitur pencegah masuk grup tidak dikenal

Terkadang, nggak hanya nomor nggak dikenal yang mengirim
pesan tiba-tiba. Ada juga yang tiba-tiba memasukkanmu ke grup yang nggak
dikenal. Nah, biar hal ini nggak terjadi, kamu bisa kok menggunakan fitur WhatsApp
yang bisa mencegah kontakmu dimasukan grup tidak dikenal.

Memang, cara-cara ini nggak benar-benar efektif mencegah
datangnya pesan dari nomor nggak dikenal ke kontak WhatsAppmu. Tapi,
setidaknya, kamu bisa lebih tenang dari notifikasi pesan-pesan yang nggak jelas
dan terindikasi penipuan. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Selain pesan WhatsApp dari kurir paket,
seringkali pesan yang datang dari nomor nggak dikenal terindikasi penipuan. Hal
ini tentu bikin resah, bukan? Apalagi jika pesan yang datang cukup sering.

Meski sudah memblokir satu nomor yang terindikasi penipu,
terkadang ada juga penipu lain yang memakai nomor yang berbeda. Kalau sudah
begini, jadi capai kan memblokir orang lain terus?

Biar nggak lagi terganggu dengan notifikasi pesan WhatsApp dari nomor tidak dikenal, kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini.

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

Melansir Healthline, Cassie Bjork, pendiri Healthy Simple Life, menyebut bahwa gula melepaskan opioid dan dopamin di otak, sehingga memicu dorongan kompulsif untuk terus mengonsumsi makanan manis.

"Setiap kali kita makan makanan manis, jalur saraf di otak semakin terprogram untuk mendambakan gula," ujar Bjork.

Mengutip dari WebMD, berikut beberapa cara yang bisa membantu mengurangi ketergantungan terhadap gula:

   Jika ingin mengonsumsi makanan manis, ambillah dalam porsi kecil, seperti satu potong kue atau sepotong permen. Pastikan asupan kalorinya tetap terkendali, Nggak lebih dari 150 kalori.  

   Jika sulit menahan diri untuk nggak makan camilan manis, coba padukan dengan makanan sehat. Misalnya, mengombinasikan almond dengan kepingan cokelat hitam untuk tetap mendapatkan rasa manis, tapi lebih bernutrisi.  

   Permen karet bebas gula bisa menjadi alternatif untuk mengurangi keinginan makan gula berlebih. Mengunyahnya juga dapat membantu mengalihkan perhatian dari keinginan mengonsumsi makanan manis.  

   Mengonsumsi buah adalah cara sehat untuk mendapatkan rasa manis alami sekaligus memperoleh serat dan nutrisi penting bagi tubuh. Selain buah segar, kacang-kacangan dan biji-bijian juga bisa menjadi pilihan camilan sehat.

   Menjaga pola makan dengan interval setiap 3 hingga 5 jam membantu menstabilkan kadar gula darah. Dengan begitu, keinginan untuk mengonsumsi makanan manis bisa berkurang. Pilih makanan tinggi protein dan kaya serat seperti biji-bijian agar kenyang lebih lama dan tidak mudah tergoda oleh gula.  

Dengan menerapkan kebiasaan ini, seseorang dapat mengontrol asupan gula dan mencegah efek negatifnya bagi kesehatan. Apa kamu juga kecanduan gula, Millens? Kalau iya, lekas atasi ya! (Siti Zumrokhatun)

Inibaru.id - Terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar asupan gula harian nggak melebihi 5 persen dari total kalori harian, atau sekitar enam sendok teh.

Jika konsumsi gula melebihi batas tersebut, seseorang berisiko mengalami sugar craving atau ketagihan gula. Kondisi ini merupakan bentuk adiksi di otak akibat asupan gula berlebih.

Terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat menyebabkan ketagihan gula atau sugar craving yang berisiko bagi kesehatan. Agar nggak terjebak dalam pola konsumsi berlebihan, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengontrol keinginan makan gula.

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

Inibaru.id &ndash; Guna mempererat silahturami antarpencinta kopi di Semarang sekaligus menambah wawasan seputar si hitam, Lost in Coffee menggelar &ldquo;Fun Cupping&rdquo; pada Jumat (14/12/2018). Bekerja sama dengan Koffness dan Vercoffee, acara dimulai pukul 14.00 WIB dengan menghadirkan dua&nbsp;praktisi kopi, yakni&nbsp;Abdul Walid dan Bayu Sakti Pamungkas.
Bertempat di Bild Photospot, Jalan Rinjani No 3A, Gajahmungkur, Semarang, nggak kurang dari 20 peserta turut serta dalam gelaran Fun Cupping tersebut. Mulai dari&nbsp;barista hingga eksportir, semua ada di acara yang diselenggarakan untuk kali kedua tersebut.
<img src="/nuploads/62/Lost%20in%20Coffe%204.jpg" alt="" width="702" height="468" />
<code>Para peserta antusias mendengarkan penjelasan Walid dan Bayu. (Lost in Coffee)</code>
Abdul Walid mengatakan, acara itu diselenggarakan untuk memberi&nbsp;edukasi pada masyarakat tentang pelbagai hal dari kopi.
"Misal, kita bisa belajar bersama tentang karakter, cita rasa, asal, hingga pengolahan kopi. Kita juga lakukan evaluasi supaya kopi, khususnya kopi di Jawa Tengah, bisa berkembang,&rdquo; tuturnya pada Inibaru.id seusai acara.
Walid berharap dengan adanya Fun Cupping, masyarakat akan lebih bisa mengetahui banyak hal tentang kopi. Menurutnya, kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehingga masyarakat pun sebaiknya nggak cuma jadi penikmat.
<img src="/nuploads/62/Lost%20in%20Coffe%203.jpg" alt="" width="713" height="475" />
<code>Ikutan Fun Cupping, yuk! (Lost in Coffee)</code>
Nah, kalau kamu tertarik untuk mempelajari ilmu &ldquo;perkopian&rdquo;, nggak ada salahnya, lo, ikutan Fun Cupping bulan depan. Acara ini nggak dipungut biaya, alias gratis, kok.
Eh, supaya nggak ketinggalan informasinya, jangan lupa follow akun Instagram Lost in Coffee ya. Mau ngajak teman atau pacar, boleh banget! (Artika Sari/E03)

Bermaksud menyebarkan wawasan tentang kopi kepada masyarakat, Lost in Coffee baru saja menyelenggarakan Fun Cupping di Bild Photospot Semarang. Seperti apa keseruannya?

Belajar Kopi Lebih Jauh di Fun Cupping bersama Lost in Coffee

Inibaru.id &ndash; Siapa yang nggak kenal kopi? Salah satu komoditas andalan dari Indonesia tersebut kini menduduki tingkat konsumsi yang cukup tinggi hampir di seluruh penjuru negeri ini, bahkan seantero dunia. Nah, alasan inilah yang kemudian menggerakkan Agung Kurniawan untuk mengembangkan usahannya di bisnis kopi.
Penyuplai biji kopi dan pemilik kedai kopi asal Semarang ini mengaku, perubahan industri kopi sangat cepat berkembang dari waktu ke waktu. Hal itu dia rasakan berdasarkan pengalamannya selama 15 tahun menjalani bisnis dari tanaman yang bijinya bernilai jual tinggi tersebut.
&ldquo;Bisnis kopi itu," kata Agung, "nggak bakal habis dieksplorasi."
Lelaki berkacamata itu menilai, perubahan di dunia perkopian luar biasa cepat. Hal tersebut membuatnya harus terus mempelajari pelbagai ilmu baru.
"Dulu saya cuma kenal proses tubruk kopi, tapi sekarang kompleks sekali. Beda alat beda hasil kopi racikan,&rdquo; ungkap Agung.
Agung menjelaskan, industri kopi bukanlah semata tentang gimana menjual kopi sebagai minuman, tapi juga terkait perkembangan ilmu pengetahuannya.&nbsp;Di beberapa negara, lanjutnya, bahkan sudah ada gelar profesor kopi.
&ldquo;Mereka (para profesor kopi) meneliti banyak hal, mulai dari unsur kimia hingga genetika, yang bertujuan memajukan industri kopi tersebut,&rdquo; kata dia.
Agung mengaku sangat menikmati dan senang bisa menjalankan bisnis kopi. Dia akan tetap fokus pada dunia kopi dan mengembangkannya di berbagai bidang, mulai dari menyuplai segala kebutuhan untuk meracik kopi, mengembangkan kedai kopi, hingga membuka jasa kelas membuat kopi serta konsultan bisnis kopi.
&ldquo;Fokus&nbsp;saya tetep kopi, dengan terus mengembangkan masing-masing kakinya itu (usaha kopi). Jadi, semua ini saling melengkapi. Rencana ke depan, semua ini harus jalan, kalau bisa ditambah terus,&rdquo; ungkap pemilik toko kopi KnK Koffee Resources dan kedai kopi Lost in Coffee tersebut.
Ekspor Kopi
Saat ini Agung tengah mempersiapkan kemungkinan untuk mengekspor biji kopi miliknya ke luar negeri sebagaimana telah dicita-citakannya beberapa waktu lalu.&nbsp;Hingga kini, dia mengaku baru menjangkau pasar dalam negeri. Namun, rencana mencari celah ke pasar luar negeri tetap ada dalam angan-angannya.&nbsp;
&ldquo;Kopi kan komoditas yang cukup besar, jadi untuk perizinan juga nggak gampang. Saya masih mencari celahnya, tapi tujuan akhirnya ya memang supaya bisa mengekspor kopi,&rdquo; kata lelaki dua anak itu optimistis.
Agar terus mendapat&nbsp;biji kopi berkualitas terbaik, Agung biasa membeli biji kopi dari petani secara langsung. Berbagai macam biji kopi dari seluruh Indonesia dia kumpulkan. Dalam satu bulan, dia menghabiskan sebanyak 300-400 kilogram stok biji kopi untuk dijual di kedai maupun dikirim ke kedai-kedai kopi. Keuntungan ini diakuinya lumayan besar.
"Seberapa besar? Hm, sebagai gambaran, dari keuntungan tersebut&nbsp;saya&nbsp;bisa mengembangkan bisnis kopi hingga sebesar ini," ujar Agung sembari menunjuk ke arah kedai dan toko kopinya yang dibangun berdampingan.
Iya, deh, percaya kok, Mas Agung! Nah, buat kamu yang tertarik dengan bisnis perkopian, datang saja langsung ke Lost in Coffee&nbsp;yang beralamat di Jalan Dewi Sartika Raya No 5 Perum Undip, Sukorejo, Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kamu bisa tanya-tanya langsung di sini, bahkan belajar mendirikan kedai kopimu sendiri&nbsp;, Millens!&nbsp; (Verawati Meidiana/E03)

Menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan negeri ini, kopi merupakan bisnis menjanjikan yang banyak digandrungi anak muda, termasuk di antaranya Agung Kurniawan. Hm, seberapa manis hasilnya?

Nggak Seperti Rasanya, Menekuni Bisnis Kopi Justru Terasa Manis

Inibaru.id &ndash; Selain&nbsp;spesifikasi asal kopi (single origin) dan&nbsp;cara seduh kopi&nbsp;(coffee brewing), ada satu faktor lain yang juga memengaruhi cita rasa kopi, yakni pemanggangan kopi (coffee roasting).&nbsp;Biji kopi yang baik bisa rusak jika kita salah memanggangnya. Karena itulah, konon proses ini menjadi salah satu yang paling sulit.
Terdapat beberapa&nbsp;cara "memanggang" kopi. Secara tradisional, masyarakat acap menyangrai langsung biji kopi yang sudah kering di atas wajan. Ada juga yang disangrai bersama pasir, biar nggak gosong. Sementara, cara modern biasa dilakukan dengan menggunakan mesin roasting.
Pebisnis kopi sekaligus pemilik kedai Lost in Coffee Semarang Agung Kurniawan&nbsp;mengatakan, roasting menjadi elemen penting di dunia perkopian lantaran karakter&nbsp;kopi akan berubah dalam proses ini.&nbsp;
Baca juga: <a href="/coffreak/racik-kopi-sesuai-seleramu-di-lost-in-coffee-lp" target="_blank">Etalase dan Laboratorium Kopi Bernama Lost in Coffee</a> <a href="/coffreak/begini-cara-membedakan-kopi-jagung-dan-kopi-murni" target="_blank">Kopi Jagung dan Masyarakat Melarat Zaman Kolonial</a>
"Karakter kopi juga akan menjadi beragam pada proses tersebut," tutur Agung, kala membuka obrolan dengan Inibaru.id di kedainya, Jalan Dewi Sartika Raya No 5, Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Lelaki yang telah menggeluti bisnis kopi selama 15 tahun tersebut menjelaskan, perbedaan karakter tersebut umumnya sangat dipengaruhi oleh tingkat atau level pemanggangan. Dia menambahkan, tingkat pemanggangan kopi dibagi tiga,&nbsp;yakni&nbsp;light roast, medium roast, dan dark roast.&nbsp;Ketiga level itu, kata Agung, akan menciptakan efek yang berbeda pada tiap kopi.
&ldquo;Kami biasa menyebutnya profil kopi," terang Agung.
Dia juga menuturkan, kopi yang berbeda saat&nbsp;"diperlakukan" dengan level pemanggangan berbeda pun akan menghasilkan rasa yang lain pula. Agung kemudian mengibaratkan proses ini seperti ketika bermain musik.
"Ya, seperti seni musik, kalau gitar dipetik dengan kunci berbeda dan cara berbeda, nada yang dihasilkan pun nggak sama. Nah, itu persis kopi,&rdquo; jelas lelaki yang juga dikenal sebagai salah seorang penyuplai&nbsp;biji kopi panggang untuk kedai-kedai kopi di Semarang dan sekitarnya tersebut.
Bagaimana perbedaan ketiga jenis pemanggangan tersebut?
1. Light Roast
Tingkat pemanggangan kopi yang pertama adalah light roast. Pada tingkatan ini, biji kopi mentah atau raw green bean yang siap dipanggang sudah mengalami proses pengeringan dari mentah menuju penguningan (yellowing), lalu pencoklatan (browning), hingga fase awal pecah pertama (first crack).
Karena hanya melalui beberapa fase tersebut, kopi hasil panggang tingkat light atau ringan&nbsp;ini cenderung memliki karakteristik lembut seperti teh. Nggak ada kilau minyak yang berlebih pada permukaan biji kopi ini lantaran nggak disangrai terlalu lama dan dalam temperatur cukup rendah.
&ldquo;Hasil panggang tingkat light biasanya hanya bisa diseduh dengan menggunakan alat manual brew seperti V60, karena kalau dengan cara ditubruk saja rasanya kurang oke,&rdquo; terang Agung.
2. Medium Roast
Tingkat pemanggangan kopi yang kedua adalah medium roast. Kopi pada tingkatan ini sudah memasuki proses karamelisasi (caramelized) yang cenderung membentuk karakter dan aroma rasa manis. Pada tingkat ini, rasa medium roast lebih seimbang dalam hal tingkat keasaman.
"Tekstur kopi pada tingkat ini lebih kental. Kadar kafeinnya juga lebih sedikit dari light roast," ungkap Agung, "Secara visual, kopi pada tingkat ini terlihat lebih berwarna cokelat gelap."
3. Medium to Dark Roast
Naik satu tingkat di atasnya ada medium to dark. Agung mengungkapkan, biji kopi pada tingkat inilah yang paling laris dijual di tokonya, KnK Koffee Resources.
"Kopi ini lebih mudah diseduh dan sudah terasa enak hanya dengan ditubruk. Karakter aroma dan rasanya cenderung pahit manis yang nikmat," terang Agung.
4. Dark Roast
Yang terakhir adalah dark roast. Pada fase ini, kopi sudah banyak mengalami perubahan, mulai dari berat massa yang jadi lebih ringan dan warna yang lebih gelap. Fase ini juga ditandai dengan minyak yang mulai tampak pada permukaan biji. Ciri lainnya, tutur Agung, adalah ukurannya yang jadi lebih besar dibanding saat mentah.
Baca juga: <a href="/coffreak/ssst-yuk-menilik-dapur-kopi-ala-tekodeko" target="_blank">Mengintip Dapur Kopi Tekodeko Koffiehuis </a><a href="/coffreak/dari-kegigihannya-cirila-gisza-andriyanti-jajal-dunia-barista" target="_blank">Bar(s)ista Gisza: Lakoni Profesi Sepenuh Hati!</a>
"Pada kopi ini, karakteristik aroma dan rasanya cenderung lebih pahit dan kafeinnya lebih sedikit," pungkasnya.
Gimana, Millens, sudah tahu&nbsp;cara roastingnya, bukan? Kalau kurang paham, silakan datang ke Lost in Coffee dan tanya lebih lanjut ihwal pemanggangan kopi ini. Happy roasting! (Verawati Meidiana/E03)

Tingkatan pada saat pemanggangan menentukan karakteristik dan cita rasa kopi. Apa saja ya tingkatannya?

Mengenal Karakter Kopi dari Tingkat Pemanggangannya

Inibaru.id &ndash;&nbsp;Ada satu alasan khusus kenapa orang memilih membeli kopi di coffee shop&nbsp;ketimbang meracik minuman mereka sendiri, yakni karena kopi racikan barista pasti lebih enak. Namun, hal itu nggak berlaku di Lost in Coffee. Di sini, siapapun bisa menjadi barista. Kamu diperbolehkan meracik sendiri kopimu. Seru? Tentu saja.
Pemilik Lost in Coffee Agung Kurniawan&nbsp;mengatakan, kedai yang beralamat di Jalan Dewi Sartika Raya No 5, Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah, ini adalah sebuah laboratorium kopi.&nbsp;Kedai tersebut juga sekaligus menjadi etalase bagi toko kopi KnK Koffee Resources miliknya yang didirikan tepat di sebelah kedai tersebut.
Keinginan Agung untuk menjadikan Lost in Coffee sebagai laboratorium kopi, kesampaian juga. Nggak hanya menjual kopi laiknya kebanyakan coffee shop, dia juga menjadikan kedai itu untuk menguji kopi plus tempat belajar meracik kopi bagi siapa pun.
Baca juga: <a href="/coffreak/begini-cara-membedakan-kopi-jagung-dan-kopi-murni" target="_blank">Kopi Jagung dan Masyarakat Melarat Zaman Kolonial</a> <a href="/coffreak/ssst-yuk-menilik-dapur-kopi-ala-tekodeko" target="_blank">Mengintip Dapur Kopi Tekodeko Koffiehuis</a>
Di Semarang, Lost in Coffee termasuk kedai yang cukup banyak dikunjungi para pencinta kopi. Entah magnet apa yang membuat orang,&nbsp;terutama anak muda, datang ke tempat ini. Mereka begitu betah berlama-lama di kedai yang sehari-harinya buka hingga pukul 23.00 WIB tersebut.
Nggak cuma kedai kopi, Agung juga menyediakan biji kopi, pelengkap sajian kopi, dan berbagai hal terkait kopi. Agung bukanlah &ldquo;pemain&rdquo; baru di bidang kopi. Dia telah memulai bisnis kedai kopi sejak 2003 lalu. Kedai perdananya bernama Buket Coffe and Cheese di Jalan Ngesrep, Tembalang, Semarang.
Bisnisnya berkembang pesat. Belum genap tiga tahun, Agung sudah mempunyai enam kedai kopi di Semarang. Melihat peluang bisnis yang begitu besar, dia pun mencoba menjual biji kopi. Sekitar 2006, lelaki berkacamata tersebut mulai menjual biji kopi ke beberapa pebisnis kedai kopi di Yogyakarta.
Bisnis &ldquo;sampingan&rdquo; itu juga berkembang luas. Pada 2008, Agung akhirnya memutuskan merintis toko kopi KnK Koffee Resources. Nggak hanya menjual biji kopi, dia juga menjual sirup, susu, bahkan beberapa alat peracik kopi. Agar fokus, Agung juga memilih melepas lima kedai kopi kepunyaannya.
KnK Koffee Resources terbilang lengkap. Para pencinta dan pelaku usaha kopi kerap hilir mudik ke tempat ini.
Untuk menjaga kualitas biji kopi dan bahan baku lainnya, Agung mengaku sempat memiliki tim yang bertugas melakukan riset dan uji coba. Namun, lantaran nggak berjalan lancar, Agung pun kemudian memilih mendirikan sebuah kedai kopi di samping tokonya. Inilah cikal bakal Lost in Coffee.
&ldquo;Lost in Coffee adalah etalase dari KnK, semacam studio flavor-nya KnK,&rdquo; ungkap ayah dua anak tersebut, &rdquo;Kalau ada barang baru kami bakal tes di sini.&rdquo;
Jasa Konsultasi
Di Lost in Coffee, Agung juga membuka kelas meracik kopi. Lebih lanjut, dia pun menawarkan jasa konsultasi persiapan membuka kedai kopi bagi para pemula di kedai ini.
&ldquo;Paketnya macam-macam, tergantung permintaan pelanggan, bisa hanya jasa perlengkapan saja, cara membuat kopi saja, atau bahkan jasa konsultasi dari awal sampai kedai tersebut berdiri,&rdquo; kata dia.
Adapun untuk biaya jasa tersebut, Agung mnuturkan, nggak bisa dikatakan murah, tapi juga nggak mahal. Biayanya cukup variatif, mulai dari Rp 700 ribu sampai Rp 5 Juta. Namun, dia menjamin uang yang dikeluarkan nggak akan kemahalan.
&ldquo;Ya, sepadanlah dengan hasil yang didapat,&rdquo; ungkap Agung, promosi.
Baca juga: <a href="/coffreak/dari-kegigihannya-cirila-gisza-andriyanti-jajal-dunia-barista" target="_blank">Bar(s)ista Gisza: Lakoni Profesi Sepenuh Hati!</a> <a href="/coffreak/eits-ada-tips-memilih-kopi-berkualitas-baik-nih" target="_blank">Maksimalkan Rasa Kopi dengan Menjaga Kualitas Biji Kopi</a>
Akhir tahun ini, Agung berencana membangun sebuah kelas di lantai atas Lost in Coffee. Nantinya, kelas itulah yang akan berfungsi sebagai tempat untuk menjalankan kelas kopi bernama KnK School.
&ldquo;Kami juga akan bekerja sama dengan beberapa lembaga dan mengatur agar kelas tersebut bisa mengeluarkan sertifikasi barista yang resmi,&rdquo; pungkas lelaki murah senyum tersebut.
Hm, rencana menarik. Paket lengkap ini ya, Millens! Selain ngopi, kita bisa belajar meracik sendiri, dan membeli biji kopi serta alat-alatnya di sini. Siapa berminat? (Verawati Meidiana/E03)

Jika kebanyakan coffee shop menonjolkan keandalan baristanya untuk menarik pengunjung, kedai kopi ini punya cara berbeda. Di sini, kamu bisa menyeruput kopi buatanmu sendiri. Hm, mau coba?