
Rangkaian kegiatan telah dimulai sejak awal Juli dengan layanan pemeriksaan kesehatan, edukasi gizi, imunisasi, hingga konsultasi tumbuh kembang anak yang diberikan langsung oleh para dokter spesialis anak anggota IDAI Cabang Jawa Tengah. 


Program ini digelar untuk memperluas akses layanan kesehatan anak, khususnya di wilayah yang sulit dijangkau pelayanan spesialik.
Puncak peringatan HAN 2025 akan berlangsung akhir pekan ini, tepatnya pada Minggu (27/7).

Pada puncak perayaan tersebut, IDAI Jateng akan mengadakan kampanye kesehatan dan konsultasi dokter spesialis anak gratis secara serentak di lima wilayah perwakilan (perwil), yaitu:


Ketua IDAI Cabang Jawa Tengah DR dr MS Anam SpA dalam keterangan persnya menyampaikan, Hari Anak Nasional adalah momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran semua pihak terhadap pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak anak di bidang kesehatan. 


"Lewat pelayanan langsung hingga ke seluruh puskesmas dan desa-desa, kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Jawa Tengah mendapatkan hak kesehatan yang setara," tuturnya, Selasa (22/7).

Melalui puncak acara di lima titik strategis ini, Anam berharap, masyarakat dapat memanfaatkan layanan konsultasi gratis untuk mewujudkan generasi sehat. Seluruh kegiatan ini, lanjutnya, adalah wujud bakti sosial dan komitmen IDAI dalam upaya pencegahan dan penanganan dini masalah kesehatan anak.

"Kami berkomitmen untuk mengedepankan pencegahan serta penanganan dini masalah kesehatan anak. Kegiatan PSR ini merupakan wujud nyata bahwa anak Indonesia selalu di hati IDAI," pungkasnya.


Sekretaris Umum IDAI Jateng dr Setya Dipayana SpA menambahkan, selain pemeriksaan, pihaknya juga akan menekankan edukasi keluarga mengenai pentingnya imunisasi, pencegahan stunting, dan gizi seimbang.

"Kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya para orang tua, untuk hadir dan memanfaatkan fasilitas yang kami siapkan,” tandasnya.


Perlu digarisbawahi, kegiatan ini terbuka untuk umum dan gratis. Informasi lebih lanjut terkait hal ini, silakan pantau langsung medsos IDAI Jawa Tengah atau bertanya ke puskesmas terdekat, ya. Semoga membantu! (<b>Murjangkung/E10</b>)

<b>Inibaru.id </b>- Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Tengah menyelenggarakan serangkaian kegiatan Pediatric Social Responsibility (PSR). 


Kegiatan ini melibatkan sekitar 500 dokter spesialis anak yang secara serentak memberikan pelayanan kesehatan di 800 Puskesmas dan desa-desa terpencil di berbagai kabupaten dan kota di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Telah dimulai sejak awal Juli, puncak rangkaian kegiatan IDAI Jateng akan dilakukan serentak di lima kota pada Minggu (27/7) konsultasi kesehatan gratis dari dokter spesialis.

IDAI Jateng Gelar Periksa Kesehatan Gratis 'Hari Anak Nasional' sampai Minggu

Selain surat, telepon, dan chat whatsapp yang mengatasnamakan Disdukcapil,&nbsp;Yudi juga meminta warga Semarang untuk mewaspadai penipuan aktivasi yang mengaku sebagai Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Informasi tentang aktivasi dan sosialisasi IKD serta <i>updating </i>data kependudukan via surat atau media komunikasi lain yang tampak mencurigakan dan mengatasnamakan diri dari Disdukcapil, Ditjen Dukcapil, dan Kmendagri perlu diwaspadai," tegasnya.

Agar nggak terjebak dalam penipuan, masyarakat dapat melakukan konfirmasi kepada Disdukcapil terlebih dahulu apabila menerima surat atau informasi yang meragukan. Yudi juga meminta warga Semarang untuk nggak menindaklanjuti permintaan itu.&nbsp;

"Jangan mengikuti permintaan melalui telepon dan surat yang tidak sah dan mencurigakan, termasuk tidak memberikan NIK, nomor KK, dan identitas lain; serta tidak mengunduh kiriman dalam format APK (aplikasi) dan formulir elektronik lain," jelasnya.

Yudi mengatakan, aktivasi IKD&nbsp;hanya dilakukan melalui tatap muka dan nggak dipungut biaya. Sementara, aplikasi IKD resmi hanya tersedia di Play Store atau App Store, sedangkan&nbsp;updating data dan Pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) dilakukan secara daring di laman <i>https://sidnok.semarangkota.go.id/. 
</i>

Perlu kamu tahu, pemantauan informasi terkini terkait Adminduk dan Pencatatan Sipil Kota Semarang dapat dilihat di laman <i>https://dispendukcapil.semarangkota.go.id/</i> dan Instagram @disdukcapilkotasemarang.

Untuk pengaduan, kamu bisa melaporkan ke kontak aduan Disdukcapil Kota Semarang di nomor Whatsapp 0896-7630-9299, akun Instagram @disdukcapilkotasemarang, atau via <i>call center </i>112.

Nggak hanya untuk warga Kota Semarang, kamu perlu mewaspadai modus-modus penipuan semacam ini agar nggak menyesal di kemudian hari. Lebih baik <i>ngalahi</i>&nbsp;bertanya ketimbang duit amblas atau data pribadi dipakai untuk kepentingan yang salah! (<b>Murjangkung/E10</b>)&nbsp;

<b>Inibaru.id </b>- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penipuan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) melalui Whatsapp yang mengatasnamakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). 


“Jika ada telepon atau Whatsapp yang mengatasnamakan Disdukcapil Kota Semarang terkait aktivasi IKD, harap abaikan saja!” ujar Kepala Disdukcapil Kota Semarang Yudi Wibowo, Senin (21/7/2025).

Imbauan ini dilakukan oleh Pemkot Semarang karena ada temuan percobaan penipuan dengan menggunakan telepon atau Whatsapp untuk aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).

Muncul Modus Penipuan Atas Nama Disdukcapil, Pemkot Semarang: Tolong Waspada!

Nggak kalah penting, UNICEF menyoroti investasi strategis Pemerintah Indonesia melalui program “Quick Wins” Presiden Prabowo. Menurut UNICEF, langkah ini sangat relevan dalam mendorong tercapainya visi ambisius Indonesia Emas 2045 bahwa negara yang bukan hanya kuat secara ekonomi, tapi juga tangguh dalam memperjuangkan hak-hak anak.

“Anak-anak bukan hanya penerima bantuan, tapi penggerak perubahan itu sendiri,” ujar Maniza. Dia menekankan pentingnya melibatkan anak dalam percakapan kebijakan, di sekolah, bahkan di ruang-ruang keluarga. Sebab, anak-anak yang tumbuh sehat, ingin tahu, dan kreatif bukan cuma sedang belajar, tapi mereka sedang membangun masa depan bangsa.

UNICEF juga menyampaikan terima kasih khusus untuk para orang tua, pengasuh, guru, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan semua yang bekerja di garis depan demi tumbuh kembang anak. UNICEF percaya bahwa orang tua pun butuh dukungan. Itulah sebabnya mereka kini meluncurkan pusat sumber daya daring, semacam panduan berbasis usia yang bisa diakses siapa pun lewat situs UNICEF, untuk membantu menghadapi tantangan pengasuhan sehari-hari.

Namun di balik semua kemajuan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Anak-anak di daerah terpencil, yang hidup dalam kemiskinan, atau berkebutuhan khusus, belum sepenuhnya menikmati akses dan hak yang sama. Ditambah lagi ancaman baru seperti krisis iklim dan bahaya digital yang terus mengintai.

“Dibutuhkan satu desa untuk membesarkan seorang anak,” begitu pepatah lama yang kembali diangkat UNICEF. Benar saja untuk memastikan setiap anak bisa tumbuh dan berkembang, kerja bersama adalah kunci. Dari pemerintah, masyarakat, swasta, media, hingga komunitas donor, semua punya peran.

Yap, kalau kita serius ingin menciptakan masa depan yang lebih baik, mari mulai hari ini. Bukan sekadar seremonial tahunan, Gez, tapi langkah nyata demi hak dan harapan setiap anak Indonesia. <b>(Siti Zumrokhatun/E05)</b>

<b>Inibaru.id -</b> Setiap anak adalah cahaya masa depan. Dan di Hari Anak Nasional 2025 ini, UNICEF bersama Pemerintah Indonesia mengajak kita semua untuk lebih dari sekadar mengucapkan selamat. Mereka ingin kita benar-benar peduli dengan mendengar suara anak-anak, memberi ruang bagi kreativitas mereka, dan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi hidup mereka.

Lewat pernyataan resminya, Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia, Maniza Zaman, menyampaikan apresiasi atas berbagai kemajuan nyata yang telah dicapai Indonesia dalam satu dekade terakhir. Dari pengurangan angka malnutrisi, peningkatan akses layanan kesehatan, hingga pendidikan berkualitas yang mengasah keterampilan abad ke-21. Termasuk juga, komitmen Indonesia melindungi anak-anak dari kekerasan dan risiko di ruang digital yang kian tak terbendung.

Lewat komitmen bersama dengan Pemerintah Indonesia, UNICEF menyoroti pentingnya melibatkan anak dalam kebijakan, mendukung orang tua, dan menanggapi tantangan baru seperti krisis iklim dan risiko digital demi masa depan yang inklusif dan tangguh.

Hari Anak Nasional 2025: Saatnya Dengar Suara Anak, Bukan Sekadar Rayakan Seremonial

Jawabannya ada pada mekanisme alami bernama fitoremediasi. Lewat proses ini, tanaman bekerja seperti penyaring hidup. Mereka menyerap, mengendapkan, dan bahkan menguraikan zat-zat berbahaya di udara mulai dari karbon dioksida, debu halus, senyawa organik mudah menguap (VOC), hingga amonia dan ozon. Semua ini terjadi lewat kerja stomata yaitu pori-pori mungil di permukaan daun yang diam-diam jadi pintu masuk polutan.

Sebuah studi yang dimuat di <i>"Frontiers in Molecular Biosciences"</i> tahun 2021 menemukan bahwa tanaman tak hanya mengurangi polusi, tapi juga menurunkan jumlah mikroorganisme berbahaya di udara. Hasilnya? Lingkungan jadi lebih sehat, dan risiko penyakit yang menyebar lewat udara pun menurun.

Lidah buaya, misalnya. Dalam satu pot tanaman berusia 6 bulan, dengan 12 daun tegak lurus yang luasnya sekitar 7.200 cm², kemampuan menangkap debu memang luar biasa. Dalam ruang 30 meter kubik, ia bisa menurunkan konsentrasi debu halus hingga 89 persen hanya dalam 20 menit. Sayangnya, dalam skala besar, kontribusinya tetap terbatas. Belum cukup kuat untuk menekan polusi udara secara signifikan di kota besar.

Namun, bukan berarti kehadirannya sia-sia. Tanaman juga melepaskan senyawa seperti polifenol dan alkaloid ke udara. Senyawa ini punya efek antimikroba dan bisa memengaruhi mikroba di sekitarnya. Mereka bukan cuma bertahan, tapi juga melawan.

Meski satu-dua pot tanaman nggak akan mengalahkan kabut asap, keberadaan mereka tetap berharga ya, Gez. Mereka adalah penjaga senyap yang menyaring udara, pelan-pelan, selembar daun demi selembar daun. <b>(Siti Zumrokhatun/E05)</b>

<b>Inibaru.id -</b> Di tengah hiruk-pikuk kota yang penuh asap kendaraan dan debu jalanan, hadirnya tanaman hijau jadi harapan sederhana yang terus tumbuh. Bukan cuma penyejuk mata, tanaman seperti lidah buaya, krisan, sansevieria, hingga anggrek disebut-sebut punya kemampuan spesial: menyaring udara.

Tapi, bagaimana sih sebenarnya tanaman bisa “membersihkan” udara?

Tanaman bukan cuma pemanis ruangan, tapi juga penyaring udara alami. Lewat proses fitoremediasi, tanaman seperti lidah buaya dan sansevieria mampu menyerap polutan, menurunkan debu, hingga melawan mikroorganisme di udara. Meski dalam skala kecil, peran mereka tetap penting untuk lingkungan yang lebih sehat.

Begini Cara Lidah Buaya hingga Krisan Membersihkan Udara Kota

“Yang penting sekarang bukan hanya bisa jawab pertanyaan dengan benar, tapi bisa nanya dengan tepat,” kata Huang, menekankan pentingnya critical thinking di era informasi ini.

CEO yang juga pendiri Nvidia ini menjelaskan bahwa coding saat ini semakin mudah dilakukan oleh AI. Bahkan, sudah banyak sistem yang memungkinkan kita memerintah komputer cukup dengan bahasa sehari-hari, tanpa harus memahami rumus-rumus pemrograman yang rumit. Artinya, siapa pun kini bisa menjadi “programmer”, hanya dengan memberikan perintah ke AI.

“AI bisa menggantikan bahasa mesin dengan bahasa manusia. Jadi coding tidak harus jadi keterampilan wajib lagi,” ujar Huang sebagaimana dinukil dari <i>Bloombergtechnoz</i>, Senin (21/7/2025).

Untungnya, bukan berarti manusia lantas kehilangan peran. Justru, karena beban teknis yang sudah bisa diambil alih oleh AI, kita bisa fokus ke bidang lain yang tak kalah penting. Huang mencontohkan, sektor-sektor seperti manufaktur, pertanian, sampai ilmu biologi bisa dikembangkan lebih jauh oleh manusia dengan adanya bantuan AI.

Pernyataan Huang ini sejalan dengan pandangan CEO Alphabet (induk Google) Sundar Pichai. Menurut Pichai, meski AI bisa menggantikan banyak pekerjaan, bukan berarti para insinyur dan programmer akan punah. Ia melihat teknologi justru membuat mereka lebih produktif.

“Saya rasa para insinyur akan tetap dibutuhkan. AI akan menghapus tugas-tugas duniawi yang repetitif, jadi mereka bisa fokus ke hal yang lebih penting,” kata Pichai dalam konferensi yang digelar Bloomberg Tech.

Meski begitu, nggak bisa dipungkiri, semakin masifnya penggunaan AI di berbagai sektor ini sudah memicu banyak kekhawatiran. Beberapa perusahaan teknologi besar bahkan sudah melakukan PHK demi mengalihkan sumber daya ke pengembangan AI. Google misalnya, sudah melakukan pemangkasan karyawan dalam dua tahun terakhir.

Lalu, apakah ini berarti kita harus berhenti belajar coding? Nggak juga. Coding mungkin bukan lagi satu-satunya pintu masa depan, tapi tetap jadi pondasi penting dalam memahami logika digital. Namun, di tengah derasnya gelombang AI, keterampilan seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas kini semakin dibutuhkan.

Jadi, jangan hanya sibuk ngoding, ya. Siapkan diri buat jadi pemikir, bukan sekadar pengetik kode biar nggak tergilas perkembangan zaman, <i>Gez</i>! <b>(Arie Widodo/E07)</b>

<b>Inibaru.id</b> – Pada dua dekade awal 2000-an, belajar coding atau pemrograman dianggap sebagai tiket emas untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji dan jenjang karier yang menjanjikan di masa depan. Tapi, menurut bos Nvidia Jensen Huang, hal itu mungkin sudah nggak berlaku lagi, lo. Dia bilang, di era kecerdasan buatan (AI) yang semakin maju, kemampuan coding perlahan bakal digeser oleh teknologi.

Dalam sebuah forum bergengsi di awal 2025, yaitu World Government Summit, Jensen Huang menyampaikan pandangan mengejutkan tersebut. Menurutnya, anak-anak di masa depan sebaiknya lebih difokuskan pada kemampuan berpikir kritis dan pemahaman matematika serta AI, ketimbang belajar bahasa pemrograman.

Perkembangan AI ternyata juga bakal mempengaruhi pekerjaan di bidang pemrograman. Jadi, kalau kamu terpikir untuk belajar coding, coba deh perhatikan saran dari CEO Nvdia Jensen Huang berikut, Gez!

Keahlian Pemrogaman Alias Coding Bakal Ketinggalan Zaman? Begini Kata CEO Nvdia

<p><strong>Inibaru.id &ndash;</strong> Semua orang setiap hari melakukan kegiatan, nggak ada yang nggak. Mulai dari jalan-jalan, pergi sekolah, bekerja bahkan hanya sekadar tidur. Lalu apakah pekerjaan itu produktif? Apakah kamu salah satu orang yang bekerja keras setiap hari untuk menyelesaikan segala urusan, atau masih memiliki waktu untuk diri sendiri? Ini adalah 5 pertanyakan yang perlu kamu tanyakan pada diri sendiri jika kamu ingin tahu kegiatanmu produktif atau nggak.</p>
<h2><strong>1. Berapa Lama Kamu menghabiskan Waktu di Depan Layar Smartphone atau PC</strong></h2>
<p>Pada kenyataannya smartphone dan PC telah menyita perhatianmu dan membuat produktivitasmu menurun. Niat hati hanya ingin memeriksa email dan chat eh lama kelamaan jari kebablasan untuk membuka sosial media dan youtube.</p>
<p>Jika kamu bermain smartphone atau PC lebih dari satu jam hanya untuk membuka sosmed dan internet, produktivitas kamu bakal menurun.</p>
<h2><strong>2. Apakah Kamu Memiliki Note Untuk Melakukan Pekerjaan Selanjutnya?</strong></h2>
<p>Orang yang produktif tentu memiliki catatan untuk menulis daftar hal yang ingin dikerjakan. Namun sebagian dari mereka mengabaikannya meski sudah menulisnya karena terlalu asyik sendiri. Jadi tugasmu sebenarnya adalah memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Nah, kamu memiliki catatan daftar kegiatan nggak? Kalo kamu nggak punya, kemungkinan kamu nggak produktif.</p>
<h2><strong>3. Mampukah Kamu Berkata &ldquo;<em>Say No</em>&rdquo;</strong></h2>
<p>Pernah nggak kamu diajak nongkrong sama teman-temanmu padahal kamu memiliki banyak tugas yang harus dikerjakan? Lalu apakah kamu menolaknya? Seorang yang produktif tentu bakal menolak ajakan seperti itu. Sebab mereka nggak mau beban mereka bertambah.</p>
<p>Selain kurang produktif, jika kamu terlalu banyak mengiyakan ajakan teman, kamu juga kurang efektif. Kamu harus mulai sadar akan apa yang kamu lakukan. Jika sesuatu itu hanya untuk membuang waktumu lebih baik kamu menolaknya.</p>
<h2><strong>4. Apakah Kamu Meminta Bantuan Orang Lain?</strong></h2>
<p>Orang yang produktif bukanlah orang yang melakukan segalanya sendiri. Sebab kodratnya manusia membutuhkan manusia lain. Orang yang produktif pandai membagi tugas dengan rekannya agar pekerjaan lebih efisien. Apakah kamu termasuk orang yang melakukan segalanya sendiri atau kamulebih memilih meminta bantuan orang lain?</p>
<p>Sebagian orang lebih memilih melakukan semuanya sendiri, terus menyibukkan diri hingga nggak tidur. Namun seorang produktif bukan demikian, mereka tau dengan meminta bantuan pada orang lain nanti bakal lebih efektif dan efisien.</p>
<h2><strong>5. Sudahkah Kamu Perlakukan Dirimu Dengan Baik?</strong></h2>
<p>Manjadi seorang yang produktif nggak terlepas dari kesehatan fisik dan emosional. Jika kamu termasuk orang yang memiliki jam tidur nggak teratur, pola makan kurang baik, atau selalu bergumul dengan depresi, maka kamu bakal sulit jadi orang yang produktif.</p>
<p>Untuk menjadi produktif kamu perlu memiliki mental yang baik dan stamina fisik yang oke. Jadi, jangan mempersulit diri dengan kehidupan. Tidur yang cukup, makan yang teratur, dan jangan lupa piknik. Jika kamu sudah melakukan semua itu, produktivitas bakal menghampirimu.</p>
<p>Sudah ditanyakan pada diri sendiri belum <em>Millens?</em> Kamu termasuk produktif nggak? <strong>(IB30/E05)</strong></p>

Setiap orang menghabiskan dan menjalani harinya masing-masing. Tapi apakah yang dilakukan sudah produktif?

Kamu Produktif? Jawab Dulu 5 Pertanyaan Ini 

<p><strong>Inibaru.id &ndash;</strong> Setiap kehidupan selalu memiliki jalan yang berbeda. Entah itu berkelok-kelok, terjal ataupun berlubang. Namun jangan sampai hal itu membuat kamu melunturkan semangatmu dalam menempuh perjalanan menuju arah yang dituju. Nggak perlu pesimistis saat kamu direndahkan. Berikut ini adalah sikap yang perlu kamu ambil agar tetap strong menghadapi kehidupan.</p>
<h2><strong>1. Tetap Bersikap Lembut</strong></h2>
<p>Setiap perbuatan ada balasannya. Saat kamu berbuat baik kepada orang lain, tentu kamu akan mendapatkan pahala yang baik. Begitupun sebaliknya jika kamu berbuat jahat kepada orang lain, kamu pun akan menuai hasilnya.</p>
<p>Buat kamu yang sering mendapat hinaan dari orang lain, nggak perlu ambil pusing. Biarkan saja mereka berkata apa, toh semua ada balasannya. Tetaplah bersikap lembut dan sabar.</p>
<h2><strong>2. Jadilah Elegan dengan Cara Tidak Membalas </strong></h2>
<p>Jika kamu dicaci oleh orang lain dan kamu membalasnya, lalu apa bedanya kamu dengan orang itu?</p>
<p>Akan beda halnya jika kamu tetap menjaga hati meski disakiti. Karena apabila kamu membalas perbuatan yang sama, orang baik di dunia ini akan habis. Jadi balaslah perbuatan buruk dengan kebaikan agar mereka yang mencacimu akan dibukakan hatinya.</p>
<h2><strong>3. Jangan Mudah Memikirkan Omongan Orang</strong></h2>
<p>Kata-kata yang merendahkan selalu mempengaruhi kesehatan mental. Nggak mau dong kamu sakit hanya karena mikir kata-kata orang yang nggak baik tentang kamu.</p>
<p>Nah, sekarang saatnya buat kamu berhenti menanggapi cemoohan orang. Anggap saja ucapan orang tentang kamu itu hanya angin lalu.</p>
<h2><strong>4. Hargai Diri Sendiri</strong></h2>
<p>Nggak perlu mengharapkan penghargaan dari orang lain, kamu juga bisa kok menghargai diri sendiri. Yang terpenting kamu bisa menghargai orang lain, agar kelak kamu pun dihargai oleh orang lain. Jadi sekecil apapun usaha orang lain tetaplah dihargai, karena usaha yang nggak dihargai itu menyakitkan.</p>
<h2><strong>5. Santuy, Pahit Manis Kehidupan Memang Beragam</strong></h2>
<p>Beginilah kehidupan, ada manis juga pahit yang bakal dirasain. Roda selalu berputar sehingga kamu bisa di atas dan di bawah. Tapi yakinlah bahwa kepahitan nggak bakal selamanya menetap. Semua bakal berakir pada waktunya. Demikianpun dengan manisnya hidup. Tetaplah bersyukur dikala susah dan senang.</p>
<p><em>Keep calm</em>, Tuhan Maha Adil. Kamu nggak perlu mendengarkan omongan orang yang nggak ada gunanya. <strong>(IB30/E05)</strong></p>

Jangan pesimistis ketika direndahkan. Nggak ada kehidupan yang mulus-mulus saja, tanjakan dan lubang tentu ikut andil dalam jalannya.

Terapkan 5 Sikap Ini Jika Kamu Kerap Direndahkan

<p><strong>Inibaru.id &ndash;</strong> Gawai atau gadget bagaikan kebutuhan pokok yang nggak bisa ditinggalkan saat ini. Selain untuk berkomunikasi, gadget juga dipercaya dapat membuat harimu terlepas dari kehampaan.</p>
<p>Ternyata, di balik kehampaan tanpa gawai kamu bisa mendapatkan manfaat dan pelajaran berharga lo. Yuk simak ulasannya!</p>
<h2><strong>1. Banyak Relasi Pertemanan</strong></h2>
<p>Usai puasa gawai kamu bakal merasakan manfaat yang luar biasa. Kamu jadi lebih mudah bergaul dengan beberapa orang. Kamu nggak lagi merasa canggung kalo bertemu banyak orang. Karena bakal banyak obrolan saat kamu menjauhi gadget. Itu artinya kamu bakal punya banyak relasi pertemanan.</p>
<h2><strong>2. Lebih Menghargai Waktu</strong></h2>
<p>Lepas dari ketergantungan gadget bakal bikin kamu lebih menghargai setiap momen. Sehingga saat bertemu dengan teman, kamu bakal lebih banyak mengobrol dengannya dan menjadi pendengar yang baik. Hal ini bakal beda cerita kalo kamu fokus sama gawai.</p>
<h2><strong>3. Lebih Peka Lingkungan Sekitar</strong></h2>
<p>Hal yang paling sulit di era millenial ini adalah jauh dari gadget. Tapi, saat kamu berhasil puasa dari gadget, secara otomatis kamu bakal bisa peka dengan lingkungan sekitar. Seperti keadaan tanaman di sekitarmu atau perkembangan dari saudaramu.</p>
<h2><strong>4. Menjadi Pribadi yang Produktif</strong></h2>
<p>Saat kamu puasa gadget, secara otomatis waktu luangmu tampak kosong. Nah, kesempatan ini bisa kamu pake dengan mencari kesibukan yang bermanfaat, entah menyalurkan hobi atau mengikuti kegiatan sosial.</p>
<h2><strong>5. Lebih Sehat Sebab Jauh dari Radiasi Sinar Gadget</strong></h2>
<p>Mungkin beberapa orang sudah tahu bahwa sinar gawai memiliki radiasi yang berbahaya, tapi mereka menghiraukannya. Matamu bakal lebih sehat kalau kamu nggak terus-terusan main gadget lo. Mata adalah jendela dunia, jangan sampai matamu bermasalah karena sebuah gadget.</p>
<p>Nah, kelima pelajaran berharga itu bisa kamu dapatkan kalo kamu berhasil puasa gawai. Hal ini bisa buat hidup kamu jauh lebih baik. Jadi, ayok kurangi pemakaiannya,&nbsp;<em>Millens.</em> <strong>(IB30/E05)</strong></p>

Ternyata puasa gawai punya banyak manfaat lo. Tapi, apa iya kamu sanggup beraktivitas tanpa benda ini?

5 Pelajaran yang Bisa Kamu Dapat Ketika Sukses Puasa Gawai

<p><strong>Inibaru.id &ndash;</strong> Kehilangan orang yang paling berarti dalam hidup membuat seseorang larut dalam perasaan duka. Mungkin perasaan duka itu memang wajar dialami oleh manusia, namun nggak baik jika akhirnya membuat kamu sulit untuk bangkit.</p>
<p>Tenang, beberapa hal ini bakal membantu kamu buat bangkit dari keterpurukan dan kembali merasa damai.</p>
<h2><strong>1. Luangkan Waktu untuk Curhat Bareng Sahabat</strong></h2>
<p>Perasaan duka yang kamu alami bakal membuat kamu menjadi tertutup dan merasa terbebani. Sehingga kamu nggak mempedulikan orang di sekitarmu yang masih peduli padamu. Padahal dengan mengobrol dan meluapkan seluruh isi hatimu bisa memberikan efek positif pada kesehatan.</p>
<p>Penelitian membuktikan, mereka yang lebih banyak menyimpan dukanya tanpa curhat kepada orang lain memiliki usia lebih pendek. Nah, jangan ragu buat curhat ke temen atau saudara ya, Millens.</p>
<h2><strong>2. Memberikan Refleksi Diri atau <em>Me Time</em></strong></h2>
<p>Meminta saran dari orang lain memang perlu, tapi kamu juga perlu menyisihkan waktu untuk dirimu sendiri. Saat berduka, kamu perlu menenangkan diri sejenak untuk melakukan refleksi diri. kamu perlu mengenali dirimu sendiri serta memahami keadaan yang terjadi.</p>
<p>Nggak hanya untuk menenagkan pikiran, refleksi diri juga memberi manfaat kesehatan pada diri kamu. Saat jiwa telah tenang, maka kesedihanmu pun perlahan sirna.</p>
<h2><strong>3. Menyibukkan Diri dengan Hobi</strong></h2>
<p>Saat galau perasaan berduka telah menyelimuti, segala aktivitas hingga hobi bakal jarang dilakukan bahkan terlupakan. Kamu mungkin butuh waktu untuk kembali seperti semula. Namun nggak ada salahnya jika kamu mencoba menggeluti hobimu kembali.</p>
<p>Dengan menekuni hobi, kamu bakal mendapatkan manfaat yang banyak. Nggak hanya relaks, tubuhmu pun bakal lebih sehat karena hobi sama halnya dengan meditasi.</p>
<h2><strong>4. Cobalah untuk Bermeditasi</strong></h2>
<p>Melakukan meditasi nggak hanya untuk menghilangkan stres, tetapi tubuh dan pikiran kamu bakal lebih relaks dan mengurangi berbagai emosi negatif.</p>
<p>National Center for Complementary and Integrative Health menjelaskan manfaat meditasi yaitu meringankan kecemasan, stres, kelelahan, gangguan mood, gangguan tidur dan meningkatkan kualitas tidur.</p>
<h2><strong>5. Fokus pada Masa Depan<em><br /></em></strong></h2>
<p>Kamu bisa mengatasi rasa dukamu dengan fokus memikirkan masa depan. Anggap saja masa lalu adalah pelajaran berharga dan masa depanmu adalah hal suci yang harus tetap diperjuangkan. Kamu nggak perlu lagi menengok masa lalu, sebab kamu masih memiliki masa depan sehingga kamu bakal lebih fokus dan kreatif.</p>
<p>Saat fokus, kamu bakal merasakan banyak manfaat yang membuatmu merasa bersyukur.</p>
<p>Semoga dengan beberapa cara ini kamu yang sedang berduka bakal lebih kuat tubuh dan mentalnya. Semangat! <strong>(IB30/E05)</strong></p>

Berlarut dalam kesedihan hanya membuat dirimu semakin terpuruk. Yuk, bebaskan dirimu dari perasaan berduka!

Cara Membebaskan Diri dari Perasaan Berduka

<p><strong>Inibaru.id &ndash;</strong> Setiap orang memiliki hak untuk berkembang, tapi saat bekerja kamu diwajibkan untuk mentaati peraturan yang ada. Kamu juga perlu memahami peraturan nggak tertulis yang harus kamu taati. Yuk cek apa saja yang perlu dihindari saat berada di kantor!</p>
<h2><strong>Membedakan Pekerjaan Umum dan Sampingan</strong></h2>
<p>Kamu harus bisa membedakan pekerjaan utama dan sampingan. Pekerjaan sampingan sebisa mungkin kamu kerjakan di waktu luang, bukan di saat sedang bekerja di kantor. Hal ini mencegah agar kamu nggak terbebani dengan jumlah pekerjaan yang menumpuk.</p>
<h2><strong>Hindari Perbincangan dengan Topik Agama atau Politik</strong></h2>
<p>Setiap orang memiliki pendapat dan keyakinan berbeda, apalagi soal agama dan politik yang cukup sensitif. Sebagai karyawan yang profesional sebaiknya kamu menghindari topik itu. Selain membuang-buang waktu, hal kecil itu pun berdampak pada hubungan teman kerjamu.</p>
<h2><strong>Jangan Memancing Hal yang Bisa Merusak Konsentrasi</strong></h2>
<p>Setiap pekerjaan tentu membutuhkan konsentrasi penuh. Alangkah baiknya kamu jangan memancing hal yang dapat merusak konsentrasi kerja temanmu. Misalnya saat sedang menerima telpon, alangkah baiknya kamu keluar ruangan agar temanmu nggak merasa terganggu.</p>
<h2><strong>Demi Reputasimu, Jangan <em>Ember</em></strong></h2>
<p>Saat kamu sedang ada masalah dengan teman kerjamu, alangkah baiknya nggak bercerita dengan orang kantor. Selain memicu masalah kerja, hal ini juga membahayakan kariermu juga reputasimu di luar perusahaan. Jangan sekali-sekali ya, <em>Millens</em>.</p>
<h2><strong>Jangan Manfaatkan Kantor untuk Usaha Sampingan</strong></h2>
<p>Mungkin beberapa pekerja kantor memiliki usaha sampingan termasuk kamu. Namun, alangkah baiknya nggak menggunakan properti apa pun dari kantor. Selain merugikan, hal ini juga dapat membahayakan reputasimu.</p>
<h2><strong>Jangan Bawa Masalah Pribadi ke Kantor</strong></h2>
<p>Jika kamu mengalami kesulitan dengan kehidupan pribadimu, sebaiknya jangan bercerita saat jam kerja karena hal ini dapat mengganggu teman kerjamu. Apabila teman dekatmu adalah teman kantormu juga maka kamu bisa bercerita pada saat selesai jam kantor atau saat makan siang.</p>
<h2><strong>Jangan Bermain Media Sosial<br /></strong></h2>
<p>Sebaiknya kamu harus tanggap dengan apa yang kamu kerjakan berikutnya atau membantu pekerjaan temanmu daripada kamu main media sosial.</p>
<p>Nah, sudah jelas ya. Jadi, jangan sampai disemprot bos! <strong>(IB30/E05)</strong></p>

Setiap perusahaan memiliki peraturan masing-masing yang nggak boleh kamu sepelekan. Nah, biar kariermu lancar ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan.

7 Kegiatan yang Harus Kamu Hindari di Kantor

<p><strong>Inibaru.id </strong>- Menjelang lulus SMA bisa saja membuat perasaanmu campur aduk. Senang sih bisa naik ke tingkat selanjutnya, tapi di sisi lain kamu juga sedih bakal berpisah dengan teman-temanmu. Nah, biar galaumu nggak berkepanjangan, sebaiknya kamu baca uraian berikut.</p>
<h2><strong>Seiring Bertambahnya Usia Wajar Jika Teman Berkurang</strong></h2>
<p>Tiga tahun berada di bangku SMA seperti cukup untuk menghimpun teman sebanyak mungkin. Namun seiring berjalannya waktu atau tepatnya saat kamu sudah akan lulus teman-temanmu lambat laun mulai berguguran. Hal ini wajar kok. Coba deh ingat-ingat waktu kamu di SMP, fasenya sama kan?</p>
<p>Tenang saja, di lingkungan baru nanti, kamu akan mendapatkan lebih banyak teman kok.</p>
<h2><strong>Waktu untuk Lebih Mandiri</strong></h2>
<p>Nggak ada salahnya kalau kamu lebih banyak menghabiskan waktu sendiri. Inilah kesempatan untuk lebih mandiri dalam menghadapi apa pun jika dulu masih sering <em>runtang-runtung</em> bersama teman-temanmu.</p>
<h2><strong>Maksimalkan untuk Membangun Mimpi</strong></h2>
<p>Pisah dengan teman-temanmu bukanlah akhir dari segalanya. Kamu malah bisa merangkai kehidupan yang baru, pengalaman baru dan ilmu baru. Atau jika kamu punya mimpi yang belum tercapai, inilah saatnya. Niscaya akan datang manfaat yang lebih banyak.</p>
<h2><strong>Sibukkan Diri dengan Kegiatan Positif</strong></h2>
<p>Daripada galau karena terus-terusan meratapi kehilanganmu, lebih baik kamu mengisinya dengan kegiatan positif. Meningkatkan <em>skill</em>-mu dengan mempelajari hal baru seperti jadi pilihan tepat. Dengan menyibukkan diri, kamu nggak akan kesepian kan?</p>
<h2><strong>Tetap Bisa Jalin Komunikasi</strong></h2>
<p>Di zaman yang serba canggih ini, seharusnya kamu nggak perlu khawatir jika akan kehilangan teman-teman. Pasalnya, kamu tetap bisa menjalin komunikasi melalui berbagai media daring yang ada di gawai genggamanmu.</p>
<p>Ada berbagai fitur yang bisa membuat berbagai jarak menjadi semakin dekat. Jadi sudahi galaumu karena kehilangan teman mulai sekarang ya.</p>
<p>Begitulah tips agar kamu nggak sedih lagi kalau akan kehilangan teman menjelang lulus dari jenjang pendidikan SMA-mu. Tetap semangat ya, <em>Millens</em>! <strong>(IB28/E05)</strong></p>

Menjelang lulus SMA pasti terhimpit perasaan sedih karena bakal kehilangan teman. Biar nggak melulu galau, yuk simak kiat menghadapinya.

Galau Kehilangan Teman Jelang Lulus SMA? Ini yang Harus Kamu Lakukan 

<p><strong>Inibaru.id &ndash;</strong> Hidup adalah sebuah pilihan, namun nggak banyak orang bisa mengambil pilihannya sendiri. Beberapa orang melakukan hal fatal dengan mengambil keputusan tanpa mengukur kapasitasnya.</p>
<p>Sebelum melakukan sesuatu alangkah baiknya kamu mendengarkan saran dari orang lain dengan banyak pertimbangan. Namun, kamu nggak boleh mengutamakan orang lain untuk menentukan hidupmu. Berikut adalah alasan kamu nggak harus mengikuti kemauan orang lain.</p>
<p><strong>Melakukan Hal Dengan Terpaksa Itu Nggak Baik</strong></p>
<p>Melakukan sesuatu atas tekanan dari orang lain dapat berujung frustrasi. Berusahalah lebih santai dan melakukan sesuatu tanpa paksaan agar jiwamu lebih damai.</p>
<p><strong>Hidupmu Adalah Milikmu</strong></p>
<p>Yang berhak menentukan hidupmu adalah dirimu sendiri. Manusia diberi hak oleh Tuhan untuk menentukan pilihanya.</p>
<p><strong>Keputusanmu Adalah Tanggung Jawabmu</strong></p>
<p>Jangan terpengaruh oleh orang lain saat kamu akan mengambil sebuah keputusan. Kamu harus mempertimbangkan keputusanmu karena kamulah yang akan bertanggung jawab sepenuhnya akan keputusan tersebut.</p>
<p><strong>Kebahagian Itu Kamu Yang Ciptakan </strong></p>
<p>Jangan biarkan orang lain merampas kebahagiaanmu. Kamu bisa memilih apapun yang dapat membuatmu bahagia. Jadi sebisa mungkin buatlah kamu bahagia.</p>
<p><strong>Pura-pura Itu Melelahkan</strong></p>
<p>Hal yang paling membuat hati nggak enak adalah kepura-puraan. Akan terasa nggak nyaman jika kamu melakukan suatu hal tanpa keikhlasan. Mulailah bersikap terbuka dan jujur kepada dirimu sendiri agar kamu pun bisa berekspresi.</p>
<p><strong>Hidup Hanya Sekali</strong></p>
<p>Hidup terlalu singkat apabila kamu gunakan untuk mendengar omongan orang yang nggak berguna. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda, dan kamu akan kesulitan jika menuruti semua yang orang inginkan.</p>
<p>Jangan memaksakan banyak hal untuk membuat orang lain bahagia, bahagiakan saja dirimu sendiri. Kamu boleh tetap mendengarkan orang lain, tapi kamu nggak harus selalu menuruti kemauan orang. Setuju nggak,&nbsp;<em>Millens?</em> <strong>(IB30/E05)</strong></p>

Akibat yang cukup fatal apabila kamu selalu mengikuti keinginan orang lain. Jangan sampai menyesal!