Menilik Permendagri No 18 Tahun 2018, cukup jelas dijabarkan bahwa tugas utama ketua RT adalah membantu pemerintah desa atau kelurahan, yang meliputi urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. 

Karena berurusan langsung dengan warga, ketua RT memiliki peran yang cukup vital dan strategis, mulai dari menjaga keamanan, ketertiban, dan kerukunan di wilayahnya, hingga mengurus administrasi kependudukan dan menyelesaikan perselisihan antarwarga.

Ketua RT umumnya dipilih langsung oleh masyarakat, yang diwakili kepala keluarga, kemudian ditetapkan oleh lurah atau kepala desa atas nama bupati atau wali kota. Untuk menyelesaikan tugasnya, saat ini seorang ketua RT akan mendapatkan apresiasi berupa gaji atau insentif.

Nominal gaji yang diberikan tiap wilayah nggak selalu sama, tergantung kebijakan di kota atau kabupaten tersebut. Di kota-kota besar, ketua RT bisa digaji hingga jutaan rupiah. Sementara di kota kecil, mereka digaji sekitar ratusan ribu rupiah.

Hal serupa juga berlaku di Jawa Tengah. Ketua RT di Kota Semarang diyakini masih memperoleh gaji tertinggi untuk wilayah Jateng, yakni sebesar Rp1 juta. Nominal ini belum berubah sejak dinaikkan dari Rp600 ribu pada 2022.

Sementara itu, gaji ketua RT di Kota Magelang,&nbsp;berdasarkan Peraturan Walikota Magelang nomor 63 Tahun 2022 yakni sebesar Rp 300.000 per bulan. Adapun ketua RT di Kabupaten Kebumen memperoleh insentif sebesar Rp190.000 yang dibayarkan tiap tiga bulan sekali.

Di Indonesia, sekarang ini ketua RT bergaji tertinggi masih dipegang Jakarta. Berdasarkan Keputusan Gubernur No 1674 tahun 2018, jabatan tersebut diganjar apresiasi Rp2 juta per bulan.

Kota Bekasi sejatinya memberikan gaji yang cukup besar juga untuk jabatan ketua RT, yakni sebesar Rp5 juta. Namun, insentif ini diberikan per tahun, yang artinya tiap bulan "hanya" mendapatkan sekitar Rp416 ribu.

Untuk di luar Jawa, ketua RT di Makassar akan diberi upah berdasarkan kinerja, mengutip Peraturan Walikota Makassar Nomor 27 Tahun 2022. Besarannya antara Rp500 ribu untuk pencapaian paling rendah, hingga Rp2 juta per bulan jika kinerjanya memuaskan.

Oya, Pemkot Palembang sejatinya juga berencana menaikkan gaji bulanan ketua RT di sana menjadi Rp1 juta, setara dengan Semarang. Kebijakan itu direncanakan akan berlaku paling lambat pada Januari ini, untuk menggantikan upah sebelumnya sebesar Rp600 ribu.

Menurutmu, dengan beban kerja dan tanggung jawab sebanyak itu, sudah sesuaikah gaji ketua RT yang diberikan saat ini? (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id&nbsp;- Belasan tahun lalu, Ketua Rukun Tetangga (RT) mungkin nggak pernah dianggap sebagai jabatan menarik lantaran acap nggak mendapatkan apresiasi yang cukup. Namun, belakangan jabatan terendah dalam struktur pemerintahan ini mulai banyak dilirik karena mereka juga digaji.

Memberi apresiasi berupa gaji bulanan atau insentif tahunan untuk ketua RT memang sudah sepatutya dilakukan, karena memangku jabatan ini sejatinya bukanlah pekerjaan mudah.

Sudah bukan lagi jabatan 'sukarela', ketua RT di Semarang bahkan digaji hingga sejuta rupiah per bulan, menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah.

Kisaran Gaji Ketua RT di Jawa Tengah; Semarang Masih Tertinggi

"Ngrancasi itu memotong ranting tanaman mawar sekitar dua bulan sebelum lebaran agar bisa menghasilkan bunga dalam jumlah banyak dan mekar sempurna saat lebaran, sehingga kami bisa dapat keuntungan besar," terang perempuan paruh baya tersebut saat saya temui di ladang, belum lama ini.

Siti Chasanah mengungkapkan, tradisi ini sudah dilakukannya sejak lama. Bahkan, sejak jauh-jauh hari dia juga sudah mengingatkan anak-anaknya agar melakukan kebiasaan serupa.

Apa yang dikatakan Siti Chasanah ini seakan menjawab pertanyaan yang telah lama tersimpan di benak saya, yakni mengapa para petani mawar di Sumowono selalu panen raya tepat sebelum Idulfitri; seakan-akan perdu-perdu itu ikut merayakan hari kemenangan untuk umat Islam tersebut.&nbsp;

Kalau kamu pernah melintas di sekitar Sumowono, ladang-ladang mawar di sana memang selalu sudah dipenuhi bunga-bunga molek saat Ramadan, lalu mulai mekar sempurna sekitar sepekan hingga H-2 Idulfitri.

Menjelang Hari Raya, harga bunga mawar biasanya memang bakal naik berkali-kali lipat. Umi, salah seorang petani mawar di Sumowono mengungkapkan, pada hari biasa, mawar satu senik (keranjang rotan berukuran sedang) dihargai Rp40 ribu sudah bagus.

"Nah, pas mau lebaran, harganya bisa jadi Rp90 ribu per senik, kemudian terus meningkat hingga Rp250 ribu," terang petani yang mengaku tiap panen bisa menghasilkan 5-6 senik tersebut. “Kalau mawar yang ditanam banyak, dalam seminggu itu keuntunganya bisa belasan juta rupiah."

Mawar adalah tanaman yang bunganya bisa dipanen berkali-kali dan akan terus tumbuh dalam periode waktu tertentu. Karena itulah tumbuhan berduri tersebut harus terus diremajakan. Inilah fungsi dari ngrancasi, yang mungkin dalam dunia pertanian acap disebut pruning.

Pruning atau pemangkasan dilakukan untuk menjaga kesehatan tanaman, mengatur pertumbuhan, dan meningkatkan kualitas buah atau bunga. Selain bunga-bungaan, teknik ini juga diaplikasikan untuk teh dan tanaman buah seperti anggur.

Siti Chasanah mengatakan, proses pemangkasan mawar di Sumowono biasanya dilakukan dua bulan sebelum Lebaran, yang jatuh pada akhir Rejeb (Rajab) hingga awal Ruwah (Syakban). Dalam penanggalan Jawa, Ruwah adalah bulan sebelum Ramadan (Poso).

“Perhitungan kami, akhir Rejeb jatuh pada Senin (27/1). Jadi, saatnya kami mulai ngrancasi ranting yang sudah mati. Ranting baru yang masih muda juga dipangkas hingga tanaman tersisa sepertiga saja," jelasnya. "Dengan cara ini, nutrisi yang masuk ke tanaman jadi maksimal, sehingga bunganya lebih banyak."

Kendati kesannya hanya sekadar "membabat" habis, teknik ngrancasi perdu mawar nggak bisa dilakukan secara sembarangan. Siti menuturkan, tanaman yang dipangkas kali pertama haruslah yang banyak durinya dulu, karena tingkat kesulitannya jauh lebih tinggi.

"Ranting mawar bisa menjulur ke mana-mana; nggak teratur, jadi durinya bisa bikin repot kalau tersangkut di jilbab, kaus, atau celana. Karna itulah harus dipangkas dulu pakai gunting pohon," kata dia.

Siti mengungkapkan, ada dua jenis mawar yang dia tanam di ladangnya, yakni jenis yang berduri dan tidak. Khusus untuk yang nggak berduri, pemangkasan ranting nggak dilakukan secara ekstrem; hanya secukupnya, lalu potongan ranting hasil pemangkasan ditanam kembali di lahan lain.

“Untuk sekarang, saya lebih pengin mengembangkan jenis mawar yang nggak berduri, sebab lebih gampang dirawat. Proses pemanenan juga lebih singkat, jadi bisa lebih cepat dijual pas harganya bagus,” tandasnya.

Nggak hanya saat Lebaran, harga mawar sebetulnya juga naik pada hari besar lain seperti Isra Mikraj dua hari lalu dan Imlek yang jatuh pada hari ini. Namun, sepertinya Siti, Umi, dan para petani mawar lain di Sumowono lebih fokus pada panen raya menjelang Idulfitri nanti. Semoga hasilnya baik, deh!&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Siti Chasanah jauh lebih sibuk di ladang hari-hari ini. Petani mawar asal Kecamatan Sumowono,
Kabupaten Semarang tengah bersiap untuk ngrancasi atau memangkas&nbsp;perdu mawar yang dia tanam di kebunnya agar bisa dipanen menjelang Hari Raya Idulfitri nanti.&nbsp;

Bagi masyarakat Sumowono, khususnya yang berprofesi sebagai petani mawar, ngrancasi menjadi tradisi turun-temurun yang dilakukan tiap tahun. Tujuannya, agar tanaman mawar menghasilkan bunga yang banyak dan mekar sempurna sekitar sepekan sebelum Lebaran.

Akhir Rejeb hingga awal Ruwah adalah waktu terbaik untuk 'ngrancasi', agar bunga mawar mekar sempurna menjelang Hari Raya, jadi bisa dipanen dan dijual dengan harga yang tinggi.

Ngrancasi, Upaya Petani Mawar di Sumowono Mempersiapkan Panen Raya menjelang Lebaran

Yang menarik, keseharian mereka juga bersentuhan dengan banyak drama, kepentingan politik,
hingga bisnis yang tentu saja dijamin bakal bisa bikin emosi kita naik turun.

Oya, untuk yang belum tahu, drakor ini merupakan cerita yang diadaptasi dari web novel Trauma Centre: Golden
Hour&nbsp;karya Hansanleega dan Hongbicira. Novel ini dikenal mampu memberikan gambaran nyata tentang dunia medis. Nah, pengalaman inilah yang juga bakal ditawarkan dalam drakornya.

Lebih dari sekadar kehidupan sehari-hari para petugas rumah
sakit, karakter dan masa lalu dari para tenaga kesehatan juga dibahas di sini; melengkapi cerita yang juga kaya akan kritik sosial seperti sistem kesehatan yang
dianggap belum berpihak pada kesembuhan atau nyawa pasien.

Sudah kebayang kan ya, bakal seseru
apa drakor The Trauma Code: Heroes on Call ini? Makanya, wajar jika
banyak yang kepengin bisa menontonnya. Drakor ini bisa ditonton di kanal streaming&nbsp;Netflix, berbentuk series berisikan delapan episode.

Karena tiap episodenya berdurasi hampir satu jam, sepertinya kamu perlu benar-benar meluangkan waktu untuk menontonnya sekaligus. Kamu juga harus berlangganan Netflix, yang harganya bisa kamu cek sendiri, ya. Drakor ini sudah tersedia subtitel dalam bahasa Indonesia juga, kok.&nbsp;&nbsp;

Pastikan kamu hanya menonton&nbsp;The
Trauma Code: Heroes on Call Sub Indo di tempat yang legal ya, Millens! Tentu saja ini demi keamanan gawaimu juga! (Arie
Widodo/E10)

Inibaru.id – Salah satu drama korea (drakor) yang sedang
naik daun belakangan ini adalah The Trauma Code: Heroes on Call. Sejak
tayang pada 24 Januari 2025, drakor ini terus jadi pembicaraan warganet di
berbagai media sosial. Alasannya, tentu saja karena alur cerita yang seru, Millens.

Dibintangi sejumlah aktor papan atas seperti Ju Ji-hoon,
Choo Young-woo, dan Ahn Ha-young, drakor yang satu ini bertema keseharian
dokter trauma yang kerap menyelamatkan nyawa pasien dalam kondisi kritis.

Ada tempat di mana kamu bisa menonton drama Korea 'The Trauma Code: Heroes on Call' yang legal. Begini caranya!

Begini Cara Nonton Drakor 'The Trauma Code: Heroes on Call' Sub Indo Termudah

Tapi, pernah nggak kepikiran mengapa Tahun Baru Imlek
identik dengan hujan? Hal ini terkait dengan kepercayaan Konghucu yang banyak
dianut orang Tionghoa di Indonesia, Millens.

“Meski bukan penganut Konghucu pun, banyak orang Tionghoa di
Indonesia yang masih percaya kalau hujan saat perayaan Imlek menandakan berkah
dan rezeki yang melimpah. Makanya, banyak yang mengharapkan kedatangan hujan
pas Imlek,” ungkap salah seorang warga Tionghoa Kota Semarang Daryo lewat pesan
WhatsApp pada Rabu (29/1).

Selain pas hari H Tahun Baru Imlek, hujan juga diharapkan
turun sebelum Cap Go Meh yang biasanya jatuh sekitar 2 pekan setelah Imlek. Alasannya
sama, dipercaya membawa rezeki, Millens.

Meski begitu, kalau dilogika, perayaan Imlek biasanya jatuh
pada sekitar akhir Februari atau awal Februari setiap tahunnya. Bulan-bulan
tersebut dikenal sebagai puncak musim hujan di Indonesia. Kalau sampai nggak
hujan di puncak musim hujan, tentu bikin banyak orang bertanya-tanya dan
berpikir kalau itu adalah pertanda buruk, bukan?

Lantas, bagaimana dengan kepercayaan warga di mana Imlek berasal,
yaitu Tiongkok? Bukankah sebagian wilayah negara tersebut masih berada di musim
dingin? Meski benar, puncak musim dingin sudah terlewati dan mulai
berangsur-angsur beralih ke musim semi. Di Tiongkok, Imlek pun dianggap sebagai
penanda bagi masyarakat pedesaan bahwa musim tanam akan segera tiba.

Makanya, kalau sampai hujan turun pas Imlek, dianggap
sebagai pertanda bahwa lahan pertanian yang digarap akan dipenuhi dengan berkah
dan hasil panen yang melimpah.

Ternyata begitu ya asal-muasal Imlek identik dengan hujan.
Kalau di tempatmu sendiri, apakah hari ini juga turun hujan, Millens? (Arie
Widodo/E05)

Inibaru.id – Banjir yang melanda Jakarta dan sejumlah
wilayah lain di Indonesia tepat pada Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Rabu
(29/1/2025) ini jadi pembahasan banyak warganet di media sosial. Soalnya, meski
banjir termasuk bencana alam, banyak dari mereka yang berkelakar jika hal ini
pertanda bagus, khususnya dalam hal rezeki pada setahun mendatang.

Kok bisa begitu? Hal ini disebabkan oleh Hari Raya Imlek
yang dianggap identik dengan hujan. Konon, kalau pada hari ini turun hujan,
apalagi hujan deras, maka rezeki pada setahun mendatang bakal melimpah.
Sebaiknya, kalau nggak turun hujan sama sekali, banyak yang percaya rezeki
bakal seret dalam setahun ke depan. Kalau sampai hujan bikin banjir, harapannya
tentu rezekinya benar-benar membanjiri semua orang, bukan?

Banyak orang yang menganggap hujan di Hari Raya Imlek sebagai penanda bahwa rezeki akan melimpah pada setahun ke depan. Sebaliknya kalau nggak hujan, dianggap sebagai pertanda buruk.

Perihal Imlek yang Selalu Identik dengan Hujan

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital RI Ismail menegaskan, kerja sama ini bertujuan menciptakan ekosistem digital yang kompetitif di kancah global. 

"Indonesia dan India adalah dua kekuatan ekonomi besar dengan potensi digital yang luar biasa. CEO Forum ini menjadi bukti bahwa kita tidak hanya bersiap menghadapi masa depan digital, tetapi juga menjadi pemain utama yang berpengaruh dan berperan dalam perkembangan teknologi dunia," ujar Ismail.

Salah satu hasil penting dari pertemuan ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dengan Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India.

MoU ini mencakup pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi baru, penguatan infrastruktur digital publik seperti sistem identitas digital, serta pengembangan ekosistem startup dan peningkatan keterampilan tenaga kerja di bidang teknologi informasi.

"MoU ini adalah komitmen konkret untuk mempercepat integrasi teknologi di kedua negara. Indonesia dan India akan semakin terkoneksi dalam berbagai sektor digital, menciptakan inovasi yang dapat bersaing dengan raksasa teknologi dunia,"  tegasnya.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital RI Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Raline Rahmat Shah mengungkapkan, forum ini menjadi momentum percepatan revolusi digital bagi Indonesia dan India.  

"Kita tidak bisa hanya menjadi konsumen teknologi. Indonesia dan India harus menjadi produsen inovasi. Dengan AI, IoT, dan digitalisasi industri, kita ciptakan solusi yang relevan bagi pasar global dan menjadikan kedua negara sebagai pusat kekuatan digital baru di Asia," ujarnya.

Forum ini juga mencerminkan semakin kuatnya hubungan ekonomi antara Indonesia dan India. Dengan sinergi yang erat antara dunia usaha dan pemerintah, inovasi digital diharapkan dapat berkembang lebih cepat dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Delegasi Indonesia dalam forum ini dipimpin oleh Ketua Dewan Penasehat KADIN, Hashim Djojohadikusumo, serta dihadiri oleh tokoh bisnis seperti Anindya S Bakrie (Ketua KADIN Indonesia), Afifuddin Suhaeli Kalla (CEO PT Bukaka Teknik Utama), dan Patrick Waluyo (CEO GoTo Group).

Sementara itu, dari pihak India, forum ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Confederation of Indian Industry (CII), Chandrajit Banerjee, serta dihadiri oleh tokoh industri seperti Ajay S Shriram (Managing Director DCM Shriram Consolidated Ltd), Vijay Shekhar Sharma (CEO Paytm), dan Kamal Bali (Presiden &amp; MD Volvo Group India).

Wah, nggak sabar ya melihat hasil dari kerja sama ini, Millens! (Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id - Indonesia dan India semakin mempererat kolaborasi di sektor ekonomi digital melalui 3rd Meeting of Indonesia-India CEO’s Forum yang digelar di New Delhi, India.

Forum tersebut digelar sebagai wadah bagi pemimpin bisnis kedua negara untuk membangun aliansi strategis dalam teknologi digital, e-commerce, manufaktur, energi bersih, serta kesehatan dan farmasi.

Percepatan pengembangan AI, infrastruktur digital, dan ekosistem startup menjadi bagian dari nota kesepakatan kerja sama Indonesia-India tersebut.

Indonesia-India Perkuat Kerja Sama Digital, Siap Bersaing di Pasar Global

Inibaru.id &ndash; Buntut sapi biasanya diolah menjadi sop atau dibakar. Namun, Pesonna Hotel Semarang punya cara lain untuk mengolah buntut atau ekor sapi. Mulai Sabtu (20/10/2018) lalu, hotel yang berada di Jalan Depok Semarang itu menyajikan menu baru yang mengawinkan kekenyalan buntut dengan bumbu rica-rica yang pedas.
Buntut Sapi Rica-Rica merupakan salah satu menu unik menyambut musim hujan yang diluncurkan dalam program promo tiga bulanan mereka. Saya cukup penasaran dengan menu yang satu ini. Bakal seperti apa rasanya?
Setelah cukup lama saya menunggu olahan Buntut Sapi Rica-Rica, akhirnya makanan ini tersaji. Lengkap dengan nasi putih yang dibentuk kerucut, jeruk nipis, sereh, dan emping, masakan ini terlihat menggugah selera.
Rasa pedas khas masakan Manado menyeruak sejak suapan pertama. Lidah saya yang biasanya cukup kuat menahan pedas masih cukup tersengat, meski nggak sampai kepedasan. Apalagi tekstur daging yang empuk dan kenyal cukup mengalihkan rasa pedas itu. Hmm!
<img src="/uploads/1%283%29.jpg" alt="" width="1202" height="800" />
<code>Buntut Sapi Rica-Rica ala Pesonna Hotel Semarang. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)</code>
Nggak seperti sejumlah olahan buntut sapi yang acap bau prengus, olahan rica buntut sapi ini menurut saya&nbsp;hampir nggak ada aroma itu.&nbsp;Kalau kurang yakin, kamu bisa juga menambahkan perasan jeruk nipis yang telah disediakan di meja.
(Baca Juga: <a href="/kulinary/jelang-musim-hujan-pesonna-hotel-semarang-luncurkan-dua-menu-baru" target="_blank">Sambut Musim Hujan, Pesonna Hotel Semarang Luncurkan Dua Menu Baru</a>)
Executive Chef Pesonna Hotel Semarang Arinto Kuswinarto mengatakan, karena Rica-Rica Buntut Sapi adalah&nbsp;menu musim hujan, pihaknya sengaja membuat makanan yang dibanderol seharga Rp 60 ribu itu dengan tingkat kepedasan lebih tinggi dari rica-rica pada umumnya.
&ldquo;Untuk bumbu seperti rica-rica pada umumnya, tapi tingkat pedasnya memang saya tambahi agar bisa menghangatkan tubuh. Paslah kalau disantap saat musim hujan,&rdquo; kelakar Arinto.
<img src="/uploads/2%283%29%20%281%29.jpg" alt="" width="1202" height="800" />
<code>Menu Buntut Sapi Rica-Rica ala Pesonna Hotel Semarang. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)</code>
Diproses Dua Kali
Agar mendapatkan tekstur daging yang empuk, Arinto menerangkan, proses memasak Rica-Rica Buntut Sapi dilakukan dalam dua tahap.
&ldquo;Pertama, (buntut sapi) saya rebus sampai empuk. Habis itu baru saya masak dengan bumbu rica-rica,&rdquo; terangnya.
Untuk memasak makanan yang merupakan perpaduan Jawa-Manado ini,&nbsp;Arinto mengaku seenggaknya membutuhkan waktu 20 menit. Namun, tenang, penyajiannya nggak lama, kok, sekitar lima menit saja.
Kalau berminat, silakan datang ke Pesonna Hotel, ya, Millens!&nbsp;Yap, mumpung baru gajian, kan? Sesekali ajak gebetan ke restoran hotel, dong! Ha-ha. (Ida Fitriyah/E03)
&nbsp;
Buntut Sapi Rica-Rica Restoran Pesonna Hotel Semarang
Alamat&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; : Jalan Depok No 33, Kembangsari, Semarang Tengah, Kota Semarang
Jam Buka&nbsp; &nbsp; &nbsp; : 10.00-22.00 WIB
Harga&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;: Rp 60.000

Saat musim hujan tiba, orang-orang biasanya mencari makanan yang panas atau pedas supaya bisa menghangatkan tubuh. Seperti Buntut Sapi Rica-Rica yang disediakan Pesonna Hotel Semarang ini misalnya.

Saat Buntut Sapi "Kawin" dengan Bumbu Rica-Rica

Inibaru.id &ndash;&nbsp;Oktober bakal segera berakhir, musim kemarau pun akan segera berganti penghujan. Nah, menyambut datangnya musim hujan, Pesonna Hotel Semarang telah menyiapkan&nbsp;dua menu baru yang dijamin bakal menghangatkan tubuhmu di kala hujan.
Dua menu itu yakni Buntut Sapi Rica-Rica sebagai hidangan utama dan Opera Cake sebagai hidangan penutup. Selain dua menu&nbsp;"berat" itu, hotel yang berada di Jalan Depok itu&nbsp;juga menyediakan minuman pendamping menyegarkan, yakni Tropical Squash.
<img src="/nuploads/1/8.jpg" alt="" width="1201" height="800" />
<code>Buntut Sapi Rica-Rica ala Pesonna Hotel Semarang. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)</code>
Public Relations Pesonna Hotel Semarang Twinika Sativa dalam acara peluncuran menu baru pada Sabtu (20/10/2018) mengatakan, Buntut Sapi Rica-Rica adalah menu fusion (gabungan) antara dua masakan khas daerah. Dia menambahkan, Buntut sapi yang biasanya diolah menjadi sop atau buntut bakar&nbsp;kini&nbsp;dikreasikan dengan bumbu rica-rica.&nbsp;
&ldquo;Buntut Sapi itu makanan khas Jawa, dipadukan dengan bumbu rica-rica yang khas Manado,&rdquo; terangnya.
Sementara, Executive Chef Pesonna Hotel Arinto Kuswinarto menjelaskan, menu Buntut Sapi Rica-Rica ini cocok disajikan pas musim hujan karena sensasi pedasnya menghangatkan tubuh.
&ldquo;Tingkat pedas pada Buntut Sapi Rica-Rica ini saya tambah karena menyesuaikan kondisi musim hujan, supaya hangat gitu,&rdquo; tutur Arinto.
Untuk menikmati seporsi Buntut Sapi Rica-Rica ini, kamu harus mengeluarkan kocek seharga Rp 60 ribu, Millens.
(Baca Juga: <a href="/kulinary/saat-buntut-sapi-kawin-dengan-bumbu-rica-rica" target="_blank">Saat Buntut Sapi Kawin dengan Bumbu Rica-Rica</a>) 
<img src="/nuploads/1/6.jpg" alt="" width="1201" height="800" />
<code>Hidangan penutup baru yang dikenalkan Pesonna Hotel Semarang, Opera Cake. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)</code>
Paduan Kopi dan Coklat
Selesai dengan Buntut Sapi Rica-Rica, kamu bisa menikmati menu kedua sekaligus hidangan penutup, yakni Opera Cake. Bagi kamu penggemar kopi dan coklat, kue satu ini bakal ramah di lidahmu karena rasa Opera Cake adalah perpaduan keduanya.
&ldquo;Rasa kuenya lebih condong ke kopi sih, tapi ada perpaduan rasa per lapisan kue, dari almond sponge cake, terus di atasnya ada buttercream, dan paling atas ada chocolate glaze dari rasa kopi dan cokelat,&rdquo; kata dia.
Selain rasanya yang enak, tampilan kue ini juga menarik, lo. Kue cantik tersebut dibanderol dengan harga Rp 35 ribu per porsi.
<img src="/nuploads/1/9.jpg" alt="" width="1201" height="800" />
<code>Opera Cake dan Tropical Squash ala Pesonna Hotel Semarang. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)</code>
Supaya lebih lengkap, kamu juga bisa memesan Tropical Squash. Minuman dari jus nanas, jus jeruk, sirup leci, sirup cocopandan, soda water, dan ice cube itu diklaim dapat menawarkan lemak yang ada pada menu Buntut Sapi Rica-Rica. Minuman tersebut bisa kamu tebus dengan biaya 25 ribu.
Gimana, menggiurkan, bukan? Eits, tapi nunggu gajian ya! (Ida Fitriyah/E03)
&nbsp;
Restoran Pesonna Hotel Semarang
Alamat&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;:&nbsp; Jalan Depok No 33, Kembangsari, Semarang Tengah, Kota Semarang
Jam Buka&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; : 10.00-22.00 WIB
Harga Makanan&nbsp; : Rp 35.000 s/d Rp 60.000
Harga Minuman&nbsp; : Rp 25.000

Musim hujan paling enak makan masakan yang hangatkan tubuh. Nah, menyambut musim hujan, sejumlah restoran, kafe, dan hotel pun mulai mempersiapkan menu khusus mereka, termasuk Pesonna Hotel Semarang yang baru saja "meluncurkan" menu baru.