Nah, karena dikenal sebagai jajanan tradisional yang digemari
warga Pekalongan dan sekitarnya, sejak lebih dari 20 tahun silam, warga
Kelurahan Pekajangan Gang 20, Kecamatan Kedungwungi Kabupaten Pekalongan, menjadikan
gebral sebagai bagian dari tradisi lebaran bernama Gunungan Gebral Syawalan.

Dari namanya saja, kita sudah tahu kalau tradisi ini digelar
saat Syawalan alias H+7 Idulfitri. Tapi, proses persiapan tradisi ini bahkan
sudah dilakukan sejak beberapa hari sebelum lebaran, lo! Ini dilakukan karena nantinya gunungan gebral ini bakal berukuran
raksasa, bisa sampai setinggi 2-3 meter, lo!

Karena jumlah gebral yang dibuat cukup banyak, jangan heran
kalau singkong yang disiapkan bisa sampai lebih dari 100 kilogram, gula jawa
yang dipakai mencapai 5 kilogram, gula pasir mencapai 10 kilogram, hingga lebih
dari 50 butir buah kelapa. Seperti mempersiapkan pesta besar, ya?

Yang pasti, gebral-gebral yang akan dijadikan gunungan ini
nantinya akan diberi pewarna makanan agar lebih menarik. Makanya, di
gunungannya, kamu bisa melihat gebral berwarna cokelat, hijau, merah, biru,
atau kuning.

Setelah gunungan gebral jadi, warga biasanya mulai mengaraknya
sejak pukul 08.00 WIB bersamaan dengan agenda jalan sehat. Setelah itu, pada
pukul 11.00 WIB, proses pemotongan gunungan dilakukan. Gebral pun kemudian
diperebutkan oleh warga. Setelah puas mendapatkan gebral, warga masih bisa
mencicipi sejumlah jajanan yang juga disediakan di Pekajangan.

“Tradisi ini penuh dengan nilai kebaikan dan kebersamaan
bagi warga dalam memperingati Syawalan,” ungkap mantan Bupati Pekalongan Asip
Kholbihi saat ikut serta dalam tradisi ini pada 21 Juni 2018.

Seru banget ya tradisi Gunungan Gebral Syawalan di
Pekalongan ini. Kalau kebetulan ada di sana, coba deh menontonnya langsung Siapa tahu bisa mendapatkan gebral yang lezat juga kan?&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Warga Pekalongan dan sekitarnya pasti akrab
dengan jajanan tradisional dari singkong bernama gebral. Selain mudah ditemukan
di pasar tradisional atau penjual aneka jajanan, gebral juga hadir dalam bentuk
tradisi lebaran benama Gunungan Gebral Syawalan.

Buat kamu yang belum tahu, gebral terbuat dari singkong yang
diberi tambahan parutan kelapa dan gula merah. Kombinasi ketiga bahan ini
membuat gebral memiliki rasa manis dan gurih yang bikin nagih.

Digelar pada H+7 Lebaran, tradisi gunungan gebral syawalan bikin meriah suasana Lebaran Ketupat di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah,

Gunungan Gebral Syawalan Bikin Meriah Lebaran di Pekalongan

Menurut cerita yang beredar, Batu Bleneng telah ada sejak zaman dahulu dan memiliki peran penting dalam keseimbangan alam. Batu ini diyakini digunakan untuk menutup sebuah mata air raksasa yang terus menyembur tanpa henti, mengancam pemukiman di sekitarnya. 

Kepercayaan lain menyebutkan bahwa batu ini menjadi tempat semedi para leluhur, menambah kesan magis yang menyelimutinya.

Konon, setiap usaha untuk memindahkan batu ini selalu gagal dan berujung pada kejadian aneh atau malapetaka. Selain itu, batu Bleneng dipercaya memiliki energi spiritual yang kuat, sehingga banyak orang menganggapnya sebagai tempat yang sakral.&nbsp;

Beberapa orang menghubungkan keberadaan batu ini dengan tingginya angka kecelakaan di tol tersebut, meskipun faktor keselamatan jalan dan kelalaian pengemudi lebih masuk akal sebagai penyebab utama.

Di lain sisi, mitos dan kepercayaan seputar Batu Bleneng memang menarik untuk dikaji. Namun, dari perspektif ilmiah, nggak ada bukti yang secara langsung mengaitkan keberadaan batu ini dengan kecelakaan yang terjadi. Sepertinya, faktor kelelahan pengemudi, kondisi jalan, serta aspek teknis kendaraan lebih berpengaruh terhadap keselamatan berkendara dibanding unsur mistis.

Meski begitu, kepercayaan terhadap Batu Bleneng tetap menjadi bagian dari kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Bagi sebagian orang, mitos ini bukan sekadar cerita, melainkan bagian dari sejarah dan identitas budaya yang perlu dihormati.

Batu Bleneng di Tol Cipali adalah salah satu fenomena unik yang menggabungkan sejarah, mitos, dan kepercayaan masyarakat. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita mistis yang menyelimutinya, keberadaan batu ini tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang melintasi jalan tol tersebut. 

Apakah Batu Bleneng memang memiliki kekuatan gaib, atau hanya sekadar batu biasa yang dilingkupi legenda? Jawabannya kembali pada kepercayaan masing-masing individu. Kalau kamu percaya nggak, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Di tengah hiruk-pikuk Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), terdapat sebuah batu besar yang menyimpan berbagai kisah mistis. Batu Bleneng, demikian masyarakat setempat menyebutnya, diyakini memiliki aura gaib dan nggak dapat dipindahkan. Keberadaannya di Kilometer 182 kerap dikaitkan dengan mitos yang berkembang turun-temurun.

Tol Cipali merupakan bagian dari Tol Trans Jawa yang menghubungkan Cikopo, Purwakarta, hingga Palimanan, Cirebon. Meski baru diresmikan pada 2015, tol ini telah menjadi saksi banyak peristiwa, termasuk kecelakaan yang kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis. Salah satu cerita yang paling terkenal adalah tentang Batu Bleneng yang berdiri kokoh di tepi jalan tol.

Konon, semua cara yang digunakan untuk memindahkan batu ini berakhir dengan kegagalan

Kisah Batu Bleneng di Tol Cipali yang Misterius

Lalu, apakah kimchi bisa
memberikan manfaat kesehatan bagi kulit? Jawabannya, benar! Karena kaya probiotik, sudah banyak penelitian yang menyebut
kimchi sebagai salah satu makanan yang paling sehat di dunia.

Selain bikin
pencernaan jadi lebih sehat, kandungan di dalam kimchi yang kaya akan vitamin
serta antioksidan juga bisa bikin sistem kekebalan tubuh lebih baik.
Artinya, makan kimchi memang bisa bikin kita jadi nggak mudah jatuh sakit.

Namun, apakah rutin makan kimchi bisa bikin kulit
glowing dan nggak jerawatan? Kalau ini, belum ada penelitian yang membuktikannya.
Meski begitu, ahli kesehatan membenarkan kemungkinan bahwa rutin makan kimchi bisa membantu kulit lebih sehat.

Fakta bahwa rutin makan kimchi bisa membantu kulit lebih sehat sempat diungkapkan ahli kulit dr Ruri Diah Pamela SpKK. Alasannya, kimchi kaya akan nutrisi sehat seperti probiotik
alias bakteri baik layaknya Lactobacilllus yang punya kemampuan unik berupa
menjaga keseimbangan mikrobioma pada usus.

Selama mikrobioma usus terjaga, peradangan pada tubuh bisa dicegah. Perlu kamu tahu, peradangan-peradangan pada tubuh adalah kondisi yang memicu munculnya jerawat pada wajah.

“Kimchi juga kaya antioksidan dan vitamin C yang baik untuk
kulit dan mampu melawan radikal bebas penyebab penuaan dini atau kulit kusam,”
ungkap dr Ruri sebagaimana dikutip dari Detik, Kamis (13/3/2025).

Meski baik untuk kesehatan kulit, bukan berarti hanya dengan
makan kimchi masalah kulit seperti jerawat bakal otomatis kelar. Mencegah kemunculan jerawat hanya bisa dilakukan dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat
secara keseluruhan demi mendapatkan manfaat tersebut.

Namun begitu, nggak ada salahnya untuk sering-sering mengonsumsi kimchi. Kamu suka
makan kimchi juga, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Kamu gemar mengonsumsi makanan khas
Korea, Millens? Kalau iya, pasti nggak asing dengan kimchi, bukan?
Sayuran fermentasi dengan rasa asam ini memang hampir selalu hadir di setiap menu kuliner di Negeri Gingseng.

Selain rasanya yang unik, banyak orang suka makan kimchi
karena konon bisa bikin kulit glowing. Bahkan, beberapa saat lalu, di media
sosial X, ada warganet yang mengaku kulitnya jadi nggak jerawatan lagi
setelah rutin makan kimchi selama enam bulan.

Di media sosial X, muncul narasi yang menyebut rutin makan kimchi bisa bikin kulit glowing. Beneran nggak, ya?

Benarkah Rutin Makan Kimchi Bikin Kulit Glowing?

Nah, agar semangat tetap terjaga dan nggak kehilangan spirit Ramadan, sebagai umat muslim, kita sejatinya bisa belajar dari sosok inspiratif dalam sejarah Islam, yaitu Umar bin Khattab.

Umar adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW dan khalifah kedua yang menggantikan Abu Bakar As-Siddiq. Khalifah yang berkuasa pada 634-644 ini dikenal karena ketegasan, kedisiplinan, dan komitmennya dalam menjalankan ajaran Islam.

Khalifah Umar bin Khattab hidup sekitar pertengahan abad ke-6. Sosoknya tinggi dan kuat serta piawai menunggang kuda dan bergulat. Semasa muda, dia memang dikenal sebagai pegulat tangguh yang sangat disegani kaumnya.

Kemampuan orasi Umar juga luar biasa, membuatnya acap diminta mewakili sukunya saat menghadapi konflik dengan suku lain di Arab. Kemampuan itu terus diasahnya setelah masuk Islam dan menjabat sebagai khalifah. Umar sangat disegani negara lain dan kepemimpinannya menjadi salah satu kekuatan besar di Timur Tengah.

Sosok yang semasa hidup dikenal dengan kesederhanaannya ini diberi julukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Al-Faruq atau orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Kematian sosok yang dijanjikan surga kepadanya ini adalah duka bagi umat Islam di seluruh dunia hingga sekarang.

Tiga Cara Menjaga Spirit Ramadan ala Umar

Menjadikan Umar bin Khattab sebagai anutan bukanlah sebuah kesalahan, karena bisa memotivasi kita untuk menjaga konsistensi dalam beribadah. Berikut adalah tiga cara menjaga spirit Ramadan dengan mengambil inspirasi dari kepemimpinan sang Khalifah kedua tersebut.

1. Menjaga konsistensi ibadah seperti kedisiplinan Umar

Salah satu sifat utama Umar bin Khattab adalah disiplinnya dalam beribadah. Dia selalu menjaga salat tepat waktu dan nggak membiarkan dirinya terlena dalam kenyamanan dunia.

Setelah Ramadan, kita bisa meneladani Umar dengan tetap menjaga konsistensi ibadah yang telah terbiasa selama sebulan penuh, seperti:

Ramadan bukan hanya tentang beribadah selama satu bulan, tetapi latihan untuk menjadi lebih baik sepanjang tahun. Seperti Umar yang tetap teguh dalam keimanannya setelah masuk Islam, kita pun harus tetap teguh dalam ibadah meskipun Ramadan telah berlalu.

2. Mengendalikan diri seperti Umar setelah menjadi pemimpin

Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang tegas, tetapi juga mampu mengendalikan emosinya. Ketika seseorang mengkritiknya, dia nggak marah, justru menjadikannya sebagai pelajaran.

Ramadan mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosi. Maka, setelah Idulfitri, kita harus tetap menjaga sikap ini, dengan cara:

Sebagaimana Umar yang mengendalikan dirinya dalam menghadapi kritik dan ujian, kita pun bisa menerapkan pengendalian diri yang kita latih selama Ramadan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Memperkuat kepedulian seperti kedekatan Umar dengan rakyat

Sebelum mendirikan Baitul Mal, Umar&nbsp;bin Khattab memilih tinggal di rumah lumpur sederhana di dekat kaum marjinal agar lebih mengenal rakyatnya. Untuk memastikan kesejahteraan rakyatnya, selama menjadi khalifah dia&nbsp;juga sering menyamar pada malam hari untuk menyelinap di antara mereka.

Ramadan seharusnya berhasil membentuk kita menjadi sosok yang seperti Umar yang peduli terhadap sesama, bahkan merelakan sebagian besar hartanya untuk rakyat dan menegakkan agama.

Setelah Idulfitri, kita bisa mempertahankan kebiasaan baik ini dengan:

Sebagaimana Umar yang tidak berhenti membantu rakyatnya, kita pun bisa menjadikan Ramadan sebagai titik awal untuk terus berbagi kebaikan pada hari-hari ke depan.

Spirit Ramadan bisa terus hidup dalam keseharian jika kita mau berpikir bahwa bulan suci itu bukanlah semata momen sesaat, tapi bagian dari perjalanan spiritual yang berkelanjutan. Maka, tujuannya bukanlah menjadi bersih, tapi bertahan dalam kebersihan itu. Sepakat, Millens? (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id - Ramadan disebut sebagai Bulan Suci, salah satunya karena pada bulan tersebut kita seperti yang "kotor" pada bulan-bulan sebelumnya direndam, dikucek, lalu dibilas agar menjadi pribadi yang bersih saat merayakan kemenangan Hari Raya Idulfitri.

Setelah bersih, tentunya kita nggak pengin kotor-kotor lagi dong? Kita berharap menjadi pribadi baru yang lebih baik dengan semangat menggebu dalam beribadah, disiplin waktu, dan kebiasaan baik lainnya. Sayangnya, acap kali semangat itu mengendur setelah kita kembali ke rutinitas lama.

Idulfitri bukanlah momen untuk melupakan Ramadan yang telah berlalu, tapi menjadikannya patokan akan seperti apa kita selanjutnya.

3 Cara Menjaga Spirit Ramadan setelah Idulfitri: Belajar dari Umar bin Khattab

Sindrom metabolik adalah kumpulan kondisi yang mencakup tekanan dan gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang nggak normal, yang semuanya meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Selain itu, kebiasaan makan sendirian juga dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Age and Ageing meneliti sekitar 35.000 pria dan wanita mengenai kebiasaan makan mereka melansir Kumparan (15/11/2021).

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang sering makan sendiri, terutama laki-laki, lebih berisiko mengalami depresi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya interaksi sosial dan perasaan kesepian yang muncul saat makan tanpa ditemani.

Penelitian lain yang dipublikasikan dalam jurnal Menopause&nbsp;mengutip Suara (10/12/2021) menunjukkan bahwa perempuan yang terbiasa makan sendiri memiliki risiko 2,58 kali lebih tinggi mengalami angina, yaitu gejala penyakit arteri koroner yang melibatkan berkurangnya aliran darah ke jantung.

Selain itu, mereka cenderung kurang memperhatikan asupan nutrisi seperti kalori, serat, dan karbohidrat, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung.

Kebiasaan makan sendirian dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental, termasuk peningkatan risiko obesitas, sindrom metabolik, depresi, dan masalah jantung.

Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan interaksi sosial saat makan, seperti makan bersama keluarga atau teman, untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Ternyata hal yang kita anggap sepele punya efek kesehatan yang cukup serius ya?

Kalau kamu suka cari teman nggak waktu makan, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id -&nbsp;Siapa sangka jika kebiasaan makan sendirian bukan hanya memengaruhi aspek sosial seseorang, tetapi juga berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental?

Yap, menurut Klikdokter (26/5/2020) berbagai penelitian menunjukkan bahwa sering makan sendiri dapat meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Obesity Research and Clinical Practice menemukan bahwa individu yang sering makan sendirian mengalami peningkatan risiko obesitas hingga 45 persen dan sindrom metabolik hingga 64 persen.

Kerap makan sendirian bisa membuatmu terkena gangguan kesehatan.

Sering Makan Sendiri Berpotensi Pengaruhi Kesehatan Fisik dan Mental

Di sisi lain, flashpacker masih mempertahankan semangat petualangan seperti backpacker, namun dengan standar kenyamanan yang lebih tinggi. Flashpacker nggak segan-segan mengeluarkan uang lebih untuk pengalaman atau fasilitas yang lebih baik. Misalnya, mereka mungkin memilih hostel, tapi yang memiliki fasilitas lebih modern, atau bahkan hotel dengan harga menengah.

Flashpacker juga cenderung membawa perangkat teknologi seperti laptop, kamera berkualitas tinggi, atau gadget lainnya untuk mendukung perjalanan mereka.

Salah satu ciri khas flashpacker adalah ketergantungan pada teknologi. Berbeda dengan backpacker tradisional yang fokus pada minimalisme, flashpacker membawa lebih banyak barang elektronik untuk mengabadikan momen perjalanan atau bekerja secara remote selama bepergian. Teknologi memungkinkan flashpacker untuk tetap produktif meski sedang berkelana ke tempat-tempat baru.

Selain itu, flashpacker lebih memperhatikan kenyamanan. Mereka mungkin nggak selalu menginap di akomodasi termurah, dan akan mempertimbangkan kenyamanan seperti Wi-Fi cepat, makanan sehat, atau bahkan spa setelah seharian menjelajah. Meskipun tetap ingin merasakan budaya lokal dan suasana petualangan, flashpacker tidak ragu untuk menggabungkannya dengan sentuhan kemewahan.

Jadi jelas ya, meskipun flashpacker dan backpacker sama-sama mencintai perjalanan dan petualangan, gaya mereka sangat berbeda dalam hal anggaran, kenyamanan, dan penggunaan teknologi. Flashpacker adalah versi modern (baca; berduit) dari backpacker, yang lebih fleksibel dalam pengeluaran dan lebih mengutamakan kenyamanan tanpa mengabaikan esensi petualangan.

Dengan kemajuan teknologi dan perubahan preferensi wisatawan, flashpacking menjadi gaya bepergian yang semakin populer di kalangan traveler modern.

Hm, kalau kamu kaum backpacker apa flashpacker nih, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Dalam dunia traveling, istilah "backpacker" sudah nggak asing lagi. Gaya bepergian ini identik dengan petualangan berbiaya rendah, membawa ransel besar, dan menjelajah dengan anggaran ketat. Namun, belakangan ini muncul istilah baru yaitu "flashpacker." Meskipun terdengar mirip, sebenarnya terdapat perbedaan mendasar antara flashpacker dan backpacker.

Secara umum, backpacker merujuk pada pelancong yang lebih fokus pada perjalanan hemat. Mereka cenderung memilih akomodasi murah seperti hostel, menggunakan transportasi umum, dan sering kali melakukan perjalanan dalam jangka waktu lama. Backpacking terkenal sebagai gaya bepergian yang mengutamakan pengalaman daripada kenyamanan.

Berbeda dengan backpacker yang fokus pada perjalanan hemat, flashpacker lebih terbuka untuk mengeluarkan uang lebih demi fasilitas yang lebih baik dan membawa perangkat teknologi canggih selama perjalanan. Meski begitu, semangat petualangan tetap menjadi esensi dari gaya bepergian ini.

Flashpacker, 'Level up' Gaya Backpacker

Inibaru.id - Saat liburan, barang bawaan adalah faktor penting yang mesti dipersiapkan secara matang. Nggak hanya disiapkan, barang bawaan itu juga perlu dikemas secara praktis supaya mempermudah mobilitasmu kala berlibur. Bakal nggak asyik kan kalau berlibur malah ngrempyok membawa banyak tas?
Nah, biasanya para pelancong menggunakan tas ransel untuk membawa barang-barangnya. Selain stabil, tas ransel juga rata-rata bervolume besar sehingga muat banyak barang. Eits, meskipun bervolume besar, kalau kamu nggak bisa mengemas barang secara praktis, tasmu juga nggak bakal cukup memuat semua barangmu, lo, Millens. Inibaru.id punya tips mengemas barang ala backpacker nih supaya praktis dan muat banyak. Simak yuk!
Pastikan Ranselmu Terbuat dari Bahan yang Kuat dan Kedap Air
<img src="/nuploads/41/MEMILIH-TAS-CARRIER.jpg" alt="" width="600" height="399" />
<code>Tas ransel kuat. (Pixabay )</code>
Pemilihan tas yang akan digunakan untuk membawa barang-barang liburan harus diperhatikan ya, Millens. Carilah tas dengan bahan yang fleksibel seperti tas duffel atau carrier. Tas jenis itu lebih luwes sehingga bisa memuat barang lebih banyak. Cari juga tas yang nggak terlalu banyak sekat supaya kamu lebih mudah menata barang bawaan.
Simpan Gawai dan Barang-Barang Kecil di Tas Pinggang
<img src="/nuploads/41/o1AJ9qDyyJNSpZWhUgGYc3MngFqoAN4JKhAC1eKKFAX8zHWNa.jpg" alt="" width="613" height="448" />
<code>Tas pinggang. (Steemit)</code>
Nggak ada salahnya kamu membawa tas pinggang saat berlibur. Tas pinggang bisa sangat membantu untuk menyimpan barang-barang kecil seperti kunci, ponsel, kamera, atau uang receh. Dengan ini kamu nggak perlu repot mencarinya di Dalam ransel yang berisi barang-barang besar.
Namun, kamu perlu hati-hati membawa tas pinggang saat liburan, Millens. Pastikan tas pinggang selalu terletak di tubuh bagian depan dan selalu dibawa kemana-mana supaya nggak tertinggal atau dicuri.
Tempatkan Perlengkapan Mandi di Wadah Kedap Air
<img src="/nuploads/41/IMG_20150214_024243.jpg" alt="" width="567" height="426" />
<code>Alat mandi. (Jarangpanas)</code>
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan jika kamu membawa alat mandi. Seperti contoh, alat mandimu basah sehabis dipakai atau sabun cairmu bocor saat di perjalanan. Untuk mengantisipasi hal-hal itu, gunakan tas khusus kedap air untuk menyimpan peralatan mandimu. Selain itu, bawalah sabun, sampo, atau pasta gigi dalam bentuk kecil atau berupa sasetan supaya lebih praktis dan ringan dibawa.
Pahami Cara Melipat Pakaian
<img src="/nuploads/41/2059.jpg" alt="" width="600" height="399" />
<code>Teknik melipat pakaian. (Youtube)</code>
Setelah menentukan barang-barang penting yang akan dibawa, saatnya menata barang untuk disusun ke dalam ransel. Nah, untuk pakaian, ada teknik melipatnya tersendiri supaya praktis. Pertama adalah dengan cara menggulung pakaian setelah merapikannya. Cara ini memang yang paling mudah dan praktis. Selain itu, ada juga teknik kedua dengan cara budle-wrapping seperti di bawah ini.
<img src="/nuploads/41/800-750x280.jpg" alt="" width="600" height="224" />
<code>Teknik melipat pakaian bundle-wrapping. (Herpackinglist)</code>
Susun Barang Sesuai Prioritas
<img src="/nuploads/41/packing-cariel.jpg" alt="" width="582" height="387" />
<code>Menyusun barang. (Rayadventure)</code>
Sebelum mulai menyusun, jangan lupa untuk mengecek kembali kelengkapan barang-barang penting yang kamu butuhkan. Nggak perlu membawa semua barang, tapi jangan lupakan barang-barang seperti identitas, tiket, sepatu, alat mandi, hingga obat-obatan pribadi.
Ada dua hal yang perlu kamu perhatikan saat mengemas barang ke dalam ransel. Pertama, barang terberat mesti diletakkan di bagian paling atas, sedangkan yang paling ringan berada di paling bawah. Ini bertujuan agar barang terberat nggak membebani pinggul yang membuatmu susah melangkah dan menghabiskan banyak tenaga.
Kedua, seimbangkan berat ransel antara sisi kanan dan kiri. Ini berguna untuk menyeimbangkan beban di pundakmu dan membuatnya lebih nyaman untuk dibawa. Namun, jika barang yang kamu bawa nggak terlalu berat, kamu bisa meletakkan barang sesuai dengan prioritas. Seperti alat ibadah atau handuk yang diletakkan di sisi yang paling atas agar mudah diambil, payung di sisi kanan atau kiri, dan baju ganti di bagian paling bawah.
Itulah beberapa tips yang bisa membantumu mengemas barang bawaan ke dalam ransel. Semoga bermanfaat dan selamat liburan, ya! (IB07/E04) &nbsp;&nbsp;

Seringkali banyak yang keliru saat mengemas barang di ransel untuk berlibur. Kalau salah trik, ranselmu bisa saja nggak akan muat diisi semua bekal liburanmu. Supaya praktis dan aman, simak tips di bawah ini dulu, ya.

Lebih Praktis, Begini Tips Kemas Barang dalam Ransel

Inibaru.id &ndash; Backpacker identik dengan jalan-jalan yang memiliki bujet serendah mungkin. Memang sih tujuannya agar irit, tapi nggak berarti kamu ngirit dengan cara nggak makan, Millens. Jalan-jalan pasti membutuhkan tenaga, karena itulah asupan makanan saat berlibur tetap harus diperhatikan.
Idntimes.com (12/4/2018) menulis, banyak backpacker yang pengin menghemat biaya makan dengan hanya membawa mi dadak (mi instan). Hal itu dapat diterima karena mi bisa membuat perut kenyang dan harganya murah. Namun, mi dadak nggak memiliki nutrisi yang cukup bagi kesehatan tubuh.
Nah, daripada ngirit tapi tubuh lemes, mending kamu mengonsumsi makanan-makanan berikut. Selain mengenyangkan, nutrisinya pun cukup tinggi, mudah dimasak dan yang terpenting nggak mahal. Yuk, simak ulasan berikut!
Pasta Siap Saji
<img src="/nuploads/5/pasta%20%281%29.jpg" alt="" width="693" height="461" />
<code>Pasta siap saji bisa dijadikan bekal saat backpacker. (Blibli)</code>
Kendati cara pembuatannya mirip dengan mi dadak, pasta memiliki nilai gizi yang jauh lebih baik. Cara pembuatannya pun simpel dan mudah. Kamu juga bisa menemukan pasta siap saji ini di toko-toko kelontong atau toko retail terdekat.
Nasi Goreng Instan
<img src="/nuploads/5/nasi%20goreng%20instan.jpg" alt="" width="695" height="522" />
<code>Nasi goreng instan. (Herworld)</code>
Nggak cuma mi instan, nasi goreng pun ada yang instan, Millens. Nasi goreng instan biasanya tersedia di minimarket. Karena instan, kamu juga bisa membuatnya dengan mudah.
Bubur Instan
<img src="/nuploads/5/bubur.jpg" alt="" width="691" height="502" />
<code>Bubur instan bisa jadi alternatif makanan backpacker. (Lamanresepi)</code>
Bubur instan juga bisa dijadikan pilihan makanan saat jalan-jalan, khususnya saat kamu membutuhkan sarapan untuk menambah energi. Makanan instan ini juga mudah didapatkan di minimarket, kok.
Sandwich
<img src="/nuploads/5/sandwi.jpg" alt="" width="676" height="500" />
<code>Sandwich mudah dibuat saat jalan-jalan. (Cobsbread)</code>
Selain makanan instan, kamu juga bisa membuat sandwich sebagai bekal jalan-jalan. Dengan bahan dasar roti, sandwich mudah dibuat di mana saja dan kapan saja. Eits, tapi pilihlah isian yang nggak mudah basi ya seperti keju atau daging yang sudah diolah.
Roti Selai
<img src="/nuploads/5/roti%20selai.jpg" alt="" width="694" height="434" />
<code>Roti selai. (Okezone)</code>
Roti yang diolesi selai sangat mudah untuk dibuat,. Selain mudah, roti selai juga memiliki rasa yang enak dan mengenyangkan. Bentuk roti yang ringkas juga memungkinkan dibawa kemana-mana.
Biskuit Gandum
<img src="/nuploads/5/gandum.jpg" alt="" width="696" height="398" />
<code>Sedia biskuit gandum saat jalan-jalan. (Doktersehat)</code>
Biskuit gandum yang tinggi serat cocok untuk mengganjal perut yang sedang lapar tatkala di perjalanan. Biskuit ini bisa kamu siapkan dari rumah atau beli di minimarket terdekat. Pastikan biskuit gandum itu ditempatkan di tas yang mudah dijangkau sehingga kalau lapar, tinggal ambil biskuit saja deh.
Yoghurt
<img src="/nuploads/5/yog.jpg" alt="" width="697" height="929" />
<code>Yoghurt cocok untuk backpacker. (Kulturedwellness)</code>
Yoghurt yang segar dikenal luas memiliki kandungan yang bagus untuk tubuh. Selain itu, yoghurt kemasan juga praktis untuk dibawa jalan-jalan sehingga cocok untuk dijadikan camilan.
Cokelat
<img src="/nuploads/5/coklat.jpg" alt="" width="693" height="389" />
<code>Membawa coklat saat jalan-jalan berfungsi untuk mengganjal perut saat lapar. (Malangtoday)</code>
Cokelat yang manis cocok untuk dikonsumsi saat kamu sedang lapar atau bad mood selama perjalanan. Bentuknya yang memanjang pas untuk diselipkan di tas. Eits tapi perhatikan suhu udara ya karena cokelat bisa leleh saat suhu terlalu panas.
Susu Sereal Berenergi
<img src="/nuploads/5/sere.jpg" alt="" width="692" height="461" />
<code>Susu sereal berenergi bisa dijadikan bekal saat berlibur. (Marketeers)</code>
Susu sereal berenergi cocok untuk dijadikan sarapan dan makan malam. Ini karena kandungannya bisa menambah tenaga untuk beraktivitas. Susu sereal ini juga mudah dijumpa dan harganya murah.
Makanan-makanan ini nggak bakal ribet untuk dibawa selama jalan-jalan, kok. Jadi, kamu bisa tetap kenyang dan mendapatkan asupan yang bergizi selama jalan-jalan tanpa khawatir ribet menyiapkannya. (IB09/E04)
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;

Backpacker memang terkenal irit. Namun, kamu masih bisa mengonsumsi makanan-makanan enak dan mengenyangkan ini tanpa biaya mahal, kok. Hanya satu kuncinya yakni membawa bekal dari rumah.

Nggak Hanya Mi Dadak, Makanan Ini Juga Cocok Buat Para "Backpacker"

Inibaru.id &ndash; Traveling ala turis yang bergaya lavish&nbsp;menjadi pantangan bagi seorang backpacker. Alih-alih ikut tur, petualang ransel umumnya&nbsp;mengatur perjalanan sendiri dengan memangkas bujet sekecil mungkin, mulai dari untuk ongkos perjalanan hingga&nbsp;menginap. Mereka juga berusaha membaur dengan warga&nbsp; lokal.
Namun,&nbsp;di antara para turis dan backpacker, ada&nbsp;istilah baru yang cukup menarik, yakni "flashpacker". Mereka bukanlah turis yang cenderung&nbsp;menghabiskan banyak uang, tapi nggak bisa dibilang backpacker lantaran masih sering pilih-pilih tempat menginap atau tujuan wisata.
Pengalaman, Kemudahan, dan Kenyamanan
Flashpacker tetap menyusun jadwal secara independen laiknya backpacker, Mereka nggak memakai biro perjalanan. Bedanya? Seperti ditulis Kumparan.com (18/1/2018), backpacker lebih berorientasi pada biaya perjalanan semurah-murahnya (budget oriented). Sementara, flashpacker bertumpu pada pengalaman, kemudahan, dan kenyamanan.
Flashpacker umumnya para pekerja yang cuti. Mereka nggak segan mengeluarkan biaya lebih besar agar memperoleh pengalaman "lebih". Flashpacker juga nggak keberatan membayar biaya hostel. Ini berbeda dengan backpacker yang umumnya memperoleh kepuasan saat berhasil mendapatkan losmen termurah.
<img src="/nuploads/39/shutterstock_557953756-soloviova-liudmyla.jpg" alt="" width="700" />
Traveling. (provoke-online.com)
Waktu yang Efektif
Flashpacker juga lebih suka menggunakan waktu seefektif mungkin. Mereka akan memenuhi agenda tujuan sebaik mungkin sehingga mau membayar transportasi yang lebih mahal. Ini berbeda dari backpacker yang nggak masalah dengan lamanya waktu perjalanan, bukan?
Bagaimana dengan makanan? Flashpacker menyantap makanan sesukanya, nggak memikirkan low budget. Bawaan flashpacker juga lebih variatif. Mereka senang membawa kamera terbaiknya, ponsel, tablet, bahkan laptop. Gaya berpakaian mereka juga lebih fashionable.
<img src="https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/soc-phoenix/wp-content/uploads/2017/12/27005351/Perbedaan-Turis-Backpacker-Flashpacker-Cover.jpg" alt="" />
<code>Seorang flashpacker umumnya lebih fashionable ketimbang backpacker. (journal.sociolla.com)</code>
Bekal Informasi
Namun, baik menjadi backpacker maupun flashpacker, kamu harus tetap memiliki bekal informasi yang cukup mengenai tujuan wisata kamu. Jangan lupa untuk tetap komunikatif pada orang-orang di sekitarmu juga, ya! Bisa jadi kan, nantinya kamu memerlukan bantuan.
<img src="https://cdn.1millionwomen.com.au/media/large_image/thorn-tree-lonely_planet-argentina-backpacker-source-lonely-planet.jpg" alt="" />
<code>Bekal informasi wajib bagi seorang flashpacker maupun backpacker. (1millionwomen.com.au)</code>
Nah, kira-kira kamu masuk kategori yang mana ya, Millens?&nbsp;(IB08/E03)

Mirip dengan backpacker, flashpacker juga menyusun agenda secara independen. Lalu apa, ya, bedanya dengan backpacker? Simak ulasan berikut ini, ya. 