Nah, Alquran berukuran raksasa ini bisa kamu temukan di lantai
4 dari masjid tersebut. Kalau kamu naik ke lantai tersebut, bisa menemukan Alquran
dengan ukuran terkecil 100 x 75 sentimeter, 1,5 x 1 meter, hingga 2 x 1,5
meter. Yang lebih dahsyat, tulisan dalam Alquran tersebut nggak dicetak dengan
mesin, melainkan benar-benar ditulis dengan tangan!

Salah seorang yang menulis ayat-ayat suci dalam Alquran
berukuran raksasa di masjid tersebut adalah Hayatuddin. Dia mengaku sudah
melakukan profesi unik ini sejak 1991 karena diminta secara langsung oleh
gurunya, KH Muntaha atau Mbah Mun. Asal kamu tahu saja, Mbah Mun dulu dikenal
sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al-Asy’ariyyah Kalibeber yang
cukup populer di Wonosobo.

Ada alasan sejarah yang bikin Mbah Mun memberikan perintah
tersebut. Semuanya terkait dengan penyerangan tentara Belanda ke Kalibeber pada
zaman dahulu. Kala itu, nggak hanya memakan korban jiwa, kitab-kitab suci
Alquran juga sampai dimusnahkan tentara Belanda, termasuk Alquran warisan kakek
Mbah Mun, Abdurrahim.

Alquran tersebut sangatlah istimewa karena ditulis sang
kakek saat melakukan perjalanan berangkat serta pulang ke Tanah Suci. Dulu,
perjalanan haji memakai kapal dan memakan waktu berbulan-bulan, Millens.

“Usai tragedi itu, Mbah Mun bertekad meneruskan perjuangan
kakeknya yang menulis Alquran. Kebetulan, saya yang kemudian ditunjuk untuk
melakukannya,” ujar Hayatuddin sebagaimana dinukil dari Tribunjateng,
Minggu (16/4/2023).

Awalnya, Alquran yang dibuat hanya berukuran 100 x 50
sentimeter. Tapi, Menteri Penerangan Harmoko saat pemerintahan Presiden Soeharto
justru menyumbangkan kertas untuk menulis Alquran dengan ukuran yang jauh lebih
besar, yaitu 2 x 1,5 meter. Sejak saat itulah, Hayatuddin terbiasa membuat
Alquran dengan ukuran tersebut.

“Untuk menyelesaikan satu Alquran raksasa, bisa membutuhkan
waktu satu tahun. Harus telaten dan juga terus menjaga wudhu,” ungkapnya.

Alquran-alquran raksasa tersebut kemudian diberikan ke
pihak-pihak yang melakukan pemesanan. Salah satunya adalah Istana Sultan
Hassanah Bolkiah dari Brunei Darussalam.

Wah, menarik banget ya kisah tentang Alquran-alquran raksasa
di Masjid Baitul Quran KH Muntaha Al Hafidz Wonosobo ini. Tertarik melihatnya
langsung di sana, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Kalau kamu pernah main ke Dataran Tinggi
Dieng dengan perjalanan melewati Kota Wonosobo, pasti ngeh dengan masjid
yang satu ini karena bentuknya yang unik dan megah. Namanya adalah Masjid Baitul
Quran KH Muntaha Al Hafidz. Nggak cuma masjidnya yang menarik, di sana juga ada
hal spektakuler lainnya, yaitu keberadaan sejumlah Alquran berukuran raksasa.

Lokasi masjid ini ada di Jalan Raya Dieng-Krasak, Kecamatan
Mojotengah. Baru dibangun pada 2018 lalu, masjid yang masuk dalam kompleks Kampus
2 Unsiq Wonosobo ini kerap didatangi banyak orang, khususnya yang pengin
beribadah saat melakukan perjalanan dari atau ke Dataran Tinggi Dieng.

Di lantai empat&nbsp;Masjid Baitul Quran KH Muntaha Al Hafidz, kamu bisa menemukan Alquran-Alquran raksasa ya ditulis tangan. Ada yang ukurannya 2x1,5 meter, lo!

Alquran-Alquran Raksasa di Masjid Baitul Quran KH Muntaha Al Hafidz Wonosobo

Meski nasib Keraton Plered sudah diketahui, nggak jelas
tentang keberadaan Segarayasa yang ada di dekat keraton tersebut. Sejumlah
pihak menyebut keberadaan danau buatan ini benar-benar nyata. Tapi, ada juga
yang menyebutnya hanya cerita belaka. Sayangnya, penelitian untuk mengungkap
kepastian apakah Segarayasa masih belum memuaskan.

“Bukti-bukti fisik Segarayasa sulit untuk ditelusuri karena
sebagian besar wilayah yang diduga jadi lokasinya sudah jadi permukiman
penduduk. Meski begitu, terdapat sejumlah babad dan laporan dari Belanda yang
mencatat keberadannya. Ada juga sisa-sisa tanggul dan bendungan yang bisa
ditemukan di Kali Opak,” ungkap sejarawan Asosiasi Guru Sejarah Indonesia DIY
Wening Pamujiasih dalam acara webinar yang digelar Dinas Kebudayaan DIY pada
Kamis (7/10/2021).

Lebih dari itu, jika dicermati secara kontur geografis di
Desa Segoroyoso, ada beberapa bagian desa yang tampak seperti lembah yang
elevasinya jauh lebih rendah dari aliran sungai di sepanjang bantaran Sungai Opak.

Yang pasti, berdasarkan catatan-catatan dari masa lampau,
disebutkan bahwa Amangkurat I membutuhkan 300 ribu pekerja demi
membangun Segarayasa di dekat Keraton Plered. Dia berkeinginan untuk memiliki sumber air melimpah akibat keraton-keraton
sebelumnya berkali-kali mengalami kebakaran gara-gara bahan bangunan utamanya
adalah dari kayu.

Meski begitu, jika menilik Babad Momana, diungkap
bahwa rencana pembangunan Bendungan Kali Opak sudah dilakukan oleh Sultan Agung
pada 1637. Nah, diperkirakan, pada 1658, danau di wilayah Plered diperluas dan
akhirnya menjadi Segarayasa yang melegenda tersebut.

Berdasarkan catatan Belanda Daghregister per tanggal
7 Juli 1659, tatkala danau sudah diperluas, Amangkurat I kerap mengunjunginya
dan memberikan nama Segarayasa. Dua tahun kemudian, dia pengin memperluas danau
tersebut demi membuat istananya seperti berada di tengah danau.

Sayangnya, nggak ada kejelasan apa penyebab danau tersebut
kemudian seperti penyap ditelan bumi. Yang tersisa hanyalah sisa-sisa tanggul
seperti di Desa Karet di tepi Kali Opak, Desa Segoroyoso, Desa Kloron, dan Desa
Pungkuran.

Yap, semoga saja penelitian-penelitian berikutnya bisa menguak lebih dalam tentang Segarayasa ini. (Arie
Widodo/E05)

Inibaru.id – Kelurahan Segoroyoso yang ada di
Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta punya satu nama desa yang
menarik. Berjarak kurang lebih 15 kilometer dari keraton Yogyakarta, Desa Segoroyoso ini
cukup jauh dari tepi pantai, yaitu sekitar 25 kilometer dari Pantai Parangtritis.
Tapi, di namanya, ada kata ‘segoro’ yang bermakna lautan.

Konon, di desa ini, dulu ada Segarayasa, semacam
danau buatan yang ada di sekitar Keraton Plered, bekas Ibu Kota Kesultanan Mataram
dari 1646-1680, tepatnya pada masa pemerintahan Amangkurat I. Keraton ini sudah
rata dengan tanah setelah diserang habis-habisan oleh pasukan yang dipimpin
Trunajaya dan Karaeng Galeson.

Pada abad ke-17, Amangkurat I memerintahkan pembangunan Danau Segarayasa di dekat Keraton Plered.

Menguak Segarayasa, Danau Buatan Keraton Plered yang Kini Nggak Berbekas

Masalahnya, meski sudah dikenal luas sebagai buah dengan
rasa yang manis, nyatanya ada banyak produsen kurma yang memberikan gula
tambahan. Hal ini tentu bikin kurma yang awalnya adalah buah yang sehat jadi
buah yang nggak sehat jika banyak-banyak dikonsumsi.

Padahal, andai kurma yang kita makan nggak diberi gula
tambahan, sudah cukup manis. Karena kaya serat dan punya indeks glikemik yang
rendah, buah ini bahkan aman dikonsumsi penderita diabetes, lo. Beda cerita
kalau sudah diberi gula tambahan, bisa membahayakan kondisi tubuh penderita
diabetes!

Lantas, gimana ya cara memilih kurma agar nggak salah
memilih kurma dengan gula tambahan? Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu
lakukan, Millens.

1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Perhatikan teksturnya

Hal pertama yang bisa kamu cek pada buah kurma yang akan
kamu beli adalah teksturnya. Kurma sehat dengan sedikit kerutan, cenderung
keras, dan padat, biasanya nggak diberi tambahan gula. Beda cerita dengan kurma
yang cenderung lembek, lengket, dan manis. Biasanya sih yang satu ini bahkan seperti
kelihatan ada lapisan pada permukaannya. Kurma yang dijabarkan terakhir ini
sudah diberi gula tambahan.

2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Rasa manis pada daging

Kurma tanpa gula tambahan punya rasa manis pada daging
buahnya. Sebaliknya, kurma dengan gula tambahan justru terasa manis pada
permukaannya, namun nggak begitu manis pada daging buahnya. Maklum, hal ini
disebabkan oleh tambahan gula berlebihan pada bagian luar. Bagi sebagian orang,
saat menggigit gula pada lapisan luar kurma, bakal bikin gigi nyeri, lo.

3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Nggak mudah dikerubungi semut

Kurma dengan gula tambahan akan menarik perhatian semut.
Sebaliknya, kurma tanpa gula tambahan nggak kan dikerubungi semut meski
ditempatkan di tempat terbuka sekalipun.

Selain tanda-tanda di atas, kamu juga bisa lo mengecek label
pada kurma yang dijual di swalayan. Sudah banyak kok, produsen kurma yang
memberikan label tanpa gula pada produknya. Nah, kamu pun bisa membeli produk
tersebut.

Gimana, nggak sulit bukan memilih kurma tanpa gula tambahan?
Semoga kamu bisa mendapatkan kurma terbaik untuk disantap di waktu berbuka, ya,
Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Meski dikenal sebagai bulan puasa di
mana kita menahan lahar dan haus seharian, nyatanya bulan Ramadan juga bisa
dianggap sebagai ‘festival’ kuliner karena ada begitu banyak makanan atau minuman
yang disajikan pada saat waktu berbuka dan belum tentu bisa ditemukan di
bulan-bulan lainnya. Nah, kurma adalah salah satunya.

Sebenarnya, kalau kamu cermat, bisa lo mencari buah khas
Timur Tengah ini kapan saja. Tapi, begitu menjelang Ramadan atau selama Ramadan,
buah ini seperti bisa kamu temukan di banyak pasar swalayan dengan harga yang
bervariasi sesuai dengan kualitas atau jumlah.

Banyak produsen yang sengaja memberikan gula tambahan pada kurma sehingga membuatnya jadi nggak sehat. Lantas, apa ya yang bisa kita lakukan agar bisa memilih kurma tanpa gula tambahan?

Takjil Sempurna, Ini Tips Memilih Kurma Tanpa Gula Tambahan&nbsp;

Hal ini tentu cukup ironis karena tatkala ditemukan kembali
pada 1884, candi yang dipercaya dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno ini
juga tertimbun material erupsi di kedalaman kurang lebih 6 meter dibawah
permukaan tanah.

Padahal, candi ini punya keunikan yang sulit ditemukan di
candi-candi lainnya. Meski berstatus candi Hindu, pada bagian tubuh dan kaki
candi yang tersisa, ada cukup banyak relief layaknya candi-candi Buddha seperti
Candi Borobudur, Millens.

Salah satu relief dari Candi Morangan yang cukup terkenal
adalah relief cerita Tantri Kamandakan. Buat kamu yang belum tahu, relief ini
menceritakan tentang seekor harimau yang ditipu oleh hewan yang biasanya dia jadikan
mangsa, yaitu kambing.

Ada juga relief lain yang menggambarkan ritual pemujaan
agama Hindu berupa tumpukan bunga di antara dua laki-laki, kendi besar dan
kendi kecil yang diapit dua perempuan, dua perempuan yang menunggangi gajah,
tiga orang resi yang membawa lontar kitab suci dan teratai uptala, relief
kepala Resi Agastya, dan relief ayam jantan yang disangga oleh Gana, makhluk
mitologis kecil yang dikenal sebagai pengiring Dewa Siwa.

Kalau kamu tertarik untuk mengecek langsung relief-relief
menarik tersebut, boleh lo datang ke kompleks Candi Morangan yang terdiri atas
candi induk dengan ukuran 7,95 x 7,95 meter dan candi pengiring (perwara)
dengan ukuran 4 x 4 meter.

Yang pasti, untuk masuk ke Candi Morangan, kamu nggak akan
dibebankan biaya tiket. Cukup dengan mengisi buku tamu saja, kamu sudah bisa
melihat langsung keindahannya yang tersisa, Millens. (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Erupsi Merapi yang terjadi pada 2010
lalu nggak hanya menewaskan ratusan orang. Ada juga korban-korban tak bernyawa
lainnya seperti Candi Morangan. Candi bersejarah yang diperkirakan berdiri
sejak abad ke-9 atau ke-10 ini hancur gara-gara diterjang lahar dingin dari
gunung yang ada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
tersebut.

Kini, yang tersisa dari candi yang berlokasi di Dusun
Morangan, Kelurahan Sindumartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman dan berjarak
kurang lebih 24 kilometer ke arah timur laut dari pusat kota Yogyakarta ini hanyalah
sebagian badan dan kakinya saja. Bagian candi lainnya lenyap diempas lahar
dingin gara-gara lokasinya yang kurang dari 100 meter dari Kali Gendol, salah
satu jalur lahar yang cukup aktif di Gunung Merapi.

Karena berdiri sangat dekat dengan aliran Kali Gendol, Candi Morangan hancur diterjang lahar dingin pasca-erupsi Merapi 2010 lalu.

Mengagumi Kecantikan Candi Morangan yang Tersisa

Puasa melatih seseorang untuk lebih sabar dan mengendalikan emosinya. Ketika berpuasa, kita belajar untuk menahan diri dari marah, kesal, atau impuls negatif lainnya. Proses ini dapat membantu mengurangi stres karena seseorang lebih fokus pada ketenangan dan pengendalian diri.

Penelitian menunjukkan bahwa berpuasa dapat menurunkan kadar hormon kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres. Dengan berkurangnya kortisol, tubuh menjadi lebih rileks dan pikiran lebih jernih, sehingga menghindarkan dari kecemasan berlebihan.  

Puasa mendorong produksi protein otak yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yang membantu meningkatkan fungsi kognitif dan ketahanan terhadap stres. Selain itu, puasa juga mendukung proses detoksifikasi tubuh yang dapat memberikan efek positif pada suasana hati.

Selama bulan puasa, banyak orang lebih sering berkumpul dengan keluarga atau teman untuk berbuka bersama. Interaksi sosial yang positif ini dapat meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi stres.  

5. Meningkatkan Spiritualitas dan Ketenangan Batin

Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mendekatkan diri kepada Tuhan. Kegiatan ibadah seperti sholat, doa, atau meditasi yang dilakukan selama puasa dapat memberikan ketenangan batin, yang pada akhirnya membantu mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan.

Puasa bukan hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga membantu seseorang mengelola stres dengan lebih baik. Dengan mengontrol emosi, menurunkan hormon stres, meningkatkan kesehatan otak, mempererat hubungan sosial, dan mendekatkan diri pada nilai spiritual, puasa menjadi salah satu cara alami untuk menjaga keseimbangan mental. 

Oleh karena itu, puasa dapat menjadi solusi efektif bagi mereka yang ingin menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia. Kalau menurutmu, puasa bikin stres jauh, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Stres adalah masalah yang sering dialami banyak orang, baik karena pekerjaan, hubungan sosial, maupun tekanan hidup lainnya. Salah satu cara alami yang dapat membantu mengelola stres adalah dengan berpuasa.

Nggak hanya sebagai ibadah bagi umat Muslim selama Ramadan, puasa juga dilakukan dalam berbagai tradisi dan penelitian menunjukkan bahwa berpuasa memiliki manfaat besar bagi kesehatan mental.

Menahan lapar selama belasan jam, bagaimana bisa puasa menjauhkan diri dari stres?

Puasa sebagai Cara Menghindari Stres; Manfaat Spiritual dan Kesehatan

Dinda hanyalah satu dari sekian juta kaum non-Islam yang ikut
hepi menyambut bulan Ramadan di Indonesia. Maklum, di bulan di mana umat
muslim menjalankan ibadah puasa ini, jalanan berubah menjadi semacam festival. Lampu-lampu hias dipasang di mana-mana. Selain tempat makan yang dipenuhi mereka yang pengin bukber, selama Ramadan penjual aneka makanan dan minuman bertambah banyak sehingga bikin suasana makin semarak.

Nah, pembeli bukan hanya datang dari muslim yang pengin mencari hidangan berbuka. Banyak juga orang non-Islam yang ikut membeli. Nggak bisa dimungkiri Ramadan memberi vibe yang berbeda untuk wisata kuliner setiap sore.

Hal inilah yang diungkap rekan sekantor saya Ananda. Dia mengaku
antusias melakukan takjil war, istilah yang merujuk pada aktivitas adu cepat membeli hidangan berbuka di
pinggir jalan.

Meski beragama Kristen, Ananda yang tinggal dengan ayahnya
dan adik-adiknya yang beragama Islam kerap dimintai tolong membeli takjil di
deretan pedagang di dekat rumahnya. Tentu saja, dia dengan
senang hati ikut tren perang takjil.

“Selain membelikan jajanan atau minuman buat keluarga yang
perlu buka puasa, saya juga beli buat camilan sendiri. Asyik bisa mencicipi
banyak jajanan berbeda setiap hari. Seru kalau harus antre lama, lalu ada yang
menyerah menunggu antrean. Rasanya pas dapet jajanannya jadi kaya menang 'war' beneran,” ceritanya sembari menenteng 4 gelas es campur favoritnya.

Minuman ini merupakan salah satu jajanan takjil
yang dia nantikan ketika Ramadan tiba. Maklum, di hari biasa, harga es campur bisa
jauh lebih mahal dibandingkan saat Ramadan.

“Es campur biasanya dijual Rp10 ribu – Rp15 ribu. Kalau pas
bulan puasa, seringnya lebih murah,” lanjut Ananda. Sebagai informasi, saat bulan puasa, dia bisa membelinya seharga Rp6 ribu per porsi.&nbsp;

Yang menarik, Ananda nggak "mencuri start" untuk perang takjil. Dia justru lebih suka berbelanja takjil pada jam-jam mepet berbuka.

Dia yakin bakal tetap kebagian jajanan meski baru keluar pada jam-jam tersebut.

“Paling pukul 17.00 WIB atau 17.30 WIB baru keluar rumah cari
takjil. Malah seru karena terkadang suasananya rame banget, ada yang antre juga
untuk beli satu jajanan,” ungkapnya.

Yap, layaknya tahun lalu, keseruan takjil war masih lanjut
pada Ramadan 2025. Kamu sendiri, ikutan perang lucu-lucuan ini nggak, Millens?
(Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Sejumlah pesan berisi gambar dan
tautan bermunculan di grup WhatsApp angkatan kuliah saya. Gambar dan tautan
tersebut berisi tentang informasi restoran All You Can Eat (AYCE) yang bisa dipilih
sebagai tempat buka bersama (bukber). Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, yang
mengirim pesan tersebut adalah Dinda. Lucunya, Dinda bukan muslimah dan tentu saja nggak menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Sebenarnya, Dinda bukanlah ‘panitia’ buka bersama di grup Whatsapp tersebut.&nbsp; Kesibukannya bikin dia nggak selalu ada di Kota Semarang. Karenanya, tugas itu ditangani teman-teman lain yang berdomisili di Kota Atlas. Meski begitu, dia selalu antusias untuk mengikuti bukber bersama teman-teman muslim. Alasannya, dia bisa bertemu dengan teman-teman seangkatan saat kuliah.

“Seringnya sih acara buka bersama angkatan digelar jelang
Lebaran, pas banyak teman-teman dari luar kota juga pada mudik. Saya sering
ikut karena jarang-jarang bisa ketemu dengan mereka. Makanya kalau ada info
soal tempat makan yang sepertinya cocok, pasti saya share ke grup. Hitung-hitung
memberikan ide dan mengingatkan teman lain agar nggak lupa bikin acara bukber,”
ungkap Dinda pada Selasa (4/3/2025).

Dua orang non-Islam dari Kota Semarang mengaku bersemangat melakukan takjil war dan buka bersama selama Ramadan 2025. Apa alasannya?

Mereka yang Antusias Menyemarakkan Takjil War dan Bukber

Inibaru.id - Saat berbuka, kamu pasti ingin menjajal berbagai macam takjil dan makanan! Nah, di tempat yang satu ini, kamu bisa menjajal berbagai menu buka puasa tanpa takut kekenyangan karena porsinya yang mungil. Yup, di resto dengan tema Warung Angkringan Ramadan ini kamu bisa menikmati berbagai menu khas kaki lima ini dengan konsep yang berbeda.
<img src="/nuploads/89/pesonna/Nasi%20Kucing_Pesonna_Zulfa.jpg" alt="" width="1068" height="800" />
<code>Pelbagai nasi bungkus yang bisa kamu pilih. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)</code>
Berbagai menu khas angkringan bisa kamu temukan di sini seperti aneka nasi bungkus dan berbagai sate. Porsi nasi bungkus di sini juga disesuaikan dengan porsi nasi kucing yang ada di angkringan lo, Millens. Nasi bungkus di sini sudah dilengkapi dengan berbagai macam varian lauk seperti sambal teri, sambal goreng teri, oseng tempe, orak arik tongkol, dan ayam balado yang semuanya bisa kamu coba karena porsinya yang kecil. Jadi kamu nggak takut kekenyangan.
<img src="/nuploads/89/pesonna/Puding_Pesonna_Zulfa.jpg" alt="" width="1068" height="800" />
<code>Berbagai es dan pudding bisa kamu cicipi untuk jadi takjil. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)&nbsp;</code>
Nggak hanya itu. Kamu bisa menikmati berbagai macam takjil yang disediakan di sini. Kamu bisa memilih es cendol, es timun serut, es kelapa muda, es cincau atau es buah yang menyegarkan. Jika nggak suka dengan es, kamu bisa memilih bubur kacang hijau, bubur ketan hitam atau kolak pisang yang hangat.
<img src="/nuploads/89/pesonna/Bubur_Pesonna_Zulfa.jpg" alt="" width="1068" height="800" />
<code>Kamu bisa coba bubur jika nggak terlalu suka dengan es lo. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)</code>
Sebagai pelengkap, kamu juga bisa menjajal berbagai macam sate, gorengan, baceman serta enam macam sambal seperti sambal matah dan sambal terasi. Saya yang saat itu hadir, sempat mencoba sate bacem gembus yang sekilas nampak seperti sate daging. Nggak disangka rasanya yang manis dan lembut membuat saya ketagihan. Ditambah dengan sambal matah yang gurih dan nggak terlalu pedas, bikin nasi ayam balado saya tambah sedap. Yummm....
<img src="/nuploads/89/pesonna/Sate_Pesonna_Zulfa.jpg" alt="" width="1068" height="800" />
<code>Sate&nbsp;gembus dan berbagai sate lain serta&nbsp;baceman untuk melengkapi nasi bungkus. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)</code>
Selepas menyantap hidangan utama, kamu bisa lanjut dengan menikmati pudding atau buah potong. Selain itu, ada rebusan seperti ubi, jagung dan pisang yang disajikan hangat-hangat. Semua menu di atas kan disajikan secara rotasi setiap harinya ya Millens. Tapi dijamin menu yang disajikan semuanya endesss.
<img src="/nuploads/89/pesonna/Es_Pesonna_Zulfa.jpg" alt="" width="1068" height="800" />
<code>Es cincau yang segar bisa jadi pilihan takjilmu. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)</code>
Karena angkringan ini berada di resto, kamu perlu merogoh kocek agak dalam ya, Millens. Dengan Rp 60 ribu kamu bisa menikmati semua hidangan yang ada di sana sepuasnya lo. Tentunya worth it banget ya karena keragaman menunya. Selain itu, tempatnya yang asik dan higienis pasti bisa bikin kamu betah berada di sini. Nah untuk menimatinya, kamu bisa langsung datang ke Pesonna resto yang terletak di lantai 1 Pesonna hotel yang terletak di Jalan Depok nomor 33 setiap hari pukul 17.00 &ndash; 21.00 WIB.
Gimana? Menarik banget kan? Yuk segera agendakan bukber di sini! (Zulfa Anisah/E05)

Beda dengan angkringan pinggir jalan dengan yang perlu kamu bayar per item. Di sini kamu cuma perlu sekali bayar untuk mencicipi semua menu sepuasnya. Di Pesonna resto, kamu bisa makan ala angkringan dengan konsep berbeda.

Bayar Sekali, Bisa Makan Sepuasnya di Pesonna Resto

Inibaru.id &ndash; Menikmati menu berbuka puasa di ketinggian tentu akan sangat menyenangkan. Terlebih jika menunya barbekyu, apalagi kalau konsepnya&nbsp;you can eat&nbsp;atau "silakan makan sepuasnya".
Nah, buat kamu yang pengin menjajal keseruan tersebut, kamu bisa datang ke&nbsp;Sky Pool&nbsp;Star Hotel Semarang, Jawa Tengah. Konon, tempat tersebut merupakan kolam renang terbuka tertinggi di Indonesia yang berada di lantai ke-30. Tentu saja kamu nggak hanya akan menikmati makanan ala chef yang enak di sana, tapi juga pemandangan menawan Kota Lunpia dari ketinggian.
Belum lama ini kebetulan saya&nbsp;datang ke tempat&nbsp;itu. Beralamat di&nbsp;Jalan MT Haryono, Lamper Kidul, saya benar-benar menikmati suasana sky pool&nbsp;yang katanya pernah mendapat rekor MURI sebagai kolam renang terbuka paling tinggi&nbsp;di Indonesia tersebut.
<img src="/nuploads/45/15.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Bar di Sky Pool Star Hotel Semarang. (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
Tentu ini adalah pengalaman berbuka puasa paling menyenangkan bagi saya. Bagaimana nggak? Pemandangan langit Kota Semarang saat pergantian siang menuju malam jadi hal yang sangat istimewa. Sembari menunggu waktu Magrib, saya disuguhi lukisan langit senja yang nggak berhenti membuat hati takjub akan kebesaran Tuhan.
Saya duduk tepat di tepi kolam renang yang menghadap langsung ke hamparan Kota ATLAS. Ya, dari puncak Star Hotel Semarang mata saya hampir bisa menjangkau seluruh kota. Pemandangan paling keren adalah saat&nbsp;langit mulai gelap dan lampu-lampu kota mulai menyala satu demi satu.
<img src="/nuploads/45/18%20%281%29.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Salah seorang pengunjung sedang menikmati menu barbekyu di dekat kolam renang. (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
Nggak berselang lama, kumandang azan mulai terdengar dari pelbagai penjuru kota. Waktu berbuka telah tiba. Seporsi kolak jadi makanan pembuka saya.
Kolak belum tandas, perut saya sudah nggak sabar untuk mencicip makanan yang lain. Sajian barbekyu jadi yang paling saya nantikan. Untuk menikmati barbekyu, saya hanya perlu memilih beberapa tusuk daging, sosis, bakso, dan sayuran lain, lalu menyerahkan itu pada sang chef untuk dibakar.
<img src="/nuploads/45/16.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Memanggang barbekyu. (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
Dari kejauhan aroma daging bakar tercium sangat sedap. Sembari menunggu, saya sempat makan beberapa kue dan buah yang terbilang cukup lengkap. Selain itu, ada juga nasi, soto ayam, dan berbagai lauk lain yang disediakan di buffet.
Semua makanan tersebut bisa saya ambil sebanyak-banyaknya karena konsep yang mereka tawarkan adalah all you can eat. Yap, hanya dengan membayar sebesar Rp 125 ribu, saya sudah bisa makan barbekyu dan makanan lain sepuasnya di sky pool. Menyenangkan sekali, bukan?
<img src="/nuploads/45/13%20%281%29.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Buffet menu all you can eat di Sky Pool. (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
Barbekyu yang saya pesan akhirnya datang. Daging dan olahan lain yang dibakar di atas bara api itu terlihat sangat menggugah selera. Nggak hanya barbekyunya yang dimasak begiut pas, saya juga cukup menikmati saus spesial racikan juru masak di sana.
Bagi pencinta masakan pedas seperti saya, saus tersebut sesuai. Irisan cabai rawit dan bawang merah pada saus tersebut cukup membuat mulut saya "meledak". Hm, sangat menggoda!
Nah, buat kamu yang nggak terlalu suka masakan pedas,&nbsp;kamu bisa memesan saus tanpa irisan cabai dan bawang agar rasanya nggak terlalu membakar lidah.
<img src="/nuploads/45/17%20%281%29.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Barbekyu dan menu lain. (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
Berbuka di Sky Pool Star Hotel Semarang adalah pengalaman menarik buat saya.&nbsp;Kamu bisa datang bareng teman, keluarga, atau pasangan ke sini.&nbsp;Sesekali buka dengan makanan yang mewah nggak masalah, bukan? (Verawati Meidiana/E03)

Ingin punya pengalaman makan yang berkesan dan menyenangkan? Mencoba kuliner di kolam renang paling tinggi ini mungkin bisa jadi pilihannya.

Menu Barbekyu di Kolam Renang Paling Tinggi di Indonesia

Inibaru.id &ndash; Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, menu berbuka apa nih yang biasanya jadi favorit kamu? Kalau saya sih suka berbuka dengan pelbagai menu. Yeah, setali tiga uang dengan hobi makan saya! Ha-ha. Kalau lagi punya uang, berburu menu all you can eat&nbsp;menjadi pilihan saya. Kali terkhir, belum lama ini saya mencoba sajian itu di&nbsp;Balemong Resort.
Resor bergaya Jawa kolonial tersebut berada di Jalan Patimura No 1B, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Selama Ramadan, resor itu memang menyediakan paket berbuka. Namanya Parade Pondokan Ramadan. Yap, seperti namanya, makanan di sana disajikan dalam pondokan-pondokan yang berjumlah 10 tempat, plus&nbsp;satu makanan bufet.
Begitu azan Magrib berkumandang, pilihan saya jatuh pada es buah untuk membatalkan puasa. Hm, segar sekali! Begitu dahaga reda, pilihan saya berikutnya adalah siomay Bandung. Nggak ada yang istimewa, hanya siomay, kentang, kubis, dan telur rebus disiram dengan bumbu kacang. Namun, rasa yang tersaji begitu pas, sangat cocok sebagai sajian pembuka.
<img src="/nuploads/59/IMG_8816.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Siomay Bandung. (Inibaru.id/Mayang Istnaini)
Perhatian saya justru beralih pada pertunjukan live cooking. Antrean pengunjung terlihat mengular. Seorang koki dengan cekatan memasak hidangan bernama Mongolian BBQ. Yeah, fresh from the oven!&nbsp;Nggak heran kalau menu itu ludes dalam sekejap. Fiuh, untung saja saya masih kebagian.
Rasa Mongolian BBQ cukup menarik. Gurih dan sedikit pedas. Sukses menggoyang lidah saya. Hm, pantas saja banyak yang rela mengantre. Oya, hidangan ini cocok disantap dalam keadaan hangat ya, Millens.
<img src="/nuploads/59/IMG_8879.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Mongolian BBQ selalu ludes dalam sekejap. (Inibaru.id/Mayang Istnaini)
Berhenti sampai situ? Ah, tentu saja tidak. Eksplorasi saya kemudian&nbsp; jatuh pada&nbsp;Nasi Gandul khas Pati. Nah, nah, menu satu ini wajib banget kamu coba kalau kamu datang ke sini. Nasi, daging, jeroan sapi, dan telur, disiram kuah hangat bercita rasa pedas manis, bisa kamu bayangkan? Yumm! Saya sampai nambah dua kali, loh! Ha-ha.
<img src="/nuploads/59/IMG_8779.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Nasi Gandul khas Pati yang menggugah selera. (Inibaru.id/Mayang Istnaini)
Heri, salah seorang koki di restoran Balemong Resort menjelaskan bahwa nasi gandul memang selalu jadi favorit pengunjung. Nggak cuma saat Ramadan, pada hari biasa pun menu itu termasuk yang paling sering dipesan.
FYI, menu yang tersedia di pondokan Balemong Resort beragam dan selalu berganti secara periodik, lo. Ada empat periode pergantian menu. Jadi, kamu nggak perlu khawatir bakal bosan dengan menu yang disajikan.
Undian Berhadiah
Tahu nggak, dengan membeli paket Parade Pondokan Ramadan kamu akan mendapat satu kupon undian. Berenang di kolam renang Balemong Resort, menginap di Balemong Resort, makan di Kembul Bujana Resto, dan buka puasa di Parade Pondokan Ramadan adalah hadiah yang mungkin kamu dapatkan.
Undian kupon berhadiah itu dilakukan setiap hari dan berlaku untuk dua orang pemenang. Sayang, saya nggak memenangkannya. Eits, tapi siapa tahu kamu salah seorang di antaranya, ya?
Oya, menu all you can eat itu bisa kamu nikmati dengan merogoh kocek sebesar Rp 59.900. Parade Pondokan Ramadan dibuka mulai pukul 17.30 hingga 20.00 WIB. Buat kamu yang pengin tahu informasi lebih lanjut, silakan kepo akun Instagram Balemong di @balemongresort. (Mayang Istnaini/E03)

Berbuka puasa dengan menu "all you can eat" jadi pilihan yang tepat buat pencinta makanan. Selain bisa makan dengan puas, kamu juga bebas eksplorasi beragam makanan yang tersedia.

Pilih Sendiri Menu Buka Puasamu di Balemong Resort

Inibaru.id &ndash; Bagi sebagian umat Islam, Ramadan adalah bulan yang paling ditunggu. Nggak hanya karena pada bulan itu ibadah kita dilipatgandakan, sebagian besar orang umumnya&nbsp;memanfaatkan Ramadan untuk menyambung pertalian, baik dengan berbuka bersama (bukber) atau malah sahur bareng.
Namun, sering kali menentukan tempat berbuka puasa yang pas bagi banyak orang tidaklah mudah. Butuh kecocokan maksimal jika nggak pengin "temu kangen" itu berakhir tanpa kesan. Yeah, ibarat mencari jodoh lah, ribet dan butuh cocok-cocokan! Ha-ha.
<img src="/nuploads/45/1%20%281%29%20%281%29.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Buffet menu all you can eat di Star Hotel Semarang. (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
Kalau kamu masih bingung mencari lokasi bukber yang tepat, tempat ini mungkin bisa jadi salah satu referensimu. Berada di Star Hotel, Jalan MT Haryono, Lamper Kidul, Semarang, Jawa Tengah, restoran hotel berbintang empat tersebut mengusung konsep all you can eat. Harganya cukup miring, dengan kualitas khas restoran hotel. Hm!
Star Hotel berada di pusat Kota Semarang. Jadi, kamu dan teman-temanmu nggak akan kesulitan mencari tempat tersebut. Selama&nbsp;Ramadan, hotel yang bersebelahan dengan Java Mall itu menyediakan menu berbuka menggiurkan cukup dengan mengeluarkan&nbsp;bujet sebesar Rp 69 ribu per orang.
Dengan harga segitu, kamu sudah bisa menikmati berbagai macam menu, mulai dari takjil, makanan pembuka, hidangan utama, hingga sajian penutup.
<img src="/nuploads/45/5%20%282%29.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Soto ayam semarangan. (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
Salah chef Star Hotel Fajar Rizky Yahya mengatakan, menu all you can eat&nbsp;tahun ini berkonsep makanan Nusantara. Menu tersebut akan berubah-ubah setiap harinya.
Belum lama ini Tim&nbsp;Inibaru.id&nbsp;sempat berkunjung ke Star Hotel untuk mencicipi menu berbuka di sana. Aroma makanan menguar begitu kami memasuki restoran menjelang waktu berbuka puasa. Pelbagai macam jenis makanan&nbsp;telah&nbsp;tersaji lengkap di buffet. Semua tampak lezat,&nbsp;membuat kami bingung menentukan pilihan.
Menu kala itu adalah kuliner dari Pulau Jawa.&nbsp;Gado-gado, soto ayam, tengkleng kambing, ayam goreng, dan sejumlah menu lain, tersaji rapi di buffet. Nggak ketinggalan, buah-buahan segar, kue-kue manis, puding, kolak, gorengan, hingga asinan Bogor juga ada. Hm, bingung, kan?
<img src="/nuploads/45/9%20%281%29.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Tengkleng kambing. (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
Dengan pilihan sebanyak itu, kamu dan teman-temanmu&nbsp;bebas&nbsp;memilih menu berbuka apa yang kalian inginkan. Jadi, berbeda selera makan pun kalian kan tetap bisa&nbsp;makan bersama satu meja. Ah, indahnya perbedaan! Ha-ha.
Soal rasa? Kamu nggak perlu khawatir. Chef Fajar menjanjikan keistimewaan dalam setiap menu yang mereka sajikan dengan cita rasa khas sesuai dengan bumbu masakan&nbsp;Nusantara.
&ldquo;Kami mencoba mempertahankan keotentikannya, misalnya untuk soto ayam semarangan dengan memberikan cita rasa bawang putih yang kuat seperti pada umumnya,&rdquo; terangnya, berpromosi.
<img src="/nuploads/45/6%20%282%29.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Makanan penutup. (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
Sky Pool
Belum puas dengan menu di restoran dan pengin berbuka puasa dengan sajian yang lebih istimewa? Bertandanglah ke Sky Pool Star Hotel.&nbsp;Di sana, kamu bisa menikmati sajian barbekyu all you can eat sebagai menu buka puasa. Berada di lantai teratas hotel,&nbsp;sembari menikmati makanan, kamu juga bisa sekalian memandang Semarang dari ketinggian.
<img src="/nuploads/45/19%20%281%29.JPG" alt="" width="888" height="600" />
Sajian barbekyu (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
FYI, Sky Pool Star Hotel sempat mendapatkan rekor MURI sebagai kolam renang terbuka paling tinggi di Indonesia. Kolam renang tersebut berlokasi di lantai ke-30 atau puncak dari Star Hotel. Hm, kebayang dong gimana serunya makan di sana?&nbsp;
Untuk bisa menikmati paket tersebut, kamu harus membayar sebesar Rp 125 ribu per orang. Sedikit saran, berkunjunglah pada&nbsp;Rabu-Minggu selama Ramadan, karena tempat tersebut menyediakan pertunjukan musik langsung.&nbsp;
<img src="/nuploads/45/13.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Menu all you can eat di Sky Pool Star Hotel Semarang. (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
Gimana,&nbsp;Millens? Sudah ketemu kan jodoh, eh, restoran, yang kamu dambakan? Ha-ha. Semoga kamu dan teman-temanmu cocok dengan menu di sana ya!&nbsp;(Verawati Meidiana/E03)

Menentukan lokasi berbuka puasa kadang ibarat mencari jodoh: ribet dan butuh kecocokan maksimal. Nah, buat kamu yang bingung mencari jodoh, eh, lokasi berbuka, datang ke tempat ini kayaknya bakal cocok!

Puas Berbuka Menu "All You Can Eat" di Star Hotel Semarang

Inibaru.id &ndash;&nbsp;Buat kamu penyuka masakan jejepangan yang pengin berpuas-puas menikmati shabu-shabu dengan harga yang rasional, berkunjung ke Shabu-Q Premium mungkin bisa menjadi pilihan tepat. Restoran berkonsep "all you can eat" di Semarang, Jawa Tengah, ini dipastikan akan memuaskan hasratmu untuk menikmati&nbsp;shabu-shabur dengan sajian&nbsp;laiknya di Negeri Sakura.
Shabu-shabu adalah nabe ryori&nbsp;(masakan dalam panci) yang biasanya dimasak sendiri di atas steampot yang diletakkan di meja pelanggan. Pelanggan memilih apa yang akan dimasak, memasukkannya sendiri dan mengambilnya setelah masak, lalu memakannya selagi hangat.
Nah, di Semarang, Shabu-Q adalah salah satu restoran shabu-shabu yang wajib kamu sambangi. Berlokasi di Jalan Letnan Jendral S Parman No 56, restoran yang buka sejak Februari 2017 ini cukup ngehit di kalangan masyarakat Semarang.&nbsp;Rasanya yang khas plus konsep buffet (prasmanan) yang mereka tawarkan memang begitu menarik minat pembeli.
Yang paling istimewa dari&nbsp;restoran tersebut adalah daging yang mereka tawarkan. Manager Shabu-Q Mayora Chyntia Cjahyana menjanjikan, restorannya selalu mengutamakan penyajian daging yang lebih banyak ketimbang restoran all you can eat lain. Daging yang mereka sajikan juga berkualitas dan premium, yang diimpor langsung&nbsp;dari Australia.
&ldquo;Restoran all you can eat lain umumnya unggul karena lebih banyak makanan tambahannya, misal bakso, sosis, dan sayuran. Nah, kami mengutamakan dagingnya. Harganya jadi lebih mahal, tapi dagingnya kan memang spesial,&rdquo; terang perempuan yang akrab disapa Chyntia tersebut kepada Inibaru.id belum lama ini.
Lebih lanjut, Chyntia menjelaskan, ada empat pilihan daging yang bisa dipilih di sana. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 118 ribu sampai Rp 228 ribu.
"Daging wagyu menjadi pilihan daging terfavorit di sini," tuturnya, promosi.
Sementara, untuk kuah rebusan daging dan bahan shabu-shabu lain, Shabu-Q menyediakan enam&nbsp;jenis kuah, di antaranya Chicken Collagen Paitan, Gyu Soup, Tom Yum, Hinabe, Kambu Dashi, dan Sukiyaki.
Chyntia mengatakan, Chicken Collagen Paitan adalah kuah paling istimewa di Shabu-Q.
"Untuk mendapatkan kolagen (collagen) dari tulang ayam, kami harus memasaknya selama 18 jam lamanya,"&nbsp;terangnya.
<img src="/nuploads/45/1.JPG" alt="" width="900" height="600" />
Ambil makanan sepuasmu di baffet ya! (Inibaru.id/Verawati Meidiana)
Selain kuah, kamu juga bisa memilih berbagai macam jenis sayuran dan menu tambahan lain seperti sosis dan bakso. Beragam minuman dan mekanan penutup juga tersedia. Kamu bisa memilih atau mencoba semuanya. Eits, tapi jangan kalap en terlalu kekenyangan ya,&nbsp;Millens!
Sedikit tips untuk kamu yang pengin mencoba makan di sana, ambillah makanan di buffet sedikit demi sedikit agar kamu nggak menyisakan makanan karena kekenyangan. Perlu kamu tahu nih, kalau makananmu nggak habis, kamu akan dikenakan denda, lo.&nbsp;Ini dilakukan supaya pelanggan juga belajar menghargai makanan meski bertajuk all you can eat.
&ldquo;Iya, kalau nggak habis memang akan dikenakan denda. Tapi, kami nggak serta-merta kasih denda. Kalau banyak sekali porsi sisa baru kena denda,&rdquo; jelas Chyntia.
Oya, karena konsepnya all you can eat, waktu makan kamu dibatasi,&nbsp;Millens. Kamu hanya bisa makan selama 90 menit saja. Namun, kalau kamu mau menambah waktu juga bisa sih. Kamu hanya perlu membayar biaya&nbsp;charge sebesar Rp 50 ribu per 30 menit penambahan waktu.
Kemudian, Shabu-Q juga menerapkan tarif berbeda antara&nbsp;pelanggan&nbsp;dewasa dengan anak-anak, dengan selisih sekitar Rp 40 ribu.&nbsp;
Oya, sekadar saran, berkunjunglah ke Shabu-Q pada siang hari karena harganya lebih murah sekitar Rp 20 ribu. Chyntia mengatakan, orang cenderung lebih banyak makan pada malam hari. Karena itulah, lanjutnya, paket makan ke Shabu-Q dinaikkan pada malam hari. Wah!&nbsp; (Verawati Meidiana/E03)

Ingin mencoba sensasi makan yang nggak biasa? Konsep restoran all you can eat bisa jadi salah satu pilihannya. Pasalnya, kamu hanya cukup sekali membayar, lalu makan apa saja. Di mana? Tentu saja di Shabu-Q tempatnya.