BerandaHits
Minggu, 4 Apr 2020 12:30

Kata Ganjar soal 18 Kematian Pasien Covid-19 di Jawa Tengah

Di antara pasien yang sembuh, juga ada pasein yang meninggal karena covid-19. (Inibaru.id/ Audrian F)

Di balik kasus kematian covid-19 di Jawa Tengah ada sejumlah fakta yang melingkupinya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Ganjar memaparkan apa yang sesungguhnya terjadi.<br>

Inibaru.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membeberkan fakta di balik 18 kasus kematian pasien positif covid-19 yang ada di Jawa Tengah. Menurut catatan yang diterimanya, dari 18 pasien yang positif hanya empat yang berusia di bawah 50 tahun. Fakta lain adalah sebagian besar dari 18 pasien tersebut memiliki penyakit bawaan.

"Kalau dari catatan medis yang dilaporkan ke saya secara lisan mereka punya penyakit bawaan. Di rumah sakit lengkap laporannya," kata Ganjar, Jumat (3/4).

Selain penyakit, para pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari daerah episentrum di Indonesia maupun dari luar negeri. Kemudian setelah bepergian terus terbawa hingga pulang ke daerah asalnya.

Ganjar melaporkan, sampai 3 April, sudah ada 114 kasus positif corona. Rinciannya, 85 pasien masih dalam perawatan, 11 sembuh, dan 18 telah meninggal.

Ganjar secara tegas selalu meminta data dari petugas kesehatan. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Berdasarkan data dari Dinkes Jateng ada pasien dengan status PDP dengan hasil tes yang belum diterima. Tapi kemungkinan besar positif.

Dari laporan tersebut, Ganjar kemudian mengkonfirmasi kalau siaran pers Pemerintah Pusat pada 3 April yang mengatakan ada 11 kasus meninggal di Jawa Tengah, masih bersifat akumulatif.

Ganjar Pranowo memaparkan fakta di balik 18 kasus kematian positif covid-19. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

“Bukan hari ini meninggal sebelas. Itu akumulasi sejak pertama sama yang kemarin. Sehingga kita yang sejak pertama mencatat, tiba-tiba ada angka sebelas yang dimasukkan. Kita juga kaget tadi membacanya. Maka setelah di clearance tidak ada. Itu akumulatif," katanya.

Ganjar selalu tegas untuk meminta laporan real-time dari jajarannya ketika ada penambahan kasus. Tapi khusus untuk pasien positif yang meninggal, Ganjar meminta pihak rumah sakit mesti clearance terlebih dahulu.

"Tidak otomatis ketika ada yang meninggal laporannya langsung masuk ke kita," tandasnya.

Semoga nggak ada korban lagi ya, Millens. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024