Inibaru.id - Menjelang bulan suci Ramadan, banyak orang akan memadati permakaman untuk berziarah. Nyekar atau ziarah ke tempat peristirahatan terakhir orang-orang tercinta sudah menjadi tradisi tersendiri di Indonesia.
Meskipun ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja, biasanya puncak tradisi itu dilakukan beberapa hari menjelang Ramadan. Kamu bisa melihat para peziarah yang datang bersama seluruh anggota keluarganya. Mereka berdoa, membersihkan makam, dan menaburi bunga.
Dalam islam, para ulama sepakat bahwa hukum berziarah adalah sunah (boleh) bagi laki-laki seperti yang dikutip dari ghozialmamun.blogspot.co.id. Namun, terdapat perbedaan pendapat tentang hukum ziarah bagi perempuan.
Sempat Dilarang
Oya, Millens, Rasulullah sempat melarang berziarah lo karena khawatir umat islam akan musyrik karena peziarah sering melakukan hal-hal yang nggak patut seperti meluapkan emosi berlebihan, menjadikan makam sebagai masjid bahkan menyembahnya. Menyembah makam merupakan salah satu kebiasaan orang Arab pada masa jahiliyah. Tetapi kemudian Rasul membolehkannya dengan memberikan rambu-rambu.
Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi yang berbunyi ‘Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah..! karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat,.’ dikutip dari nu.or.id (25/6/2014).
Kalau kamu pengin ziarah kubur, sebaiknya kamu perlu tahu tentang adab ziarah kubur yang sesuai dengan syariat. Apa saja sih hal yang dianjurkan itu? Pertama mengingat apa tujuan berziarah yaitu mengambil pelajaran dan mengingat kematian. Jika seseorang menyadari bahwa kematian itu nyata, maka dia akan selalu berbuat kebaikan dalam hidupnya. Betul nggak, Millens?
Adab berikutnya adalah mengucapkan salam kepada orang-orang yang dimakamkan di sana. Bersikap sopan juga merupakan adab berziarah. Jika kamu pernah duduk-duduk di atas makam, maka jangan lakukan lagi ya, Millens. Itu nggak baik. Kata-kata yang kamu ucapkan di sana juga harus dijaga ya.
Jika yang dimakamkan di sana adalah orang yang amat kamu sayangi dan kamu belum ikhlas, jangan meluapkan emosi berlebihan, Millens. Hal ini dilarang syariat. Sedih boleh saja asal masih dalam batas wajar.
Nah, itulah beberapa syariat nyekar ke makam baik menjelang bulan Ramadan atau pun hari-hari biasa. Sobat Millens sudah berziarahi makam leluhur atau sanak saudara belum? Ingat ya, niatkan ziarah kubur untuk mendoakan keselamatan dan ampunan bagi para arwah. (IB12/E05).