Inibaru.id – Orang-orang yang sering melalui jalur Pantura Jawa Tengah dan Jawa Timur pasti senang kalau lewat Kabupaten Rembang. Maklum, di kabupaten ini, ada banyak jalan yang bersisian langsung dengan pantai, sehingga sembari berkendara, kamu bisa melihat pemandangan yang indah.
Nggak hanya punya pemandangan cantik, Rembang juga punya sejarah panjang yang unik. Layaknya kota-kota lain di Jawa Tengah, Rembang juga sudah eksis sejak ratusan tahun yang lalu, lo. Tepatnya pada 27 Juli 1741.
Meski begitu, jika kita merunut sejarah jauh lebih lama, permukiman sudah ada di Rembang sejak zaman Kerajaan Majapahit. Hal ini terungkap dalam buku berjudul Menggali Warisan Sejarah Kabupaten Rembang. Pada buku tersebut, dijelaskan bahwa pada 1447, ada 8 keluarga yang bermigrasi dari Campa (kini Kamboja) dan kemudian tinggal di sana.
Orang-orang dari Campa ini sengaja berlayar jauh dari tempat asalnya dan tiba di pinggir sungai yang dipenuhi pepohonan bakau untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Pemimpin rombongan, Pow Le Din kemudian memutuskan untuk menebang pohon-pohon bakau yang rimbun dan menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat tinggal.
Saat itu, pohon bakau disebut sebagai Bonga atau Kabongaan. Pada akhirnya, tempat para imigran dari Campa itu kemudian dikenal sebagai Kabongan.
Demi bertahan hidup, 8 keluarga dari Campa itu kemudian memroduksi gula dari tanaman tebu. Nah, setiap kali akan melakukan panen tebu, mereka melakukan ritual khusus berupa Ngrembang Sakawit. Dari upacara khusus itulah, nama Rembang kemudian dipakai sampai sekarang.
Selain dari cerita tersebut, nama Rembang juga sudah disebut pada kitab Negarakertagama yang dibuat Empu Prapanca, juru tulis Kerajaan Majapahit pada 1365, tepatnya pada Pupuh XXI. Bahkan, catatan dari sejumlah penjelajah dunia menyebut pada 1682 sampai 1741, Rembang dipimpin oleh Ingabehi Tumenggung Anggododjo.
O ya, kalau kamu menilik situs resmi Kabupaten Rembang, bakal tahu kalau kota ini punya tiga julukan, yaitu The Cola of Java, Little Tiongkok, dan Kota Garam. Kalau soal Kota Garam, hal ini disebabkan oleh banyaknya petani garam di sepanjang pesisir Rembang. Sementara itu, julukan Little Tiongkok merujuk ke salah satu kecamatan yang memiliki banyak warisan sejarah khas Tionghoa, yaitu Lasem.
Khusus untuk julukan The Cola of Java, julukan ini berasal dari minuman yang diolah dari buah khas Rembang, yaitu buah kawista yang memiliki rasa mirip dengan minuman karbonasi cola. Olahan minuman ini pun kini populer jadi oleh-oleh khas Rembang yang sayang untuk dilewatkan.
Ya, selalu ada yang menarik untuk dikulik dari sejarang Rembang ya, Millens? Kamu sudah pernah berkunjung ke kota tempat tinggal Gus Baha, Mbah Maimun Zubair, dan Gus Mus ini atau belum? (Arie Widodo/E10)